PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VCD TERHADAP NILAI-NILAI

Download Key words: Vcd media, Moral Values Religion, Childhood. Abstrak: Pendidikan Anak Usia Dini akan menjadi cikal b...

0 downloads 193 Views 216KB Size
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.082

DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.082.01

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VCD TERHADAP NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK ANIK LESTARININGRUM PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: [email protected]

Abstrack: The Early Childhood Education will be the forerunner to the establishment of the nation's character, as the starting point of qualified human resources development, which has the insight, intellectual, personality, responsibility, innovative, creative, proactive, and participatory and also independent spirit. Through Early Childhood Education we plant a strong foundation, fertilize and shower it appropriately, so that in the future children can stand firm and qualified into human figures.This research used quantitave approach. Sample used simple random sampling. Data analyzed by anova one way. In line with the research (experiments) which were performed in Group B in Kediri, it shows that learning by using VCD media (Fiqh Children and Upin Ipin) were significantly increase the religious and moral values of the students. Especially in distinguishing the good behavior or the polite one and bad one, to know the religious affiliation, to get used to worship ritual and recognize religious holidays, and respect for others. Key words: Vcd media, Moral Values Religion, Childhood

Abstrak: Pendidikan Anak Usia Dini akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter bangsa (nation character building), sebagai titik awal dari pembentukan Sumber Daya Manusia berkualitas, yang memiliki wawasan, intelektual. Melalui Pendidikan Anak Usia Dini kita tanam pondasi yang kuat, kita pupuk dan sirami dengan tepat, agar di kemudian hari anak bisa berdiri kukuh dan menjadi sosok manusia berkualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan anova 1 jalur. Sesuai dengan penelitian (eksperimen) yang dilakukan di Kelompok B di Kota Kediri, menunjukkan bahwa pembelajaran mengembangkan nilai-nilai moral agama dengan menggunakan media VCD (Fiqih Anak dan Upin Ipin) mampu meningkatkan penanaman nilai-nilai moral agama secara signifikan. Terutama membedakan perilaku baik/sopan dan buruk, mengenal agama yang dianut, membiasakan diri beribadah, mengenal ritual dan hari besar agama dan menghormati orang lain. Kata Kunci: Media VCD, Nilai Moral Agama, Anak

bangan yang unik. Anak memiliki

PENDAHULUAN Anak

usia

dini

adalah

pola pertumbuhan dan perkem-

kelompok anak yang berada dalam

bangan (koordinasi motorik halus

proses pertumbuhan dan perkem-

dan kasar), daya pikir, daya cipta,

195

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014

bahasa dan komunikasi. Masa dikenal dengan masa keemasan (Golden

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014

Age), yaitu masa pertumbuhan yang

usia 3-6 tahun.

paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Dibutuhkan pendekatan yang

Nilai Moral dan Agama

akan digunakan dalam kegiatan

Pengembangan nilai moral

pembelajaran yang memusatkan per-

dan agama erat kaitannya dengan

hatian pada anak (Mansur, 2011).

budi pekerti seorang anak, sikap

Salah satu sikap dasar yang harus

sopan santun, kemauan melaksana-

dimiliki anak untuk menjadi manu-

kan ajaran agama dalam kehidupan-

sia yang baik dan benar adalah me-

nya sehari-hari. Pembahasan filoso-

miliki sikap dan nilai moral yang

fis tentang budi pekerti dari segi

baik dalam berperilaku sebagai umat

pendidikan moral yang dikemu-

Tuhan, anak, anggota keluarga, dan

kakan oleh Kilpatrick yaitu budi

anggota

pekerti

masyarakat.

Usia

dini

akan

terus

berkembang

dimasa Pendidikan Anak Usia Dini

dengan berbagai pendapat dan aspek

(PAUD) adalah saat yang paling

budi pekerti itu sendiri (Zuriah,

baik dan tepat untuk meletakkan

2011). Ajaran mengenai nilai moral

dasar-dasar pendidikan nilai, moral,

dan agama meliputi budi pekerti di

dan agama kepada anak. Pada pen-

sekolah ditempuh melalui proses

didikan anak usia dini, peran orang

panjang sehingga dapat menghasil-

tua dan pendidik (guru) sangat besar

kan semangat anak untuk melawan

dalam membangun dasar moral dan

atau memberontak pada tatanan atau

agama bagi seorang anak (Hidayat,

norma yang berlaku di masyarakat.

2007).

Piaget menyimpulkan bahwa anak Penelitian

yang

berpikir tentang moralitas dalam dua

dilakukan oleh Wilis, Weiser dan

tahap tergantung pada tingkat per-

Kirkwood pada tahun 2014 menya-

kembangannya

takan teknologi dapat digunakan

Dua

untuk

terlibat

Peaget, yaitu: (1) tahap heteronom-

dalam kegiatan pembelajaran dan

ous (heteronomous morality) dan (2)

mendukung

otonomous (autonomous morality).

196

mendorong

relevan

anak

perkembangan

anak

tahap

(Hidayat, moralitas

2007). menurut

Pengaruh Penggunaan VCD Anik Lestari Ningrum

Tahap heteronomous, anak menim-

pembelajaran harus menggabungkan

bang perilaku baik dan benar dengan

antara penyajian materi dan penera-

menimbang akibat dari perilaku

pan moral dan nilai agama dalam

yang dilakukan, bukan dari maksud

kehidupan sehari-hari. Sebagai pen-

pelaku. Misalnya, anak yang berada

didik kita perlu menanamkan kebia-

pada tahap ini akan mengatakan

saan yang baik agar anak terbiasa

bahwa memecahkan lima piring

melakukan hal-hal baik atau berpe-

secara tidak sengaja akan lebih jelek

rilaku baik.

daripada memecahkan satu piring dengan sengaja. Kohlberg

Empat pokok utama yang perlu dipelajari anak, yaitu: (1)

mengemukakan

mempelajari apa yang diharapkan

bahwa perkembangan moral anak

kelompok sosial dari anggotanya

usia dini berada pada tingkatan yang

sebagaimana dicantumkan dalam

paling dasar yang dinamakan de-

hukum, kebiasaan, dan peraturan;

ngan penalaran moral prakonven-

(2) mengembangkan hati nurani; (3)

sional (Hidayat, 2007). Pada tingka-

belajar mengalami perasaan bersalah

tan ini anak belum menunjukkan

dan rasa malu bila berperilaku tidak

internalisasi nilai-nilai moral (secara

sesuai dengan harapan kelompok;

kokoh). Pembentukan sikap dan

dan (4) mempunyai kesempatan

nilai terpuji pada anak memerlukan

untuk berinteraksi sosial, sehingga

bentuk pembelajaran yang mampu

dapat belajar apa saja yang diha-

memberikan peluang penghayatan

rapkan anggota kelompok (Hurlock,

atau internalisasi nilai. Berbeda

1993). Penanaman nilai agama,

dengan transformasi ilmu pengeta-

moral, disiplin dan afeksi dalam

huan yang dapat dilakukan seketika

program pembelajaran di Taman

dan sewaktu-waktu. Penghayatan

Kanak-Kanak dimasukkan dalam

atau internalisasi moral dan nilai

bidang pembentukan perilaku meru-

agama merupakan proses yang me-

pakan kegiatan yang dilakukan seca-

merlukan pengulangan dan kesinam-

ra terus-menerus dan ada dalam ke-

bungan. Untuk itu, dalam proses

hidupan sehari-hari anak di Taman

197

JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014

Kanak-kanak,

sehingga

aspek-

Media

aspek perkembangan tersebut diha-

Pembelajaran pada pendidi-

rapkan dapat berkembang secara

kan anak usia dini harus menarik,

optimal. Tujuan yang hendak dica-

menantang, dan menyenangkan bagi

pai dengan penanaman nilai-nilai

anak. Media akan sangat menunjang

atau pembentukan perilaku tersebut

perkembangan aspek pada anak.

dilakukan

Media adalah bagian yang tidak

melalui

pembiasaan

dalam rangka mempersiapkan anak

terpisahkan

dari

proses

belajar

sedini mungkin, mengembangkan

mengajar demi tercapainya tujuan

sikap dan perilaku yang didasari

pendidikan pada umumnya dan tuju-

oleh nilai agama dan moral sehingga

an pembelajaran di sekolah khusus-

dapat hidup sesuai dengan norma-

nya. Media pengajaran dapat mem-

norma yang dianut oleh masyarakat

meningkatkan proses belajar siswa

(Zaman, 2011).

dalam pengajaran yang diharapkan

Pengembangan aspek moral

dapat meningkatkan hasil belajar

dan agama dilakukan dengan kegia-

yang dicapai. Penggunaan media

tan pembiasaan rutin dan keteladan-

pengajaran memningkatkan proses

an yang dilakukan oleh anak sehari-

dan hasil pengajaran adalah berke-

hari membuat seorang pendidik

naan dengan taraf berpikir siswa.

harus merancang kegiatan pembela-

Taraf berpikir manusia mengikuti

jaran yang lebih terpogram apalagi

tahap perkembangan dimulai dari

berhubungan dengan media dalam

berpikir konkret menuju berpikir

pembelajarannya. Media sangat ber-

abstrak dan dari berpikir sederhana

pengaruh dalam proses pembela-

menuju

jaran karena pada hakikatnya pem-

(Sudjana dan Ahmad, 2010). Peng-

belajaran anak usia dini adalah

gunaan media pembelajaran erat

bermain dan anak belajar dengan hal

hubungannya dengan tahapan berpi-

atau benda yang konkret.

kir karena melalui media pembela-

ke

berpikir

kompleks

jaran hal-hal yang abstrak dapat menjadi kongkret dan hal-hal yang

198

Pengaruh Penggunaan VCD Anik Lestari Ningrum

kompleks dapat menjadi sederhana.

sekitarnya dalam hal pengembangan

Media VCD Upin Ipin dan

nilai-nilai moral agama. Anak mene-

VCD Fiqih Anak sesuai dengan

mukan keteladanan, contoh konkret,

tahapan pola berpikir anak usia dini

pengalaman langsung tentang me-

tentang

nilai-nilai

ngamati perilaku cerita dalam materi

moral dan agama melalui contoh

VCD yang ditayangkan langsung

perilaku yang ditayangkan dalam

pada anak. Orientasi pembelajaran

cerita yang terkandung di dalam

untuk anak usia dini salah satunya

materi VCD. Penggunaan media

menyediakan media dan lingkungan

pembelajaran dapat membantu guru

bermain yang digunakan haruslah

pada situasi tertentu, antara lain: (1)

aman, nyaman dan menimbulkan

perhatian siswa terhadap proses

ketertarikan bagi anak dan perlu

pembelajaran sudah berkurang aki-

adanya waktu yang cukup untuk

bat kebosanan mendengarkan uraian

bereksplorasi (Sujiono dan Sujiono,

guru; (2) bahan pengajaran yang

2011).

perkembangan

dijelaskan guru kurang dipahami siswa; (3) terbatasnya sumber pe-

METODE

ngajaran karena tidak semua sekolah

Penelitian dilakukan pada

mempunyai buku sumber atau tidak

bulan Juni 2013 di Kediri yang

semua bahan pengajaran ada dalam

terdiri dari kecamatan, yaitu: Kota,

buku sumber; dan (4) guru tidak

Pesantren, dan Mojoroto. Sampel

bergairah untuk menjelaskan bahan

diambil dengan teknik Area Random

pengajaran melalui penuturan kata-

Sampling dan mengambil 4 TK,

kata (verbal) akibat terlalu lelah

yaitu: TK Negeri Pembina Kota, TK

(Sudjana dan Ahmad, 2010).

Kusuma Mulya 3 Pesantren dan TK

Penayangan

Upin

Perwanida Mrican Mojoroto. Kelas

Ipin dan VCD Fiqih Anak diharap-

kontrol adalah TK Dharma Wanita

kan dapat membangkitkan motivasi

Ngampel

anak, rasa ingin tahu anak dalam

menggunakan pendekatan kuantita-

menggali

tif dengan metode eksperimen.

berbagai

VCD

peristiwa

di

Kediri.

Penelitian

ini

199

JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vomuleme 8 Edisi 2, November 204

Metode pengumpulan data menggu-

stimulasi pengalaman awal anak

nakan metode observasi sistematik,

agar masuk ke dalam materi yang

dan dokumentasi. Teknik analisis

akan disampaikan. Media VCD

data meng-gunakan analisis Varians

Fiqih Anak berisikan materi tentang

(Anova) satu jalur.

bagaimana

tata

bagaimana

gerakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

cara

beribadah, shalat

dan

berwudu yang benar, bacaan-bacaan

Hasil penelitian ini juga

shalat disertai dengan gambar yang

dapat menunjukkan bahwa penggu-

berwarna, bergerak, menarik serta

naan media VCD Fiqih Anak dan

ada suara yang menyertai tiap-tiap

media VCD Upin Ipin sesuai dengan

gerakan yang dilakukan untuk me-

karakteristik yang dimiliki oleh anak

mudahkan pemahaman anak dalam

usia dini. Pembelajaran untuk TK

memahami materi yang disampai-

sangat memerlukan adanya ketela-

kan.

danan, contoh konkret, dan juga

Hasil penelitian ini sejalan

adanya variasi dalam pembelajaran

dengan pendapat yang dikemukakan

sehingga membuat anak tidak jenuh

oleh Abdullah Nasih Ulwan esensi

dalam melaksanakan kegiatan pem-

pengembangan nilai-nilai moral dan

belajaran sehari-hari.

agama diantaranya: (1) pendidikan

Kegiatan

penayangan

iman dan ibadah, artinya sejak usia

media VCD Fiqih Anak dan media

dini masalah keimanan sudah harus

VCD Upin Ipin diawali dengan

tertanam dengan kokoh pada diri

kegiatan

bercakap-cakap

anak demikian pula praktik-praktik

tentang kegiatan apa yang akan

ibadah juga mulai dibiasakan oleh

dilakukan oleh anak pada hari ini

guru dilatihkan pada anak; (2) pen-

disesuaikan dengan tema dan kegi-

didikan akhlak (moral), artinya sejak

atan yang sudah direncanakan oleh

dini anak sudah dikenalkan dan dibi-

guru sebelumnya. Kemudian guru

asakan untuk bertutur kata, bersikap,

mendiskripsikan kepada anak materi

serta dan berperilaku secara sopan

yang akan disampaikan untuk men-

serta diperkenalkan keutamaan-

200

guru

Pengaruh Penggunaan VCD Anik Lestari Ningrum

keutamaan

sifat

terpuji

(Yani,

kan tata cara atau sikap yang benar

2012). Materi pesan yang ingin

sesuai tuntunan yang berlaku dalam

disampaikan sejalan dengan pola

sebuah agama tertentu.

berfikir (tahapan kognitif) anak usia

Proses pembelajaran pe-

ini dengan enayangan media VCD

ngembangan nilai-nilai moral agama

Fiqih. Pendapat ini sesuai dengan

melalui penayangan media VCD

teori tahapan perkembangan moral

Fiqih Anak guru dapat menciptakan

Piaget yang menyatakan tahapan

situasi yang kondusif, spontan serta

perkembangan moral berjalan sesuai

imajinatif anak lebih di konkretkan

dengan tahap perkembangan kog-

dalam bimbingan agar anak dapat

nitif atau kemampuan berfikir anak.

berkembang aktivitasnya terutama

Ketika anak akan mencari pemeca-

dalam meningkatkan aktivitas beri-

han masalah tentang perilaku moral

badah sesuai dengan tata cara atau

yang benar dan salah dalam ling-

aturan yang benar dengan meng-

kungan sekitarnya maka saat itu ju-

gunakan video sebagai penyampai

ga pola perkembangan kognitif (ber-

pesan dalam situasi yang ceria dan

fikir dan menganalisa) dan moral

menyenangkan. Pernyataan ini di

berjalan bersamaan.

dukung oleh Hidayat yaitu, hakikat

Teori perkembangan moral

spiritual anak-anak tercermin dalam

yang dikemukakan oleh Kolhberg

sikap spontan, imajinasi dan kreati-

seorang anak usia dini tidak terlepas

vitas yang tidak terbatas, dan semua

dari orientasi seorang anak menuju

itu dilakukan dengan terbuka serta

ke orientasi apa. Setelah anak dibe-

ceria (Mansur, 2011). Spiritual ada-

rikan pembelajaran tentang bagai-

lah dasar bagi tumbuhnya harga diri,

mana tata cara beribadah yang benar

nilai-nilai agama dan moral, spiri-

sesuai agama yang dianutnya, maka

tual member arah dan arti pada kehi-

anak usia dini memiliki orientasi

dupan. Caranya dengan melalui per-

ketaaatan dan kepatuhannya lebih

kataan,

dominan kearah hukuman yang akan

Hasil

ditimbulkan apabila tidak melaku-

dengan deskripsi data yang menje-

tindakan

dan

perhatian.

penelitian

ini

diperkuat

201

JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014

laskan tentang pengaruh penggu-

tusias, terlihat gembira dan kon-

naan media VCD Fiqih Anak terha-

sentrasinya sangat terpusat pada ta-

dap nilai-nilai moral agama anak

yangan yang ada di layar. Ini dapat

Kelompok B diperoleh informasi

ditunjukkan dari hasil video doku-

bahwa kelompok eksperimen media

mentasi penelitian yang melihat

VCD Fiqih Anak memperoleh nilai

kondisi perilaku anak ketika melihat

rata-rata 13,58, sedangkan tanpa

tayangan dengan media VCD Upin

media VCD Fiqih Anak memper-

Ipin.

oleh nilai rata-rata 7,80. Hal ini

Penayangan media VCD

menunjukkan perbedaan nilai rata-

Upin Ipin membuat anak enjoy,

rata lebih tinggi yang mendapatkan

senang,

perlakuan media VCD Fiqih Anak

bermain dalam suasanan nyaman

dibandingkan tanpa media VCD

seperti di rumah sendiri. Tanpa

Fiqih Anak.

disadarai oleh anak melalui materi

Media VCD Upin Ipin

sehingga

anak

seperti

cerita yang ditayangkan media VCD

berisikan materi tentang sebuah

Upin

cerita animasi yang sangat di kenal

pembelajaran

oleh anak-anak. Adapun materi yang

bangan

ingin disampaiakan melalui pena-

untuk anak usia dini. Judul yang ada

yangan media VCD Upin Ipin

dalam cerita animasi media VCD

dikaitkan dengan indikator pengem-

Upin Ipin sesuai dengan karakteris-

bangan nilai-nilai moral agama yang

tik anak usia dini dimana prinsip

ber-sumber dari TPP yang ada di

pembelajaran

Permendiknas No.58 Tahun 2009.

Anak perlu dibawa ke dalam sua-

Penayangan media VCD Upin Ipin

sana yang berbeda dengan suasana

memerlukan waktu 5-10 menit dan

lingkungan rumahnya. Pendapat ini

ketika anak-anak menonton dan

senada dengan pernyataan Zuriah,

melihat materi yang disampaikan

yaitu pada jenjang anak usia dini

melalui media VCD Upin Ipin

anak

tersebut tampak anak sangat an-

realitas hidup bersama yang mem-

202

Ipin

dimasukan

implikasi

terutama

pengem-

nilai-nilai

lebih

moral

melalui

agama

bermain.

diperkenalkan

pada

Pengaruh Penggunaan VCD Anik Lestari Ningrum

punyai

aturan

dan

hidup

belajar mengajar dapat membang-

(Zuriah, 2011). Proses ini dilaksa-

kitkan keinginan dan minat baru,

nakan

bentuk

membangkitkan motivasi dan rang-

kegiatan yang membuat anak senang

sangan kegiatan belajar, dan bahkan

dan merasakan kebaikan sesuai pola

membawa pengaruh-pengaruh psi-

piker dan karakteristik individual

kologis ke anak (Arsyad, 2002).

yang berbeda.

Salah satu metode atau strategi pe-

melalui

nilai

berbagai

Penayangan media VCD

ngembangan nilai-nilai agama pada

Upin Ipin ini berisi antara lain nilai-

anak usia dini secara sederhana

nilai pengembangan moral agama

adalah memperagakan sesuatu yang

yang ditekankan sebagai berikut: (1)

diajarkan di hadapan anak, kemu-

memberikan pengalaman konkret

dian anak diajak langsung untuk

kepada anak sikap atau perilaku

menirukan gerakan yang dicon-

yang baik atau sopan dalam bergaul

tohkan (Hidayat, 2007).

dengan teman serta sikap yang harus

Media anak VCD Upin Ipin

di hindari yaitu sikap atau perilaku

diharapkan sebagai strategi pembe-

yang

diterima

lajaran dengan media yang bisa

lingkungan sosial; (2) memberikan

membawa pesan materi lebih mudah

pengalaman konkret kepada anak

karena anak usia dini yang tahapan

sikap atau perilaku menghormati

berfikirnya pada tahapan praope-

orang lain, baik kepada yang muda

rasional yang masih memerlukan

dan yang tua; (3) memberikan pe-

hal-hal nyata atau riil dimana perlu

ngalaman konkret kepada anak yaitu

dikonkretkan melalui sebuah media

sikap atau perilaku menjalankan

pendukung pembelajaran. Sementa-

kewajiban sehari-hari dari kegiata

ra itu terkait dengan sifat pemaham-

beragama (beribadah sesuai agama

an anak usia dini terhadap nilai-nilai

yang dianut). Pernyataan tersebut

keagamaan pada proses belajar me-

sejalan

ngajar, menurut John Eckol adalah

jelek

dan

dengan

tidak

Hamalik

yang

mengemukakan bahwa pemakaian

unreflectivem

dan

egosentris

media pembelajaran dalam proses

(Hidayat, 2007). Unreflectivem

203

JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014

yaitu pemahaman dan kemampuan

kuat dengan deskripsi data yang

anak dalam mempelajari nilai-nilai

menjelaskan tentang pengaruh peng-

agama sering menampilkan suatu

gunaan media VCD Upin Ipin ter-

hal yang tidak serius. Anak melaku-

hadap nilai-nilai moral agama anak

kan kegiatan ibadahpun dengan

Kelompok B dapat dijelaskan bahwa

sikap dan dan sifat dasar yang

data yang digunakan pada penelitian

kekanak-kanakan,

mampu

kelompok eksperimen media VCD

memahami dan menghayati apa

Upin Ipin dan tanpa media VCD

yang sedang dilakukan. Melalui

Upin Ipin diperoleh analisis des-

penayangan media VCD (Fiqih

kriptif

Anak dan Upin ipin) diharapkan apa

VCD Upin Ipin memperoleh nilai

yang ada dalam tayangan bisa

rata-rata 13,55, sedangkan tanpa

memberikan gamabaran pada anak

media VCD Upin Ipin memperoleh

sebagai contoh-contoh yang tepat

nilai

karena kadang guru bersikap me-

menunjukkan perbedaan nilai rata-

maksa anak mengikuti atau mencon-

rata lebih tinggi yang mendapatkan

toh yang diperagakan guru. Media

perlakuan media VCD Upin Ipin

VCD ini menjembatani agar guru

dibandingkan tanpa media VCD

bersikap lebih bisa mengarahkan

Upin Ipin. Begitu pula diperoleh

dengan bijaksana dari pesan materi

hasil penelitian ketika kedua media

dalam tayangan VCD. Sedangkan

tersebut (VCD Fiqih Anak dan Upin

egocentris, sering dijumpai bahwa

Ipin) ditayangkan bersama di sebuah

anak lebih mementingkan kemau-

kelas eksperimen diperoleh gam-

annya sendiri, tidak peduli dengan

baran hasil sebagai berikut; hasil

urusan orang lain. Demikian pula

analisis deskriptif diperoleh infor-

dalam mempelajari nilai-nilai moral

masi nilai rata-rata penggunaan

agama anak usia dini atau TK

media VCD (Fiqih Anak dan Upin

terkadang belum mampu bersikap

Ipin) 13,35, sedangkan tanpa media

dan bertindak konsisten.

VCD (Fiqih Anak dan Upin Ipin)

tidak

Hasil penelitian ini diper-

204

yang

rata-rata

penggunaan

7,80.

media

Hal

ini

7,80. Hal ini menunjukan perbedaan

Pengaruh Penggunaan VCD Anik Lestari Ningrum

nilai rata-rata lebih tinggi yang

gunakan

Analysis

mendapatkan perlakuan media VCD

(ANOVA) serta menjawab hipotesis

(Fiqih Anak dan Upin Ipin) diban-

tentang

dingkan tanpa media VCD (Fiqih

media VCD terhadap nilai-nilai

Anak dan Upin Ipin). Untuk menja-

moral

wab hipotesis penelitian ini meng-

berikut:

pengaruh

agama,

of

Variance

penggunaan

adalah

sebagai

Tabel 1. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) Perlakukan VCD fiqih anak VCD fiqih anak dan Upin-upin VCD Upin-upin

F 154,346 180,418 89,278

Penjelasanan dari tabel

di

atas dijabarkan sebagai berikut:

Sig 0,000 0,000 0,000

berpengaruh terhadap nilai-nilai moral agama anak TK.

1. Nilai F-hitung pada nilai-nilai

3. Nilai F-hitung pada nilai-nilai

moral agama menggunakan VCD

moral agama menggunakan VCD

Fiqih

89,278

Fiqih Anak dan Upin Ipin sebesar

dengan tingkat signifikan kurang

154,346 dengan tingkat signifikan

dari 5% yaitu 0,000, maka H0

kurang dari 5% yaitu 0,000 maka

ditolak dan H1 diterima yang arti-

H0 di tolak dan H1 diterima yang

nya

VCD

artinya penggunaan media VCD

Fiqih Anak berpengaruh terhadap

Fiqih Anak dan Upin Ipin berpe-

nilai-nilai moral agama anak TK.

ngaruh terhadap nilai-nilai moral

Anak

sebesar

penggunaan

media

2. Nilai F-hitung pada nilai-nilai

agama anak TK.

moral agama menggunakan VCD Upin Ipin sebesar 180,418 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 %

SIMPULAN Hasil penetian di

atas

yaitu 0,000 maka H0 di tolak dan

dapat disimpulkan, sebagai berikut:

H1 diterima yang artinya peng-

1. Ada perbedaan nilai-nilai moral

gunaan media VCD Upin Ipin

agama pada anak TK yang meng-

205

JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014

gunakan media VCD Fiqih Anak dengan TK yang tidak menggunakan media VCD, atau dengan kata lain penggunaan media VCD Fiqih Anak berpengaruh terhadap nilai-nilai moral agama anak TK. 2. Ada perbedaan nilai-nilai moral dan agama pada anak TK yang menggunakan media VCD Upin Ipin dengan TK yang tidak menggunakan

media

VCD,

atau

dengan kata lain penggunaan media VCD Fiqih Upin Ipin berpengaruh terhadap nilai-nilai moral agama anak TK. 3. Ada perbedaan nilai-nilai moral agama pada anak TK yang menggunakan media VCD Fiqih Anak Upin ipin dengan TK yang tidak menggunakan media VCD, atau dengan kata lain penggunaan media VCD Fiqih Anak Upin Ipin berpengaruh terhadap nilainilai moral agama anak TK.

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011. Badru, Zaman. Strategi Pengembangan Moral-Agama di

206

TK. Jakarta, 2011. Hurlock, Elisabeth B. Jilid 2. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 1993. M. Turhan, Yani. Vol.10.no.1 Maret 2009. Pengembangan Nilai-nilai Agama Pada Tapas Surabaya. Jurnal Pendidikan Dasar. University Press Unesa. M. Turhan, Yani. 2011. Modul I. Pengembangan Moral-Agama Untuk Anak Usia Dini. PGPAUD.FIP-UNESA Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011. Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Hidayat, Otib Satibi. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2010. Media pengajaran (Penggu-naan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Alge-sindo Offset. Wilis, Weiser dan Kirkwood. 2014. Bridging the Gap: Meeting the Needs of Early Childhood Students by Integrating Technology and Environmental Education. International Journal of Early Childhood Environmental Education, 2 (1), p. 140.