PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

Download pengaruh positif dengan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT. Perusahaan ... Kata Kunci :...

0 downloads 256 Views 532KB Size
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk SBU DISTRIBUSI WILAYAH I JAKARTA Oleh: A.Aji Tri Budianto dan Amelia Katini

ABSTRAK Lingkungan kerja merupakan suatu alat ukur yang akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai jika lingkungan kerja yang ada pada suatu instansi baik. Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi pegawai melalui peningkatan hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta dukungan oleh sarana dan prasarana yang memadai yang ada di tempat kerja akan membawa dampak yang positif bagi pegawai sehingga kinerja pegawai dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan kinerja pegawai.Hipotesis penelitian yang di uji adalah terdapat pengaruh positif dengan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung suatu kegiatan yang terjadi di lapangan. Wawancara digunakan untuk pengambilan data dan informasi melalui percakapan langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pernyataan yang tersusun secara sistematis/kuesioner. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta, dengan menggunakan kuesioner yang masing-masing variabel mempunyai 15 pernyataan yang diberikan kepada 50 responden. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan pengaruh lingkungan tersebut, maka studi kasus merupakan penelitian yang penulis gunakan dengan menggunakan teknik kuantitatif, yaitu korelasi sederhana dengan menggunakan program Microsoft Word dan Microsoft Excel.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan kerja yang terdapat pada instansi dapat memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja yang terdapat pada instansi berpengaruh sebesar 43,56% terhadap kinerja pegawai dan 56,44% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau informasi kepada pimpinan perusahaan bahwa dengan memperhatikan lingkungan kerja yang terdapat pada instansi itu akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kata Kunci : Lingkungan Kerja dan Kinerja Pegawai memegang suatu peran penting alam PENDAHULUAN mencapai tujuan instansi. Oleh karena itu Latar Belakang instansi perlu mengolah sumber daya Dalam suatu sistem operasi instansi, manusia sebaik mungkin. Sebab kunci potensi sumber daya manusia pada kesuksesan suatu instansi bukan hanya pada hakikatnya merupakan salah satu modal dan keunggulan teknologi dan tersedianya

100

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

modal tapi manusia atau tenaga kerja

Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak baik

merupakan faktor terpenting bagi kemajuan

akan menurunkan kinerja para pegawai dan

instansi.

secara tidak langsung juga menurunkan

Sumber daya manusia adalah orang -

produktifitas instansi.

orang yang merancang dan menghasilkan barang

atau

jasa,

memasarkan

mengawasi

produk

Lingkungan

mutu,

kontribusi

mengalokasikan

yang

kerja cukup

mempunyai besar

dalam

peningkatan

kinerja.

Lingkungan

kerja

sumber daya finansial, serta merumuskan

mengarah

kepada

beberapa

aspek

seluruh strategi dan tujuan instansi. Sumber

diantaranya manajemen, struktur organisasi,

daya

akan

dan deskripsi kerja, kebebasan, lingkungan

menimbulkan kinerja yang baiak sesuai

fisik yang memuaskan, seperti tersedianya

dengan keinginan dan harapan instansi.

tempat ibadah, ruangan yang cukup nyaman

yang

baik

diharapkan

Pada dasarnya instansi bukan hanya

untuk

bekerja,

ventilasi

yang

baik,

mengharapkan pegawai yang mampu, cakap

keamanan, jam kerja yang sesuai dan tugas

dan terampil yang penting mereka mau

– tugas yang bermakna. Kondisi lingkungan

bekerja

dalam variasi – variasi yang relative

giat

mencapai

dan

berkeinginan

hasil

kerja

yang

untuk baik.

sederhana

dalam

suhu,

kebisingan,

Kemampuan, kecakapan dan keterampilan

penerangan,

pegawai tidak ada artinya bagi instansi jika

mendorong efek – efek yang berarti

mereka

keras

terhadap sikap dan kinerja pegawai. Selain

mempergunakan kemampuan, kecakapan

itu rancangan yang memperhatikan jumlah

dan keterampilan yang dimilikinya.

ruang kerja, pengaturan atau tata letaknya

tidak

mau

Lingkungan

bekerja

kerja

merupakan

dan

atau

tingkat

mutu

kekuasaan

lingkungan dimana para pegawai tersebut

diberikan,

bekerja.

tingkat kepuasan pegawai.

Lingkungan

kerja

bagi

para

pegawai akan mempunyai pengaruh yang tidak

Lingkungan

pribadi

mempengaruhi

yang

kinerja

dan

tingkat

pencapaian

pelaksanaan

suatu

akan

kegiatan, program, kebijaksanaan dalam

sehingga

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi

langsung akan

organisasi yang tertuang dalam perumusan

dapat mempengaruhi produktifitas instansi.

skema strategis suatu organisasi. Untuk

Lingkungan

menyelesaikan

mempengaruhi

para

pegawai

langsung maupun tidak

memuaskan

kerja para

kerja

dapat

Kinerja adalah gambaran mengenai

kecil terhadap jalannya operasi

instansi.

daerah

yang

baik

dan

pegawai

tentu

akan

seseorang

meningkatkan kinerja dari para pegawai.

tugas

sepatutnya

atau

pekerjaan

memiliki

derajat

kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. 101

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Kesediaan

dan

keterampilan

seseorang

lainya yang berkinerja tinggi. Kinerja

tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan

merupakan

sesuatu

jelas

gambaran pekerjaan yang telah dilakukan

tentang apa yang akan dikerjakan dan

didalam organisasi. Pemahaman kinerja

bagaimana

Kinerja

diarahkan kepada hasil kerja yang nyata dan

merupakan perilaku nyata yang ditampilkan

jelas dari suatu organisasi. Banyak hal yang

setiap orang sebagai prestasi kerja yang

mempengaruhi

dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan

instansi,yang antara lain adalah lingkungan

perannya dalam instansi. Kinerja pegawai

kerja

merupakan suatu hal yang sangat penting

penggunaan alat, sikap, perbaikan dan

dalam upaya instansi untuk mencapai

disiplin, tanggung jawab, motivasi kerja,

tujuanya. Kinerja intansi merupakan faktor

kemampuan, keterampilan serta teknik –

yang sangat penting dalam meningkatkn

teknik manajerial.

tanpa

pemahaman

yang

mengerjakannya.

hasil

yang

kerja

kinerja

kondusif,

yang

sebagai

pegawai

di

pengetahuan,

daya saing intansi. Hanya instansi yang

Berdasarkan latar belakang masalah

memiliki daya saing tinggi yang akan tetap

diatas maka penulis tertarik untuk megambil

eksis dalam era kompetitif ini. Instansi

judul

harus dapat mengelola semua potensi yang

kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT

ada baik itu internal maupun eksternal.

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Perubahan ini terjadi di lingkungan instansi,

SBU Distribusi Wilayah I Jakarta.”

baik

internal

membawa

maupun

konsekuensi

eksternal logis

penelitian”Pengaruh

Lingkungan

akan kepada

Perumusan Masalah

perubahan sumber daya manusia pengelola

Berdasarkan

identifikasi

masalah

instansi. Oleh karena itu diperlukan suatu

dan pembatasan masalah di atas, maka

konsep dan strategi pengembangan sumber

penulis

daya manusia yang ditujukan agar kinerja

berikut :

maksimal pegawai dalam sebuah organisasi

1. Bagaimana kondisi lingkungan kerja

merumuskan

dapat dicapai dengan baik sehingga dapat

pada

menjaga kelangsungan kehidupan organisasi

(Persero) Tbk ?

dimasa mendatang.

PT

masalah

Perusahaan

Gas

sebagai

Negara

2. Bagaimanakah kinerja pegawai pada PT

Instansi dengan kinerja tinggi akan

Perusahaan Gas Negara (Perero) Tbk?

terjadi akan terwujud apabila didukung oleh

3. Seberapa besar pengaruh lingkungan

sumber daya manusia instansi, yang terdiri

kerja terhadap kinerja pegawai PT

dari direktur, para manajer, administrasi,

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk?

marketing, bagian produksi dan pegawai 102

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

tersebut dapat diterapkan dalam praktek sehari – hari.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk

2) Bagi Perguruan Tinggi

mengetahui

lingkungan

kerja

kondisi pada

Melalui penelitian ini diharapkan

PT

dapat

memberikan

sumbangan

Perusahaan Gas Negara (Persero)

terhadap

Tbk.

pengetahuan, khususnya dalam ilmu

perkembangan

ilmu

b. Untuk mengetahui kinerja pegawai

manajemen sumber daya manusia

pada PT Perusahaan Gas Negara

dalam kaitannya lingkungan kerja

(Persero) Tbk.

yang dapat mempengaruhi kinerja

c. Untuk

mengetahui

besarnya

pegawai.

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai PT Perusahaan Gas

b. Manfaat secara praktis

Negara (Persero) Tbk.

Bagi PT Perusahaan Gas Negara

2. Manfaat Penelitian ini adalah :

(Persero) Tbk.

a. Manfaat secara teoritis

Penelitia

Secara

teoritis

hasil

ini

diharapkan

dapat

penelitian ini

memberikan sumbangan pemikiran dan

bermanfaat bagi upaya peningkatan

mengungkapkan masalah yang timbul

mutu

serta

pendidikan

sumbangsih pendidikan berkaitan

dan

teoritis dan tentang

memberikan pada

saran



saran

untuk

sehingga

pada

dunia

memecahkannya,

khususnya

yang

akhirnya dapat memberikan manfaat

lingkungan

kerja

kepada para pegawainya sendiri.

terhadap kinerja pegawai . 1) Bagi Penulis Penelitan

TINJAUAN PUSTAKA ini

merupakan

Lingkungan Kerja

lanjutan dari proses belajar mengajar

Ada beberapa pendapat mengenai

dalam rangka mencoba menerapakan

lingkungan kerja internal dari beberapa ahli

ilmu yang pernah penulis terima

dibawah ini:

dengan

keadaan

yang

ada

di

Menurut George R. Terry (2006:23)

lapangan, sehingga penulis harapkan

lingkungan kerja dapat diartikan sebagai

dengan penelitian ini dapat menjadi

kekuatan-kekuatan

pengalaman praktis dan mengetahui

baik

sejauh mana kemampuan teoritis

langsung terhadap kinerja organisasi atau

secara

perusahaan. 103

yang

langsung

mempengaruhi, maupun

tidak

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Menurut “Lingkungan

Mardiana

kerja

adalah

(2005)

bekerja yang didalamnya terdapat fasilitas –

lingkungan

fasilitas yang menunjang karyawan dalam

dimana

beraktivitas atau bekerja.

pegawai melakukan pekerjaannya sehari-

Menurut Sedarmayanti (2007:21)

hari”. Lingkungan kerja yang kondusif

menyatakan bahwa secara garis besar, jenis

memberikan rasa aman dan memungkinkan

lingkungan kerja terbagi menjadi dua antara

para

lain:

pegawai

optimal.

untuk

dapat

Lingkungan

mempengaruhi

emosi

berkerja

kerja

dapat

pegawai.

Jika

a. Lingkungan kerja fisik Lingkungan kerja fisik adalah semua

pegawai

keadaan berbentuk fisik yang terdapat

menyenangi lingkungan kerja dimana dia

disekitar

bekerja, maka pegawai tersebut akan betah

mempengaruhi

di

maupun secara tidak langsung.

tempat

kerjanya

untuk

melakukan

tempat

kerja

pegawai

yang baik

dapat

langsung

aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja

Lingkungan kerja fisik dibagi menjadi dua

pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja

kategori yaitu:

tersebut mencakup hubungan kerja yang

1) Lingkungan kerja yang langsung

terbentuk antara sesama pegawai dan

berhubungan

hubungan kerja antar bawahan dan atasan

seperti: pusat kerja, kursi, meja dan

serta lingkungan fisik tempat pegawai

sebagainya.

bekerja.

2) Lingkungan

Menurut Sedarmayanti (2009:130) menyebutkan

dengan

bahwa

lingkungan

karyawan

perantara

atau

lingkungan umum dapat juga disebut

kerja

lingkungan

kerja

yang

dapat

internal adalah bkeseluruhan alat perkakas

mempengaruhi

dan bahan yang dihadapi, lingkungan kerja

seperti: temperature, kelembapan,

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya

sirkulasi

serta pengaturan kerjanya baik sebagai

kebisingan, getaran mekanis, bau

perorangan maupun sebagai kelompok.

tidak sedap, warna dan lain – lain.

kondisi

udara,

manusia,

pencahayaan,

Menurut Agus Ahyari (2006:150)

Untuk dapat memperkecil pengaruh

lingkungan kerja merupakan dimana para

lingkungan fisik terhadap karyawan, maka

karyawan tersebut bekerja.

langkah pertama adalah harus mempelajari

Dari beberapa pendapat para ahli di

manusia, baik mengenai fisik dan tingkah

atas dapat disimpulkan lingkungan kerja

lakunya

internal adalah tempat dimana karyawan itu

kemudian dijadikan sumber dasar sebagai 104

maupun

mengenai

fisiknya,

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

dasar pemikiran lingkungan fisik yang

bersatu dalam organisasi instansi untuk

sesuai.

mencapai tujuan.

b. Lingkungan kerja non fisik

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi

Lingkungan kerja non fisik adalah

lingkungan kerja

semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

Manusia akan mampu melaksanakan

dengan hubungan kerja, baik hubungan

kegiatanya dengan baik, sehingga dicapai

dengan atasan maupun hubungan dengan

suatu

rekan kerja, ataupun hubungan dengan

diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi

bawahan.

lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi

Lingkungan kerja non fisik ini juga

lingkungan dikatakan baik atau sesuai

merupakan kelompok longkungan kerja

apabila

yang tidak bisa di abaikan.

kegiatanya secara optimal, sehat, aman dan

Menurut Alex Nitisemito (2005: 171 –

173),

instansi

hendaknya

hasil

yang

manusia

optimal,

dapat

apabila

melaksanakan

nyaman.ketidaksesuaaian lingkungan kerja

dapat

dapat dilihat akibatnya dalam janka waktu

mencerminkan kondisi yang mendukung

yang lama. Lebih jauh lagi, keadaan

kerja sama antara tingkat atasan, bawahan,

lingkungan

maupun yang memiliki status jabatan yang

menuntut tenaga dan waktu yang lebih

sama di instansi. Kondisi yang hendaknya

banyak dan tidak mendukung diperolehnya

diciptakan adalah suasana kekeluargaan,

rancangan sistem kerja yang efesen, banyak

komunikasi yang baik dan pengendalian

faktor yang memperngaruhi terbentuknya

diri.

suatu kondisi lingkungan kerja.

yang

kurang

baik

dapat

Berikut ini beberapa faktor yang

Suyadi prawirosentono (2006: 19 – 21) yang mengutip pernyataan prof. Myon

diuraikan

woo lee sang pencetus teori W dalam ilmu

dapat memepengaruhi terbentuknya suatu

manajemen sumber daya manusia, bahwa

kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan

pihak

kemampuan pegawai diantaranya adalah:

manajemen

instansi

hendaknya

membangun suatu iklim dan suasana kerja yang

bisa

kekeluargaan

membangkitkan untuk

mencapai

Sedarmayati

(2007:21)

yang

a. Penerangan / cahaya ditempat kerja

rasa

Cahaya / penerangan sangat besar

tujuan

manfaatnya

bagi

pegawai

guna

bersama. Pihak manajemen instansi juga

mendapat

hendaknya mampu mendukung kreatifitas

kelancaran kerja. Oleh sebab itu

pegawai.

diperhatikan

Kondisi

seperti

inilah

yang

hendaknya menciptakan antusiasme untuk

keselamatan

adanya

dan

penerangan

(cahaya yang terang) tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang 105

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

jelas,

sehingga

pekerjaan

lambat,

banyak

kesalahan,

dan

akan

berlaku bagi setiap pegawai karna

mengalami pada

kemampuan

akhirnya

berbeda,

menyebabkan kurang efisien dalam

cahaya

di

daerah

c. Kelembaban di tempat kerja

tujuan organisasi sulit dicapai. dasarnya,

tergantung

pegawai

bagaimana pegawai dapat hidup.

melaksanakan pekerjaan, sehingga

Pada

beradaptasi

Kelembaban adalah banyaknya air dapat

yang terkandung dalam udara bisa di

dibedakan menjadi 4 yaitu: cahaya

tanyakan

langsung, cahaya setengah langsung,

,kelembaban ini berhubungan atau di

cahaya

pengaruhi

tidak

langsung,

cahaya

setengah tidak langsung.

dalam

peresantase

oleh

temperatur

kelembaban,kecepatan

b. Temperature ditempat kerja

udara

bergerak dan radiasi panas dari

Dalam keadaan normal tiap anggota

udara tersebut akan memperngaruhi

tubuh

keadaan tubuh manusia pada saat

manusia

temperature manusia

mempunyai

berbeda.

selalu

mempertahankan

berusaha kedaan

Tubuh

menerima atau melrpaskan panas

untuk

dari

tubuhnya.

Suatu

keadaan

normal,

dengan temperature udara sangat

dengan suatu sitem tubuh yang

panas dan kelembaban tinggi, akan

sempurna

meneimbulkan pengurangan panas

sehingga

menyesuaikan

diri

dapat dengan

dari tubuh secara

besar-besaran

perubahan yang terjadi diluar tubuh.

karena sistem penguapan. Pengaruh

Tetapi

lain adalah makin cepatnya denyut

kemampuan

untuk

menmenyesuaikan diri tersebut ada

jantung

batasnya,

peredaran darah untuk memenuhi

yaitu

bahwa

tubuh

karena

makin

akiifnya

manusia masih dapat menyesuaikan

kebutuhan

dirinya dengan temperature luar jika

manusia

perubahan temperatur luar tubuh

mencapai keseimbangan antar panas

tidak lebih dari 20% untuk kondisi

tubuh dengan suhu sekitarnya.

panas 35% untuk kondisi dingin,

d. Sikrulasi udara di tempat kerja

oksigen, selalu

dan

tubuh

berusaha

untuk

dari keadaan tubuh.

Oksigen merupakan gas yang di

Menurut hasil dari penelitian, untuk

butukan oleh makhluk hidup untuk

berbagai tingkat temperature akan

menjaga kelasungan hidup, yaitu

memberi pengaruh yang berbeda.

untuk proses motebolisme, udara di

Keadaan tersebut tidak

sekitar di katakana kotor apabila

mutlak 106

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

kadar oksigen, dalam udara tersebut

terbesar terhadap suatu alat dalam

telah berkurang dan telah bercampur

tubuh

dengan gas atau bau-bauan yang

ferkurasinya,alam

berbahaya bagi kesehatan tubuh.

dengan ferkurasi

Sumber utama adanya udara segar

mekanis.

adalah adanya tanaman di sekitar

mekanis dapat mengganggu tubuh

tempat kerja.

dalam

e. Kebisingan di tempat kerja Salah

satu

terdapat

Secara

hal:

apabila

ini

bersonisasi dari getaran

umum

getaran

konsentrasi

datangnya

bekerja,

kelelahan,timbulnya

polusi

yang

cukup

beberapa

para

pakar

untuk

karena gangguan terhadap mata,

mengatasi kebisingan adalah bunyi

syaraf, peredaran darah, otot, tulang

yang tidak dikhendaki oleh telinga

dan lain – lain.

menyibukan

karena dalam janka panjang bunyi

penyakit,

diantaranya

f. Bau tidak sedap

tersebut dapat mengangu ketenangan

Adanya bau tidak sedap di sekitar

bekerja, merusak pendangaran, dan

tempat kerja dapat dianggap sebagai

menimbulkan

pencemaran,

kesalahan

komunikasi,bahkan penelitian, kebisingan

mengganggu konsentrasi bekerja,

yang serius

dan bau yang tidak sedap yang terjadi

pekerjaan membutukan konsentrasi,

mempengaruhi

maka

penciuman.

dihindarkan

bising

hendaknya

terus

menerus

dapat

kepekaan Pemakaian

“air

pelaksanaan

condition” yang tepat merupakan

pekerjaan dapat dilalukan dengan

salah satu cara yang dapat digunakan

efisien sehinga kinerja meningkat.

untuk menghilangkan bau – bauan

Getaran

agar

dapat

menurut

bisa menyebabkan kematian. Karena

suara

karena

mekanis

artinya

yang mengganggu di sekitar tempat

getaran yang ditimpulkan oleh alat

kerja.

mekanis yang sebagian dari getaran

g. Dekorasi di tempat kerja

ini sampai ke tubuh pegawai dan

Dekorasi ada hibungannya dengan

dapat menimbulkan akibat yang

tata warna yang baik, karena itu

tidak di inginkan . getaran mekanis

dekorasi

pada umumnya

sangat mengangu

dengan hasil ruang kerja saja tetapi

tubuh karena ketidakteraturnya, baik

berkaitan juga dengan cara mengatur

tidak

intensias

tata letak, tata warna, perlengkapan

Ganguan

dan lainnya untuk bekerja.

teratur

maupun

dalam

ferkunesinya.

107

tidak

hanya

berkaitan

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

h. Musik di tempat kerja

akan

Menurut para pakar, music yang nadanya

lembut

sesuai

menjadi

yang

menyenangkan untuk bekerja.

dengan

c. Suara bising

suasana, waktu dan tempat dapat

Suara

membangkitkan

kepekaan

dan

tempat

merangsang

pegawai untuk bekerja. Oleh karena

bising

adalah pegawai

tingkat yang

mempengaruhi aktifitasnya pekerja.

itu lagu – lagu perlu dipilih dengan

d. Penggunaan warna

selektif untuk di perdengarkan di

Penggunaan warna adalah pemilihan

tempat kerja.

warna ruangan yang dipakai untuk

i. Keamanan di tempat kerja

bekerja.

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan keadaan

kerja aman

diperhatikan salah

satu

e. Ruang gerak yang di perlukan

tetap

dalam

Ruang gerak adalah posisi kerja

maka

perlu

antara satu pegawai dengan pegawai

adanya keberadaan upayauntuk

lainya, juga

menjaga

termasuk alat bantu

kerja seperti: meja, kursi lemari, dan

keamanan di tempat kerja, dapat

sebagainya.

memanfaatkan tenaga satuan petugas

f. Kemampuan bekerja

keamanan (satpam).

Kemampuan bekerja adalah suatu

Yang menjadi indikator – indikator

kondisi yang dapat membuat rasa

lingkungan kerja menurut Sedarmayanti

aman dan tenang dalam melakukan

(2009:46) adalah sebagai berikut:

pekerjaan.

a. Penerangan

g. Hubungan pegawai dengan pegawai

Penerangan adalah cukup sinar yang

lainya harus harmonis karena untuk

masuk ke dalam ruang kerja masing

mencapai tujuan instansi akan cepat

– masing pegawai. Dengan tingkat

jika adanya kebersamaan dalam

penerangan membuat

yang

cukup

akan

menjalankan tugas – tugas yang di

kondisi

kerja

yang

embankannya.

menyenangkan. b. Suhu udara

Kinerja

Suhu udara adalah seberapa besar

Kinerja adalah sebuah kata dalam

temperature di dalam suatu ruang

bahasa

kerja pegawai. Suhu udara ruangan

menterjemahkan dari bahasa asing yaitu

yang terlalu panas atau terlalu dingin

prestasi, bisa pula yang berarti prestasi, bisa

Indonesia

dasar

“kerja”

yang

pula yang berarti hasil kerja. Pengertian 108

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

kinerja

dalam

merupakan

individu yang disesuaikan dengan peran

jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

atau tugas individu tersebut dalam suatu

organisasi yang telah tetapkan . para atasan

perusahaan pada suatu periode waktu

atau manajer sering tidak memperhatikan

tertentu, yang dihubungkan dengan suatu

kecuali sudah amat buruk atau segala

ukuran nilai atau standar tertentu dari

sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering

perusahaan

manajer tidak mengetahui betapa buruknya

bekerja. Kinerja merupakan perbandingan

kinerja telah merosot sehingga instansi

hasil kerja yang dicapai oleh pegawai.

menghadapi krisis yang serius, kesan –

Selanjutnya Mangkunegara (2006 : 9),

kesan buruk organisasi yang mendalam

mengemukakan bahwa : “Kinerja karyawan

akibat tanda – tanda peringatan adanya

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara

kinerja yang merosot. Adapun pengertian

kulaitas dan kuantitas yang dicapai oleh

kinerja menurut beberapa ahli yaitu sebagai

seseorang karyawan dalam melaksanakan

berikut:

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

Kinerja

organisasi

dimana

individu

tersebut

sebagai

hasil-hasil

fungsi

pekerjaan/kegiatan

seseorang

atau

Menurut Umar Husein (2005:104)

kelompok dalam suatu organisasi yang

“kinerja adalah pelaksanaan fungsi – fungsi

dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk

yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah

mencapai tujuan organisasi dalam periode

suatu

waktu tertentu (Payaman Simanjuntak,2006

pameran umum keterampilan “.

yang diberikan kepadanya.

).

perbuatan,suatu

prestsi

,

suatu

Menurut Veithzal Rivai (2008:309) Menurut Rivai dan Basri (2008)

pengertian

kinerja

kesediaan

perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap

seseorang atau kelompok orang untuk

orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan

melakukan

oleh karyawan sesuai dengan peranya dalam

sesuatu

menyempurnakannya

adalah

menegmukakan kinerja adalah “merupakan

kegiatan sesuai

dan dengan

perusahaan”.

tanggung jawab dengan hasil seperti yang

Menurut Robert L. Mathis dan John

diharapkan.

H. Jackson terjemahan Jikky sadeli dan

Menurut Hasibuan Melayu (2007)

Bayu

Prawira (2006: 78),”menyatakan

kinerja merupakan perbandingan hasil kerja

kinerja pada dasarnya adalah apa yang

yang dicapai oleh karyawan dengan standar

dilakukan

yang telah ditentukan. Sedangkan menurut

karyawan “.

atau

tidak

dilakukan

oleh

Wibowo (2006) mendefinisikan kinerja

Kinerja merupakan suatu kondisi

sebagai hasil kerja yang dicapai oleh

yang harus diketahui dan dikonfirmasikan 109

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

keoada pihak tertentu untuk mengetahui

Hani

Handoko

T

(2005),

tingkat pencapaian hasil suatu instansi

menyatakan “pengukuran kinerja adalah

dihubungkan dengan visi yang diemban

memberi umpan balik kepada manajemen

suatu organisasi atau perusahaan serta

dalam

mengetahui dampak positif dan negative

pelaksanaan suatu rencana dan titik – titik

dari suatu kebijakan operasional.

dimana perubahan memerlukan penyesuaian

Menurut mengemukakan

Nawawi

(2005:76)

pendapatnya

beberapa

karakteristik,

informasi

mengenai

– penyesuaian atas aktivitas perencanan dan

bahwa

pengendalian “.

individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki

bentuk

Adapun aspek – aspek standar

yaitu

kinerja

menurut

Prabu

Mangkunegara

diantaranya “(a) berorientasi pada prestasi,

(2005:18), terdiri dari aspek kuantitatif dan

(b)

aspek kualitatif yaitu:

memiliki

percaya

diri,(c)

berpengendalian diri, (d) kompetensi.

a. Aspek kuantitatif meliputi:

Didalam manajemen terdapat 3 (tiga) jenis

1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan

kinerja yang terdiri atas:

2. Waktu

a. Kinerja pegawai

3. Jumlah

kerja secara kualitas dan kuantitas yang

atau

4. Jumlah

melaksanakan tugasnya.

yang dan

dalam

dan

jenis

pemberian

pelayanan dalam bekerja.

b. Proses manajemen kinerja kegiatan

kesalahan

melaksanakan pekerjaan.

dicapai oleh seorang pegawai dalam

pengembangan

dipergunakan

lamanya melaksanakan pekerjaan.

Definisi kinerja pegawai adalah hasil

seluruh

yang

b. Aspek kualitatif meliputi: mendukung

1. Ketetaoan

pemanfaatan,

pekerjaan.

kerja

dan

kualitas

penilaian kerja sering disebut system

2. Tingkat kemampuandalam bekerja.

manajemen kinerja.

3. Kemampuan menganalisis data atau

c. Kinerja organisasi

informasi,

kemampuan

atau

Kinerja organisasi merupakan indikator

kegagalan menggunakan mesin atau

tingkatan prestasi yang dapat dicapai

peralatan.\

dan mencerminkan keberhasilan suatu

4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan

organisasi, serta merupakan hasil yang

atau keberatan konsumen).

dicapai dari perilaku anggota prganisasi

Menurut

Sugiyono

(2005:30),

serta tanggug jawab yang diberikan

menyebutkan ada beberapa tolak ukur yang

kepadanya.

dapat digunakan untuk menilai kinetja pegawai adalah sebagai berikut: 110

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

1. Kualitas kerja

pemimpin yang memimpin dengan

Kualitas kerja merujuk pada hasil

penuh

(output)

berdampak

pekerjaan

yang

telah

dilaksanakan oleh para pegawai.

tanggung

jawab

positif

bagi

akan instansi

maupun pegawainya.

Apakah output yang dihasilkan telah

5. Komunikasi

sesuai dengan prosedur dan sistem

Komunikasi

kerja yang telah ditetapkan atau

penyampaian pesan oleh seseorang

dalam arti telah memberikan hasil

kepada oang lain untuk memberi

sesuai dengan kebutuhan bahkan

tahu, mengubah sikap, pendapat,

mampu memberikan perbaikan –

atau perilaku, baik secara lisan

perbaikan kerja yang signifikan,

(langsung) ataupun tidak langsung

maka dapat dikatakan bahwa kinerja

(melalui media).

dilihat

dari kualitas kerja yang

proses

6. Wawasan

sudah ada.

Wawasan merupakan pandangan,

2. Target

pendapat,

Tujuan atau sasaran yang diberikan

dan

keingikan

pengertian

dari

ilmu

pengetahuan yang ada.

kepada pegawai untuk memenuhi kebutuhan

adalah

7. Kreatifitas

dari

Kreatifitas

adalah

sebagai

instansi.

kecenderungan untuk menghasilkan

3. Kerjasama

ide – ide atau kemungkinan yang

Kerjasama adalah pekerjaan yang

mungkin

bisa dikerjakan oleh individu tapi

memecahkan maslah, berkomunikasi

dikerjakan secara bersamaan oleh

dengan

dua orang atau lebih dengan tujuan

berinovasi dalam setiap pemecahan

agar pekerjaan tersebut menjadi

masalah yng sedang dihadapi.

lebih ringan.

Menurut Robert L,Mathis dan John

4. Tanggung jawab

H.

Jackson

berguna

orang

lain,

(2006:74),

dalam

dan

factor

selalu

yang

Tanggungjawab merupakan suatu

mempengaruhi

sikap yang sangat penting dalam

tenaga

melakukan suatu pekerjaan.tanggung

Motivasi, dukunan yang di terima mereka

jawab

dari organisasi. Menurut Mangkunegara

sangat

bertanggung

diperlukan.sikap jawab

kinerja

keberadaan

individu

pekerjaan

adalah mereka.

sangatlah

(2009:74),menyatakan bahwa fakta yang

dibutuhkan oleh setiap orang dalam

mempengaruhi kinerja antara lain factor

melakukan

kemampuan secara piskologi, kemampuan

pekerjaan,

seorang 111

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

(ability)

pegawai

yang

terdiri

dari

c. Faktor organisasi

kemampuan potensi dan kemampuan realita

Faktor organisasi dasar pekerjaan,

(pendidikan) .Oleh karena itu pegawai harus

kepemimpian, sistem penghargaan

di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai

(reward

dengan keahlianya. Factor motivasi terbentu

pengertian di atas penulis menarik

dari silkap (attidue), seorang pegawai dalam

kesimpulan

menghadapi

kerja

merupakan kualitas dan kuantitas

yang

dari

motifasi

situsai

(situation)

merupakan

kondisi

b

system).

Berdasarkan

bahwa

suatu

hasil

kinerja

kerja

(output)

mengerakan didi pegawai terarah, untuk

menilai maupun kelompok dalam

mencapai

mental

suatu aktivitas yang diperoleh dari

merupakan merupakan kondisi mental yang

proses belajar serta keinginan untuk

mendorong

bermprestasi.

tujuan

kerja.sikap

seseorang

untuk

berusaha

mencapai potensi kerja secara maksimal. David dikutip

C.

Clelland

sepertiyang

Mangkunegara

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

(2009:68),

Kinerja Pegawai

berpendapat bahwa ada hubungan yang positif antara motif prestasi

Pengaruh lingkungan kerja terhadap

dengan

kinerja pegawai diungkapkan oleh Winardi

pencapaian kerja. Motif prestasi adalah

(2007) lingkungan kerja merupakan suatu

suatu dorongan dalam diri seseorang untuk

alat ukur yang akan berpengaruh terhadap

melakukan kegiatan atau dengan sebaik –

kinerja pegawai jika lingkungan kerja yang

baiknya, agar mampu mencapai prestasi

ada pada instansi itu baik. Lingkungan kerja

kerbja ( kinerja).

yang menyenangkan bagi pegawai melalui

tiga

Menurut Gibson (2008:112), ada

peningkatan

faktor yang mempengaruhi latar

dengan

belakang terhadap kinerja yaitu:

atasan,

yang

rekan

harmonis

kerja,

maupun

bawahan, serta didukung oleh sarana dan

a. Faktor individu Faktor

hubungan

prasarana yang memadai yang ada di tempat

individu

meliputi

kerja akan membawa dampak yang positif

kemampuan . kemampuan, latar

bagi pegawai, sehingga kinerja pegawai

belakang

dapat meningkat.

keluarga,

pengalaman

kerja dan tingkat sosial.

Lingkungan

b. Faktor psikologis yang meliputi persepsi,

peran

atau

diciptakan

oleh

kerja instansi

yang akan

baik sangat

sikap,

bermanfaat bagi kelangsungan hidup dari

kepribadian, motivasi dan lain –

instansi karena tidak jarang terjadi suatu

lainya

instansi 112

gulung

tikar

karena

adanya

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

lingkungan kerja yang tidak konduktif.

ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lingkungan kerja yang konduktif yang

tujuan dan kegunaan tertentu, dibuktikan

diciptakan oleh pegawai dan instansi akan

dan dikembangkan sehingga pada giliranya

mendorong efektivitas dari instansi tersebut

suatu pengetahuan dapat digunakan untuk

didalam menjalankan roda organisasinya.

memahami,

Serta akan menimbulkan semangat dan

mengantisipasi suatu masalah.

gairah kerja yang tinggi karena adanya

1. Tempat Penelitian

lingkungan

kerja

yang

biak

dan

memecahkan

dan

Adapun tempat penelitian dilakukan

menyenangkan.

pada

PT

Perusahaan

Gas

Negara

Untuk itu lingkungan kerja sebagai

(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I

dua faktor yang mempengarahi kinerja

Jakarta yang beralamat Gedung Wisma

pegawai sebaiknya dilakukan dengan baik,

Nusantara Lantai 3 Jl.M.H.Thamrin

karena

No.59 Jakarta Pusat 10350.

keduan

hal

ini

akan

sangat

menentukan baik itu untuk pegawai maupun

2. Waktu Penelitian

untuk instansi, karena jika kedua hal ini

Adapun waktu penelitian yang diberikan

mendapat perhatian dari instansi maka

perusahaan

keuntungan yang diperoleh tentu sangat

penelitian pada tanggal 6 Oktober

besar dan berguna, baik untuk masa kini

sampai dengan 28 November 2014,

maupun masa yang akan dating, instansi

guna memperoleh data dan keterangan

memperoleh keuntungan berupa pencapaian

dari pegawai serta data – data lain yang

tujuan dan produktivitas yang tinggi dan

berkaitan

bagi pegawai akan memperoleh kinerja

penelitian.

yang tinggi.

untuk

dengan

mengadakan

topik



topik

3. Variabel Penelitian a. Variabel bebas (Variabel X ) Dalam penelitian ini adalah Lingkungan

METODOLOGI PENELITIAN

kerja pada PT. Perusahaan Gas Metode peneletian adalah suatu cara

Negara

untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai

(Persero)

Tbk

SBU

Distribusi Wilayah I.

langkah – langkah sistematis. Penelitian

b. Variabel terikat ( Variabel Y) dalam

pada umumnya bertujuan untuk mengetahui

penelitian

dan menentukan sesuatu yang baru tentang

pegawai pada PT. Perusahaan Gas

suatu masalah atau fenomena yang terjadi

Negara (Perseo) Tbk SBU Distribusi

pada

Wilayah I.

suatu

objek.

Menurut

Sugiono

(2007:2), metode penelitian adalah cara

4. Sifat Penelitian 113

ini

adalah

Kinerja

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Penelitian yang dilakukan penulis dalam

(Sugiyono, 2007:68). Jadi dalam penelitian

menyusun skripsi bersifat deskriptif

ini penulis mengambil sampel sebanyak 50

kuantitatif yaitu melakukan pembahasan

orang.

atas

permasalahan

yang

dihadapi

perusahaan terhadap maslah lingkungan

Metode Pengumpulan Data

kerja.

1. Sumber Data

Data



data

analisis

yang

digunakan adalah data yang bersifat

Untuk menunjang analisis data penelitian

kuantitatif yaitu data – data yang

perludi dukung oleh data primer maupun

bersifat angka.

data

sekunder.

Menurut

Sugiyono

(2008:107) ada dua sumber data yaitu: a. Sumber

Metode Penentuan Populasi dan Sampel Menurut

Sugiono

primer

yaitu

Populasi

pengumpulan data secara langsung

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

dan mengadakmpulan data dengan

objek

mempunyai

penelitian

kuantitas dan karateristik tertentu yang

dilakukan.

atau

(2007:55),

data

subjek

yang

ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan

b. Sumber

terhadap

data

objek

yang

sekunder

yaitu

ditarik kesimpulanya. Sesuai dengan judul

pengumpulan

penelitian yaitu “ Pengaruh Lingkungan

mengolah,

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT

mempelajari bahan – bahan dan

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU

membandingkan dengan beberapa

Distribusi Wilayah I”. Maka populasi

sumber kepustakaan.

penelitian ini adalah para pegawai, seluruh pegawai

PT

Perusahaan

Gas

data

dengan

mencari

dan

2. Teknik pengumpulan data

Negara

Adapun teknik pengumpulan data yang

(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I

digunakan dalam penelitian ini adalah :

Jakarta yang berjumlah 50 orang.

a. Observasi

Sampel menurut Sugiono (2007:57) adalah

teknik pengumpulan data dengan

sebagian dari jumlah dan karateristik yang

cara

dimiliki oleh populasi. Sampel merupakan

langsung di lapangan atas segala

bagian dari populasi yang menjadi sumber

yang di teliti.

data yang sebenarnya dalam penelitian.

melakukan

pengamatan

b. Studi dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

Teknik pengumpulan data dengan

Sampling Jenuh. Sampling jenuh adalah

cara melakukan pencatatan dari data

teknik

– data yang ada di penelitian.

penentuan

sampel

bila

semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel

c. Studi kepustakaan 114

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Pengumpulan

data

yang

di

daftar

pertanyaan

untuk

peroleh dari kepustakaan seperti

memperoleh

data

membaca buku ilmiah, majalah

jawaban

jawaban

maupun

responden.

media

yang



berupa dari

berhubungan dengan masalah dengan pembahasan penelitian. d. Kuesioner Adalah metode pengumpulan

PEMBAHASAN

data melalui jumlah pertanyaan

Hasil jawaban dari 50 responden lingkungan

tertulis yang diajukan kepada

kerja yang terdiri dari 15 pertanyaan,

pegawai dan di jawab dengan

jawaban tersebut kemudian akan dianalisa

jawaban yang tersedia oleh

dengan menggunakan jumlah persentase

responden.

jawaban semuanya tertuang dan dijelaskan

dimaksudkan NO

1

2

3

4 5 6

7

HASIL PENELITIAN DAN

Kuesioner sebagai

suatu

sebagai berikut:

Jawaban Responden Variabel X (Lingkungan Kerja) PERNYATAAN SS S RR

38

1

0

ST S 1 0

39

1

1

3

38

3

0

0

7

26

16

1

0

1

34

15

0

0

2

32

16

0

0

6

29

15

0

0

5 Penerangan di ruang kerja cukup baik 11 dan tidak menyilaukan sehingga mendukung aktivitas pekerjaan anda. Penerangan yang terlalu terang akan 6 menimbulkan rasa panas dan membuat gelisah. Cahaya lampu yang kurang terang 9 akan memperlambat dalam menyiapkan pekerjaan. Sirkulasi udara diruang kerja anda sudah cukup baik. Kualitas udara disekitar tempat bekerja anda kurang baik. Ruangan dengan AC yang temperaturnya cukup membuat ruang kerja menjadi sejuk sehingga anda bekerja menjadi lebih nyaman. Frekuensi tingkat kesalahan anda dalam bekerja karena tidak adanya konsentrasi akibat kebisingan sehingga mempengaruhi pekerjaan anda.

115

4

TS

3

2

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

8

9

10 11

12

13

14

15

Tempat kerja anda terganggu suara 10 bising sehingga anda tidak dapat bekerja dengan nyaman. Suasana lingkungan kerja anda sangat 2 mendukung sehingga anda dapat bekerja lebih baik lagi.

27

13

0

0

24

21

3

0

Anda sering mendengarkan musik dalam bekerja di ruang kerja. Di dalam ruangan kerja, pewarnaan ruangan sudah tertata dengan baik sehingga dapat menunjang anda dalam bekerja. Perusahaan tempat anda bekerja memberikan fasilitas kendaraan bagi para pegawai yang memiliki jabatan. Fasilitas yang tersedia di lingkungan kerja telah mendukung jalannya pekerjaan anda. Adanya pembatasan terhadap ruang gerak demi kenyamanan dalam bekerja sehingga anda dapat bekerja dengan baik. Di lingkungan kerja anda tidak pernah terjadi masalah dalam proses komunikasi antara atasan dengan bawahan. Jumlah Presentase

1

36

13

0

0

3

40

7

0

0

2

28

20

0

0

1

41

8

0

0

2

37

11

0

0

3

39

8

0

0

165 22,4%

5 0,67%

0 0%

Perhitungan: Jumlah

66 511 8,8% 68,13% Tidak setuju

seluruh

pertanyaan

x 100% = 0,67%

=

=66 Sangat tidak setuju =

+511+168+5+0=750

Dari

Seluruh pertanyaan dari beberapa jumlah

data

x 100% = 0% diatas

penulis

kuesioner yang menjawab “Sangat setuju”

menyimpulkan bahwa lingkungan kerja

ditabel lalu ditambahkan begitu seterusnya

yang baik, bersih, rapi akan memberikan

lalu dari hasil seluruhnya, pertanyaan

kenyamanan

dijumlahkan lalu dibagi 750 (jumlah hasil

menyimpulkan demikian disarankan pada

jawaban) dan dikali 100%.

hasil jawaban seluruh responden yang

Sangat setuju

berjumlah

=

x 100% =8,8%

kepada

50

pegawai.

pegawai

penulis

dengan

15

pertanyaan yang menjawab “Sangat setuju” Setuju Ragu – ragu

=

x 100% = 68,13% =

sebanyak 66 atau sekitar 8,8% kemudian oleh jawaban “Setuju” sebanyak 511 atau

x 100% =22,4%

sekitar 68,13% selebihnya yang menyatakan

116

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

“Ragu – ragu” sebanyak 168 atau sekitar

bekerja dengan nyaman dan kondisi ini

22,4%, “Tidak setuju” sebanyak 5 atau

menunjukan kondisi lingkungan kerja sudah

sekitar 0,67% dan “Sangat tidak setuju”

sesuai dengan kebutuhan pegawai.

tidak ada.

Hasil jawaban dari 50 responden terhadap

Berdasarkan hasil kuesioner dari

kinerja kerja pegawai yang terdiri dari 15

jawaban “Setuju” sebanyak 511 atau sekitar

pertanyaan, jawaban tersebut kemudian

68,13% responden menyatakan lingkungan

akan dianalisa dengan menggunakan jumlah

kerja pada PT Perusahaan Gas Negara

persentase jawaban semuanya tertuang dan

(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I

dijelaskan sebagai berikut:

Jakarta sudah baik sehingga pegawai dapat NO

Jawaban Responden Variabel Y (Kinerja Pegawai) PERNYATAAN SS S RR

TS

STS

1

Pegawai memiliki kecakapan kerja dan 6 inovatif dalam menyelesaikan pekerjaan.

31

12

1

0

2

Pegawai memiliki loyalitas yang tinggi 4 terhadap perusahaan. Pada umumnya pegawai bertindak jujur 9 dalam melaksanakan tugas - tugasnya.

32

13

1

0

34

7

0

0

4

Pegawai yang ada berpengalaman 3 dibidang pekerjaanya masing – masing.

39

8

0

0

5

Pegawai telah bekerja dengan sungguh – 15 sungguh dalam menyelesaikan tugasnya untuk mencapai target yang di tentukan.

31

4

0

0

6

Sikap dan prilaku pegawai yang baik 2 dan ramah terhadap sesama dalam organisasi dapat memotivasi kinerja menjadi lebih baik.

16

23

8

1

7

Pegawai dapat menyelesaikan tugas 8 tepat pada waktunya.

39

3

0

0

8

Kerjasama, saling membantu antara 6 pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sangat diperlukan agar pekerjaan lebih cepat, tepat dan akurat.

42

2

0

0

3

117

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

9

Perusahaan selalu memberikan motivasi 4 kepada pegawai untuk bekerja dengan baik.

31

13

2

0

10

Dengan memperhatikan hubungan kerja 7 sesama rekan kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai.

41

2

0

0

11

Para pegawai siap membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam pekerjannya. Pegawai memiliki tanggung jawab dalam bekerja. Pegawai dapat mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan. Pegawai memiliki komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan sehingga sangat membantu pegawai dalam bekerja. Prestasi kerja yang dicapai pegawai merupakan tolak ukur keberhasilannya sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja. Jumlah Presentase

11

39

0

0

0

8

29

13

0

0

2

22

24

2

0

2

43

4

1

0

8

36

4

1

1

95 12,67%

505 67,33%

132 17,60%

16 2,13%

2 0,27%

pada

PT

12 13 14

15

Perhitungan :

Kinerja

pegawai

Jumlah seluruh pertanyaan =

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

95+505+132+16+2=750

mendapatkan respon yang sangat baik.

Seluruh pertanyaan dari beberapa jumlah

Penulis dapat menyimpulkan berdasarkan

kuesioner yang menjawab “Sangat setuju”

pada hasil jawaban seluruh responden yang

ditabel lalu ditambahkan begitu seterusnya

berjumlah

lalu

seluruhnya,pertanyaan

pertanyaan yang menjawab “Sangat setuju”

dibagi

sebanyak 95 atau sekitar 12,67%, kemudian

dari

hasil

dijumlahkan

lalu

750

(jumlah

50

pegawai

dengan

15

jawaban) dan dikali 100%.

diikuti jawaban “Setuju” sebanyak 505 atau

Sangat setuju =

sekitar

x 100% =12,67%

67,33%,

selebihnya

yang

menyatakan “Ragu – ragu” sebanyak 132 Setuju =

x 100% =67,33%

Ragu – ragu =

x 100% =17,60%

Tidak setuju =

x 100% = 2,13%

atau

sekitar

“Tidak

setuju”

sebanyak 16 atau sekitar 2,13% dan “Sangat tidak setuju” sebanyak 2 atau sekitar 0,27%.

Sangat t setuju =

17,60%,

x 100% = 0,27%

118

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Berdasarkan hasil kuesioner dari

(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I

jawaban “Setuju” sebanyak 505 atau sekitar

Jakarta

sudah

baik

dan

kondisi

67,33% responden menyatakan kinerja

menunjukan kondisi kinerja pegawai sudah

pegawai pada PT Perusahaan Gas Negara

sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Korelasi Product Moment. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai X Y NO X2 Y2 XY 54 56 1 2916 3136 3024 56 58 2 3136 3364 3248 55 49 3 3025 2401 2695 58 63 4 3364 3969 3654 56 53 5 3136 2809 2968 53 59 6 2809 3481 3127 60 60 7 3600 3600 3600 61 68 8 3721 4624 4148 61 59 9 3721 3481 3599 62 62 10 3844 3844 3844 55 58 11 3025 3364 3190 55 63 12 3025 3969 3465 64 63 13 4096 3969 4032 57 60 14 3249 3600 3420 61 59 15 3721 3481 3599 61 58 16 3721 3364 3538 63 59 17 3969 3481 3717 62 60 18 3844 3600 3720 62 62 19 3844 3844 3844 56 58 20 3136 3364 3248 61 62 21 3721 3844 3782 72 69 22 5184 4761 4968 59 61 23 3481 3721 3599 54 55 24 2916 3025 2970 61 58 25 3721 3364 3538 57 64 26 3249 4096 3648 57 60 27 3249 3600 3420 59 59 28 3481 3481 3481 59 62 29 3481 3844 3658 55 55 30 3025 3025 3025 55 55 31 3025 3025 3025 51 56 32 2601 3136 2856 57 61 33 3249 3721 3477 52 54 34 2704 2916 2808 53 60 35 2809 3600 3180 119

ini

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

56 59 63 56 55 56 56 55 55 55 61 57 56 57 55 2886

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jumlah

56 60 61 53 53 57 56 54 58 56 63 59 52 58 52 2926

3136 3481 3969 3136 3025 3136 3136 3025 3025 3025 3721 3249 3136 3249 3025 167272

3136 3600 3721 2809 2809 3249 3136 2916 3364 3136 3969 3481 2704 3364 2704 172002

3136 3540 3843 2968 2915 3192 3136 2970 3190 3080 3843 3363 2912 3306 2860 169369

              Berdasarkan

hasil

analisis

dengan

menggunkan

uji

menggunakan rumus koefisien korelasi

sebagai berikut:

yang didapat yaitu 0,66 yang berarti ada

KD = r2 x 100%

pengaruh

Kd = 0,662 x 100%

yang

sangat

kuat

antara

lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.

Kd = 43,56%

mana pengaruh lingkungan kerja terhadap pegawai.

Di

hitung

determinasi

Kd = 0,4356 x 100%

Digunakan untuk mengetahui sejauh

kinerja

koefisien

Besarnya pengaruh lingkungan kerja

dengan

terhadap kinerja pegawai adalah sebesar

120

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

43,56% sedangkan 56,44% disebabkan oleh

kebebasan) = n-2 atau DK = 50-2 = 48,

faktor lain yang tidak diteliti.

maka diperoleh ttabel 0,284 Menurut Sugiono (2010:135) dai thitung>ttabel

Hasil perhitungan dari koefisien

maka Ha diterima atau dengan kata lain

korelasi perlu diuji untuk mengetahui

hubungan

apakah pengaruh yang ditemukan itu

lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

berlaku

signifikansi yaitu 6,09>0,284.

untuk

seluruh

populasi

yang

antara

variabel

pengaruh

berjumlah 50 orang maka perlu dilakukan signifikansinya

dengan

melakukan

pengujian sebagai berikut:

KESIMPULAN DAN SARAN

kriteria pengujian: 1. thitung>ttabel, maka Ho ditolak dan Ha

Kesimpulan

diterima.

Setelah melakukan pengamatan dari

2. thitung>ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

penelitian terhadap seluruh pegawai di PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta yang mengenai

 

Pengaruh

Lingkungan

Kerja

Terhadap

Kinerja Pegawai. Dari berbagai jenjang waktu masa kerja serta bermacam profil responden berbeda – beda terhadap 50 sampel yang telah dijabarkan pada BAB IV beserta pengelolaan beberapa data sampel yang telah dijabarkan dan dituangkan secara Sedangkan ttabel dicari dengan menggunakan rumus berikut: t keterangan : t = distribusi t = taraf kepercayaan = 5% (0,5) = signifikan n = banyaknya responden 2 = banyaknya variabel. Nilai thitung selanjutnya dibandingkan

statistik

maka

dapat

ditarik

kesimpulan: 1. Kondisi lingkungan kerja pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif menurut persepsi responden

dengan nilai ttabel dengan tingkat kesalahan

terdapat 41 responden memilih setuju

5% (taraf kepercayaan 95%) (DK = derajat

dan hasil perhitungan presentase yang

121

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

termasuk kategorin sangat tinggi adalah

antara lingkungan kerja terhadap kinerja

68,13% dari total yang diharapkan.

pegawai pada PT Perusahaan Gas

2. Kinerja pegawai pada PT Perusahaan Gas

Negara

(Persero)

Tbk

Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi

SBU

Wilayah I Jakarta.

Distribusi Wilayah I Jakarta sudah sangat baik, hal ini dapat dibuktikan

Saran

dengan

1. Lingkungan Kerja

analisis

kualitatif

maupun

analisis kuantitatif menurut responden

Penerangan yang terlalu terang yang

terdapat 43 responden memilih setuju

menimbulkan rasa panas dan gelisah

dan hasil perhitungan presentase yang

pegawai dalam bekerja, serta sirkulasi

termasuk kategori sangat tinggi adalah

udara di tempat kerja dan suasana

67,33% dari total yang diharapkan.

lingkungan

3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap

Negara

Distribusi

(Persero) Wilayah

Tbk I

pegawai

perlu

diperhatikan sehingga dapat mendukung

kinerja pegawai pada PT Perusahaan Gas

kerja

kinerja pegawai yang lebih baik lagi.

SBU

2. Kinerja Pegawai

Jakarta

Sikap dan prilaku pegawai yang baik

berdasarkan perhitungan yang telah

dan

dilakukan bahwa koefisien korelasi

prestasi

antara lingkungan kerja dengan kinerja

ditingkatkan agar dapat memotivasi

0,66%

kinerja pegawai menjadi lebih baik dan

dan

43,56%

hal

koefisien ini

determinasi

berarti

terdapat

ramah

terhadap kerja

sesama

pegawai

serta lebih

hasil pekerjaan menjadi maksimal.

hubungan yang sangat kuat dan positif (signifikan) antara lingkungan kerja

DAFTAR PUSTAKA

terhadap

dan

A. Ahyari. 2005. Manajemen Sumber Daya

berdasarkan pengujian hipotesis yang

Manusia dan Lingkungan Kerja.

telah dilakukan dengan menggunakan

Bandung : Pionir Jaya.

kinerja

pegawai

“uji t” di peroleh bahwa thitung = 6,09

Alex, S, Nitisemito. 2005. Manajemen

dan setelah dikonsultasikan dengan ttabel

Personalia

pada

Daya

tarif

signifikansi

5%

(taraf

(Manajemen

Sumber

Manusia, Edisi Kelima,

kepercayaan 95%) (DK = derajad

Cetakan Keempat belas, Ghalia

kebebasan) = n-2 atau DK = 50 – 2 = 48

Indonesia,Jakarta

maka

diperoleh

ttabel

0,284

atau

Azwar,

Saefuddin.

6,09>0,284 artinya terdapat pengaruh

Peneletian.

yang sangat kuat dan positif (signifikan)

Pelajar. 122

2007.

Yogyakarta:

Metode Pustaka

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber

Nawawi, H. Hadari. 2005. Manajemen

Daya Manusia. Alih bahasa: Eli

Sumber Daya Manusia untuk Bisnis

Tanya.

yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah

Penyunting Bahasa: Budi

Supriyanto. Jakarta: Indeks. Flippo,

Edwin

B.

2005.

Mada University Press.

Manajemen

Personalia Edisi Keenam, Jakarta,

Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen

Raja Grafindo

Sumberdaya

Gibson. 2008. Manajemen Sumber Daya

Kinerja

Manusia, Edisi Keempat, Erlangga.

Manusia

Karyawan.

Kebijakan Yogyakarta:

BPFE.

Hani Handoko T, Manajemen Sumber Daya

Ridwan, 2007, Organisasi & Manajemen

Manusia, Edisi Ke 3, Penerbit

Sumber Daya Manusia, Cetakan

Ganesa, Yogyakarta 2005.

Pertama. Rineka Cipta, Salemba

Hasibuan, Malayu S. P, Drs. H. Manajemen

Empat, Jakarta.

Sumber Daya Manusia. Penerbit: PT

Rivai Veithzal, 2008, Manajemen Sumber

Bumi Aksara, Jakarta, 2007.

Daya Manusia Untuk Perusahaan :

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005.

dari

Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:

PT.

Pemerintahan Indonesia. Jakarta:

Sumber Daya Manusia. Bandung:

Djambatan.

PT Refika Aditama

Samsudin,

Mangkunegara AA. Anwar Prabu. 2009.

2006.

Manajemen

1. CV Pustaka Setia, Bandung.

rafika ADITAMA.

Sedarmayanti, 2007, Sumber Daya Manusia

Mardiana,2005, Manajemen Produksi , Badan

Sadili.

Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-

Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:

Penerbit

dan Produktivitas Kerja, Bandung,

IPWI,

Penerbit Mandar Maju.

Jakarta.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia

Mathis, Robert L., Jackson, John H. 2006.

dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta. Hasibuan.

Praktik,

Salam, Darma Setyawan. 2007. Manajemen

Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja

Melayu,

dan

RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Refika Aditama.

Penerbit

Teori

2007.

Simanjuntak, Payaman. 2005. Manajemen Manajemen

dan Evaluasi Kinerja. Lembaga

Sumber Daya Manusia. Cetakan

Penerbit

Ketiga. Bumi Aksara, Jakarta.

Universitas Indonesia, Jakarta.

123

Fakultas

Ekonomi

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. CV Alphabeta, Bandung. Sugiyono.

2007.

Metode

Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiono,2008, Statistika Untuk Penelitian, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia.

Edisi

Pertama,

CetakanPertama, Penerbit Kencana, Jakarta. Terry, George R. dan Rue, Leslie W. 2005. Dasar



Dasar

Manajemen.

Jakarta:Bumi Aksara. Terry, George R. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. Umar Husein, 2005, Riset Sumber Daya Manusia

Dalam

Penerbit PT.

Organisasi,

Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Winardi, 2007 , Manajemen Kinerja, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

124