PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA

Download 31 Jul 2015 ... dengan pengungkapan CSR sebagai variabel intervening. Kinerja lingkungan jika .... perusahaan m...

13 downloads 291 Views 5MB Size
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh: Angela NIM: 112114099

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh: Angela NIM: 112114099

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

i

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

i i i

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Motto dan Persembahan “Every morning in Africa, a gazelle wakes up. It knows it must run faster than the fastest lion, or it will be killed. Every morning a lion wakes up. It knows it must outrun the slowest gazelle, or it will starve to death. It doesn’t matter wheter your are a lion or a gazelle. When the sun comes up, you better start running.” Unknown

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN Yeremia 17:7

 Tuhan Yesus yang selalu menuntun dan menyertai setiap detik waktu dihidupku.  Papa Yosef Fernando Sangho (Alm) dan Mama Maria Magdalena Warinta yang selalu kucintai dan harta terbesar yang kumiliki.

iv

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 23 Juni 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa ternyata saya melakukan hal tersebut, baik sengaja maupun tidak, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dari universitas dibatalkan. Yogyakarta, 31 Juli 2015 Yang Membuat Pernyataan

Angela v

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Induk Mahasiswa (NIM)

: Angela : 112114099

Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2015 Yang Menyatakan,

Angela

vi

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan judul PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN

TERHADAP

PENGUNGKAPAN

KINERJA

CORPORATE

SOCIAL

FINANSIAL

DENGAN

RESPONSIBILITY

(CSR)

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada Program Sarjana Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Hormat dan terima kasih penulis haturkan kepada: 1. Drs, Johannes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang

telah

memberikan

kesempatan

untuk

belajar

dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2.

Dr. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini. 4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma atas ilmu dan bantuan yang bermanfaat selama penulis belajar. 6. Keluarga tercinta: Papa Yosef Fernando Sangho dan Mama Maria Magdalena Warinta

yang telah berusaha memenuhi kebutuhan pendidikan penulis,

melumuri penulis dengan cinta dan kasih sayang, bahkan papa sendiri yang memberikan teladan untuk pantang menyerah dan selalu belajar hingga nafas vii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

berhenti berhembus. Berkat teladan dan cinta dari merekalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Teman dekat yang selalu memberikan semangat pada penulis, Yosua Irwan Sudarsono 8. Sahabat yang sudah penulis anggap sebagai saudara sendiri: Maria Dwi Rianti, Evan Michael Atmaja, Radi Tya Elvira, Chris Wibowo, Yohanes Eko Budianto, Diah Pramita, dan Rosalia Yuli. 9. Sahabat sekaligus teman seperjuangan: Maurits Tato Marpaung, Dani Tri Haryanto, Nicolaus Pramudya, Kuirina Rosvita, Fransisca Cecilia Arumnita, Metta Nusati, Melania Yuni Purwaningsih, dan Jenna Nadia. 10. Teman-teman Akuntansi 2011 tersayang (kelas C dan anak-anak sekre pada khususnya) yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung dan ikut mendoakan. 11. Teman-teman kost Beo 49 yang susah dan senang bersama dengan penulis dalam satu atap yang sama. 12. Teman-teman seperjuangan kelas MPAT, bersama-sama penulis dari menyusun proposal penelitian, mengantri bimbingan, hingga karya ini selesai: Suster Lucia (Peronika), Dedi, Putra, Dhaniek, Ana, Gala, Nisi Dani, Santi, Awan, Sara, Tata, Yoakim, dan Danu. 13. Teman-teman Beswan Djarum angkatan 29. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas perhatian yang telah diberikan kepada penulis, dengan ketulusan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktur dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 23 Juni 2015

Angela viii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ................... vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ xii ABSTRAK ......................................................................................................... xiii ABSTRACT ......................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6 E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 9 A. Teori Pendukung .............................................................................. 9 B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 17 C. Kerangka Konseptual Penelitian dan Penurunan Hipotesis ............. 19 BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 25 A. Jenis penelitian ................................................................................. 25 B. Objek Penelitian ............................................................................... 25 C. Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 25 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 26 E. Variabel Penelitian ........................................................................... 26 F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 30 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN .................................. 35 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 35 B. Deskripsi Sampel ............................................................................. 35 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 46 A. Analisis Data ................................................................................... 46 B. Hasil Penelitian dan Interpretasi ..................................................... 54 BAB V PENUTUP............................................................................................. 65 A. Kesimpulan ..................................................................................... 65 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 66 ix

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Halaman C. Saran ................................................................................................ 67 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xv LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii

x

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Tabel 3.1. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3.

Tabel 4.4. Tabel 5.1. Tabel 5.2. Tabel 5.3. Tabel 5.4. Tabel 5.5.

Kriteria Peringkat PROPER..................................................... Hipotesis................................................................................... Penentuan Sampel Penelitian................................................... Data Outlier.............................................................................. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 20122013.......................................................................................... Hasil Statistik Deskriptif.......................................................... Hasil Uji Normalitas................................................................. Hasil Uji Multikolinearitas....................................................... Koefisien Regresi..................................................................... Evaluasi Bobot Regresi Uji Kausalitas.................................... Ringkasan Output Path Analysis dari Tabel Standardize Direct Effect, Standardized Indirect Effect, dan Standardized Total Efek..................................................................................

xi

16 34 36 36

38 43 46 47 50 50

51

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM Diagram 2.1. Diagram 3.1. Diagram 5.1. Diagram 5.2.

Kerangka Konseptual.............................................................. Path Diagram.......................................................................... Unstandardized Estimate......................................................... Standardized Estimate..............................................................

xii

Halaman 24 32 48 49

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Angela NIM: 112114099 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel intervening. Sampel penelitian sebanyak sembilan puluh satu firm year dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian dianalisis dengan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial. Di sisi lain, kinerja lingkungan mempengaruhi pengungkapan CSR, namun, pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja finansial, dan pengungkapan CSR bukan merupakan variabel intervening dalam hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja finansial. Kata kunci : kinerja lingkungan, pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), kinerja finansial, variabel intervening

xiii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TO FINANCIAL PERFORMANCE WITH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AS INTERVENING VARIABLE

Angela NIM: 112114099 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 This research aims to determine the influence of environmental performance to financial performance with Corporate Social Responsibility (CSR) disclosures as intervening variable. The samples was ninety one firm year of manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange. The data was analized by Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that environmental performance has no significant influence to financial performance. On the other hand, environmental performance had influenced to CSR disclosure, however, CSR disclosure had no influenced to the financial performance, and CSR disclosure was not the intervening variable on the relationship between environmental performance and financial performance. Keywords: environmental performance, Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure, financial performance, intervening variable.

xiv

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, hujan asam, limbah bahan berbahaya dan beracun serta degradasi keanekaragaman hayati telah menjadi permasalahan lingkungan hidup yang disoroti dunia internasional dan meresahkan masyarakat dunia. Hal tersebut disebabkan oleh praktik industri yang menggunakan teknologi serta bahan-bahan kimia berbahaya dan beracun secara tidak bertanggung jawab dalam upaya maksimalisasi laba. Atas keresahan tersebut, masyarakat menuntut perusahaan untuk mengubah perilakunya dengan melakukan pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan sejalan dengan prinsip Corporate Social Responsibility (CSR). Prinsip ini menekankan bahwa perusahaan tidak hanya memusatkan perhatiannya hanya terbatas pada stockholder dan bondholder yang secara langsung memberikan kontribusi bagi perusahaan, tetapi juga berusaha mengungkapkan aktivitas sosial dan kinerja lingkungan yang dilakukan perusahaan. Transparansi pengungkapan CSR dalam laporan keuangan menjadi penting bagi pemakai laporan keuangan atau stakeholder untuk menganalisis sejauh mana perhatian dan tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan bisnis. Untuk melaksanakan CSR perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya akan menjadi beban 1

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

2

yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen dan para stakeholder makin tinggi. Menurut Rahmawati (2012), seiring meningkatnya loyalitas konsumen dan para stakeholder dalam waktu lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Pengungkapan CSR yang baik juga akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan sehingga akan terlihat dalam kinerja finansial perusahaan yang diukur dalam harga per lembar saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk kinerja lingkungan, semakin baik aktivitas lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan akan menyebabkan peningkatan kepercayaan di mata stakeholder. Kinerja lingkungan perusahaan dapat dinilai dengan melihat peringkat warna yang didapat oleh perusahaan melalui Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kinerja lingkungan yang dinilai melalui PROPER memberikan pengaruh terhadap pengungkapan CSR. Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik juga terbukti memiliki kepedulian sosial yang lebih besar baik terhadap masyarakat maupun tenaga kerjanya (Rahmawati, 2012). Banyak literatur mengungkapkan bahwa aktivitas CSR perusahaan berpengaruh dan memiliki hubungan positif dengan kinerja finansial perusahaan dan kinerja lingkungan dalam berbagai perspektif yang berbeda. Namun, para 2

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

3

peneliti terdahulu belum menunjukkan adanya hubungan yang tetap antara ketiga variabel tersebut. Al-Tuwaijri, et al. (2003) dan Suratno et al (2006) yang telah meneliti kaitan antara variabel kinerja lingkungan dan kinerja finansial menemukan hubungan positif signifikan antara kinerja lingkungan dengan kinerja finansial. Rakhiemah dan Agustia (2009) juga menguji hal yang sama namun mereka tidak menemukan pengaruh positif signifikan karena kinerja lingkungan bukanlah salah satu faktor yang menentukan fluktuasi harga saham. Hasil ini konsisten dengan penelitian Nuraini (2010) yang menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja finansial. Untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR, AlTuwaijri, et al. (2003) dan Suratno et al. (2006), Rakhiemah dan Agustia (2009), serta Sudaryanto (2011), hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. Al-Tuwaijri, et al. (2003) dan Suratno et al. (2006) menemukan pengaruh positif signifikan antara pengungkapan CSR dengan kinerja finansial. Temuan tersebut tidak konsisten dengan temuan Sarumpaet (2005) dan Rakhiemah dan Agustia (2009) yang menemukan pengaruh tidak signifikan antara pengungkapan CSR dengan kinerja finansial. Namun Rakhiemah dan Agustia (2009) mendapati bahwa terdapat pengaruh tidak langsung dari kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial melalui pengungkapan CSR. Mereka menyarankan bagi penelitian

3

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

4

selanjutnya untuk meneliti pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan CSR sebagai variabel intervening. Kinerja lingkungan jika dihubungkan langsung dengan kinerja finansial tidak mempengaruhi besarnya fluktuasi harga saham, maka harus dihubungkan dengan pengungkapan CSR sebagai pengaruh tidak langsung antara kinerja lingkungan dengan kinerja finansial karena CSR akan menjadi pengungkap kinerja lingkungan ke pihak masyarakat dan investor sehingga CSR sebagai mediator yang akan mempengaruhi kinerja finansial perusahaan. Variabel kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR saling menguatkan satu sama lain sehingga berdampak pada pengaruh yang signifikan. Rahmawati (2012) menduga hal ini terjadi karena perilaku para pelaku modal di Indonesia sangat berhati-hati dalam menentukan keputusan investasinya sehingga variabel kinerja lingkungan saja tidak memiliki pengaruh yang besar. Dengan demikian CSR disclosure dapat berfungsi sebagai variabel intervening dalam pengaruh tidak langsung kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial. Dari hasil-hasil penemuan sejenis terdahulu yang tidak konsisten, penulis tertarik untuk meneliti dan menguji kembali hubungan antara kinerja lingkungan, pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR), dan kinerja finansial. Penelitian ini akan menggunakan Corporate Sosial Responsibility sebagai variabel intervening sesuai dengan saran yang diberikan dalam penelitian Rakhiemah dan Agustia (2009).

4

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

5

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial? 2. Bagaimana pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)? 3. Bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja finansial? 4. Bagaimana pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel intervening? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial. 2. Pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). 3. Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja finansial. 4. Pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel intervening.

5

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

6

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi bidang akuntansi, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu bidang akuntansi dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang akuntansi terkait dengan kinerja lingkungan, pengungkapan CSR, dan kinerja finansial. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan tentang pentingnya pengungkapan pertanggungjawaban perusahaan kepada lingkungan dalam laporan keuangan yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. 3. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang terkait dengan tanggungjawab sosial perusahaan terutama masalah kinerja lingkungan. 4. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol perilaku-perilaku perusahaan.

6

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

7

E. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun dalam tiga bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I

PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini.

BAB III

METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data.

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini memberikan gambaran mengenai data yang digunakan dalam penelitian, cara peneliti menentukan sampel, serta gambaran statistik deskriptif dari sampel penelitian.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang pengujian yang dilakukan, analisis terhadap data, dan temuan empiris yang diperoleh.

7

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB VI

8

KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan hasil uji dan analisis data yang dilakukan pada bab sebelumnya, dan keterbatasan pada saat proses penelitian. Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian, penulis memberikan saran-saran bagi pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini.

8

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung 1. Corporate Social Responsibility (CSR) CSR adalah bagian dari pencapaian tiga keberhasilan perusahaan yang terdiri dari keberhasilan sosial, lingkungan, dan finansial. Konsep yang disebut sebagai triple bottom line success of a company ini pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1997. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) (Nuraini, 2010). Keseluruhan tanggungjawab tersebut dipandang sebagai kontribusi perusahaan dan dunia bisnis secara umum dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dalam bukunya, Untung (2014) mendefinisikan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas. Menurut Rahmawati (2012), CSR juga merupakan salah satu bentuk sustainability reporting yang memberikan keterangan tentang berbagai aspek-aspek perusahaan mulai dari aspek sosial, lingkungan dan keuangan sekaligus yang 9

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

10

tidak dapat dijelaskan secara tersirat oleh suatu laporan keuangan perusahaan saja. Di Indonesia, pengungkapan CSR telah diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (revisi 2009) paragraf 12, secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggungjawab sosial, sebagai berikut: Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peran penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2009). Pernyataan PSAK di atas menunjukkan suatu aturan yang mendasari perusahaan untuk peduli terhadap masalah-masalah sosial yang dapat diungkapkan melalui pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Legitimacy Theory Dowling dan Pfeffer (1975) dalam Tilt (2009) menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi karena legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan.

10

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

11

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Wood (1991: 696) dalam Solihin (2011) menjelaskan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan didasari oleh adanya legitimasi dan pemberian kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pelaku bisnis untuk menjalankan operasi perusahaan, menggunakan berbagai jenis sumber daya, serta memasarkan produk yang mereka hasilkan. Dalam jangka panjang, perusahaan yang menggunakan kekuasaan secara tidak bertanggung jawab menurut kacamata masyarakat, akan cenderung kehilangan legitimasinya dari masyarakat. Perusahaan dapat menggunakan komunikasi atau laporan keuangan untuk mempertahankan legitimasi di mata masyarakat dan/atau para pemangku kepentingan perusahaan (Tilt, 2009). Lindblom (1994); Dowling dan Pfeffer, (1975) dalam Tilt (2009) mengidentifikasi salah satu strategi komunikasi untuk mempertahankan legitimasi adalah dengan memberi gambaran tentang kegiatan kepedulian terhadap masyarakat yang relevan. Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus memperhatikan norma, nilai, kepercayaan, dan ketentuan dalam sistem sosial masyarakat dan perlu melakukan pengungkapan kegiatan kepedulian terhadap lingkungan atau dengan kata lain perusahaan dapat melakukan pengungkapan CSR dalam laporan keuangan perusahaan untuk mempertahankan

legitimasinya

di

kepentingan.

11

mata

masyarakat

dan

pemangku

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

12

Dalam prespektif teori legitimasi, perusahaan dan komunitas sekitarnya memiliki relasi sosial yang erat karena keduanya terikat dalam suatu kontrak sosial. Teori kontrak sosial menyatakan bahwa keberadaan perusahaan dalam suatu area karena didukung secara politis dan dijamin oleh regulasi pemerintah serta parlemen yang juga merupakan representasi dari masyarakat. Dengan demikian, ada kontrak sosial secara tidak langsung antara perusahaan dan masyarakat di mana masyarakat memberi costs dan benefits untuk keberlanjutan suatu korporasi. Karena itu, CSR merupakan suatu kewajiban asasi perusahaan yang tidak bersifat suka rela. 3. Stakeholder Theory Teori stakeholder pertama kali dipopulerkan oleh R. Edward Freeman pada tahun 1984 (Rudito dan Melia, 2013). Freeman dan Reed (1983: 91) dalam Tilt (2009) mendefinisikan stakeholder sebagai: kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, atau yang terpengaruh oleh pencapaian tujuan organisasi. Menurut Ogan dan Ziebart (1991); Tilt (1997, 2007) dalam Tilt (2009), para stakeholder utama dari sebuah perusahaan termasuk pemegang saham, karyawan, para kreditur, pemasok, pelanggan, bank, pemerintah, masyarakat, kepentingan masyarakat dan kelompok masyarakat umum. Tanpa partisipasi stakeholder, perusahaan sulit untuk dapat bertahan hidup. Menurut Deegan (2006) dalam Tilt (2009), karena partisipasinya dalam perusahaan,

12

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

13

stakeholder akan meminta informasi yang berbeda-beda dari perusahaan dan perusahaan akan menanggapi tuntutan tersebut dalam berbagai cara. Stakeholder theory sangat mendasari praktik Corporate Social Responsibility dan kinerja lingkungan karena terdapat hubungan antara perusahaan dengan stakeholder, dimana stakeholder memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Menurut stakeholder theory, kesuksesan atau hidup-matinya suatu korporasi sangat tergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkan beragam kepentingan dari para stakeholdernya. Bila mampu melakukan hal tersebut, korporasi akan meraih dukungan stakeholder dan harapannya pangsa pasar, penjualan, dan laba akan meningkat. Selain itu, praktik CSR akan meningkatkan reputasi baik (goodwill) perusahaan di mata calon investor, kreditur, pelanggan, konsumen, atau pelaku pasar potensial. Reputasi yang baik pada akhirnya akan membawa sejumlah implikasi ekonomi bagi perusahaan berupa peningkatan intangible asset dan tangible asset secara terus menerus (Lako, 2011). Dalam pemenuhan kepuasan kepada stakeholder maka pihak manajemen membuat pengungkapan sukarela diantaranya yaitu Corporate Social Responsibility, dimana dari pengungkapan inilah para stakeholder dapat mengendalikan pemakaian sumber daya untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan.

13

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

14

4. Teori Efficient Market Hypothesis (EMH) Kepedulian perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial (CSR) secara berkelanjutan akan mendapat respon positif dari para investor pasar modal terhadap nilai pasar ekuitas perusahaan. Pelaku pasar menilai bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian sosial secara berkelanjutan memiliki reputasi baik dan peluang bertumbuh atau investment opportunity set yang lebih baik dibanding perusahaan-perusahaan lain yang tidak memilikinya. Perusahaan-perusahaan tersebut diekspektasi memiliki intangible assets masa depan yang lebih prospektif dibandingkan perusahaan-perusahaan yang tidak memilikinya sehingga layak dijadikan objek investasi (Lako, 2011). 5. Produk Hukum yang Mengatur CSR Di Indonesia, CSR diatur dalam ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menurut Untung (2014), latar belakang dimaksudkannya ketentuan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perseroan terhadap lingkungan dan keadaan masyarakat di sekitar tempat usaha perseroan. Ketentuan ini tidak bersifat menyeluruh, tetapi memiliki

batasan

dan

keadaan-keadaan

tertentu

yang

peraturan

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban 14

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

15

perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Jika perseroan tidak melaksanakan kewajiban tersebut, maka akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait (pasal 74). 6. Kinerja Lingkungan (Environmental Performance) Suratno et al. (2006) berpendapat bahwa environmental performance adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Untuk mengukur kinerja lingkungan suatu perusahaan, pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup membentuk suatu platform yang dipakai untuk menilai kepatutan operasi industri terhadap lingkungan hidup dan masyarakat lewat program pemeringkatan yang bernama Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) (Reliantoro, 2012). Dasar hukum pelaksanaan PROPER adalah keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). PROPER diumumkan secara rutin kepada masyarakat, sehingga perusahaan yang dinilai akan memperoleh insentif maupun disinsentif reputasi, tergantung kepada tingkat ketaatannya (Rakhiemah dan Agustia, 2009). Penggunaan warna di dalam penilaian PROPER merupakan bentuk komunikatif penyampaian kinerja kepada masyarakat, mulai dari terbaik, emas, hijau, biru, merah, sampai ke yang terburuk, hitam. Secara sederhana 15

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

16

masyarakat dapat mengetahui tingkat penaatan pengelolaan lingkungan pada perusahaan dengan hanya melihat peringkat warna yang ada. Tabel 2.1. Kriteria Peringkat PROPER Peringkat

Keterangan

Emas

Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Hijau Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem manajemen lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan baik. Biru Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan. Merah Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan. Hitam Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi. Sumber: KLH, 2013 7. Kinerja Finansial Fahmi (2011) mendefinisikan kinerja keuangan atau yang dikenal dalam penelitian ini sebagai kinerja finansial adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan 16

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

17

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar, seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Accepted Accounting Principle). Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada ruang lingkup bisnis yang dijalani. Penilaian ini menjadi sangat penting karena

menggambarkan

bagaimana

sebenarnya

kondisi

pengelolaan

organisasi secara keseluruhan (Fahmi, 2011:4). Untuk melakukan penilaian kinerja keuangan atau finansial, dibutuhkan data-data keuangan perusahaan. Data-data keuangan merupakan data-data masa lalu, namun dari data-data tersebut dapat melakukan peramalan mengenai kondisi perusahaan di masa mendatang. Fahmi (2011) menyebutkan bahwa data-data keuangan tersebut sebenarnya telah menggambarkan atau setidaknya telah mampu memberikan suatu rekomendasi yang menyangkut dengan financial performance dari perusahaan.

B. Penelitian Terdahulu 1. Rakhiemah dan Agustia (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja lingkungan terhadap CSR disclosure, dan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh secara positif signifikan terhadap CSR disclosure, kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh yang 17

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

18

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan CSR disclosure tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Peneliti menyarankan bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan variabel CSR disclosure sebagai variabel intervening dalam menganalisis pengaruh tidak langsung kinerja lingkungan pada kinerja keuangan. 2. Nuraini (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh environmental performance dan environmental disclosure terhadap economic performance pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental performance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap economic performance, environmental disclosure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap economic performance, dan dari empat variabel kontrol (profit margin (PM), environmental concerns (EnC), firm size (Sz) dan ownership (Own)) yang digunakan, hanya dua variabel yang signifikan terdapat pengaruh terhadap economic performance yaitu variabel profit margin dan ownership. 3. Suratno et al. (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh environmental performance terhadap environmental disclosure dan economic performance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2001-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh secara positif signifikan terhadap environmental disclosure dan environmental performance berpengaruh positif signifikan terhadap economic performance 18

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

19

C. Kerangka Konseptual Penelitian dan Penurunan Hipotesis Penelitian ini berfokus pada pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan CSR sebagai variabel intervening. 1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Finansial Perusahaan dengan pengungkapan informasi lingkungan yang tinggi dalam laporan keuangannya dan laporan tahunan akan lebih dapat diandalkan. Laporan keuangan yang handal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja finansial, dimana investor akan merespon secara positif dengan fluktuasi harga pasar saham yang semakin tinggi, dan begitu pula sebaliknya (Sudaryanto, 2011). Hal tersebut juga didukung oleh Verrecchia (1983) dalam Suratno et al. (2006) yang mengemukakan bahwa pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa mengungkapkan environmental performance mereka menggambarkan good news bagi pelaku pasar. Perusahaan yang memiliki good news akan meningkatkan pengungkapan kinerjanya (finansial dan non finansial) dalam laporan tahunan perusahaan. Good news tersebut diharapkan akan mendapat respon positif dari investor yang nantinya akan berdampak positif terhadap kinerja ekonomi perusahaan. Hasil penelitian Wiranata et al. (2014) yang meneliti tentang reaksi pasar atas pengumuman peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (menggunakan pengumuman PROPER) dengan metode event study menemukan adanya abnormal return positif pada saat tanggal 19

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

20

pengumuman dan hari kedua setelah tanggal pengumuman peringkat PROPER. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif kinerja lingkungan teradap kinerja finansial yang ditunjukkan oleh reaksi cepat investor saat adanya good news berupa pengumuman PROPER terhadap nilai saham perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian Wiranata et al. (2014), penjabaran Sudaryanto dan penjelasan dukungan dari Verrecchia (1983) dalam Suratno et al. (2006), maka rumusan hipotesis pertama: H1

: Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja finansial

2. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Pengungkapan CSR Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan produksinya akan menghasilkan limbah. Walaupun limbah berpotensi mencemari lingkungan dan dapat menimbulkan keresahan masyarakat sekitar sehingga mengancam keberlangsungan usaha perusahaan, namun jika dikelola dengan baik maka tidak sampai merusak lingkungan. Pemerintah terutama Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) berusaha untuk mencegah kerusakan lingkungan dengan mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi (Rakhiemah dan Agustia, 2009). Salah satu upaya pengawasan dari KLH yaitu dengan PROPER yang penilaiannya berdasarkan pertanggungjawaban perusahaan dalam pengendalian pencemaran lingkungan hidup, pengendalian perusakan lingkungan hidup, dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik 20

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

21

Indonesia Nomor 06 Tahun 2013 tentang Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Publikasi hasil penilaian kinerja lingkungan perusahaan dalam PROPER

menjadi

kepercayaan

bermanfaat

masyarakat

bagi

karena

perusahaan

perusahaan

untuk dengan

meningkatkan environmental

performance yang baik perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih baik dibandingkan perusahaan dengan environmental performance yang lebih buruk (Sudaryanto, 2011). Yang melandasi hubungan ini adalah teori legitimasi, yaitu kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Perusahaan

telah

mendapat

legitimasi

dari

masyarakat

untuk

menjalankan usahanya di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat dan untuk mempertahankan legitimasi maka perusahaan harus menunjukkan kinerja lingkungan yang baik, namun kinerja lingkungan yang baik saja tidak cukup untuk menjamin legitimasi perusahaan di mata masyarakat. Perusahaan perlu melakukan timbal balik kepada masyarakat. Timbal balik ini merupakan bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan kepada masyarakat yang dikenal dengan implementasi CSR. Menurut Ali dan Ciaran (2007), secara tradisional perusahaan membagi CSR ke dalam kategori ekonomi, sosial dan lingkungan, namun kinerja lingkungan hanya fokus pada pengendalian polusi padahal perencanaan berkelanjutan (sustainability planning) mengharuskan perusahaan untuk lebih 21

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

22

terintegrasi dengan ekosistem di mana perushaaan beroperasi. Seharusnya faktor lingkungan tersebut dapat digunakan sebagai pintu masuk untuk implementasi CSR. Dalam pengimplementasian CSR, terdapat empat dimensi kunci yang harus diperhatikan yaitu prinsip hak asasi manusia, prinsip keberlanjutan, efisiensi ekonomi dan sosial, dan legitimasi masyarakat untuk melakukan operasi. Dimensi CSR tersebut dapat terwujud jika perusahaan melakukan manajemen lingkungan. Manajemen lingkungan yang baik memperhatikan pemeliharaan keragaman hayati dan konservasi lingkungan, penggunaan energi, penggunaan bahan baku, kontrol terhadap polusi, dan pengurangan polusi serta perbaikan lingkungan yang akan membawa implikasi yang baik bagi perusahaan dalam mewujudkan hak asasi manusia untuk mendapatkan lingkungan yang bersih, menjaga keberlanjutan sumber energi dan sumber daya alam, melakukan efisiensi ekonomi dan sosial, dan menjaga legitimasi yang diberikan masyarakat, maka perusahaan dengan kinerja lingkungan yang tinggi cenderung akan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Hal ini melandasi penelitian Al-Tuwaijri, et al. (2003) dan Suratno et al (2006) menemukan hubungan positif signifikan antara environmental disclosure dengan environmental performance, maka hipotesis kedua penelitian ini dirumuskan: H2

: Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR

22

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

23

3. Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Finansial Perusahaan yang memiliki kinerja finansial dan tanggung jawab sosial tinggi akan direspon positif oleh investor dan akan mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. Harga saham perusahaan secara relatif dalam industri yang bersangkutan merupakan cerminan pencapaian kinerja finansial perusahaan. Untuk melaksanakan CSR, perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen dan para stakeholder makin tinggi. Menurut Rahmawati (2012), seiring meningkatnya loyalitas konsumen dan para stakeholder dalam waktu lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Pengungkapan CSR yang baik juga akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan sehingga akan terlihat dalam kinerja finansial perusahaan yang diukur dalam harga per lembar saham yang terdapat di BEI. Oleh karena itu, hipotesis ketiga dirumuskan: H3

: Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap kinerja finansial

4. Pengaruh

Kinerja

Lingkungan

terhadap

Kinerja

Finansial

dengan

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Variabel Intervening 23

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

24

Kinerja lingkungan jika dihubungkan langsung dengan kinerja finansial tidak mempengaruhi besarnya fluktuasi harga saham, maka harus dihubungkan dengan pengungkapan CSR sebagai pengaruh tidak langsung antara kinerja lingkungan dengan kinerja finansial karena CSR akan menjadi pengungkap kinerja lingkungan ke pihak masyarakat dan investor sehingga CSR sebagai mediator

yang

akan

mempengaruhi

kinerja

finansial

perusahaan.

Pengungkapan CSR akan berperan sebagai variabel intervening antara kinerja lingkungan dengan kinerja finansial. Dengan demikian, hipotesis keempat dari penelitian ini adalah: H4:

Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja finansial

dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel intervening

CSR H4

H2

H3

H4

H1 Kinerja Lingkungan

Kinerja Finansial Diagram 2.1 Kerangka Konseptual

24

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi empiris. Studi empiris dalam penelitian menggunakan perusahaan-perusahaan yang listing di BEI dengan analisis matematika dan statistika untuk menggambarkan, menjelaskan dan membuat prediksi berdasarkan data-data sekunder yang telah didokumentasikan.

B. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah pelaporan keuangan perusahaan. Pelaporan keuangan perusahaan yang digunakan milik perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2013. Data variabel kinerja lingkungan menggunakan data laporan PROPER yang dipublikasikan di website milik Kementerian Lingkungan Hidup, variabel pengungkapan CSR menggunakan data berupa annual report perusahaan, dan variabel kinerja finansial menggunakan data dari laporan keuangan yang sudah diaudit dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari tahun 2010-2013.

C. Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2013. Pengambilan 25

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

26

sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya kriteria tertentu (Sugiyono, 2007). Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian: 1. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan tahunan pada periode tahun 2010-2013 2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan CSR pada periode tahun 2010-2013 3. Perusahaan yang mengikuti PROPER pada periode tahun 2010-2013.

D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, dengan mengumpulkan, mempelajari dan menganalisis data sekunder. Data variabel kinerja lingkungan menggunakan data laporan PROPER yang diambil dari website www.menlh.go.id, data untuk variabel pengungkapan CSR menggunakan annual report perusahaan, dan data variabel kinerja finansial menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010-2013.

E. Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja finansial. Kinerja finansial diukur menggunakan rumus Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh 26

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

27

Profesor James Tobin (1967). Darmawati dan Khomsiyah (2005) telah menyesuaikan rumus Tobin’s Q dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan di Indonesia menjadi:

MVE + DEBT Tobin’s Q = TA

MVE DEBT TA

Keterangan: harga penutupan saham akhir tahun x banyaknya saham biasa yang beredar (utang lancar – aktiva lancar) + nilai buku sediaan + utang jangka panjang nilai buku total aktiva Rasio Tobin’s Q menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini

tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio Q diatas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Jadi rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio Q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber daya dan kompetisi baru sampai rasio Q mendekati satu (Herawaty, 2008).

27

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

28

2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kinerja lingkungan. Kinerja lingkungan diukur melalui prestasi perusahaan dalam mengikuti PROPER. Program yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi (Rakhiemah dan Agustia, 2009). Sistem peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringkat perusahaan dalam 5 warna yaitu: Warna Emas Hijau Biru Merah Hitam

Peringkat Sangat sangat baik Sangat baik Baik Buruk Sangat Buruk

Dummy 5 4 3 2 1

Pendekatan untuk menghitung PROPER menggunakan variabel dummy sesuai dengan pencapaian peringkat warna PROPER perusahaan, jika perusahaan mendapat peringkat warna tertinggi yaitu emas maka diberi dummy 5. Dummy 4 untuk peringkat warna hijau, dummy 3 untuk peringkat warna biru, dummy 2 untuk peringkat warna merah, dan dummy terendah yaitu 1 untuk peringkat warna hitam. 3. Variabel Intervening Variabel intervening adalah variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen 28

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

29

(Sugiyono, 2008:6). Variabel intervening bertujuan untuk mengetahui apakah besarnya pengaruh X ke Y lebih besar atau lebih kecil dari X ke Y dengan melalui variabel intervening. Jika besarnya pengaruh X ke Y melalui intervening lebih besar dari pada pengaruh X ke Y maka variabel tersebut dapat diterima sebagai variabel intervening. Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengungkapan CSR. CSR disini diukur menggunakan

CSR

index.

Menurut

Hackston

dan

Milne

(1996),

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam tujuh kategori yaitu: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Apabila hasil uji menunjukkan pengaruh kinerja lingkungan ke kinerja finansial melalui CSR lebih besar dari pada pengaruh kinerja lingkungan ke kinerja finansial secara langsung maka variabel CSR dapat diterima sebagai variabel intervening. Pendekatan untuk menghitung CSR menggunakan variabel dummy dimana, jika perusahaan mengungkapkan diberi nilai 1 namun jika tidak mengungkapkan diberi nilai 0. Selanjutnya skor dari item– item yang diungkapkan dijumlah. Rumus perhitungan CSRi adalah: M CSRi = V

29

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

CSRi M V

30

Keterangan: Corporate Social Responsibility Index perusahaan Jumlah item yang diungkapkan perusahaan Jumlah item yang diharapkan

F. Teknik Analisis Data Teknik yang dilakukan dalam menganalisis data penelitian meliputi hal berikut: 1. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan pengujian, data disajikan dalam bentuk statistik deskriptif agar lebih mudah untuk dipahami dan dibaca (Rakhiemah dan Agustia, 2009). Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. 2. Structural Equation Modeling (SEM) Analisis data dalam penelitian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dibantu dengan program statistik Analysis of Moment Structure (AMOS) versi 18.0. Menurut Wright (1921) dalam Jogiyanto (2011: 47), SEM adalah suatu teknik statistika untuk menguji dan mengestimasi hubungan kausal dengan mengintegrasikan analisis faktor dan analisis jalur. SEM mengutamakan pemodelan konfirmatori dibandingkan pemodelan eksploratori sehingga lebih tepat digunakan untuk pengujian teori (studi kuantitatif) dibandingkan pengembangan teori (studi kualitatif) (Jogiyanto 2011: 48). Langkah pengujian dengan SEM dengan cara sebagai berikut:

30

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

31

a. Asumsi Dasar 1) Uji Normalitas Data Analisis SEM mewajibkan data berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam interpretasi dan mempengaruhi data lainnya. Data dikatakan normal apabila c.r multivariate (critical ratio) memiliki syarat -2,58 < c.r < 2,58 (Mustafa dan Wijaya, 2012: 8). Jika data tidak berdistribusi normal, maka data outlier harus dibersihkan terlebih dahulu. 2) Uji Multikolinearitas Analisis SEM mewajibkan data yang digunakan tidak mengandung multicollinearity dan singularity. Menurut Ghozali (2007), deteksi uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance

yang rendah sama dengan nilai

VIF tinggi (karena

VIF=1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. b.

Menghilangkan Data Outlier Menurut Santoso (2002: 23), data outlier adalah data yang secara nyata berbeda dengan data-data yang lain. Data yang berbeda adalah data yang 31

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

32

bersifat ekstrim dibandingkan rata-rata data yang lainnya, maka data outlier tidak dapat digunakan dalam pengujian karena dapat membuat data tidak berdistribusi normal. Uji yang digunakan dalam penelitian ini terhadap keberadaan outlier yaitu dengan membuat nilai z (standarisasi data). Standarisasi dengan nilai z: x - X̄ z= σ

X X̄ Σ

Keterangan: Nilai Data Nilai Rata-rata Standar Deviasi

c. Pengembangan Diagram Jalur (Path Diagram) Model penelitian yang sedang dikembangkan digambarkan dalam path diagram untuk mempermudah melihat hubungan-hubungan kausalitas yang sedang diuji. e CSR β2csr β2csr Kinerja Lingkungan

e Kinerja Finansial

β1kl Diagram 3.1. Path Diagram 32

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

33

d. Membuat Persamaan Struktural dan Model Pengukuran Bahasa pemrograman dalam path analysis akan mengkonversi gambar path diagram ini menjadi persamaan kemudian persamaan menjadi estimasi (Indrianti, 2011) sebagai berikut: Model I

: YKF = α + β1KL + β2CSR + e

Model II

: YCSR = α + β1KL + e

YKF YCSR α β1KL β2CSR e

Keterangan: Kinerja Finansial Corporate Social Responsibility Konstanta Koefisien Regresi Kinerja Lingkungan Koefisien Regresi Corporate Social Responsibility Standar error

e. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi (α) sebesar 0,05. Penolakan atau penerimaan hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

33

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

No. 1)

2)

3)

Uji Hipotesis Pertama

Ho1

Uji Hipotesis Kedua

Ho2

Uji Hipotesis Ketiga

Ho3

Ha1

Ha2

Ha3

Ho4 4)

Uji Hipotesis Keempat Ha4

34

Tabel 3.1. Hipotesis Hipotesis Tidak terdapat pengaruh positif signifikan kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial Terdapat pengaruh positif signifikan kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial Tidak terdapat pengaruh positif signifikan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR Terdapat pengaruh positif signifikan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR Tidak terdapat pengaruh positif signifikan pengungkapan CSR terhadap kinerja finansial Terdapat pengaruh positif signifikan pengungkapan CSR terhadap kinerja finansial Tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel intervening Terdapat pengaruh positif signifikan antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel intervening

34

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A.

Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010 hingga 2013. Berdasarkan data pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD), jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013 sebanyak 155 perusahaan. Daftar perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B (halaman 73-81).

B.

Deskripsi Sampel 1. Sampel Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan didasarkan pada tiga kriteria. Atas dasar kriteria yang telah ditetapkan, maka proses pengambilan sampel dijelaskan pada tabel 4.1 berikut ini:

35

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

36

Tabel 4.1. Penentuan Sampel Penelitian Kriteria Jumlah Perusahaan Perusahaan manufaktur yang menerbitkan 155 dan mempublikasikan laporan tahunan di BEI dalam periode 2010 hingga 2013 Perusahaan manufaktur yang tidak (5) melaporkan CSR dalam periode 2010 hingga 2013 Perusahaan manufaktur yang tidak/belum (104) mengikuti PROPER dalam periode tahun 2010-2013 Data Outlier (7) Sampel 39 Tabel 4.2. Data Outlier Kode DLTA HDTX HDTX INRU KLBF KLBF KLBF KLBF MLBI ULTJ UNTX UNTX

Data Outlier Nama Perusahaan PT. Delta Djakarta Tbk PT. Panasia Indo Resources (d/h Panasia Indosyntec) Tbk PT. Panasia Indo Resources (d/h Panasia Indosyntec) Tbk PT. Toba Pulp Lestari Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Unitex Tbk PT. Unitex Tbk

KL PROPER D CSR KF

D 1

CSR

KF

2013

KL PROPER Merah

0,144

7,238

2012

Biru

2

0.122

33,315

2013

Biru

2

0.111

89,001

2013 2010 2011 2012 2013 2013 2013 2010 2012

Hijau Biru Biru Biru Biru Merah Biru Merah Biru

3 2 2 2 2 1 2 1 2

0.500 0.633 0.656 0.667 0.611 0.200 0.289 0.200 0.178

6,366 4,511 4,065 5,504 5,427 14,633 4,916 2,179 2,354

Tahun

Keterangan Tabel 4.2. kinerja lingkungan peringkat PROPER dummy peringkat PROPER pengungkapan CSR kinerja finansial

36

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

37

Dari tabel 4.1. dan tabel 4.2. diketahui bahwa terdapat 12 data tahun perusahaan (firm year) dari 7 perusahaan yang termasuk data outlier, sehingga hanya 39 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Dari 34 perusahaan, data yang akan diolah dalam penelitian sebanyak 91 tahun perusahaan. Penelitian ini menggunakan data tahun perusahaan karena untuk variabel kinerja lingkungan, mayoritas perusahaan peserta PROPER merupakan anak dari perusahaan yang menjadi populasi penelitian, sedangkan untuk mengukur variabel pengungkapan CSR dan variabel kinerja finansial menggunakan data dari perusahaan listing di BEI yang mayoritas merupakan perusahaan induk. Daftar sampel penelitian pada Lampiran C (halaman 82-87). 2. Pengukuran Data Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengukur data penelitian: a. Kinerja Lingkungan Data kinerja lingkungan diukur dengan pendekatan variabel dummy pada peringkat warna PROPER yang dicapai perusahaan. Peringkat warna yang didapatkan oleh perusahaan sampel penelitian hanya mencakup tiga warna yaitu merah, biru, dan hijau. Oleh karena itu, jika perusahaan sampel mendapat peringkat warna merah maka diberi dummy 1, jika perusahaan sampel mendapat peringkat warna biru maka diberi dummy 2, dan jika perusahaan sampel mendapat peringkat warna hijau maka 37

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

38

diberi dummy 3. Contoh skoring pada perusahaan VOKS (PT. Voksel Electric Tbk) 2013 sebagai berikut: Tabel 4.3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013 No. 278. 279. 280.

Nama Perusahaan PT. Cimanggis Sakti PT. Voksel Electric Tbk PT. Mulia Glass Float Division

Jenis Industri Industri Kimia Industri Kimia Industri Kimia

Kabupaten/ Kota Kab. Depok

Peringkat 2012-2013 BIRU

Jawa Barat

Kab. Bogor

BIRU

Jawa Barat

Kab. Bekasi

BIRU

Provinsi Jawa Barat

Sumber: www.proper.menlh.go.id Informasi dari tabel 4.3. menunjukkan bahwa PT. Voksel Electric Tbk (urutan 279) yang memperoleh peringkat PROPER warna biru sehingga diberikan dummy 2. Data dan hasil dummy kinerja lingkungan perusahaan sampel dapat dilihat pada lampiran C (halaman 82-87). b. Pengungkapan CSR Untuk data pengungkapan CSR diperoleh dengan memberikan dummy 1 untuk setiap pada pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Contoh pada perhitungan VOKS 2013: No 1 2

3

Kriteria Lingkungan Melakukan pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi Memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi Memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi 38

2013



PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

39

(Lanjutan) No 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Kriteria Mencegahan atau memperbaiki kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi Membantu konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas Penggunaan material daur ulang Menggunakan material dalam proses produksi secara efisien Mendukung kampanye anti sampah Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan Melakukan pengolahan limbah Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan Berkontribusi dalam bentuk dana atau seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan Berkontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan Melakukan konservasi margasatwa Melakukan perlindungan lingkungan, contohnya: dalam mengontrol hama Energi Melakukan konservasi energi dalam melakukan operasi bisnis Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk Menerima penghargaan untuk program konservasi energi Menyuarakan kepedulian perusahaan tentang kekurangan energi Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja Menetapkan suatu komite keselamatan kerja Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja

39

2013

√ √

√ √



√ √



PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

40

(Lanjutan) No 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

56 57 58 59 60

Kriteria Lain-lain tentang Tenaga Kerja Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat pada tingkat managerial Mengungkapkan tujuan memperkerjakan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan Memiliki program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat Memperkerjakan kelompok kepentingan khusus lainnya, misalnya orang cacat, mantan narapidana atau mantan pecandu narkoba Mengungkapkan statistik kemajuan internal Memberikan pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan atau melanjutkan pendidikan (kursus) Mendirikan pusat pelatihan tenaga kerja Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi Menyediakan jumlah dan /atau persentase angka gaji, upah, pajak penghasilan, pensiun Mengungkapkan setiap kebijakan / tujuan / alasan untuk paket remunerasi perusahaan / skema. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada Mengungkapkan disposisi staf - di mana staf ditempatkan Mengungkapkan jumlah staf, masa kerja dan kelompok usia mereka Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misalnya penjualan per tenaga kerja Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut Memberikan informasi tentang keberadaan atau jumlah dan nilai saham yang ditawarkan kepada karyawan di bawah skema pembelian saham atau program pensiun Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan Membuat laporan ketersediaan posisi tenaga kerja secara terpisah Memberikan informasi tentang penghargaan untuk komunikasi yang efektif dengan karyawan

40

2013



√ √





PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

41

(Lanjutan) No 59 60 61

62 63 64 65 66 67

68 69

70 72 73 74 75 76 77 78 79

80 81 82 83 84 85 86

Kriteria Membuat laporan ketersediaan posisi tenaga kerja secara terpisah Memberikan informasi tentang penghargaan untuk komunikasi yang efektif dengan karyawan Memberikan informasi tentang komunikasi dengan karyawan pada gaya manajemen dan program manajemen yang dapat secara langsung mempengaruhi karyawan Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan/diredam Peningkatan kondisi kerja secara umum Menginformasikan re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja Penutupan beberapa bagian organisasi, redundansi hasil yang diciptakan, dan usaha-usaha penampungan atau pelatihan kerja yang diadakan oleh perusahaan untuk mengatur para karyawan Memberikan informasi dan statistik perputaran tenaga kerja Menginformasikan mengenai dukungan untuk penitipan anak (daycare), hamil, dan cuti Mutu Produk Mengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya Memberikan gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk Mengungkapkan bahwa produk memenuhi standard keselamatan Membuat produk lebih aman bagi konsumen Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan Mengungkapkan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk Mengungkapkan informasi atas keselamatan produk perusahaan Mengungkapkan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (Misalnya ISO 9000) Keterlibatan Perusahaan dalam Masyarakat Memberikan sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni Memperkerjakan tenaga kerja paruh waktu bagi mahasiswa/ pelajar Menjadi sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat Membantu riset medis Menjadi sponsor konferensi/seminar pendidikan atau pameran seni Membiayai program beasiswa (funding scholarship) Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat 41

2013



√ √



PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

42

(Lanjutan) No 87 88 89 90

Kriteria Mensponsori kampanye nasional/program pemerintah Mendukung pengembangan industri lokal Hal-hal Umum Mengungkapkan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat Lain-lain: menggungkapkan/melaporkan pada masyarakat umum mengenai informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas

V CSRi VOKS =



20 =

M

2013

= 0,222 90

Nilai indeks CSR PT. Voksel Electric Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,222 artinya perusahaan telah melakukan pengungkapan CSR sebanyak 20 pengungkapan dari 90 item pengungkapan CSR. Data dan hasil perhitungan indeks pengungkapan CSR seluruh perusahaan yang menjadi sampel dapat dilihat pada lampiran D (halaman 88-91). c. Kinerja Finansial Kinerja finansial perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Tobin’s Q. Rumus rasio Tobin’s Q sebagai berikut: MVE + DEBT Q= TA Contoh perhitungan pada perusahaan VOKS 2013: 615.029.184.060.000 + 1.354.581.000.000 Q= 1.955.830.000.000 Q = 1,007 42

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

43

Keterangan harga penutupan saham akhir tahun x banyaknya saham biasa beredar DEBT (utang lancar – aktiva lancar) + nilai buku sediaan + utang jangka panjang TA nilai buku total aktiva MVE

Nilai Q sebesar 1,007 menunjukkan bahwa PT. Voksel Electric Tbk memiliki prospek pertumbuhan usaha yang baik pada tahun 2013 karena nilai pasar aset perusahaan yang besar sehingga investor dengan sukarela mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan. Data dan hasil perhitungan kinerja finansial dengan menggunakan rasio Tobin’s Q seluruh perusahaan yang menjadi sampel dapat dilihat pada lampiran E (halaman 92-97). 3. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.3. berikut ini menyajikan hasil statistik deskriptif: Tabel 4.4. Hasil Statistik Deskriptif N Kinerja Lingkungan Pengungkapan CSR Kinerja Finansial Valid N (listwise)

Minimum Maximum

91 91 91 91

2 .056 .476

Mean

4 2.93 .689 .34459 2.178 1.06722

Std. Deviation .512 .156351 .439520

Tabel 4.4 menginformasikan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 91 tahun perusahaan. Variabel independen yaitu kinerja lingkungan yang diukur menggunakan kriteria PROPER dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) memiliki rata-rata sampel pada skor 2,93 dari 43

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

44

skor terendah sebesar 2 dan skor tertinggi sebesar 4. Jika dikonversi berdasarkan kategori PROPER maka rata-rata perusahaan sampel berada pada rangking warna biru dengan kriteria baik. Artinya perusahaan sampel rata-rata telah melakukan usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku (dari tabel 2.1. tentang kriteria peringkat PROPER). Pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan menunjukan nilai ratarata sebesar 0.34459. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel telah mengungkapkan kegiatan CSRnya sebesar 34,459% dari total pengungkapan sebanyak 90 item. Perusahaan yang mengungkapkan kegiatan CSR paling lengkap yaitu PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pada tahun 2012 dengan nilai indeks CSR sebesar 0,689 dengan total pengungkapan 62 dari 90 item pengungkapan dan perusahaan yang paling sedikit mengungkapkan kegiatan CSRnya yaitu PT. Titan Kimia Nusantara (d/h Fatrapolindo Nusa Industri) (d/h Lotte Chemical Titan) Tbk (FPNI) pada tahun 2013 dengan nilai indeks CSR sebesar 0.056 dengan total pengungkapan 5 dari 90 item pengungkapan. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja finansial yang diukur dengan Tobin’s Q menunjukan rata-rata sebesar 1.06722 dengan nilai Tobin’s Q tertinggi sebesar 2,178 dan terendah sebesar 0,476. Artinya ratarata perusahaan sampel memiliki kinerja finansial yang cukup baik dengan 44

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

45

rata-rata 1.06722. Rasio Tobin’s Q lebih dari 1 menunjukkan investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi sehingga akan merangsang investasi baru (Herawaty, 2008). Artinya nilai pasar perusahaan lebih besar daripada nilai buku aktiva perusahaan. Hal ini disebabkan karena pasar menilai baik perusahaan yang memiliki nilai Tobin’s Q yang tinggi. Sebaliknya, jika nilai Tobin’s Q kurang dari satu mengindikasikan bahwa perbandingan nilai buku aktiva perusahaan lebih besar daripada nilai pasarnya sehingga penilaian pasar terhadap perusahaan tersebut menjadi kurang maksimal. Kinerja finansial terendah sebesar 0,476 di PT. Sat Nusapersada Tbk (PTSN) pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Sat Nusapersada Tbk memiliki peluang investasi yang rendah karena manajemen memiliki performa yang kurang baik dalam pengelolaan aktivanya. Kinerja finansial tertinggi mencapai 2,178 di PT. Unitex Tbk (UNTX) pada tahun 2011. Hal ini menunjukan bahwa pasar menilai baik kinerja PT. Unitex Tbk. Hal ini akan merangsang investasi baru bagi PT. Unitex Tbk karena manajemen telah berhasil mengelola aktiva perusahaan dengan baik sehingga laba yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran investasi.

45

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Analisis Data Analisis data untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan program statistik Analysis of Moment Structure (AMOS) versi 18.0. Hasil pengujian dengan SEM sebagai berikut: 1. Asumsi Dasar SEM a. Uji Normalitas Data Asumsi dasar menggunakan SEM adalah data harus berdistribusi normal. Hasil uji normalitas ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Variable Kinerja Lingkungan Pengungkapan CSR Kinerja Finansial Multivariate

Tabel 5.1. Uji Normalitas Data min max skew 2.000 4.000 -.109 .056 .689 .457 .476 2.178 .912

c.r. -.423 1.781 3.551

kurtosis .763 -.655 -.080 .215

c.r. 1.485 -1.275 -.156 .187

Dari tabel 5.1. diketahui critical ratio multivariate data sebesar 0,187 sehingga memenuhi syarat -2,58 < 0,187 < 2,58 maka data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

46

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

47

a. Uji Multikolinieritas Selain normalitas, data yang akan diuji dengan SEM juga harus terbebas dari multikolinieritas, hasil Uji Multikolinieritas disajikan dalam tabel 5.2. Tabel 5.2. Hasil Uji Multikolinieritas Unstandardized Coefficients Model

B

1 (Constant) 1.029 Pengungkapan CSR .017 Kinerja Lingkungan .011

Standardized Coefficients

Std. Error .276 .308 .094

Beta

Collinearity Statistics t

3.731 .006 .056 .013 .118

Sig. .000 .956 .906

Tolerance VIF .947 1.056 .947 1.056

a. Dependent Variable: Kinerja Finansial Tabel 5.2. menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel pengungkapan CSR dan variabel kinerja lingkungan lebih dari 0,10 (CSR sebesar 0,947 dan kinerja lingkungan sebesar 0,947) dan nilai VIF kedua variabel kurang dari 10 (CSR sebesar 1,056 dan kinerja lingkungan sebesar 1,056). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dalam model penelitian. 2. Pengembangan Diagram Jalur (Path Diagram) Hasil analisis dengan menggunakan program AMOS 18.0 berupa path diagram yang terdiri dari diagram unstandardize estimate dan standardize estimate sebagai berikut:

47

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Diagram 5.1. Unstandardized Estimate

48

48

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

49

Diagram 5.2. Standardized Estimate Model estimasi penelitian menggunakan Maximum Likelihood (ML). Secara keseluruhan model konseptual persamaan struktural yang dirancang berdasarkan goodness of fit memenuhi kelayakan model (fit) yang berarti sesuai dengan kondisi empiris dalam dunia usaha (Mustafa dan Wijaya, 2012: 150), ditunjukkan dalam diagram 5.1. dan diagram 5.2. bahwa chi-square sebesar 0,000 memenuhi kriteria goodness of fit dengan indikator nilai chisquare sekecil mungkin (Mustafa dan Wijaya, 2012: 5)

49

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

50

3. Persamaan Struktural dan Model Pengukuran Koefisien-koefisien dari analisis jalur dapat membentuk dua persamaan regresi. Lebih jelasnya, koefisien regresi ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 5.3. Koefisien Regresi (Standardized Regression Weights) Estimate Kinerja Finansial