Lomba Blog 45 Jamu, Jangan Lupa Tradisi!

9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi ! WulanNV | catetan sore sore C at e t an y ang dit ul ...

1 downloads 101 Views 5MB Size
9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

WulanNV | catetan sore sore C at e t an y ang dit ul is se b e l um so re , saat so re dan se sudah so re

Beranda

Aku dan tulisan

WulanNV

Potret Diri dan Mereka

Aku dan Kata

Friday, 6 September 2013

Blog Archive

Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

▼ 2013 (46) ▼ September (2)

Suwe ora jamu

Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

Jamu godhong tela

Obrolan malam

Suwe ora ketemu Ketemu pisan gawe gela Tau lirik lagu ini ? dulu saat masih duduk di sekolah dasar, lagu ini sering saya Hola Amigos ! Lihat dunia lebih jauh !

► August (8) ► July (3) ► June (9)

dendangkan di kelas bersama teman-teman, apalagi saat pelajaran bahasa daerah

► May (8)

atau KTK (Ketrampilan Tangan dan Kesenian) eh masih ada tidak ya mata

► April (3)

pelajaran tersebut sekarang? Atau mungkin sudah berganti nama seiring

► March (5)

pergantian kurikulum tiap tahunnya.

► February (3)

Teman ASAL USUL JAMU Join this site

► January (5) ► 2012 (126)

w ith Google Friend Connect

► 2011 (24)

Members (10)

Jamu, ketenaran jamu tak hanya ada di lagu daerah Jawa Tengah ini. Jamu ternyata sudah terkenal pada zaman kerajaan dahulu, jamu mulai diminum ketika masa pemerintahan Brawijaya III yang kemudian dilanjutkan oleh cucunya

Kompetisi Blog

Brawijaya ke V. Diakhir periode Majapahit, Raden Fatah (Pendiri Kerajaan Demak Bintoro), penerus tahta Brawijaya V, mulai mempromosikan jamu sebagai ilmu

Already a member? Sign in

sekaligus tatanan sacral kehidupan keratin yang sampai saat ini masih ada dalam rangkuman Buku “Kawruh Jampi” di Jogjakarta dan Surakarta. [1]

Aku Dan Buku Namun terdapat data yang lebih actual mengenai asal-usul istilah jamu, yang juga diwacanakan sudah ada sekitar pertengahan abad 15-16 Masehi. Menurut pakar bahasa jawa kuno, jamu berasal dari dua kata. Djampi dan Oesodo. Djampi adalah bahasa jawa kuno yang berarti penyembuhan yang menggunakan ramuan obatobatan atau doa-doa dan ajian, Oesodo berarti kesehatan. [2] Bukti tertua yang ditemukan mengenai penggunaan jamu pada zaman kerajaan adalah ditemukannya relief pada Candi Borobudur, Prambanan, Penataran, Sukuh dan Tegalwangi yang menggambarkan proses meracik, pemeliharaan kesehatan dan minum jamu. Bukti sejarah lainnya adapalah prasasti “Madhawapura” peninggalan kerajaan Hindu Majapahit, yang menyebutkan adanya profesi peracik jamu yang disebut “Acaraki”. [3] Istilah tabib sering kita dengar saat kita menonton film laga seperti Brama Kumbara atau Tutur Tinular, yang tahu pasti lahir era 90an, seperti saya. Ya, tabib juga merupakan orang yang memperkenalkan jamu di kalangan keraton. Tidak hanya itu saja, ditemukan juga bukti yang mencengangkan kalau sudah ada

visitor

10,266

peralatan batu dari zaman Mesolithikum dan Neolithikum berupa lumping yang telah digunakan oleh nenek moyang untuk memproses makanan dan jamu. [2]

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

1/8

9/18/13 @wulannovi18. Powered by Blogger.

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi ! Jamu yang dahulu identik dengan ramuan untuk keluarga keraton saja, kini sudah bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Industry jamu sudah menjamur dimanamana, namun pasti semuanya masih ingat dengan yang namanya jamu gendong. Jamu gendong adalah salah satu jenis jamu bakul yang penjualannya digendong dibelakang punggung, yang termasuk jamu gendong adalah cabe puyang, beras kencur dan jamu godhong kates (daun papaya). Sampai sekarang yang paling terkenal adalah jamu beras kenchur dengan rasa pedasnya kencur, hanya saja sekarang sulit ditemui ibu-ibu yang menjual jamu gendong dalam artian sebenarnya, secara digendong. Kebanyakan sekarang sudah menggunakan alat transportasi seperti sepeda atau sepeda motor. INDUST RI JAMU Jamu, yang sekarang lebih di modernisasi menjadi “obat herbal” sudah merambah ke industry yang lebih maju, proses pengolahan jamu sudah tidak menggunakan peralatan tradisional, namun sudah menggunakan teknologi canggih serta mekanisme pengolahan yang higienis. Berbagai macam perusahaan jamu bermunculan di Indonesia, seperti Djamu Djagoe, Jamu Ir Mancur, Jamu Nyonya Meneer, Jamu Iboe dan Sido Muncul. Adanya industry jamu ini juga membuat distribusi produk jamu bisa mencapai

A Part Of

seluruh pelosok Indonesia bahkan ada yang sampai ke luar negeri, masih ingat iklan jamu Tolak Angin Sidomuncul yang sudah merambah dunia internasional dengan jargon bablas angine. Sudah sepatutnya pemerintahan Indonesia mendukung langkah ini, apalagi sudah banyak pakar kesehatan dunia yang mengakui manfaat produk jamu Indonesia, di dalam negeri saja diperkirakan 80% penduduk Indonesia pernah menggunakan jamu.[3] UPAYA PELEST ARIAN JAMU Senang sekali ketika ada langkah konkrit dari pemerintah Indonesia mengenai produk jamu lokal. Pada pertemuan pejabat tinggi ketiga (SOM-III) APEC di Medan, Pemerintah Indonesia dan China bekerja untuk mendukung produk herbal mereka satu sama lain, dalam rangka memuluskan promosi investasi di sector industry berbasis obat tradisional, kepada 21 member anggota APEC. [4]

FEST IVAL JAMU INT ERNASIONAL Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang berinisiatif untuk menggelar Festival Jamu Internasional, patut untuk dijadikan acuan daerah lain dalam melestarikan Jamu sebagai brand Indonesia. Pada tahun lalu festival ini berhasil mencapai omzet Rp 450 juta, Tahun ini, panitia mentargetkan transaksi naik hingga 30 persen. Festival jamu tahun ini sedikit berbeda dengan tahun lalu, tahun ini peserta dari mancanegara juga turut diundang, seperti Negara-negara ASEAN, Jepang dan Belanda. [5] Festival ini akan diadakan pada tanggal 13-15 September 2013 di halaman kantor Gubernur dan DPRD Semarang, bisa jadi agenda wisata dan pelestarian jamu. Yuk yang di Semarang dan sekitarnya ikut meramaikan festival ini. JULEE Day Upaya pelestarian jamu lainnya datang dari seorang gadis yang unik dan kreatif bernama Julee ( @juliflorensia ) seorang mahasiswi perguruan tinggi di jabodetabek. Dia sering membuat video di youtube tentang bagaimana rasanya minum jamu-jamu tradisional Indonesia. Kita tahu bahwa youtube adalah portal video terbesar di dunia, seluruh video yang diupload bisa dilihat oleh penduduk dunia dimanapun, jadi upayanya ini patut diacungi jempol. Berikut salah satu videonya yang sedang minum Mahkota Dewa, dijamin ngakak

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

2/8

9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

Apakah dengan event-event tersebut upaya pelestarian jamu sudah cukup? Tentu tidak, upaya untuk melestarikan jamu tidak harus menunggu dari sector pemerintah, kita sendiripun bisa melakukannya. Caranya ? dengan kita bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan menanam sendiri tanaman-tanaman herbal atau toga (tanaman obat keluarga). Saya masih ingat betul dulu ketika masih duduk di sekolah dasar, setiap hari jum’at selalu diadakan kerja bakti.

Kegiatan kerja bakti dimulai dari

membersihkan hingga menanam, siswa-siswi disuruh untuk membawa bibit tanaman herbal dari rumah, seperti kunir, laos, lengkuas dan sebagainya. Upaya tersebut juga dianjurkan untuk dilakukan dirumah, bahkan saat itu ada tugas praktikum IPA untuk menanam kunyit atau kunir di rumah untuk dicatat dan diawasi setiap perkembangannya. Sekarang upaya dari bidang pendidikan untuk pelestarian jamu tersebut apakah masih diberlakukan ? Kebiasaan dan didikan dari kecil tersebut, berlangsung hingga kini. Lahan pekarangan rumah yang cukup luas sangat efektif jika digunakan untuk menanam tanaman-tanaman

herbal/jamu.

Ibu

saya sangat

hobi

untuk

menanan

kunyit/kunir baik yang jenis orange ataupun putih, Lengkuas/Laos, Bunga Rosella, Daun Sirih, Pohon Buah Mahkota Dewa, Serai, Pohon Jeruk Purut, hingga Daun Katuk. Bunga Rosela

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

3/8

9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

Tanaman Rosela atau yang memiliki nama latin Hisbiscus Sabdariffa adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika.[6] Memiliki khasiat untuk menurunkan asam urat, hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki metabolism tubuh, melangsingkan tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, mencegah flu dsb. Rosela bisa diolah menjadi the rosella, di toko obat sudah banyak yang menjual bunga rosella ini mulai harga Rp 5000 sampai yang Rp 100 ribu. Tanaman rosella ini sangat mudah untuk ditanam, kita bisa memanfaatkan biji bunga rosella, kemudian setiap hari disiram dan jangan lupa diberi pupuk. Tiap seminggu sekali saya mengolah dan minum the rosella, hanya saja sekarang sedang musim kemarau, pohon rosella tersebut jadi kering. Saat musim penghujan adalah waktu yang tepat untuk menanamnya lagi. Cara Pengolahan : Petik rosella yang sudah tua, kemudian gunting bagian kelopak bunga untuk mengeluarkan bijinya, Jika ingin langsung diminum, bunga rosella bisa langsung direbus hingga air mendidih dan air berubah warna merah, siap diminum. Sedangkan jika ingin digunakan untuk beberapa hari kedepan, bunga rosella dijemur untuk dikeringkan dulu supaya awet.

Daun Sirih

Waktu kecil saya sering minum jamu suruh, karena itu ibu ingin menanam sendiri dan membuatnya sendiri, tapi susah bikin jamunya :D tanaman merambat ini dikenal sangat baik untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan. Namun selain itu tanaman ini juga berfungsi untuk, mengobati batuk, bau mulut, jerawat, bau ketiak, membersihkan mata dsb. Untuk membersihkan mata, saya biasanya menyeduh dua daun sirih dengan air panas, kemudian setelah dingin mencelupkan mata kedalam air tersebut, entahlah tapi setelah mencelupkan mata ke dalam air daun sirih penglihatan saya sedikit lebih cerah dan bersih meskipun sayapun menggunakan kacamata. Untuk wanita, bisa merebus daun sirih dan memakainya untuk membasuh organ kewanitaan. Kadangkala ketika saya sakit gigi saya menggunakan air daun sirih untuk berkumur dan manjur. Mahkota Dewa

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

4/8

9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

Saya jarang meminum mahkota dewa, pernah sekali mencobanya tapi sangat pahit. Mahkota Dewa lebih sering dikonsumsi oleh ibu saya, kata ibu sih untuk mengurangi kolestrol. Manfaat dari mahkota dewa adalah dapat mentralisir racun dalam tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kadar gula dalam darah, anti oksidan, anti alergi, serta mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner. Cara pengolahnnya, mahkota dewa dikeringkan lalu direbus dan siap diminum. Daun Luntas

Daun luntas bermanfaat untuk mengurangi bau badan Daun Katuk

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

5/8

9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi ! Daun katuk bermanfaat untuk memperlancar ASI ibu. Beberapa tanaman herbal lainnya yaitu :

Lida h Bu a y a

Ser eh

Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman Deretan lagu koes plus diatas benar adanya, tanah Indonesia yang luas dan subur ini seharusnya bisa kita manfaatkan untuk menanam berbagai macam jenis tumbuhan, herbal, sayuran, padi, bahkan kedelai. Nilai rupiah yang terus turun beberapa minggu ini serta impor besar-besaran hasil bumi bisa jadi diperbaiki dari sektor ini, komoditi produk jamu yang unggul, bisa menjadi komoditi penunjang ekonomi Indonesia, tentunya ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah untuk investasi dan penambahan anggaran untuk sector industry ini, pengusaha jamu untuk meningkatkan kualitas produk, petani untuk menanam bahan baku, serta masyarakat Indonesia untuk selalu menggunakan produk dalam negeri seperti produk Jamu. Sayang sekali, kebanyakan pemuda sekarang jarang mengenal jamu, adapun yang masih membudayakan untuk minum jamu pun dibilang ndeso. Hari gini masih minum jamu? why not? Bukankah yang alami lebih baik ketimbang bahan kimia. Modernisasi boleh tapi jangan lupa tradisi. Cintailah Produk Indonesia !

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

6/8

9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !

Tulisan ini diikut sertakan pada lomba blog yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dengan tema ”Lestarikan Jamu Sebagai Budaya Indonesia

[1]

Jamu

:

Sebuah

Filosofi

dan

Representasi

Budaya.

http://madaisking.blogspot.com/2012/01/jamu-sebuah-filosofi-danrepresentasi.html (Diakses tanggal 6 September 2013) [2] Asal Usul Jamu. http://www.agribisnis.web.id/jamu/?q=sejarah-rempah-danjamu (Diakses tanggal 6 September 2013) [3]

Jamu

Warisan

Budaya

Bangsa

http://media-

herbal.blogspot.com/2011/01/jamu-warisan-budaya-bangsa.html

(Diakses

tanggal 6 September 2013) [4] Indonesia – China Galakkan Industri Obat Tradisional di Forum APEC http://economy.okezone.com/read/2013/07/02/320/830979/redirect (Diakses tanggal 6 September 2013) [5]

Festival

Jamu

Internasional

Digelar

di

Semarang

http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/058509551/Festival-JamuInternasional-Digelar-di-Semarang (Diakses tanggal 6 September 2013) [6] Rosela http://id.wikipedia.org/wiki/Rosela (Diakses tanggal 6 September 2013)

Posted by Wulan Novitasari at 16:00 Labels: jamu, kompetisi blog

2 com m ents: Prawira Aditam a 6 September 201 3 21 :1 5 Julee day e lebay y hahahahahha Reply Replies Wulan Nov itasari

1 0 September 201 3 1 0:21

haha iy a ni, seharusny a Julee Bay bukan Julee day ^^v peace mbak julee :D Reply

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

7/8

9/18/13

WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi ! Enter your comment...

Com m ent as: Google Account Publish

Preview

Links to this post Create a Link Home

Older Post

Copyright 2009 WulanNV | catetan sore sore. Powered by Blogger. Blogger Templates created by Deluxe Templates

naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html

8/8