JURNAL SERAMBI PTK (JURNAL PENDIDIKAN, PEMBELAJARAN, DAN

Download 1 Jun 2014 ... 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535. Page | 5. Serambi PTK. Jurnal Serambi PTK. ( Jurnal Pendidikan, Pem...

0 downloads 117 Views 2MB Size
Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535

JURNAL SERAMBI PTK (Jurnal Pendidikan, Pembelajaran, dan Penelitian Tindakan Kelas)

Dewan Redaksi Ketua : Armi Sekretaris : Nurlena Andalia Anggota Redaksi Evi Apriana Anita Noviyanti Jailani Muhammad Saleh Muhammad Usman Hambali Musriadi M. Ridhwan Tata Usaha Almukarramah Mitra Bestari Saiman Yuhasriati Alamat Redaksi Jln. T. Imeum Lueng Bata Universitas Serambi Mekkah Email : [email protected] Contact Person 085277271717/082277480500

Page | 1

Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 JURNAL SERAMBI PTK

(Jurnal Pendidikan, Pembelajaran, dan Penelitian Tindakan Kelas) Pedoman Penulisan 1. 2. 3. 4.

5.

Artikel di tulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, merupakan tulisan orisinil penulis berupa hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori serta tinjauan teoritis yang belum pernah dikirim dan dipublikasikan di jurnal lain Artikel di ketik dengan program microsoft word pada kertas ukuran kwarto (A4) minimal 10 halaman dan maksimal 15 halaman dengan jarak baris 2 spasi Abstrak di tulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Panjang abstrak 100-150 kata, di tulis dalam satu paragraf dan diketik dalam spasi tunggal Artikel hasil penelitian memuat : judul, nama pengarang (tanpa gelar akademik). Abstrak bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, kata kunci, pendahuluan, tujuan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar rujukan, (berisi pustaka yang dirujuk dalam artikel) Daftar pustaka di sajikan mengikuti tata cara seperti contoh berikut dan diurutkan secara alfabetis dan kronologi Belawati, 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.

6.

Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi Jurnal Serambi PTK Jln. Tgk. Imuem Lueng Bata Batoh, Contact person Contact Person 085277271717/082277480500 atau via internet melalui email Email : [email protected]

7.

Dewan Redaksi akan merespon semua naskah setelah mendapat jawaban dari Dewan Redaksi dan Mitra Bestari

8.

Penulis yang artikelnya di muat wajib menjadi pelanggan minimal selama satu tahun, dan memberikan konstribusi biaya cetak minimal 250.000,- dilunasi setelah naskah diperiksa dan dinyatakan publikasi oleh Dewan Redaksi serta Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapatkan imbalan berupa bukti pemuatan 2 eksampler dan surat keterangan pemuatan yang ditanda tangani oleh Dewan Redaksi

Page | 2

Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535

PENGANTAR REDAKSI Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt, dengan taufik dan hidayah-Nya sehingga Jurnal Serambi PTK ini dapat menerbitkan VOLUME PERTAMA. Kemudian selawat dan salam kita sampaikan kepada Rasulullah Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umat manusia dari samudera kebathilan menuju pantai ilmu pengetahuan serta yang menuntun hati manusia menuju jalan kebenaran dan berakhlakul karimah. Tulisan pada volume kedua ini memuat serangkaian artikel diantaranya Melalui Permainan Gambar Dapat Meningkatkan Hasil Dan Aktivitas Belajar Bahasa Inggris Materi Things Around Us Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Darul Kamal Tahun Pelajaran 2013-2014, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Materi Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Inkuiri di Kelas VII/A Smp Negeri 1 Darul Kamal Aceh Besar Semester I Tahun 2010/20011, Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Report Melalui Model Pembelajaran Make A Match di Kelas Ix/5 Smp 2 Mesjid Raya, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Model Problem Based Introduction (Pbi) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Ips Dengan Materi Mengidentifikasikan Ciri-Ciri Negara Berkembang Dan Negara Maju Bagi Siswa Kelas Viii/Asemester 2 Smp Negeri 1 Darul Kamal Tahun Pelajaran 2010/2011, Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Kompetensi Dasar Menerima Dan Mencatat Permintaan Reservasi Pelajaran Memeroses Reservasi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tps(Think Pair Share) Di Kelas Xi Ap2 Smk Negeri 8 Medan Ta. 2013 – 2014, Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyediakan Layanan Gueridon Service Keahlian Tata Boga dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Di Kelas Xi Boga 3 Smk Negeri 8 Medan T.A 2013-2014, Peningkatan Kreativitas Siswa Kompetensi Dasar Membuat Pola Dasar Pelajaran Mengambil Ukuran Tubuh Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Di Kelas Xi Busana 1 Smk Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2012/2013, Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menjahit Lubang Kancing Passpoile Pelajaran Busana Wanita (Teknik Tailoring) Di Kelas Xii Busana 4 Smk Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Artikel Dengan Media Internet Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012, Upaya Perbaikan Perilaku Terpuji Siswa Pada Kompetensi Dasar Menghargai Karya Orang Lain Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tps (Think Pair Share) Di kelas Xi Boga 3 Smk Negeri 8 Medan Ta. 2013-2014, Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Biologi Berbasis Masalah Pada Konsep Sistem Reproduksi Di Sma Negeri Banda Aceh Page | 3

Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 Jurnal Serambi PTK ini terbit melibatkan banyak pihak dalam memberi bimbingan, motivasi, oleh karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan ini

tim Dewan Redaksi menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas. Demikian isi Jurnal Serambi PTK Volume 1, No. 1 Juni 2014 ini, semoga dengan terbitnya edisi ini memacu para insan akademis untuk lebih kreatif dan mengungkapkan suatu ide dan pemikiran secara ilmiah dan profesional dalam tulisan.

Tim Redaksi

Page | 4

Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 Jurnal Serambi PTK

(Jurnal Pendidikan, Pembelajaran, dan Penelitian Tindakan Kelas) VOLUME 1

JUNI 2014

 Melalui Permainan Gambar Dapat Meningkatkan Hasil Dan Aktivitas Belajar Bahasa Inggris Materi Things Around Us Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Darul Kamal Tahun Pelajaran 2013-2014 Fauziah (1-7)  Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Materi Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Inkuiri di Kelas VII/A Smp Negeri 1 Darul Kamal Aceh Besar Semester I Tahun 2010/20011 Zuhratuddin  Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Report Melalui Model Pembelajaran Make A Match di Kelas Ix/5 Smp 2 Mesjid Raya Sumarni  Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Model Problem Based Introduction (Pbi) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Ips Dengan Materi Mengidentifikasikan Ciri-Ciri Negara Berkembang Dan Negara Maju Bagi Siswa Kelas Viii/Asemester 2 Smp Negeri 1 Darul Kamal Tahun Pelajaran 2010/2011 Wildan  Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Kompetensi Dasar Menerima Dan Mencatat Permintaan Reservasi Pelajaran Memeroses Reservasi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tps(Think Pair Share) Di Kelas Xi Ap2 Smk Negeri 8 Medan Ta. 2013 – 2014 Sunarti  Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyediakan Layanan Gueridon Service Keahlian Tata Boga dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Di Kelas Xi Boga 3 Smk Negeri 8 Medan T.A 2013-2014 Azizah  Peningkatan Kreativitas Siswa Kompetensi Dasar Membuat Pola Dasar Pelajaran Mengambil Ukuran Tubuh Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Di Kelas Xi Busana 1 Smk Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 Nova Aryani  Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menjahit Lubang Kancing Passpoile Pelajaran Busana Wanita (Teknik Tailoring) Di Kelas Xii Busana 4 Smk Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 Kaniah  Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Artikel Dengan Media Internet Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012 Herni Fauziah  Upaya Perbaikan Perilaku Terpuji Siswa Pada Kompetensi Dasar Menghargai Karya Orang Lain Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tps (Think Pair Share) Di kelas Xi Boga 3 Smk Negeri 8 Medan Ta. 2013-2014 Nursyaidah  Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Biologi Berbasis Masalah Pada Konsep Sistem Reproduksi Di Sma Negeri Banda Aceh

(8-15)

(16-24)

(25-35)

(36-41)

(42-52)

(53-56)

(57-61)

(62-70)

(71-79)

(80-87)

M. Ridhwan & Hambali

Diterbitkan Oleh : Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah Jurnal Serambi PTK

Page | 5

Volume 1

Hal 1- 87

Banda Aceh Juni 2014

Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 MELALUI PERMAINAN GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI THINGS AROUND US SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DARUL KAMAL TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Fauziah (Guru di SMP N 1 Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar)

ABSTRAK Sikap aktif dan kreatif yang dimiliki siswa merupakan modal utama keberhasilan belajar Bahasa Inggris. Sebanyak 80 % siswa di SMP Negeri 1 Darul Kamal tidak bergairah dan cenderung tidak aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa dengan menggunakan teknik permainan gambar yang diharapkan akan terjadinya peningkatan PBM guru dan hasil belajat siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan tahapan kegiatan perencanaan, melakukan tindakan, observasi serta refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII/A SMP Negeri SMP Negeri 1 Darul Kamal Tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas VII/b SMP 1 Darul Kamal dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan dan aktifitas siswa dalam materi Things Around Us dengan cara permainan gambar dengan harapan strategi pembelajaran lebih efektif, efisien dan menyenangkan, Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Akhirnya penulis menyimpulkan berdasarkan penjelasan pada pembahasan diatas bahwa tujuan penelitian yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan. Dengan kata lain, impelmentasi tindakan pembelajaran melalui permainan gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: Hasil belajar, aktivitas, permainan gambar PENDAHULUAN Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, dalam perkembangannya bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan hampir oleh seluruh penduduk di dunia. Hal itu menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa global yang dapat menjembatani segala macam kepentingan dalam berbagai bidang kehidupan di dunia ini. Karena pentingnya Bahasa Inggris di era globalisasi sekarang ini, maka penguasaan Bahasa Inggris merupakan suatu hal yang perlu yang harus diajarkan sejak dini. Pembelajaran Bahasa inggris sebaiknya haruslah menyenangkan. Khususnya guru Bahasa Inggris sebagai salah satu pelaksana pendidikan di sekolah harus mengubah mindset, dari paradigma lama ke paradigma baru dalam proses pembelajaran, karena itu guru perlu membekali dirinya dengan pengetahuan-pengetahuaan yang mendukung, mengingat Bahasa Inggris Page | 6

merupakan salah satu pelajaran rumit yang pada umum siswa kurang menyukainya, oleh karena itu guru harus mampu menyiasatinya dengan berbagai trik-trik atau stretegi pembelajaran yang jitu yang membuat siswa suka dan termotivasi untuk belajar yang pada tujuan akhirnya adalah pencapaian kompetensi. Sulitnya untuk memotivasi siswa atau menimbulkan rasa suka siswa terhadap Bahasa Inggris juga Penulis rasakan, SMP Negeri 1 Darul Kamal yang terletak di daerah pedesaan jangankan untuk berbicara Bahasa Inggris, bahasa Indonesia saja mereka belum begitu fasih. Hal ini tentu saja menjadi kendala pada proses pembelajaran Bahasa Inggris yang berakibat pada rendahnya prestasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Sangat sulit bagi siswa untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) padahal KKM yang ditetapkan tidaklah terlalu tinggi hanya 65, tetapi masih banyak sekali siswa yang tidak Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 tuntas. Permasalahan ini terselesaikan Setelah Penulis ditunjuk oleh Kepala Sekolah untuk mengikuti pelatihan ”Cara Pembelajaran Aktif” yang diselenggarakan oleh USAID. Setelah 2 hari pelatihan para peserta mempraktekkannya ke sekolah yang sudah disepakati bersama, Penulis bersama guruguru dari sekolah lain yaitu, SMP negeri 2 Mesjid Raya, SMP negeri 2 Peukan Bada dan SMP Negeri 1 Ingin Jaya memilih SMP Negeri 1 Darul Kamal yaitu sekolah dimana Penulis mengajar. Materi yang kami sepakati adalah salah satu materi yang dianggap sulit yaitu Things Around Us. Materi ini dianggap sulit karena memiliki banyak indikator yang harus dikuasai siswa, sementara alokasi waktu yang tersedia hanya 2 kali pertemuan. Judul yang kami tetapkan adalah ”Melalui permainan gambar dapat meningkatkan keaktifan dan hasill belajar Bahasa Inggris materi Things Around Us siswa kelas VII/A semester genap SMP Negeri 1 Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi Things Around Us. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya “Apakah melalui permainan gambar dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar bahasa Inggris materi things around us siswa kelas VII SMP Negeri 1 Darul Kamal Tahun Pelajaran 2013-2014?” TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui melalui permainan gambar dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar bahasa Inggris materi things around us siswa kelas VII SMP Negeri 1 Darul Kamal Tahun Pelajaran 2013-2014?” KAJIAN PUSTAKA Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yakni berupa tes yang disusun secara terencana, baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Sedangkan S. Nasution Page | 7

berpendapat bahwa hakikat hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu, dari mata pelajaran yang berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu instruksi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Cullen dalam Fathul Himam, 2004). Hasil belajar dapat dilihat dari hasil ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (subsumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian siswa dalam mata pelajaran pengetahuan akhlak. Ulangan harian dilakukan secara selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab oleh para siswa, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian ini bertujuan untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai terhadap siswa. Istilah belajar dan pembelajaran yang kita jumpai dalam kepustakaan asing adalah learning dan instruction. Istilah learning mengandung pengetian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman, (Fortuna,1981:147). Istilah instruction mengandung pengertian proses yang terpusat pada tujuan (goal directed teaching process) yang dalam banyak hal dapat direncanakan sebelumnya (pree-planed). Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 Proses belajar yang terjadi adalah proses pembelajaran, yakni proses membuat orang lain aktif melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan, (Romiszowki, 1981:4). Pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses belajar-mengajar. Namun harus diberi catatan bahwa tidak semua proses belajar-mengajar terjadi karena adanya proses pembelajaran atau kegiatan belajar-mengajar, seperti belajar dari pengalaman sendiri, (Udin Sarifuddin, 1995:3). Belajar dapat pula diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antar individu dengan lingkungannya. Burton mengatakan (1994) “Learning is change in the individual due to instruction of that individual and his environment, which fells a need and makes him more capable of dealing undauntedly with his environment. Dalam pengertian ini terdapat kata “change” (perubahan), yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses pengetahuannya, keterampilannya, maupun pada aspek sikapnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar. Pembelajaran identik sekali dengan proses belajar-mengajar. Proses dalam pengertiannya disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat belajar-mengajar, yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan (interindependent), dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud komponen atau unsur belajar-mengajar antara lain tujuan istruksional, yang hendak dicapai dalam pembelajaran, metode mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Page | 8

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Darul Kamal Kabupaten Aceh besar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap. Pemilihan waktu ini disesuaikan dengan alokasi waktu yang disudah ditetapkan dengan materi Things Around Us yang pelaksanaannya selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Maret 2014. Yang menjadi subjek pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas VII/B, yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari: Siswa, yaitu siswa dan siswi kelas VII/A SMP Negeri 1 Darul Kamal. Guru, yaitu guru bidang studi Bahasa Inggris. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan pengamatan selama dalam proses pelaksanaan penelitian. Data yang dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: (1) Test, Test dilakukan pada setiap akhir proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen soal (test tulis). Soal yang diberikan adalah soal uraian (2) Observasi, observasi yang dilakukan dengan menggunakan lembaran instrumen untuk melihat kegiatan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya adalah aktivitas siswa pada saat melakukan diskusi dengan teman dikelompoknya dan diskusi kelas, observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi sebagai observer pada saat Proses belajar mengajar berlangsung. Intrumen yang digunakan berupa lembar aktivitas siswa dan butir soal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif, yang meliputi: analisis deskriptif komparatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar dengan indikator pada siklus I dan siklus II. Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.

akan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai.

PROSEDUR PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari : 1. Planning Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah: a.Membuat perencanaan proses pembelajaran. Perencanaan yang dibuat adalah berupa silabus dan RRP beserta perangkatnya. b. Membuat media pembelajaran berupa gambar-gambar yang diambil dari internernet c. Membuat instrumen observasi kegiatan siswa

HASIL PENELITIAN Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris siklus awal, pelaksanaannya pada kondisi yang cukup memprihatinkan, terutama pada materi Thing Around Us. Pada Materi ini terdapat 3 indikator sulit yang harus dikuasai siswa, yaitu : (1) Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar, (2) Menggunakan article, (3) Membedakan kata tunggal dan kata jamak. Ketiga indikator ini sangat sulit, siswa harus menguasai sekaligus 3 indikator tersebut dalam waktu 4x40 menit atau 2 kali pertemuan, sementara guru termasuk Penulis mengajar secara konvensional yang hanya menstranfer ilmu pada siswa tanpa menggunakan alat peraga, Guru atau Penulis tidak menyadari bahwa penggunaan alat peraga untuk materi ini sangatlah diperlukan tentu saja diiringi dengan metode pembelajaran yang menarik, karena tidak didukung oleh kedua faktor inilah yang membuat siswa pasif, kurang kreatif, dan menimbulkan kebosanan dalam belajar. Guru termasuk Penulis sendiri merasa kewalahan mengahadapi siswa yang tidak bersemangat dalam belajar, guru berbicara sendiri tanpa adanya respon dari siswa, siswa hanya mendengar dan diam dalam kebingungan. Tidaklah mengherankan atau lumrah saja apabila siswa mencapai nilai yang tidak memuaskan atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Dibawah ini terpapar hasil belajar siswa dengan kondisi belajar seperti yang Penulis uraikan diatas. Dari hasil tes, sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar, dari keseluruhan jumlah siswa hanya sebagian kecil atau 4 orang siswa (20%) yang telah mencapai ketuntasan belajar dan selebihnya atau 16 orang siswa (80%) tidak tuntas. Nilai tertinggi yang dicapai siswa pada indikator 1 Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar 70 terendah 45, nilai tertinggi pada indikator 2 menggunakan Serambi PTK

2. Acting Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat didalam kegiatan perencanaan. 3. Observasi Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti terhadap siswa pada saat PBM berlangsung untuk melihat kegiatan siswa dan observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap PBM yang diselenggarakan oleh peneliti. 4. Refleting Refleksi dilakukan pada akhir PBM untuk melihat hasil dari kegiatan PBM yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya (siklus II). Selanjutnya pada siklus II melakukan perubahan tindakan pada proses belajar mengajar terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga hasil PBM Page | 9

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 article nilai tetringgi 70 terendah 70 dan pada Gambaran ketuntasan belajar siswa indikator 3 membedakan kata tunggal dan dan nilai rata-rata yang diperoleh dapat kata jamak nilai tetringgi 75 terendah 45. dilihat pada tabel 1 dan tabel 2: Tabel 1 Nilai Rata-Rata Perindikator Pra Siklus No Indikator Tertinggi Terendah Rata-rata 1 2 3

Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar menggunakan article membedakan kata tunggal dan kata jamak

Siklus Pra Siklus

70

40

70 75

45 45

Tabel 2. Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Jumlah Ketuntasan Ketuntasan (%) Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas 4 16 20% 80%

Pada saat proses belajar mengajar berlangsung sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka tidak termotivasi untuk belajar, tidak ada hal-hal yang menarik yang bisa membangkit semangat belajar mereka, tidak ada feed back antara guru dan siswa, siswa terlihat pasif, Sebelum pelaksanaan tindakan kelas Penulis sudah memperkenalkan pada siswa cara kerja kelompok bahkan siswa sudah mempunyai kelompok sendiri, namun pelaksanaannya belum terarah dan jauh dari sempurna. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan permainan gambar berdasarkan hasil tes, sebagian besar siswa sudah mencapai ketuntasan belajar, dari

No

54,45

Indikator

keseluruhan jumlah siswa hanya sebagian kecil atau 5 orang siswa (25%) yang belum mencapai ketuntasan belajar dan selebihnya atau 15 orang siswa (75%) sudah tuntas. Nilai tertinggi yang dicapai siswa pada indikator 1 Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar 80 terendah 50, nilai tertinggi pada indikator 2 menggunakan article nilai tetringgi 75 terendah 55 dan pada indikator 3 membedakan kata tunggal dan kata jamak nilai tertinggi 80 terendah 55. Gambaran ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-rata yang diperoleh dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 3 Nilai Rata-Rata Perindikator Siklus I Tertinggi Terendah

Rata-rata

80

50

54,45

2

Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar Menggunakan article

75

55

48,5%

3

Membedakan kata tunggal dan kata jamak

80

55

57,4%

1

Tabel 4 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Page | 10

Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535

Siklus Siklus I

Jumlah Ketuntasan

Ketuntasan (%)

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

15

5

75%

Tidak Tuntas 25%

keseluruhan jumlah siswa hanya tersisa 2 orang siswa (10%) yang tidak mencapai ketuntasan belajar dan selebihnya atau 18 orang siswa (90%) sudah tuntas. Nilai tertinggi yang dicapai siswa pada indikator 1 Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar 80 terendah 50, nilai tertinggi pada indikator 2 menggunakan article nilai tetringgi 75 terendah 55 dan pada indikator 3 membedakan kata tunggal dan kata jamak nilai tertinggi 80 terendah 55. Gambaran ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-rata yang diperoleh dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Persentase aktivitas mencapai 68 %. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa sudah terjadi peningkatan dibandingkaan pada pra siklus, namun masih kurang dari yang diharapkan oleh peneliti. Perbaikan harus dilakukan pada siklus berikutnya dengan cara lebih memotivasi dan membimbing siswa pada saat diskusi kelas maupun diskusi kelompok. Pada siklus II pelaksanaan proses pembelajaran sudah terjadi peningkatan yang signifikan. Dari hasil tes, hampir seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar, dari

Tabel 5 Nilai Rata-Rata Per indikator Siklus II Tertinggi Terendah

No

Indikator

1

Mengidentifikasikan benda-benda yang ada di sekitar Menggunakan article

85

64

88

60

Membedakan kata tunggal dan kata jamak

85

60

2 3

Siklus Siklus II

Page | 11

54,45

Tabel 6. Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Jumlah Ketuntasan Ketuntasan (%) Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 18

2

Persentase aktivitas belajar mencapai 88 %. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa sudah terjadi peningkatan yang signifikan. Pelaksanaan PBM pada siklus II terjadi perubahan, siswa lebih senang serta lebih mudah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. PEMBAHASAN

Rata-rata

90%

10%

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan II, maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat kita lihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa pada saat PBM berlangsung. Hasil belajar dan aktivitas siswa kesemuanya tidak terlepas dari penggunaan media gambar yang bervariasi, sebagai upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar. Penggunaan media Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 gambar ini sangat banyak kegunaannya, selain untuk memancing motivasi siswa dalam belajar juga sangat efektif karena materi Things Around Us sarat dengan materi yang harus dikuasai siswa hanya dalam waktu 2 kali pertemuan. Pada dasanya materi ini termasuk salah satu materi sulit terutama pada indikator 2 yaitu membedakan kata tunggal dan kata jamak, dengan penggunaan/permainan gambar siswa akan mampu memahami ke tiga indikator tersebut. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada prasiklus 20%, pada siklus II meningkat menjadi 75% dan pada siklus II menjadi yaitu 90%. Jumlah ini jelas menunjukkan bahwa

telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari prasiklus, siklus I dan siklus II dan hasil tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan yaitu ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70%. Demikian juka keaktifan belajar siswa pada pra siklus 45% meningkat menjadi 68% pada siklus I dan 88% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas diatas persentasi ketercapaian pada siklus pertama dan kedua mengalami peningkatan yang signifikasi. Maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan Melalui permainan gambar dapat meningkatkan hasil

belajar Bahasa Inggris materi Things Around Us siswa kelas VII semester 1 tahun ajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 Darul Kamal Aceh Besar.

DAFTAR PUSTAKA BNSP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas. Dave Meier. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Terjemah:Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa. Dimyati dan Mujiono. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud Gordon Dryden dan Jeannette Vos. 2000. The Learning Revolution to Change The Way The World Learns atau Revolusi Cara Belajar. Terjemah: Baiquni Ahmad.Bandung: Kaifa. hhtp://id.wikipedia.org/wiki/ilmu alam. Tanggal akses 1 Oktober 2010 hhtp://id.wikipedia.org/wiki/information-andcommunication-technology. Tanggal akses 3 Januari 2011 Oemar Hamalik. 2002. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknik permainan gambar dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa, hasil belajar siswa serta peningkatan proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru. Saran yang dapat disampaikan pada tulisan ini antara lain, penggunaan teknik permainan gambar dapat diaplikasikan untuk menambah variasi strategi pembelajaran Bahasa Inggris sehingga memberikan efek pada peningkatan keaktifan belajar, kreatifitas, kerjasama, kondisi pembelajaran dan pencapaian hasil.

Serambi PTK

Page | 12

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INKUIRI DI KELAS VII/A SMP NEGERI 1 DARUL KAMAL ACEH BESAR SEMESTER I TAHUN 2010/20011 ZUHRATUDDIN (Guru di SMP N 1 Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Number Head Together dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa tentang pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Darul Kamal semester 1 tahun 2009/2010. Penelitian ini diadakan di kelas VII/B SMP Negeri 1 Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar yang merupakan tempat Penulis bertugas. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran. Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas II SMP Negeri 1 Darul Kamal sebanyak 15 siswa. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan 1 orang rekan guru sebagai pengamat terhadap aktivitas dan kegiatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dari data yang peroleh terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I, siswa yang yang memperoleh nilai tuntas KKM 65 sebanyak 20 siswa dengan persentase 62,5 % meningkat menjadi 23 orang dengan persentase 71,8%. Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan dari 60,6 % pada siklus I menjadi 69.1 % di siklus II. Dengan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil sehingga peneliti merekomendasikan kooperatif model inkuiri dapat menungkatkan preastasi belajar siswa. Kata Kunci : Kooperatif, Inquiri

PENDAHULUAN Matematika adalah pelajaran yang kurang diminati siswa. Mayoritas siswa menolak dan menghindari pelajaran ini, alasannya siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sangat sulit karena banyak menggunakan rumus-rumus yang membingungkan hal ini terbukti dengan hasil ujian yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan sebesar 65. permasalan seperti ini juga terjadi di sekolah tempat Penulis bertugas hal ini terbukti dengan hasil ujian yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan sebesar 65. Untuk menyikapi permaslahan tersebut penulis mencoba mencari solusinya untuk memperbaiki pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajaran yang memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan bagi siswa. Usaha tersebut akan diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas dengan judul, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika materi Pengurangan Bilangan Bulat Melalui metode Pembelajaran kooperatif model Inkuiri di Kelas VII/A SMP Negeri 1 Darul Kamal Aceh Besar semester I tahun 2010/20011”.

Serambi PTK

Page | 13

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan metode pembelajaran model Diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Darul Kamal semester 1 tahun 2009/2010 2. Apakah penerapan metode pembelajaran model Number Head Together dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa tentang pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Darul Kamal semester 1 tahun 2009/2010. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Number Head Together dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa tentang pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Darul Kamal semester 1 tahun 2009/2010. KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 Dalam pembelajaran matematika salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran diskusi karena dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat terjadi proses saling membantu diantara anggota-anggota kelompok untuk memahami konsep-konsep matematika dan memecahkan masalah matematika dengan kelompoknya. Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembang proses belajar matematika yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengetahuan dari apa yang diketahui siswa, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa (Depdiknas, 2003:5). Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yakni berupa tes yang disusun secara terencana, baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hakikat hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam pribadi individu yang belajar. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu instruksi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas

kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Cullen dalam Fathul Himam, 2004). Menurut (Trowbridge, 1990) dalam (Putrayasa, 2001) menyatakan bahwa model inkuiri adalah sebuah model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Inkuiri merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional. Sementara itu, Trowbridge (1990) dalam (Putrayasa, 2001) menjelaskan model inkuiri sebagai proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut. Hal senada dikatakan oleh Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses discovery, inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini diadakan di kelas VII/B SMP Negeri 1 Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar yang merupakan tempat Penulis bertugas. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran. Waktu

N o

Kegiatan

Januri 1 2

3

4

Februari 5

1

1 Pengajuan proposal Penyusunan 2 rancangan penelitian 3 Pelaksanaan siklus I 4 Analisis hasil siklus I Serambi PTK

Page | 14

2

3

4

maret 5

1

2

3

4

5

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 5 Pelaksanaan siklus II 6 Analisis hasil siklus II Penulisan hasil 7 penelitian

Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas II SMP Negeri 1 Darul Kamal sebanyak 15 siswa. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan 1 orang rekan guru sebagai pengamat terhadap aktivitas dan kegiatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri atas materi pengurangan bilangan bulat. Selain siswa sebagai sumber data, penulis juga menggunakan teman sejawat sesama guru kelas sebagai sumber data. RANCANGAN PENELITIAN 1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode ini 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan/observasi yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

Serambi PTK

Page | 15

DESKRIPSI HASIL SIKLUS I a. Perencanaan (Planning) Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Mengidentifikasikan bahan pembelajaran 2. Menyusun silabus dan RPP tentang pengurangan bilangan bulat 3. Menyiapkan alat bantu pembelajaran 4. Menyiapkan lembar tes sistem pengurangan bilangan bulat 5. Menyiapkan lembar observasi b. Tindakan / pelaksanaan (Acting) Dalam tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah tertuang dalam rencana pembelajaran dengan modifikasi pelaksanaan sesuai dengan situasi yang terjadi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : - Tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan awal untuk membangkitkan motivasi belajar. - Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar tentang pengetahuan yang berkaitan dengan bilangan - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan disetiap kelompok diberikan tugas - Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk maju dan mensimulasikan fragmen adegan tersebut diatas - Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembahasan materi dengan seksama dan tepat c. Observasi (Observing) Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung, untuk perbaikan siklus selanjutnya. peneliti juga meminta bantuan teman guru untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 observasi aktifitas guru dan lembar keaktifan siswa. d. Refleksi (Reflecting) Tahap ini merupakan tahap menganalisa, mensintesa, hasil dari catatan selama kegiatan proses pembelajaran menggunakan instrumen lembar pengamatan dan tes. Dalam refleksi melibatkan siswa, teman sejawat yang mengamati dan kepala sekolah. Untuk melakukan perencanaan pada siklus berikutnya, peneliti mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah yang timbul pada pembelajaran siklus I. DESKRIPSI HASIL SIKLUS II a. Persiapan/perencanaan (Planning) Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, peneliti melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan temuan-temuan pada siklus I b. Tindakan/ pelaksanaan (Acting): - Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar - Guru mengajak siswa melakukan studi kelompok dalam rangka memahami dan mengenal lebih jauh tentang cara pengurangan cepat - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan disetiap kelompok diberikan tugas kelompok - Siswa diharapkan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan mengerjakannya dengan berbagi tugas bersama rekannya dalam kelompok - Siswa melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas dan memulai diskusi bersama-sama, dalam siklus II ini guru mengurangi peran dan intruksinya kepada siswa, hanya mengamati dengan seksama bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya dan perubahan aktifitas siswa yang dialaminya - Pada sesi akhir guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran secara bersama-sama c. Observasi (Observing) Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung, peneliti juga meminta bantuan teman guru untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru dan lembar keaktifan siswa. d. Refleksi (reflecting) Serambi PTK Page | 16

Dari hasil pengamatan pada siklus kedua dapat digunakan untuk melakukan refleksi apakah hasil ulangan siswa sudah memenuhi ketuntasan secara klasikal maupun individual. PERANGKAT PENELITIAN Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas digunakan beberapa perangkat penelitian sebagai berikut : a. Rencana Pembelajaran Skenario pembelajaran dengan pokok bahasan perpangkatan dan akar yang berisi tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, tentang bagaimana menerapakan metode variasi sehingga mampu meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran b. Media Pembelajaran Alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh peneliti, dalam rangka mempermudah proses pembelajaran dengan metode variasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasi Pelaksanaan Siklus 1 1. Perencanan Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian yaitu: membuat silabus, membuat RPP, membuat LKS, menyusun instrumen aktivitas siswa dan instrumen PBM guru peneliti.. 2. Pelaksanaan Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa bertanya jawab tentang bilangan bulat . Guru dan siswa kemudian memperhatikan ilustrasi yang diberikan oleh guru. Siswa kemudian oleh guru diminta menjelaskan ke depan . Guru membagi siswa dalam 3 (tiga) kelompok. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk menyusun bersama kelompoknya tetang pengertian suhu, yang nantinya akan disimulasikan didepan kelas. Setelah simulasi kelas selesai dilakukan, setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi pembelajaran. 3. Observasi

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 Observasi yang dilakukan pada siklus I ini antara lain adalah aktivitas siswa saat PBM berlangsung dan Pelaksanaan PBM yang diselenggaran oleh guru. Hasil observasi guru terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Walaupu pada siklus 1

Siklus I

No 1 2 3 4 5 6 7

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa siklus I Perolehan hasil belajar (KKM 65) Nilai 65 keatas Nilai 64 kebawah 9 orang 6 orang

Ketuntasan (%) Tuntas Tidak Tuntas 62,5 % 37,5 %

Tabel 4.2 Data aktivitas siswa dalam PBM Siklus I Jumlah siswa Aspek yang diamati aktif Memperhatikan penjelasan guru 12 Bekerja dalam kelompok 10 Mengajukan pertanyaan pada diskusi 7 kelas Menjawab pertanyaan pada diskusi 8 kelas Memperbaiki jawaban yang salah 7 Tidak terlibat dalam diskusi kelompok 3 Ikut merangkum materi pelajaran 8 Rata-rata aktivitas siswa (%)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Melalui penggunaan metode inquiry ini siswa terlihat lebih bergairah dalam belajar 2. Dalam berdiskusi dan tanya jawab siswa terlihat mulai aktif, meski peran siswa masih kurang karena hanya beberapa orang saja 3. Motivasi siswa dalam memahami perbandingan alat ukur yang terlihat dengan adanya beberapa siswa bertanya terkait dengan simulasi yang dilakukan oleh siswa-siswa yang lain 4. Sebagian siswa masih ada yang belum bisa menjelaskan kepada teman-temannya dalam menyampaikan pengalamannya 5. Kualitas tanya jawab yang dihasilkan dari hasil diskusi belum maksimal. 4. Refleksi Setelah siklus I selesai dilaksanakan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam melaksanakan PBM, guru peneliti bersama Serambi PTK

aktivitas siswa tergolong kategori cukup namun masih kurang dari yang diharapkan oleh peneliti. Perbaikan harus dilakukan pada siklus berikutnya dengan cara lebih memotivasi dan membimbing siswa pada saat diskusi kelas maupun diskusi kelompok.

Page | 17

Persentase 87.5 % 78.1 % 62.5 % 65.6 % 53.1 % 21.8 % 56.2 % 60.6 %

dengan guru kolaborasi membuat pertemuan untuk membahas tentang tindakan yang harus diperbaiki serta tindakan yang harus dipertahankan pada proses belajar mengajar di siklus II . Tindakan tersebut antara lain :  Menyampaikan tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih jelas kepada siswa.  Memotivasi siswa yang tidak aktif dalam kelompoknya, membimbing siswa dalam diskusi kelompok dengan cara mendekati tempat duduk siswa untuk melihat aktivitas siswa lebih dekat serta membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelas.  Pengelolaan waktu lebih efektif. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus 2 1. Perencanan Kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah :

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 a. Membuat rencana pembelajaran atau skenario metode variasi, sesuai materi yang diajarkan guna perbaikan dari siklus 1 b. Membuat instrumen penelitian c. Memperbaiki RPP d. Membuat lembar kerja sesuai materi 2. Pelaksanaan a. Guru mengajak siswa dan menanyakan kepada siswa tentang cara pengurangan bilangan bulat. Sesi selanjutnya setelah siswa telah menyelesaikan tugas yang diberikan guru maka guru memulai kegiatan pembelajaran dengan memaparkan permasalahan dan siswa yang ditunjuk secara acak diminta untuk menanggapi permasalahan yang telah diberikan oleh guru b. Kemudian guru juga meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan atau

Siklus II

pendapat yang berbeda sehingga kemudian pada saat siswa telah dianggap kondusif tugas yang telah disiapkan oleh guru. Siswa diharapkan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan mengerjakannya dengan berbagi tugas bersama rekannya dalam kelompok c. Siswa melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas dan memulai diskusi bersama-sama, dalam siklus II ini guru mengurangi peran dan intruksinya kepada siswa, hanya mengamati dengan seksama bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya dan perubahan aktifitas siswa yang dialaminya. Pada sesi akhir guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran secara bersama-sama. 3. Pengamatan.

Tabel 4.3 Hasil belajar siswa siklus II Perolehan hasil belajar (KKM 65) Nilai 65 keatas Nilai 65 kebawah 12 orang 3 orang

Dari data yang peroleh terjadi peningkatan hasil belajar siswa. pada siklus I, siswa yang yang memperoleh nilai

Ketuntasan (%) Tuntas Tidak Tuntas 71,8 % 28,1 %

tuntas KKM 65 sebanyak 20 siswa dengan persentase 62,5 % meningkat menjadi 23 orang dengan persentase 71,8%.

Pelaksanaan PBM pada siklus II dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Data aktivitas siswa dalam PBM siklus II Jumlah siswa No Aspek yang diamati Persentase aktif 1 Memperhatikan penjelasan guru 13 93.7 % 2 Bekerja dalam kelompok 12 90.6 % 3 Mengajukan pertanyaan pada diskusi 9 75.0 % kelas 4 Menjawab pertanyaan pada diskusi 11 78.1 % kelas 5 Memperbaiki jawaban yang salah 8 59.3 % 6 Tidak terlibat dalam diskusi kelompok 2 15,6 % 7 Ikut merangkum materi pelajaran 10 71.8 % Rata-rata aktivitas siswa (%) 69.1 % Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan dari 60,6 % pada siklus I menjadi 69.1 % di siklus II. Kenaikan persentase aktivitas siswa disebabkan adanya aktivitas siswa pada kegiatan diskusi kelompok dan diskusi kelas. Selain itu tindakan guru yang terus membimbing siswa Serambi PTK Page | 18

pada kegiatan diskusi juga ikut mempengaruhi kenaikan aktivitas tersebut. Dari data yang diperoleh masih ada siswa yang tidak aktif dan telah dilakukan tindak lanjut dengan memberikan pertanyaan dan diberikan sanksi berupa tugas menyelesaikan persilangan dua

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 tanda beda yang harus dilakukan didepan kelas tanpa bantuan dari kelompoknya. Selanjutnya hasil observasi yang dilakukan guru kolaborasi terhadap PBM yang dilakukan oleh guru juga terjadi peningkatan karena dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I. Observasi juga dilakukan oleh guru observer yang sama di siklus I. Untuk lebih jelasnya.

Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran kooperatif learning model inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Matematika, khususnya kompetensi pengurangan bilangan bulat. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS Dari proses pembelajaran yang telah dilakukan terlihat perubahan dari siklus 1 dan siklus 2.

4. Refleksi Perbandingan perubahan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Data hasil belajar siswa antar siklus Perolehan hasil belajar (KKM 65) Ketuntasan (%) Kegiatan Nilai 65 keatas Nilai 65 kebawah Tuntas Tidak Tuntas Siklus I 9 6 62,5 % 37,5 % Siklus II 12 3 71,8 % 28,1 % Tabel 4 6 Data aktivitas siswa antar siklus Siklus I

Siklus II

No

Aspek yang diamati

Jumlah siswa aktif

Persentase

Jumlah siswa aktif

Persentase

1 2

Memperhatikan penjelasan guru Bekerja dalam kelompok

12 10

87.5 % 78.1 %

13 12

93.7 % 90.6 %

3

Mengajukan pertanyaan pada diskusi kelas Menjawab pertanyaan pada diskusi kelas Memperbaiki jawaban yang salah Tidak terlibat dalam diskusi kelompok Ikut merangkum materi pelajaran Rata-rata siswa aktif (%)

7

62.5 %

9

75.0 %

8

65.6 %

11

78.1 %

7

53.1 %

8

59.3 %

3

21.8 %

2

15,6 %

10

71.8 %

4 5 6 7

12

60.6 %

Berdasarkan pembahasan tabel di atas siswa pada siklus I sebanyak 60,6 % siswa aktif dalam kegiatan PBM. Angka persentase keaktifan siswa yang diperoleh belum maksimal karena dari hasil observasi masih ada siswa yang tidak bekerja dalam kelompoknya serta kegiatan diskusi kelompok siswa dan diskusi kelas yang masih kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan guru dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Setelah dilakukan perbaikan dalam Serambi PTK

56.2 %

Page | 19

13

PBM pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi 69,1 %\.. Berdasarkan perbandingan antara siklus 1 dan siklus 2 dapat disimpulkan bahwa imnplementasi tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran inkuiri dapat meningkat kemampuan dan aktivitas siswa. KESIMPULAN 1. Penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 pada di kelas VII SMP Negeri 1 Darul Kamal 2. Penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Darul Kamal. DAFTAR PUSTAKA Balai Putaka. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Depdiknas. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Muslim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:Universiti Press. Ratmi. 2004. Model Cooperatif Learning.Jakarta: Grasindo. Setiawan. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Widyantini. 2008.Model-model Pembelajaran. Jakarta: Grasindo. www.buatskripsi.com

Serambi PTK

Page | 20

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS BERBENTUK REPORT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS IX/5 SMP 2 MESJID RAYA. SUMARNI (Guru SMP 2 Mesjid Raya) ABSTRAK Masalah penelitian tindakan kelas ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks berbentuk report dan kurang aktifnya siswa kelas IX/5 SMP 2 Mesjid Raya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris materi menyusun teks berbentuk report melalui penerapan model pembelajaran make a match siswa Kelas IX/5 SMP 2 Mesjid Raya serta untuk meningkatkan aktivitas belajar bahasa Inggris. Melalui penelitian tindakan kelas ini, guru memperoleh pengalaman melakukan penelitian dan meningkatkan kualitas pembelajaran, sedangkan siswa memperoleh pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana aktifitas setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX/5, sebanyak 28 orang siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah menerapkan model cooperatif make a match atau mencari pasangan pada pembelajaran Bahasa Inggris materi teks berbebtuk report. Pelaksanaan penelitian secara kolaboratif dengan melibatkan 2 orang guru Bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Siklus I dengan persentase siswa yang aktif adalah 66,29% dengan kategori cukup menjadi 77,14% pada kategori baik. Kemampuan guru dalam PBM meningkat dari 62,5% dengan kategori cukup pada siklus I menjadi 72,9% dengan kategori baik pada siklus II. Hasil belajar siswa 65,7 % siswa tuntas belajar pada siklus I meningkat menjadi 77,14% siswa tuntas belajar pada siklus II. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil. Dengan kata lain, implementasi tindakan pembelajaran melalui pembelajaran make a match dapat meningkatkan kemampuan siswa, aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: Report, make a match (mencari pasangan) PENDAHULUAN Pada jenjang SMP Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran pokok yang di UN kan. Penguasan materi pelajaran Bahasa Inggris meliputi 4 skill, yaitu: listening (mendengar), speaking (berbicara), reading (membaca) dan writing (menulis) yang didukung dengan penguasaan vocabulary (Kosa Kata), tata Bahasa (grammar) dan Pronunciation (pengucapan). Dari keempat skill tersebut di atas, Penulis memilih Writing (menulis) karena unsur ini merupakan salah satu skill yang sulit bagi siswa. Untuk diteliti mengingat kemampuan menulis (writing ability) sangatlah dipengaruhi oleh penguasaan kosa kata, struktur bahasa dan kemampuan siswa dalam merangkai kata menjadi sebuah teks. Perbedaan secara grammatical antara bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama merupakan masalah yang sering timbul pada saat belajar menulis. Page | 21

Pembelajaran materi ini (teks Report) telah penulis lakukan secara klasikal. Dalam pembelajaran tersebut penulis menjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indikator adalah Menyusun kalimat acak menjadi teks yang padu berbentuk Report. Dalam kegiatan inti pembelajaran, siswa biasanya diberi contoh teks monolog berbentuk report dan siswa diminta untuk mencari arti dari teks tersebut yang kemudian dirangkai menjadi sebuah kalimat yang benar. Proses pembelajaran seperti itu sudah biasa dilakukan oleh penulis dan ternyata hasil pembelajaran siswa tidak sesuai yang diharapakan dan siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Melalui metode pembelajaran klasikal ini terlihat siswa semakin bingung, bahkan ada beberapa siswa yang mengeluh tidak percaya diri dalam mengungkapkan ide atau gagasannya. Yang menyebabkan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 yang berdampak kegagalan terhadap hasil dan proses belajar. Pada akhirnya Penulis berkesimpulan bahwa metode pembelajaran tersebut tidak berhasil (gagal) dan cenderung tidak efektif. Sebagai upaya memperbaiki kegagalan tersebut penulis berusaha mencari metode dan strategi pembelajaran yang tepat sebagai solusi selanjutnya. Penulis sadar bahwa di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru harus mampu mencari satu teknik pembelajaran yang sesuai dengan slajarituasi dan kondisi kelas. Prinsip PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) guru harus jadi seorang fasilitator dan motor yang mampu memfasilitasi dan menggerakkan siswanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam hal ini penulis mencoba menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning dan pendekatan Cooperative Learning dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Report Melalui Model Pembelajaran Make a Match di Kelas IX/5 SMP 2 Mesjid Raya. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Apakah melalui penerapan Model Pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Menyusun Teks Berbentuk Report di Kelas IX/5 SMP 2 Mesjid Raya? b. Apakah melalui penerapan Model Pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan keaktifan Siswa Untuk Menyusun Teks Berbentuk Report di Kelas IX/5 SMP 1 Mesjid Raya? TUJUAN PENELITIAN Dari permasalahan diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk : a. Untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris materi Menyusun Teks Berbentuk Report melalui penerapan Model

Page | 22

Pembelajaran Make a Match siswa Kelas IX/5 SMP 2 Mesjid Raya. b. Untuk meningkatkan aktivitas belajar bahasa Inggris materi Menyusun Teks Berbentuk Report melalui penerapan Model Pembelajaran Make a Match siswa Kelas IX/5 SMP 2 Mesjid Raya. KAJIAN PUSTAKA Cooperative Learning merupakan satu strategi pembelajaran yang terbaik yang telah diteliti. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk bekerja bersamasama, belajar lebih cepat dan efisien, memiliki daya ingat yang lebih besar dan mendapat pengalaman belajar yang lebih positif. Pembelajaran kooperatif, siswa belajar dan membentuk pengalaman dan pengetahuannya sendiri secara bersama-sama dalam kelompoknya. MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN) Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, guru menerapkan model pembelajaran make a match. Metode make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. 3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Pemegang kartu yang bertuliskan penggalan kalimat prosedur A akan berpasangan dengan Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535

5. 6.

7.

8.

9.

kalimat berikutnya yang dipegang oleh siswa di kelompok lain yang memegang kalimat prosedur B dan seterusnya. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mesjid Raya kabupaten Aceh Besar, di kelas XI/5. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011, yang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember. Pemilihan materi disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI/5, dengan jumlah siswa 28 orang, yang terdiri dari 13 siswa lakilaki dan 15 siswa perempuan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI/5. Selain siswa sebagai sumber data, Penulis juga menggunakan guru sebagai sumber data. Guru yang dimaksud adalah guru bidang studi Bahasa Inggris yang menjadi guru kolaborasi dalam penelitian ini. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes yang digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi teks report. Teknik non tes terdiri dari observasi yang digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas, kemampuan memahami materi teks report pada siklus I dan siklus II, serta dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data khususnya nilai mata pelajaran Bahasa Inggris.

Page | 23

PROSEDUR PENILAIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Perencanaan Tahap-tahap yang dilakukan pada tindakan perencanaan adalah : a. Menyusun RPP b. Membuat media pembelajaran c. Membuat instrumen observasi aktivitas siswa 2. Pelaksanaan Tahap-tahap yang dilakukan pada tindakan pelaksanaan adalah semua kegiatan yang terdapat pada tahap perencanaan 3. Pengamatan Tahap-tahap yang dilakukan pada tindakan pengamatan adalah melakukan pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti terhadap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung yang gunanya untuk melihat aktifitas siswa 4. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir proses pembelajaran, untuk melihat hasil dari kegiatan yang dilakukan pada siklus satu, yang merupakan acuan bagi guru peneliti untuk pelaksanaan perbaikan pada siklus ke dua, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai. HASIL PENELITIAN Pembelajaran awal sebelum pelaksanaan tindakan kelas (classroom action research), guru melaksanakan proses pembelajaran dengan apa adanya, tanpa adanya upaya untuk membuat proses pembelajaran menjadi menarik, guru hampir setiap hari masuk kelas dengan tanpa persiapan apapun, guru lebih cenderung mengajar dengan metode ceramah dengan mengabaikan apakah siswa menyerap apa yang sudah diajarkan atau tidak, tidaklah mengherankan apabila nilai yang diperoleh siswa juga seadanya dengan kata lain dibawah KKM 65. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran terabaikan, guru lebih suka melihat anak duduk, diam, dengar dan selesai. Seperti halnya dengan SMP Negeri 2 Mesjid Raya juga pada umumnya melakukan hal yang Serambi PTK

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 sama. Prestasi yang dicapai siswa pada

prasiklus pada dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1 Nilai Tes Pra Siklus No

Hasil ( Angka )

Hasil ( Huruf )

1 2 3 4 5

85-100 75-84 65-74 55-64 80%

HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian selama 2 siklus (4 pertemuan) dapat disimpulkan bahwa penerapan TPS (Think Pair Share) pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat

memperbaiki perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain baik secara individual maupun secara klasikal. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil data rekapitulasi mulai dari siklus I sampai dengan siklus II.

Tabel IV Rekapitulasi Peningkatan Hasil Obeservasi Tingkat Perilaku Terpuji Pada Siklus I (pertemuan I dan II) dan siklus II (pertemuan I dan II ) Siklus II Siklus II Siklus I Pertemuan Siklus I Kode I pertemuan II pertemuan I Pertemuan II Siswa % Kategori % Kategori % Kategori % Kategori 79,2 Sangat 87,50 Sangat 66,70% Cukup Baik 85,70% 1 0% Baik % Baik 79,2 84,40 70,80% Baik Baik 82,10% Baik Baik 2 0% % 62,5 75,00 33,30% Kurang Cukup 60,70% Cukup Baik 3 0% % 62,5 75,00 41,70% Kurang Cukup 64,30% Cukup Baik 4 0% % 83,3 Sangat 87,50 Sangat 75,00% Baik Baik 85,70% 5 0% Baik % Baik 66,7 75,00 41,70% Kurang Cukup 64,30% Cukup Baik 6 0% % 62,5 62,50 33,30% Kurang Cukup 57,10% Cukup Cukup 7 0% % 66,7 75,00 45,80% Kurang Cukup 67,90% Cukup Baik 8 0% % Sangat 100, Sangat Sangat 87,50 Sangat 95,80% 92,90% 9 Baik 00% Baik Baik % Baik 66,7 75,00 33,30% Kurang Cukup 57,10% Cukup Baik 10 0% % 62,5 65,60 33,30% Kurang Cukup 57,10% Cukup Cukup 11 0% % 62,5 71,90 50,00% Kurang Cukup 71,40% Baik Baik 12 0% % 83,3 Sangat 90,60 Sangat 75,00% Baik Baik 89,30% 13 0% Baik % Baik Serambi PTK

Page | 81

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jumlah RataRata Kategori

1758,10%

70,8 Baik 0% 70,8 Baik 0% 70,8 Baik 0% 58,3 Cukup 0% 50,0 Kurang 0% 45,8 Kurang 0% 54,2 Kurang 0% 62,5 Cukup 0% 50,0 Kurang 0% 50,0 Kurang 0% 54,2 Kurang 0% 54,2 Kurang 0% 91,7 Sangat 0% Baik 58,3 Cukup 0% 58,3 Cukup 0% 100, Sangat 00% Baik 75,0 Baik 0% 70,8 Baik 0% 66,7 Cukup 0% 2150,00%

54,94% Kurang

62,50%

Cukup

62,50%

Cukup

70,80%

Baik

58,30%

Cukup

50,00%

Kurang

45,80%

Kurang

50,00%

Kurang

45,80%

Kurang

41,70%

Kurang

41,70%

Kurang

41,70%

Kurang

50,00%

Kurang

87,50%

Sangat Baik

45,80%

Kurang

45,80%

Kurang

100,00 %

Sangat Baik

58,30%

Cukup

50,00%

Kurang

54,20%

Kurang

Keterangan : Sangat Baik Baik Cukup Kurang

2193,00%

84,40 Baik % 84,40 Baik % 87,50 Sangat % Baik 65,60 Cukup % 65,60 Cukup % 68,80 Cukup % 68,80 Cukup % 53,10 Kurang % 75,00 Baik % 75,00 Baik % 78,10 Baik % 65,60 Cukup % 93,80 Sangat % Baik 78,10 Baik % 81,30 Baik % 100,00 Sangat % Baik 90,60 Sangat % Baik 78,10 Baik % 81,30 Baik % 2487,60%

67,19%

68,53%

77,74%

Cukup

Cukup

Baik

Baik

78,60%

Baik

89,30%

Sangat Baik

53,60%

Kurang

50,00%

Kurang

42,90%

Kurang

50,00%

Kurang

67,90%

Cukup

50,00%

Kurang

46,40%

Kurang

50,00%

Kurang

50,00%

Kurang

92,90%

Sangat Baik

67,90%

Cukup

67,90%

Cukup

100,00 %

Sangat Baik

75,00%

Baik

71,40%

Baik

75,00%

Baik

: 85% - 100% : 70% - 84% : 55% - 69% : di bawah 55%

Dari data pada tabel rekapitulasi di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor peningkatan perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain secara individual terus membaik Serambi PTK

78,60%

selama 2 siklus (4 pertemuan). Pada siklus I pertemuan I, persentase rata-rata nilai tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain adalah 54,94% (kurang). Pada Page | 82

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 siklus I pertemuan II, persentase rata-rata nilai tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain adalah 67,19% (cukup). Pada siklus II pertemuan I, persentase rata-rata nilai tingkatan perilaku terpuji siswa

dalam menghargai karya orang lain adalah 68,53% (Baik) dan pada siklus II pertemuan II mengalami peningkatan rata-rata nilai tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain mencapai 77,74% (Baik). Tabel V Rekapitulasi Perubahan Tingkat Perilaku Terpuji Siswa SecaraKlasikal PadaSiklus I (Pertemuan I dan II) dan Siklus II (Pertemuan IDan II) No. Kategori Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II Pertemuan I

Pertemuan II

Pertemuan I

Pertemuan II

Jlh

%

Jlh

%

Jlh

%

Jlh

%

3

9,40%

7

21,9%

8

25%

1

SangatBaik

3

9,40%

2

Baik

4

12,50% 9

28,10% 7

21,9%

16

50%

3

Cukup

5

15,60% 13

40,60% 10

31,2%

7

21,9%

4

Kurang

20

62,50% 7

21,90% 8

25,0%

1

3,1%

32

100%

100%

100%

32

100%

Jumlah

32

Hasil data di atas pada perilaku terpuji di siklus I pada pertemuan I dan 2 mengalami peningkatan, begitu pula di siklus II pada pertemuan 1 dan 2 juga sangat mengalami peningkatan yakni sebagai berikut: 1. Pada kriteria sangat baik mengalami peningkatan dari siklus I pada pertemuan 1 dan 2 ke siklus II pada pertemuan 1 dan 2 sebesar 25% atau sebanyak 8 orang siswa. 2. Pada kriteria baik mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus I pada pertemuan 1 dan 2 ke siklus II pada pertemuan 1 dan 2 sebesar 50% atau sebanyak 16 orang siswa. 3. Pada kriteria cukup mengalami penurunan dari siklus I pada pertemuan I dan 2 ke siklus II pada pertemuan 1 dan 2 sebesar 21,9% atau sebanyak 7 orang siswa. 4. Sedangkan untuk kriteria kurang mengalami penurunan dari siklus I pada pertemuan 1 dan 2 ke siklus II pada pertemuan 1 dan 2 sebesar 3,1% atau sebanyak 7 orang siswa. Pada diagram di atas dapat dilihat perubahan tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lainsecara klasikal pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I pertemuan I dari 32 orang siswa terdapat 9,40% siswa tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain sangat Serambi PTK

32

baik, 12,50% siswa memiliki perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lainbaik,15,60% siswa memiliki perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang laincukup dan 62,50% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain kurang. Pada siklus I pertemuan II dari 32 orang siswa terdapat 9,40% siswa tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain sangat baik, 28,10% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain baik, 40,60% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji cukup dan 21,90% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lainKurang. Pada siklus II pertemuan I dari 32 orang siswa terdapat 21,90% siswa tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lainsangat baik, 21,90% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain baik, 31,20% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain cukup dan 25% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain kurang. Dan pada siklus II pertemuan II persentase tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain meningkat dari Page | 83

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 32 orang siwa terdapat 25% siswa tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain sangat baik,50% siswa tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain Baik dan 21,9% siswa tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain Cukup dan 3,1% siswa memiliki tingkat perilaku terpuji siswa dalam menghargai karya orang lain kurang.

Serambi PTK

Page | 84

Jurnal Serambi PTK, Volume 1 No. 1 Juni 2014 ISSN: 2355-9535 Tabel VI Rekapitulasi Persentase Hasil Tingkat Ketuntasan Perilaku Terpuji Siswa Secara Klasikali siklus I(Pertemuan I &II) dan Siklus II(Pertemuan I &II)

No

Tingkat

Siklus I

Siklus I

Siklus II

Siklus II

Ketuntasan

Pertemuan I

Pertemuan II

PertemuanI

PertemuanI I

Jlh

%

Jlh

%

Jlh

%

Jlh

%

8

25%

16

50%

20

63,5%

30

93,75 %

24

75%

16

50%

12

37,5%

2

6,25%

32

100%

32

100%

32

100%

32

100%

perilaku siswa 1 2

terpuji

Tuntas > 65% Tidak tuntas