JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Download Abstract:. The objective of this research is to know the effectivenessof metacognitive learning approach with s...

0 downloads 275 Views 306KB Size
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016

ISSN 2460-7800

PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNITIF DENGAN MEDIA FLASH SWISHMAX PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP 1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo email: [email protected], [email protected]

1,2

Abstract:. The objective of this research is to know the effectivenessof metacognitive learning approach with swishmax flash media for mathematics learning achievement of junior high school students. The research is a quasy experiment.The population is the Grade VIII SMP Negeri 2 Sukoharjo Academic Year 2015 / 2016, while sample class are VIII I and VIII B. The research indicated that class with metacognitive approach looked more lively than conventional learning approaches, because students were always active and interact with friend to solve the given problems. Moreover, the use of swishmax made students more enthusiastic and attracted.The conclusion of this research is that the metacognitive approach with swishmax flash media provides mathematics learning achievement better than conventional learning approach. Keywords: metacognitive, swishmax flash media, learning achievement

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pendekatan pembelajaran metakognitif dengan media flash swishmax terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/ 2016, sedangkan kelas sampel adalah VIII I dan VIII B. Dari hasil penelitian mengindikasikan bahwa pada kelas dengan pendekatan pembelajaran metakognitif terlihat lebih hidup dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional, karena siswa diharuskan selalu aktif dan berinteraksi dengan teman untuk memecahkan masalah yang diberikan. Selain itu penggunaan media flash swishmax untuk menyampaikan materi membuat siswa terlihat lebih antusias dan tertarik. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan metakognitif dengan media flash swishmax memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Kata kunci : metakognitif, media flash swishmax, prestasi belajar

pemikiran logis, rasional, kritis, cermat,

PENDAHULUAN Salah

satu

tujuan

pendidikan

kreatif, dan efisien. Dikalangan siswa,

matematika di sekolah adalahsupaya

matematika

siswa

momok

bisa

menghadapi

perubahan-

sering dianggap

yang

menakutkan

sebagai karena

perubahan keadaan dalam kehidupan,

menurut mereka materinya sulit untuk

melalui latihan bertindak atas dasar

dipahami, padahal sejatinya matematika

1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

48

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016

ISSN 2460-7800

dapat mengembangkan pola pikir siswa

salah satu pendekatan tersebut untuk

itu

yang

mengatasi permasalahan yang ada, salah

mempengaruhi anggapan siswa tersebut,

satunya adalah menerapkan pendekatan

diantaranya

pembelajaran metakognitif.

sendiri.Banyak

faktor

masih

ada

guru

yangmenggunakan pendekatan „teacher’s centered‟yang

bisa

kesempatan bagi

siswa

mematikan untuk aktif

Metakognisi kemampuan yang

merujuk

penggunaan

dimiliki

pada

pengetahuan

seseorang

untuk

menemukan hakikat tentang apa yang

memperbaiki serta mengarahkan proses

sebenarnya

dipelajarinya.

belajar dan berpikirnya.Menurut Baker &

Kegiatan belajar yang hanya didominasi

Brown (dalam Schunk, 2012) ada dua

oleh guru menyebabkan siswa merasa

kemampuan yang saling berhubungan

jenuh kemudian menimbulkan rasa malas

dalam metakognisi, yaitu kemampuan

untuk mendengarkan penjelasan dari

pertama

guru. Selain itu masih minimnya aspek

kemampuan, strategi, serta sumber yang

penunjang

pembelajaran

dibutuhkan dalam sebuah tugas, yang

matematika, misalnya guru masih kurang

meliputi: menemukan ide pokok; melatih

kreatif

informasi;membentuk

sedang

dalam

untuk

pembelajaran,

menggunakan padahal

media

adalah

pemahaman

asosiasi

tentang

atau

sebenarnya

gambaran;

menggunakan

teknik

penggunaan media dalam pembelajaran

mengingat,

mengorganisir

materi,

matematika dapat membantu siswa untuk

mencatat, atau menggaris bawahi; dan

lebih mudah belajar matematika. Hal ini

menggunakan teknik uji coba, sedangkan

menyebabkan siswa menjadi kurang aktif

kemampuan

dalam

belajar

mengetahui tentang bagaimana dan kapan

akan

waktu yang tepat untuk menggunakan

mengikuti

matematika

yang

kegiatan tentu

saja

berdampak pada prestasi belajarnya. Sebagai meningkatkan

upaya prestasi

yang

kedua

kemampuan-kemampuan

dan

adalah

strategi

untuk

tersebut untuk memastikan agar tugas

belajar

siswa

dapat diselesaikan dengan sempurna,

diperlukan

kreatifitas

guru

dalam

yaitu

meliputi:

pemilihan

pendekatan

dan

media

pemahaman,

mengecek memprediksi

tingkat hasil,

pembelajaran yang menarik dan sesuai

mengevaluasi keefektifan, merencanakan

dengan materi yang diajarkan.Banyaknya

kegiatan, dan mengatur waktu.Salah satu

pendekatan

tujuan

pembelajaran

memungkinkan

guru untuk

saat

ini,

memilih

dari

pendekatan

metakognitif

adalah untuk meningkatkan kemampuan

1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

49

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016 metakognisi siswa, misalnya kesadaran

adalah

bertanya

pada

bernalar,

mengajak

siswa

diri

sendiri. untuk

Guru

ISSN 2460-7800 suatu

kegiatan

bukan

berpikir

sebagai

dan

penanaman

menyadari

konsep-konsep abstrak. Kegiatan yang

kekurangan serta kelebihan yang siswa

lebih bervariasi inilah yang kemudian

milikiselama belajar matematika serta

diduga

berpotensi

untuk

mengatasi

mengetahui cara mengatasi masalah yang

masalah

minat

siswa

terhadap

ia hadapi.

matematika yang selama ini menjadi

Dalam aplikasinya, pendekatan

salah satu kendala untuk berprestasi

ini merupakan pendekatan pembelajaran

dalam bidang matematika. Fakta yang

yang didasarkan pada teori kognisi dan

mendukung hal ini adalah pada penelitian

metakognisi sosial, jadi dalam suatu

yang

pembelajaran

Widjajanti (2015) yang mengemukakan

dengan

diperlukan

teman

oleh

Chrissanti

&

memecahkan

bahwa

Di

dalam

memberikan prestasi belajar matematika

terdapat

tiga

yang lebih baik daripada pendekatan

yaitu

konvensional pada siswa kelas VIII SMP

aktivitas metakognitif, interaksi dengan

Negeri 3 Banguntapan, Bantul. Selain itu

teman

juga

masalah

untuk

interaksi

dilakukan

matematika.

pendekatan

ini

komponen

yang interdependen,

sebaya, dan

kegiatan

yang

pendekatanmetakognitif

ditunjukkan

juga

pada

hasil

sistematik dari umpan balik-pengayaan-

penelitian Özsoy &Ataman(2009) yang

perbaikan. Metode yang digunakan pada

mengemukakan

pendekatan ini yaitu, guru mengantarkan

metagkognitif

konsep

kemampuan pemecahan masalah. Dengan

baru

dengan

pertanyaan-pertanyaan sehingga

membantu

mengkontruksi

sejumlah metakognitif,

siswa

atau

dapat

strategi

meningkatkan

pendekatan

metakognitif

untuk

diduga dapat memberikan prestasi belajar

membangun

matematika yang lebih baik daripada

pengetahuannya sendiri. Pada

demikian

bahwa

pendekatan konvensional.

penggunaan

pendekatan

Semakin majunya perkembangan

pembelajaran metakognitif, siswa lebih

ilmu pengetahuan dan teknologi saat

cenderung terlibat aktif sebagai pusat

ini,mengharuskan

pembelajaran

selalu

meningkatkan

pembelajaran konvensional. Siswa aktif

inovasi

dalam

mengontrol

pembelajaran,

dibandingkan

proses

berpikir

pada

dan

belajarnya sendiri. Penyajian matematika

semua

guru untuk

kreatifitas

dan

mengembangkan misalnya

adalah

pemanfaatan multimedia sebagai media

1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

50

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016

ISSN 2460-7800

pembelajaran. Salah satu media yang

berulang karena materi tersebut dapat

dianggap

diperbanyak dengan CD dalam bentuk

mampu

meningkatkan

ketertarikan siswa dalam belajar adalah

video

dengan

diulang-ulang

menggunakan

aplikasiflash

swishmax.

yang

penayangannya

dapat

atau

dapat

mungkin

dihentikan sementara untuk bisa lebih

Computer

Technology

Research(dalam

Munir,

2012)

memahami materi yang ditampilkan pada video

tersebut.Penggunaan

media

menyatakan bahwa orang hanya mampu

pembelajaran flash swishmaxpada proses

mengingat 20% dari yang dilihat dan

pembelajaran matematika dimungkinkan

30% dari yang didengarnya,sedangkan

dapat membuat siswa lebih bersemangat

orang dapat mengingat 50% dari yang

dalam

dilihat kemudian didengar, dan 80% dari

prestasi belajar akan baik. Seperti yang

yang dilihat dan didengar sekaligus.

ditunjukkan

Dalam hal ini flash swishmaxdapat

dilakukan oleh Wulandari & Afghohani

menjadi salah satu media alternatif yang

(2015)

menarik karena disajikan dengan animasi

swishmax sebagai media pembelajaran

yang dilengkapi dengan suara/audio dan

Statistik Matematika I efektif untuk

gambar yang bergerak.

meninghkatkan

Swishmaxadalah suatu

belajar

matematika

pada

bahwa

sehingga

penelitian

penggunaan

prestasi

yang

flash

belajar

aplikasi

mahasiswa. Selain itu juga ditunjukkan

flash

pada hasil penelitian Inyati, Subroto &

Flash

Supardi (2012) yang mengatakan bahwa

program

model pembelajaran VAK menggunakan

aplikasi ini adalah suatu program untuk

media swishmax mempengaruhi hasil

mendesain grafis animasi, namun fasilitas

belajar siswa. Besarnya pengaruh adalah

yang

35,13%.

untuk

membuat

animasi

semacamMacromedia MX.Walaupun

ada

membuat

sebenarnya

dapat

digunakan

programsuatu

untuk materi

Dengan

demikian,

penggabungan pendekatan pembelajaran

pembelajaran. Dengan swishmaxkita bisa

metakognitif

membuat animasi dengan teks, gambar,

swishmax diharapkan dapat memberikan

grafik dan suara dengan mudah dan

prestasi belajar matematika yang lebih

cepat, sehingga materi

baik pada siswa SMP kelas VIII.

pembelajaran

dengan

media

flash

yang disajikan menjadi lebih bagus dan

Berdasarkan beberapa hal yang

menarik. Selain itu, materi yang disajikan

telah diuraikan di atas, maka dapat

dengan media swishmaxdapat dipelajari

dirumuskan

permasalahan

pada

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

51

1

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016

ISSN 2460-7800

penelitian ini, yaitu apakah pendekatan

flash swishmax untuk kelas eksperimen.

pembelajaran metakognitif dengan media

Berdasarkan jenis penelitiannya, maka

flash swishmax memberikan prestasi

penelitian ini tergolong jenis penelitian

belajar matematika yang lebih baik

eksperimental semu, karena tujuannya

daripada

adalah untuk mendapatkan informasi

pendekatan

pembelajaran

konvensional pada siswa SMP N 2

sebagai

perkiraan

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/ 2016?.

eksperimen

yang

informasi sebenarnya

dari dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah

kondisi yang tidak memungkinkan untuk

untuk mengetahui apakah pendekatan

dapat mengkontrol semua variabel yang

pembelajaran metakognitif dengan media

relevan (Sugiyono, 2011)

flash swishmax memberikan prestasi

Populasi dalam penelitian ini

belajar matematika yang lebih baik

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

daripada

pembelajaran

Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/

konvensional pada siswa SMP N 2

2016. Pengambilan sampel dilakukan

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/ 2016,

secara cluster random sampling. Dari 9

sedangkan manfaat dari penelitian ini

kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 2

adalah

informasi

Sukoharjo yang masing-masing kelas

pendekatan

berjumlah 32 siswa, diambil 2 kelas

pendekatan

dapat

tentang

memberikan

modifikasi

pembelajaran

dengan

media,

yaitu

sebagai kelas eksperimen dan kelas

pendekatan metakognitif dengan media

kontrol. Dari hasil sampling diperoleh

flash Swishmax yang dapat berdampak

kelas VIII I sebagai kelas eksperimen dan

baik terhadap prestasi belajar siswa.

kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Kelas

Penelitian ini dilakukan siswa

kelas

Sukoharjo

VIII

pada

SMP semester

pada

Negeri II

eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai

2

proses pembelajaran dengan pendekatan

tahun

pembelajaran matematika metakognitif

pelajaran2015/ 2016.

dengan mediaflash swishmax sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang akan dikenai

METODE Penelitian ini bermaksud ingin

proses pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran konvensional.

melihat efek perlakuan yang diberikan

Selanjutnya

terhadap

yang

penelitian yaitu sampel yang sudah

dimaksud adalah penggunaan pendekatan

terambil diuji untuk melihat apakah 2

pembelajaran metakognitif dengan media

kelas dalam keadaan seimbang sebelum

sampel.

Perlakuan

dilakukan

uji

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

prasyarat

1

52

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016

ISSN 2460-7800

perlakuan diberikan pada salah satu

metode Bartlett. Uji normalitas populasi

kelas.

digunakan untuk mengetahui apakah Metode pengumpulan data pada

sampel berasal dari populasi berdistribusi

penelitian ini adalah metode dokumentasi

normal

atau

tidak,

sedangkan

dan metode tes.Pada penelitian ini,

homogenitas

metode dokumentasi digunakan untuk

mengetahui apakah variansi-variansi dari

mendapatkan data Nilai Ujian Akhir

sejumlah

Semester Gasal Tahun Ajaran 2015/2016

(Budiyono, 2009).

digunakan

populasi

sama

uji

untuk

atau

tidak

sebagai data kemampuan awal untuk uji keseimbangan.Metode

tes

digunakan

HASIL PENELITIAN

untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada

materi

ini

matematika semester gasal tahun ajaran

menguji

2014/2015 yang digunakan untuk melihat

hipotesis yang diajukan.Instrumen tes

apakah terdapat perbedaan kemampuan

disusun dalam bentuk soal pilihan ganda

awal siswa kelas IV SDN Begalon 02 dan

dengan empat pilihan jawaban yang

SDN Kleco I diperoleh deskriptif statistik

dibuat peneliti.Sebelum menyusun soal

yang disajikan pada Tabel 1.

kemudian

tes,

lingkaran.Hasil

dianalisis

terlebih

tes

Berdasarkan nilai ulangan umum

untuk

dahulu

dibuat

Tabel 1 Deskriptif Statistik Data Kemampuan Awal

kisi-

kisinya.Instrumen tes yang digunakan untuk belajar

mengumpulkan siswa

data

prestasi

diujicobakan

terlebih

dahulu di luar kelas eksperimen dan kelas

nilai

kontrol, yaitu pada kelas VIII A untuk mengetahui

validitas

isi,

Kelas

N

Mean

Standar Deviasi

SDN Begalon 02 (eksperimen)

35

84,8286

7,7932

SDN Kleco I (kontrol)

32

84,5625

9,9058

tingkat Uji pendahuluan dilakukan menggunakan

kesukaran, daya beda, dan reliabilitas. yang

statistik uji t seperti pada persamaan (1)

digunakan adalah uji-t, yaitu untuk

dengan tingkat signifikansi ( = 5%). Uji

menguji keseimbangan rerata antara kelas

pendahuluan dilakukan terhadap nilai

eksperimen dan kelas kontrol serta untuk

ulangan umum matematika semester

pengujian hipotesis.Uji prasyarat untuk

gasal

uji-t meliputi uji normalitas populasi

Berdasarkan uji prasyarat normalitas

dengan

dengan lilliefors diperoleh hasil seperti

Teknik

metode

analisis

data

Lilliefors

dan

uji

homogenitas variansi populasi dengan

tahun

ajaran

2014/2015.

pada Tabel 2.

1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

53

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016 Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Nilai Ulangan Umum Matematika Semester Gasal 2014/2015 Kelas

L

DK

eksperimen kontrol

0,09882 0,07081

0,14976 0,15662

Sedangkan

uji

Keputusan H0 diterima diterima

homogenitas

ISSN 2460-7800

Tabel 3 Deskriptif Statistik Data Nilai Tes Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat N

Mean

Standa r Devias i

3 5

88,2

4,7885

3 2

85,468 8

5,3580

Distribusi

Kelas

Normal Normal

variansi

dengan bartlett menunjukkan bahwa data

nila i

kedua kelas sampel mempunyai variansi

SDN Begalon 02 (eksperimen ) SDN Kleco I (kontrol)

yang homogen. Oleh karena itu, dapat dilakukan

uji

menggunakan

uji-t

keseimbangan dengan

asumsi

variansi homogen. Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa t = 0,1227 

Tabel 4 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Nilai Test Akhir Kelas eksperimen kontrol

L

DK

Keputusan H0

Distribusi

0,11945 0,08551

0,14976 0,15662

diterima diterima

Normal Normal

Setelah dilakukan uji-t dengan asumsi

DK, maka H0 diterima. operasi

kedua populasi variansinya homogen

penjumlahan dan pengurangan bilangan

diperoleh keputusan bahwa t = 2,203371

bulat digunakan untuk melihat bagaimana

 DK, maka H0 ditolak.

Data

hasil

tes

magic

Berdasarkan angket respon yang

button dalam pembelajaran matematika.

diberikan pada siswa kelas IV SDN

Deskriptif statistik data nilai tes tersebut

Begalon

ditunjukkan pada Tabel 3.

pembelajaran operasi penjumlahan dan

implikasi

penggunaan

media

Sama halnya dengan uji-t yang dilakukan kemampuan

pada

uji

awal

uji

pengurangan

setelah

bilangan

bulat

menggunakan magic button diperoleh

siswa

hasil seperti disajikan pada Tabel 5.

(uji

normalitas

dan

Tabel 5 Hasil Angket Respon Siswa No.

Pernyataan

1.

Apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan menarik? Apakah pembelajaran menyenangkan? Apakah pembelajaran mudah dimengerti? Apakan anda termotivasi untuk belajar? Apakah pembelajaran mendorong anda

homogenitas variansi. Berdasarkan uji normalitas dengan metode

Lilliefors

diperoleh hasil seperti pada Tabel 4. Sedangkan dari uji homogenitas variansi dengan metode Bartlett, diperoleh nilai statistik χ2 = 0,4040  DK, maka H0 diterima.

mengikuti

keseimbangan

pendahuluan). Analisis dimulai dengan melakukan

II

2. 3. 4.

5.

 anak menjawab Ya Tidak 29 6

26

9

32

3

26

9

20

15

1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

54

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016

6.

7. 8.

9.

10.

untuk bekerjasama dengan teman? Apakah pembelajaran mendorong anda dalam kemandirian belajar? Apakah media yang digunakan menarik? Apakah media yang digunakan dapat membantu untuk memahami materi yang dibelajarkan? Apakah menurut anda soal-soal dalam tes sesuai dengan kompetensi yang dituntut? Apakah pembelajaran dengan “magic button” terkesan membosankan?

ISSN 2460-7800

ini, metode yang digunakan oleh guru 25

10

adalah mengantarkan konsep baru dengan sejumlah

pertanyaan-pertanyaan

35

0

metakognitif, sehingga membantu siswa

34

1

untuk mengkontruksi atau membangun pengetahuannya

sendiri.

Jadi,

setiap

masuk pada konsep baru, guru selalu 35

0

mendahului

dengan

pertanyaan-

pertanyaan yang memancing siswa untuk 9

26

bisa lebih berpikir kritis dan dapat membangun pengetahuannya sendiri. Selain menggunakan pendekatan pembelajaran metakognitif, pembelajaran juga digabungkan dengan penggunaan

PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diperoleh bahwa

pembelajaran

matematika

media

flash

swishmax.

Selama

pembelajaran berlangsung siswa terlihat

menggunakan pendekatan pembelajaran

lebih

metakognitif

flash

lingkaran yang disampaikan oleh guru

belajar

melalui media flash swishmaxlebih bisa

daripada

pembelajaran

diterima dengan baik oleh siswa. Selain

dengan

pendekatan

itu, siswa bisa mengulang kembali materi

konvensional bagi siswa kelas VIII SMP

yang diajarkan dengan memutar kembali

N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/ 2016.

CD yang berisi materi yang sama dengan

Pada

pendekatan

yang disampaikan oleh guru di sekolah,

memang

sehingga siswa bisa mempelajari materi

terlihat lebih hidup dibandingkan dengan

lebih mendalam dengan cara belajar yang

pembelajaran pada kelas konvensional.

menyenangkan.

Siswa pada kelas dengan pendekatan

prestasi belajar pada siswa yang dikenai

pembelajaran metakognitif diharuskan

pendekatan metakognitif dengan media

selalu aktif dan berinteraksi dengan

flash swishmax lebih baik daripada

teman untuk memecahkan masalah yang

prestasi belajar siswa yang dikenai

diberikan oleh guru. Dalam pendekatan

pendekatan konvensional.

denganmedia

swishmaxmemberikan lebih

baik

matematika

kelas

pembelajaran

prestasi

dengan metakognitif

antusias

dan

tertarik.

Dengan

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

Materi

demikian,

1

55

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 2 September 2016 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian

yang

sebelumnya

hasil telah

serta

analisis dikemukan

mengacu

pada

perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran

matematika

menggunakan pendekatan pembelajaran metakognitif

dengan

media

flash

swishmax memberikan prestasi belajar lebih

baik

matematika

daripada

pembelajaran

dengan

pendekatan

konvensional bagi siswa kelas VIII SMP N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/ 2016.

DAFTAR PUSTAKA

ISSN 2460-7800

Özsoy, G.&Ataman, A. 2009.The effect of metacognitive strategy training on mathematical problem solving achievement.International Electronic Journal of Elementary Education Vol.1, Issue 2, March, 2009. Schunk, D. H. 2012. Learning theories: an educational perspective, sixth edition. Pearson Education, Inc Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Wulandari, A.A., & Afghohani, A. 2015. Penggunaan Flash SwishmaxSebagai MediaPembelajaran Statistika Matematika I. Magistra No. 94 Th. XXVII Desember 2015 ISSN 0215-9511

Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Chrissanti, M.I.& Widjajanti, D,B. 2015. Keefektifan Pendekatan Metakognitif Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis,Dan Minat Belajar Matematika. Jurnal Riset Pendidikan Matematika Volume 2 –Nomor 1, Mei 2015, (51 -62) Inayati, I., Subroto, T,,&Supardi, K.I.. 2012. Pembelajaran Visualisasi, Auditori, Kinestetik Menggunakan Media Swishmax Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.Chemistry in Education 2 (1)(2012) Munir. 2012. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

1

Isna Farahsanti, 2Annisa Prima Exacta: Pendekatan Pembelajaran Metakognitif Dengan Media Flash Swishmax Pada Pembelajaran Matematika SMP

56