jbptitbpp gdl mursitinim 31523 1 2008ts r

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh g...

0 downloads 69 Views 59KB Size
PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master dari Institut Teknologi Bandung

Oleh:

MURSITI NIM : 23406046 Program Studi Teknik dan Manajemen Industri

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF Oleh Mursiti NIM : 23406046

Industri otomotif dan industri komponen otomotif merupakan industri yang diprioritaskan pegembangannya di dalam kebijakan industri nasional. Industri komponen otomotif di dalam pelaksanaannya menghadapi kendala dalam pengembangannya, diantaranya ketergantungan terhadap bahan baku impor, kurang tersedianya tenaga kerja terampil dan kurang efisiennya kegiatan industri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dampak kebijakan produktivitas dan efisiensi terhadap performansi industri dengan menyertakan perjanjian kerjasama dunia berupa penurunan tarif impor dengan metode dinamika sistem. Sektor industri yang menjadi tinjauan pada penelitian ini adalah industri komponen otomotif dengan stakeholder adalah Departemen Perindustrian. Model dibangun berdasarkan data-data dari Departemen Peindustrian, Biro Pusat Statistik dan justifikasi dari ahli. Pada model penelitian ini terdapat tujuh buah sub sistem yaitu sub sistem industri komponen otomotif, bahan baku, tenaga kerja, permintaan pasar domestik, permintaan pasar ekspor, pemerintah dan impor. Performansi industri komponen otomotif berupa nilai output industri, total permintaan pasar, permintaan pasar domestik, permintaan pasar ekspor dan neraca perdagangan menunjukkan penurunan selama periode simulasi. Hal ini disebabkan oleh produk domestik kurang mampu bersaing dengan produk substitusi impor. Berdasarkan simulasi atas penerapan kebijakan yang dilakukan, diperoleh bahwa untuk memperbaiki performansi industri model dasar digunakan beberapa kebijakan diantaranya kebijakan pemakaian bahan baku impor diturunkan sebesar 20%; kebijakan peningkatan efisiensi kegiatan industri dinaikkan sebesar 10%; kebijakan penyediaan tenaga kerja terampil ditingkatkan sebesar 5% dan waktu pelatihan selama 3 bulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan performansi industri dapat ditingkatkan melalui produktivitas dan efisiensi kegiatan industri.

Kata kunci: model, kebijakan, industri komponen otomotif, performansi, dinamika sistem

ii

ABSTRACT DEVELOPMENT MODEL POLICY OF AUTOMOTIVE COMPONENT INDUSTRY By Mursiti NIM : 23406046

Automotive industry and automotive component industry are given high priority industry in national industrial policy. Automotive component tindustry in its implementation faces constraint in its development, those constraints are depending on import raw material, less available of skillful labour and less efficient in industrial activity. This research is conducted to analyze impact policy of efficiency and productivity to industrial performance by including world cooperation agreement in the form of degradation of tariff import with system dynamics method. Industrial sector becoming evaluation in this research is automotive component industry with stakeholder is Industrial Department. Model is built up based on data from Industrial Department, Statistical Bureau Center and justification from an expert. There are seven sub systems in this model, those are sub system of automotive componen industryt, raw material, labour, demand of domestic market, demand of export market, governmental and import. Industrial performance of automotive component industry is represented by industrial output value, market total demand, demand of domestic market, demand of export market and trade balance show degradation during simulation period. This matter because of domestic product is less competitive with import substitution product. Base on simulation to the applying of conducted policy, to be obtained that to improve industrial performance of basic model, used some policies, they are policy of usage of import raw material is decreased equal to 20%; policy of improvement industrial activity efficiency is increased equal to 10%; policy of skillful labour is increased equal to 5% and training time for 3 months. So that can be said that the improvement of industrial performance can be improved through industrial activity efficiency and productivity. Keyword: model, policy, industrial of otomotif component, performance, system dynamics.

iii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF

Oleh: MURSITI NIM : 23406046

Program Studi Teknik dan Manajemen Industri

Bandung,

Februari 2008

Menyetujui, Pembimbing

Dr. Andi Cakravastia, S.T., M.T.

iv

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tesis magister ini dengan baik. Laporan tesis magister ini disusun untuk memenuhi persyaratan sidang magister pada program studi Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung.

Dalam penyusunan tesis magister, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Dr. Andi Cakravastia, ST, MT selaku dosen pembimbing dan dosen wali akademik yang telah banyak meluangkan waktu dan penuh kesabaran membimbing penulis hingga selesainya laporan ini. Terima kasih sebesar-besarnya atas nasehat Bapak dan nasehat itu menjadi masukan yang sangat berharga bagi penulis. 2. Bapak dan Ibu di rumah atas segala kasih sayang, perhatian, dukungan dan doa yang senantiasa tercurah dalam sujud malamnya. 3. Prof. Dr. Ir. Abdul Hakim Halim dan Dr. Ir. Iwan Inrawan Wiratmadja selaku dosen penguji dalam sidang Tesis. Terima kasih atas kritik dan saran yang membangun baik untuk kesempurnaan isi dan di luar penelitian. 4. Dr. Ir. Rachmawati Wangsaputra selaku dosen wali akademik. Terima kasih atas dorongan semangat, nasehat serta saran dalam mengikuti perkuliahan. 5. Departemen Perindustrian Jakarta selaku pemberi beasiswa program S2 Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung. 6. Seluruh staf dosen program studi Teknik dan Manajemen Industri, ITB atas segala ilmu yang telah diberikan. Semoga ilmu yang diberikan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan penulis. 7. Ir. Syarif Hidayat, MM selaku Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian beserta staf atas diskusi dan data yang diberikan.

vi

8. Kakak-kakakku yang telah membantu penulis serta dukungan morilnya, dan untuk keponakan aku Mas Tiko dan Mas Hari. 9. Teman-teman kelas Depperin 2006 yang telah bersama-sama selama perkuliahan berlangsung. 10. Staf laboratorium POSI, tata usaha, dan perpustakaan yang telah memberikan kemudahan selama perkuliahan.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga budi baik semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan tesis magister ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis akan menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bandung,

Februari 2008

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ..…………………………………………………………………………………..

ii

ABSTRACT ..…………………………………………………………………………………

iii

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………….......

iv

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ………………………………………………………...

v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..

vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….

viii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………….

xiii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………….

xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………

xv

PENDAHULUAN …………………………………………………………..

I-1

1.1

Latar Belakang ……………………………………………………..

I-1

1.2

Rumusan Masalah ………………………………………………….

I-3

1.3

Tujuan Penelitian …………………………………………………...

I-4

1.4

Batasan Penelitian ………………………………………………….

I-4

I.5

Asumsi ……………………………………………………………...

I-4

I.6

Posisi Penelitian ……………………………………………………

I-5

I.7

Sistematika Penulisan ………………………………………………

I-10

TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………

II-1

II.1

Kebijakan …………………………………………………………...

II-1

II.1.1

Definisi Kebijakan ……………………………………….

II-1

II.1.2

Kebijakan Perdagangan dalam Industri Otomotif ……….

II-2

II.1.2.1

Tarif ………………………………………….

II-2

II.1.2.2

Pelarangan/Kuota

II-3

BAB I

BAB II

:

:

viii

Impor

Kendaraan

Jadi

(completely build up, CBU) …………………. II.1.2.3

Pembatasan

Ekspor

Sukarela

(voluntary

export restraint, VER) ……………………….

II-4

II.1.2.4

Persyaratan Kandungan Lokal ……………….

II-5

II.1.2.5

Subsidi Ekspor dan Subsidi Kredit Ekspor ….

II-6

II.1.2.6

Kompensasi Ekspor (export requirement) …..

II-7

Pengadaan Pemerintah (national procurement) ………………………………... II.1.2.8 Hambatan-hambatan Birokrasi (red-tape bariers) ……………………………………… Sistem ……………………………………………………………… II.1.2.7

II.2

II.3

II.4

II-8 II-8 II-8

II.2.1

Pengertian Sistem ………………………………………..

II-8

II.2.2

Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup ……………………

II-9

Model ……………………………………………………………….

II-10

II.3.1

Model Fisik dan Model Matematik ……………………...

II-11

II.3.2

Simulasi ………………………………………………….

II-12

Sistem Dinamis ……………………………………………………..

II-13

II.4.1

Dasar Metodologi Sistem Dinamis ………………………

II-14

II.4.2

Struktur dan Perilaku Sistem Dinamis …………………..

II-16

II.4.3

Proses Pemodelan Sistem Dinamis ……………………...

II-18

II.4.4

Diagram dalam Model Sistem Dinamis …………………

II-21

II.4.4.1

Diagram Sub Sistem …………………………

II-21

II.4.4.2

Diagram Hubungan Kausal ………………….

II-23

II.4.4.3

Diagram Struktur Kebijakan ………………...

II-24

II.4.4.4

Diagram Alir …………………………………

II-25

Variabel dalam Model Sistem Dinamis ………………….

II-26

II.4.5.1

Variabel Level atau Stock ................................

II-26

II.4.5.2

Variabel Rate ………………………………...

II-27

II.4.5.3

Variabel Auxiliary …………………………...

II-27

II.4.6

Persamaan Matematik untuk Stock (Level) dan Rate ……

II-27

II.4.7

Pengujian Model Sistem Dinamis ……………………….

II-28

II.4.7.1

Validasi Struktur ……………………………..

II-29

II.4.7.2

Validasi Perilaku …………………………….

II-30

II.4.5

ix

II.4.7.3

Analisis Sensitivitas …………………………

II-31

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Dinamis ……………..

II-31

Teori Ekonomi Makro ……………………………………………...

II-33

II.5.1

Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian Terbuka ………...

II-34

II.5.2

Keseimbangan Pendapatan Nasional …………………….

II-35

II.5.3

Pengali dalam Perekonomian Terbuka …………………..

II-36

Powersim Constructor dan Kegunaannya ………………………….

II-38

METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………..

III-1

III.1

Langkah-Langkah Penelitian ……………………………………….

III-1

1.

Perumusan Masalah ………………………………………….

III-3

2.

Perumusan Tujuan Penelitian ………………………………...

III-3

3.

Studi Literatur ………………………………………………..

III-3

4.

Penentuan Batasan Penelitian ………………………………..

III-4

5.

Penentuan Metode Penelitian ………………………………...

III-4

6.

Kajian Sistem Nyata ………………………………………….

III-4

7.

Pengumpulan Data …………………………………………...

III-4

8.

Pengembangan Model ………………………………………..

III-5

9.

Konstruksi Program Komputer ………………………………

III-5

10.

Validasi Model ……………………………………………….

III-5

11.

Penyusunan Skenario Kebijakan ……………………………..

III-5

12.

Penerapan Skenario Kebijakan pada Model …………………

III-6

13.

Analisis Hasil Penerapan Skenario Kebijakan pada Model ….

III-6

14.

Kesimpulan dan Saran ……………………………………….

III-6

PENGEMBANGAN MODEL ……………………………………………..

IV-1

IV.1

Deskripsi Umum Sistem Tinjauan …………………………………

IV-1

IV.1.1

Perkembangan Kebijakan Industri Otomotif Nasional ….

IV-8

IV.1.2

Kebijakan Otomotif Saat Ini ……………………………

IV-12

IV.1.3

Ramalan Perkembangan Pasar Otomotif Dalam Negeri ...

IV-16

IV.1.4

Struktur Indusri Kendaraan Bermotor …………………...

IV-17

II.4.8 II.5

II.6

BAB III

BAB IV

:

:

x

IV.2

IV.3

IV.4

Pengembangan Model ……………………………………………...

IV-20

II.2.1

Diagram Sub Sistem ……………………………………..

IV-20

II.2.2

Diagram Hubungan Kausal ……………………………...

IV-25

IV.2.2.1

Sub Sistem Industri Komponen Otomotif …...

IV-25

IV.2.2.2

Sub Sistem Bahan Baku ……………………..

IV-27

IV.2.2.3

Sub Sistem Tenaga Kerja ……………………

IV-28

IV.2.2.4

Sub Sistem Permintaan Pasar Domestik …….

IV-29

IV.2.2.5

Sub Sistem Permintaan Pasar Ekspor ………..

IV-31

IV.2.2.6

Sub Sistem Pemerintah ………………………

IV-32

IV.2.2.7

Sub Sistem Impor ……………………………

IV-33

Formulasi Model …………………………………………………...

IV-34

IV.3.1

Sub Sistem Industri Komponen Otomotif ……………….

IV-34

IV.3.2

Sub Sistem Bahan Baku …………………………………

IV-57

IV.3.3

Sub Sistem Tenaga Kerja ………………………………..

IV-65

IV.3.4

Sub Sistem Permintaan Pasar Domestik ………………...

IV-80

IV.3.5

Sub Sistem Permintaan Pasar Ekspor ……………………

IV-91

IV.3.6

Sub Sistem Pemerintah …………………………………..

IV-102

IV.3.7

Sub Sistem Impor ………………………………………..

IV-107

Pengujian Model Sistem Dinamis ………………………………….

IV-109

IV.4.1

Validasi Struktur Model …………………………………

IV-109

IV.4.1.1

Uji Kecukupan Batasan Model ………………

IV-109

IV.4.1.2

Uji Kesesuaian Struktur ……………………...

IV-112

IV.4.1.3

Uji Konsistensi Dimensi ……………………..

IV-113

IV.4.1.4

Uji Kesesuaian Parameter …………………...

IV-113

Validasi Perilaku Model …………………………………

IV-114

IV.4.2.1

Uji Model pada Kondisi Ekstrim …………….

IV-114

IV.4.2.2

Uji Kesalahan Integrasi ……………………...

IV-115

IV.4.2.3

Uji Reproduksi Perilaku ……………………..

IV-118

IV.4.2.4

Uji Prediksi Perilaku ………………………...

IV-119

Analisis Sensitivitas ………………………………………………..

IV-123

IV.4.2

IV.5

xi

BAB V

:

PERANCANGAN

KEBIJAKAN

DAN

ANALISIS

PERILAKU

MODEL …………………………………………………………………….. V.1

V-1

Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan (IATDK) …………………………………………..

V-1

V.1.1

Karakteritik Direktorat IATDK …………………………

V-1

V.1.2

Visi Direktorat IATDK ………………………………….

V-1

V.1.3

Misi Direktorat IATDK ………………………………….

V-2

V.1.4

Sasaran Direktorat IATDK ………………………………

V-2

V.2

Ukuran Performansi Industri ……………………………………….

V-2

V.3

Instrumen Kebijakan ……………………………………………….

V-3

V.4

Skenario Perancangan Kebijakan …………………………………..

V-5

V.5

Hasil dan Analisis Penerapan Skenario Instrumen Kebijakan ……..

V-6

V.6

Rekomendasi Kebijakan ……………………………………………

V-15

V.7

Implikasi Kebijakan ………………………………………………..

V-15

KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………….

VI-1

VI.1

Kesimpulan …………………………………………………………

VI-1

VI.2

Saran-saran …………………………………………………………

VI-2

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..

Xviii

BAB VI

:

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

:

Diagram Alir Model

Lampiran B

:

Listing Program Powersim Constructor 2.5d

Lampiran C

:

Output Simulasi Model Dasar

Lampiran D

:

Statistik Theil Inequality

Lampiran E

:

Data Statistik Penelitian

Lampiran F

:

Kuesioner

Lampiran G

:

Pos Tarif IATDK Depperin

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I.1

Posisi Penelitian …………………………………………………………….

Tabel IV.1

Distribusi persentase Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku

I-9

menurut lapangan usaha, 2002-2005 ……………………………………….

IV-4

Tabel IV.2

Bea Masuk (BM) dan Pajak Barang Mewah (PPn.BM) ……………………

IV-13

Tabel IV.3

Perbandingan industri otomotif Thailand dengan Indonesia ……………….

IV-14

Tabel IV.4

From to chart aliran pada diagram sub sistem ……………………………...

IV-22

Tabel IV.5

Pemilihan time step …………………………………………………………

IV-116

Tabel IV.6

Pemilihan metode integrasi ………………………………………………...

IV-117

Tabel IV.7

Parameter dalam analisis sensitivitas ………………………………………

IV-124

Tabel V.1

Jadual penurunan tarif ……………………………………………………...

V-4

Tabel V.2

Skenario instrumen kebijakan pada industri komponen otomotif ………….

V-5

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I.1

Skema state of the art penelitian ……………………………………..

I-10

Gambar II.1

Pendekatan sistem terbuka dan sistem tertutup ……………………….

II-10

Gambar II.2

Cara mempelajari suatu sistem ………………………………………..

II-11

Gambar II.3

Dasar metodologi dinamika sistem …………………………………...

II-15

Gambar II.4

Struktur dan perilaku sistem dinamis …………………………………

II-17

Gambar II.5

Kerangka berpikir sistem dinamis …………………………………….

II-18

Gambar II.6

Langkah-langkah dalam metodologi dinamika sistem ………………..

II-20

Gambar II.7

Cara merepresentasikan sistem nyata …………………………………

II-21

Gambar II.8

Simbol dalam diagram sub sistem …………………………………….

II-22

Gambar II.9

Tipikal diagram sub sistem ……………………………………………

II-22

Gambar II.10

Contoh diagram hubungan kausal …………………………………….

II-24

Gambar II.11

Struktur umum diagram alir …………………………………………..

II-25

Gambar II.12

Jenis variabel dalam model sistem dinamis …………………………...

II-26

Gambar II.13

Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka ……………………..

II-34

Gambar III.1

Metodologi penelitian …………………………………………………

III-2

Gambar IV.1

Sistem industri kendaraan bermotor dan komponen ………………….

IV-6

Gambar IV.2

Grafik perkembangan pasar kendaraan roda 4 nasional ………………

IV-11

Gambar IV.3

Kebijakan industri otomotif 1999 ……………………………………..

IV-13

Gambar IV.4

Kebijakan industri otomotif 1969-1999 ………………………………

IV-15

Gambar IV.5

Peramalan perkembangan pasar otomotif dalam negeri ………………

IV-16

Gambar IV.6

Struktur industri otomotif ……………………………………………..

IV-17

Gambar IV.7

Diagram sub sistem industri komponen otomotif …………………….

IV-21

Gambar IV.8

Diagram hubungan kausal sub sistem industri komponen otomotif ….

IV-25

Gambar IV.9

Diagram hubungan kausal sub sistem barang kapital industri komponen otomotif …………………………………………………...

IV-26

Gambar IV.10

Diagram hubungan kausal sub sistem bahan baku ……………………

IV-27

Gambar IV.11

Diagram hubungan kausal sub sistem tenaga kerja …………………...

IV-28

Gambar IV.12

Diagram hubungan kausal sub sistem permintaan pasar domestik …...

IV-29

Gambar IV.13

Diagram hubungan kausal sub sistem permintaan pasar ekspor ……...

IV-31

xv

Gambar IV.14

Diagram hubungan kausal sub sistem pemerintah ……………………

IV-32

Gambar IV.15

Diagram hubungan kausal sub sistem impor ………………………….

IV-33

Gambar IV.16

Grafik tingkat inflasi di Indonesia …………………………………….

IV-42

Gambar IV.17

Grafik nilai tukar Rupiag terhadap Dollar Amerika …………………..

IV-43

Gambar IV.18

Grafik indikasi tingkat utilisasi kapasitas berdasar keuntungan jangka pendek …………………………………………………………………

IV-47

Gambar IV.19

Grafik pengaruh schedule pressure pada utilisasi kapasitas produksi ..

IV-49

Gambar IV.20

Grafik pengaruh tingkat profitabilitas industri ………………………..

IV-55

Gambar IV.21

Grafik rasio pemakaian bahan baku …………………………………..

IV-59

Gambar IV.22

Grafik pengaruh lead time pemasok pada ekspektasi produsen ………

IV-63

Gambar IV.23

Grafik hubungan angka kematian kasar dengan PDB per kapita ……..

IV-79

Gambar IV.24

Grafik hubungan angka kelahiran kasar dengan PDB per kapita …….

IV-79

Gambar IV.25

Grafik pengaruh ongkos produksi pada harga produk di pasar domestik ………………………………………………………………

Gambar IV.26

IV-86

Grafik pengaruh waktu cakupan produk jadi terhadap harga di pasar domestik ………………………………………………………………

IV-87

Gambar IV.27

Grafik rasio pemenuhan pesanan di pasar domestik ………………….

IV-90

Gambar IV.28

Grafik pengaruh ongkos produksi pada harga produksi di pasar ekspor

IV-97

Gambar IV.29

Grafik pengaruh waktu cakupan persediaan produk jadi terhadap harga di pasar ekspor ………………………………………………….

IV-98

Gambar IV.30

Grafik rasio pemenuhan pesanan di pasar ekspor …………………….

IV-101

Gambar IV.31

Uji perilaku model pada kondisi ekstrim ……………………………...

IV-115

Gambar IV.32

Uji perilaku model terhadap pemilihan time step ……………………..

IV-116

Gambar IV.33

Uji perilaku model terhadap pemilihan metode integrasi ……………..

IV-117

Gambar IV.34

Uji reproduksi perilaku ………………………………………………..

IV-118

Gambar IV.35

Perilaku model menghadapi lonjakan permintaan pasar: kriteria produksi ……………………………………………………………….

Gambar IV.36

Perilaku model menghadapi lonjakan permintaan pasar: kriteria pengiriman …………………………………………………………….

Gambar IV.37

Gambar IV.38

IV-120

IV-120

Perilaku model mengahdapi penurunan permintaan pasar: kriteria produksi ……………………………………………………………….

IV-121

Perilaku model menghadapi penurunan permintaan pasar: kriteria

IV-122

xvi

pengiriman ……………………………………………………………. Gambar IV.39a

Analisis sensitivitas numerik (a) ……………………………………...

IV-125

Gambar IV.39b

Analisis sensitivitas numerik (b) ……………………………………...

IV-126

Gambar IV.40

Analisis sensitivitas perilaku (a): kriteria nilai output industri ……….

IV-127

Gambar IV.41

Analisis sensitivitas perilaku (b): kriteria nilai output industri ……….

IV-128

Gambar IV.42

Analisis sensitivitas perilaku (a): kriteria total permintaan pasar …….

IV-129

Gambar IV.43

Analisis sensitivitas perilaku (b): kriteria total permintaan pasar …….

IV-130

Gambar IV.44

Analisis sensitivitas perilaku (a): kriteria neraca perdagangan ……….

IV-131

Gambar IV.45

Analisis sensitivitas perlaku (b): kriteria neraca perdagangan ………..

IV-132

Gambar V.1

Output simulasi model dasar: nilai output industri ……………………

V-6

Gambar V.2

Output simulasi model dasar: kriteria total permintaan pasar ………...

V-7

Gambar V.3

Output simualsi model dasar: kriteria permintaan pasar domestik …...

V-7

Gambar V.4

Output simulasi model dasar: kriteria permintaan pasar ekspor ……...

V-8

Gambar V.5

Output simulasi model dasar: kriteria neraca perdagangan …………...

V-8

Gambar V.6

Output simulasi model dasar gabungan: kriteria nilai output industri ..

V-10

Gambar V.7

Output simulasi model dasar gabungan: kriteria total permintaan pasar …………………………………………………………………...

Gambar V.8

Output simulasi model dasar gabungan: kriteria permintaan pasar domestik ………………………………………………………………

Gambar V.9

Gambar V.10

V-11

V-12

Output simulasi model dasar gabungan: kriteria permintaan pasar ekspor …………………………………………………………………

V-13

Output simulasi model dasar gabungan: kriteria neraca perdagangan ..

V-14

xvii