Fact Sheet

Fact Sheet Lessons Learned 1 . Menen t uka n d a n M e n g e l o l a E k sp e k t asi unt uk Proyek a) Perlu dijelaska...

1 downloads 244 Views 1MB Size
Fact Sheet

Lessons Learned

1 . Menen t uka n d a n M e n g e l o l a E k sp e k t asi unt uk Proyek a) Perlu dijelaskan dari awal tentang apa yang mereka akan dapatkan selama kegiatan dan bagaimana mengatur jika hal tersebut tidak sesuai dengan harapan mereka. Mengubah kebiasaan dan perlakuan membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar.

b) Salah satu tantangan M&E adalah bekerja dengan kelompok kontrol dimana hal ini memunculkan harapan pada intervensi di kemudian hari. Jika metodologi M&E mengandalkan pada satu kelompok kontrol, kelompok ini seharusnya menerima beberapa bantuan di bidang lain yang tidak akan berdampak pada indikator yang akan dievaluasi.

2. Ke t e r l i b a t a n Pem a n g k u K e b i j a ka n

a) Pemetaan Pemangku Kebijakan harus dilakukan di awal dan berkelanjutan. Program harus memiliki fleksibilitas dalam keterlibatan mereka.

b) Kejelasan peran dari masing-masing pemangku kebijakan sangat penting.

c) Jika menghubungkan pasar adalah salah satu komponen program, maka calon mitra rantai pasokan harus di gandeng sejak awal. Bekerja di area yang terlalu susah dijangkau pembeli harus di hindari.

d) Dukungan pemerintah dan penentu kebijakan sangat penting dalam sosialisai. Para penyuluh dari Pemerintah Lokal diberi pengetahuan tentang program dan RA. Keikutsertaan pemerintah dan Pemangku Kebijakan meningkatkan semangat petani untuk ikut dalam program. e) Peran serta Pemerintah bergantung pada sumber daya dan prioritas yang mereka miliki. Peran mereka yang paling penting adalah menkomunikasikan program dan menghubungkan tim program ke petani. Mereka juga sangat membantu dalam membangun kepercayaan petani.

f) Membangun hubungan dengan Universitas Lokal dan Regional dalam merekrut staf program dan relawan. Mereka juga menghubungkan ke para pemangku kebijakan, dan menjadikan area program sebagai bahan skripsi, tesis dan disertasi.

3. Pe ng o rg a ni sa si an K e g i a ta n K o m u n i kasi Progr am a) Buat Program dikenal masyarakat. Pasang Spanduk dan penanda lain program di titik-titik potensial. Slogan menarik pasti sangat membantu. b) Gunakan organisasi kemasyarakatan yang sudah ada untuk mengkomunikasikan kegiatan yang akan berlangsung. Contoh, pengumuman jadwal pelatihan lewat mesjid setelah isya. c) Kegiatan seperti pelatihan dan Workshop harus diumumkan jauh hari dan diingatkan sehari sebelumnya. d) Selain siklus tanaman kakao, jadwal kegiatan juga mempertimbangkan kegiatan non-pertanian yang berhubungan dengan bulan dan musim. e) Komunikasikan bahwa program ini terbuka bagi para suami dan istri. Paling tidak, salah satu dari mereka datang pada kegiatan praktek.

4 . Mema st i ka n Parti s i p a si a) Petani harus melihat manfaat dari mengikuti program. Hasil yang paling konkrit adalah perbaikan harga dan peningkatan hasil panen. b) Para mentor harus mendapatkan kepercayaan petani dan hal itu memerlukan waktu. Diakui para mentor berusia muda, dimana kadang petani menilai mereka kurang berpengalaman.

c) Semua orang menyukai kompetisi! Kompetisi berhadiah dalam dan antar kelompok membuat program lebih menyenangkan dan meningkat partisipasi petani. Hal ini juga berperan dalam tingkat penyerapan pengetahuan oleh petani.

5 . Tr ansf e r Pe ng eta h u a n se c a ra E fekt if a) Di proyek BACP di Bantaeng, Bahasa menjadi salah satu masalah. Belajar Bahasa Tradisional Lokal sangat direkomendasikan. Staff dan Mentor juga harus membiasakan diri dengan budaya dan kebiasaan setempat. b) Kemampuan mentor mentransfer pengetahuan ke petani sangat penting. Para mentor memiliki pengetahuan agronomi yang sangat baik, hasil belajar di Universitas. Tetapi, mereka belum berpengalaman melaksanakan pelatihan untuk petani. Salah satu kunci keberhasilan-dan pembelajaran- dari Proyek BACP, Mentor mendapatkan pelatihan dan pembangunan kapasitas terutama dalam metodologi pelatihan, kemampuan komunikasi oral sebelum terjun ke lapangan. c) Sangat penting untuk membekali Mentor dengan pengetahuan yang memadai. Pembangunan kapasitas mentor harus berkelanjutan. Satu sesi ToT di awal program tidaklah cukup.

d) Petani lebih suka sistem belajar partisipatif dimana Praktek langsung harus 70%dan teori 30%. Sebagai pendukung, perlu diperhatikan bahan training yang lebih visual; flipchart harus berisi gambar yang menarik dan instruksi yang mudah dipahami.

e) Semakin kecil kelompok belajarnya, semakin produktif prosesnya. Kelompok praktek sebaiknya dibatasi maksimum 10 orang

6 . Manaj e me n Da t a Jika tersedia data petani di area project, perlu diadakan verifikasi dan update data secara berkala sebagai antisipasi perubahan, misal: perpindahan petani, perkawinan, jumlah anak, dll. Beberapa petani mungkin keluar dari projek, dan beberapa ingin bergabung. Perlu diperhatikan bagaimana mengatur dan memperbaharui data