11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. PEMBELAJARAN IPS DI

Download A. Kajian Teori. 1. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar a. Pengertian Pembelajaran IPS. Istilah Ilmu Pengetahuan...

11 downloads 185 Views 390KB Size
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar a. Pengertian Pembelajaran IPS Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikenal di Indonesia sejaktahun 1970 sebagai salah satu nama mata pelajaran pada pendidikan dasarhingga nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies”. Sardjiyo (2009:26) mengungkapkan bahwa IPS merupakan bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau berbagai aspek dalam kehidupan. Pembelajaran IPS disekolah dasar yaitu agar siswa memiliki kemampuan antara lain: mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, mempunyai rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global (Depdiknas, 2006:575) Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya, tidak terkecuali mata pelajaran Ilmu

11

12

Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SD memiliki jumlah karakteristik tertentu, yang antara lain seperti berikut: IPS merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu sosial antara lain: Sosiologi, Geografi, Ekonomi Dan Sejarah. Materi bagian IPS terdiri atas sejumlah konsep, prinsip dan tema yang berkenaan dengan hakekat kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok pada jenjang pendidikan dasar. Keberadaan siswa dengan status dan kondisi sosial yang berbeda-beda tentunya akan menghadapi masalah yang berbeda pula dalam perjalanan hidupannya. Oleh karena itu, pembelajaran IPS sangatlah penting karena materi-materi yang didapatkan siswa di sekolah dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih bemakna ketika siswa berada di lingkungan masyarakat, baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang. IPS berperan penting dalam pendidikan di SD karena sifat sosial yang ditularkan melalui materi-materi tentang kehidupan bermasyarakat.

13

b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humoniora, serta kegiatan dasar menusia yang diorganisasikan, disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan (Somantri dalam Sapriya, 2009:11). Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran hasil perpaduan ilmu-ilmu sosial. Sudiharjo (dalam Hidayati, 2008:1-7) IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari jumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

c. Tujuan Pembelajaran IPSdi Sekolah Dasar Gross (Trianto, 2010:173) mengemukakan bahwa pendidikan IPS bertujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya

di

masyarakat.

IPS

juga

bertujuan

untuk

mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap soal yang dihadapi. Senada

dengan

pendapat

diatas

kosasi

(Trianto,2010:173)

menjelaskan bahwa pendidikan Ilpmu Pengetahuan Sosial membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga akan menjadikan semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakat.

14

Selain pendapat diatas, Awan Mutakin (Supardi, 2011:185) mengemukakan bahwa tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengembangkan siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan ketrampilan mengatasi setiap masalah terjadi sehari-hari dikehidupannya.

2. Definisi Hasil Belajar a. Hasil Belajar Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pengertian hasil belajar dipertegas oleh Nawawi (dalam Susanto, 2012:5) hasil belajar siswa dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Pendapat lain menurut Sudjana

(2012:22), hasil

belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan pendapat yang telah diparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah

15

menerima pelajaran dari guru. Perubahan perilaku kemampuan pada diri seseorang sebagai akibat tindak belajar yang mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Wasliman (dalam susanto, 2012:9) hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara perinci uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut. 1)

Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan. 2)

Faktor eksternal Faktor yang bersal dari luar diri siswa yang memengaruhi hasil

belajar siswa yaitu : keluarga, sekolah dan masyarakat. Kurangnya perhatian dari orang tua dapat sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena perhatian orang tua penting setiap hari lebih banyak dihabiskan waktu bersama keluarga.

16

e. Materi Aktivitas Masyarakat Berdasarkan Potensi Alam. Materi difokuskan pada bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam yang ada didaerahnya. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Dalam kehidupan masyarakat tentu sering menemui orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi. Dalam mengembangkan materi ini terdapat suatu standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi dasar

untuk

penilaian.

Selanjutnya

untuk

merancang

kegiatan

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian. Tabel 2.1 SK dan KD IPS Kelas IV Semester 2 Standar Kompetensi 2.1. Mengenal sumber daya

alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi

Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi sertapengalaman menggunakannya. 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

17

1. Kegiatan Produksi Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang atau kegiatan mengolah barang agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan.

Gambar 2.1 Kegiatan Produksi 2. Kegiatan Distribusi Kegiatan distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Jika produsen langsung berhubungan langsung dengan konsumen disebut distribusi langsung.Tapi jika produsen menjual barangnya kepada pedagang disebut distribusi tidak langsung.

Gambar 2.2 Kegiatan Distribusi 3. Kegiatan Konsumsi Kegiatan

konsumsi

adalah

kegiatan

menggunakan

atau

menghabiskan hasil produksi. Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan terakhir dalam kegiatan ekonomi.

Gambar 2.3 Kegiatan Konsumsi

18

Kegiatan Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya Alam. 1.

Pertanian, Penduduk Indonesia sebagian besar adalah petani. Oleh karena itu Indonesia disebut negara agraris.

2.

Perkebunan, Berbagai macam hasil kebun dapat dihasilkan di tanah air Indonesia. Seperti teh, kopi, coklat, karet, pala, lada, dan cengkeh. Hal ini disebabkan tanah-tanah di Indonesia yang subur. Sehingga cocok untuk tanaman perkebunan.

3.

Peternakan, hasil dari sektor peternakan antara lain daging, susu, dan telur. Hasil peternakan dapat dinikmati untuk kebutuhan pangan. Selain itu dapat juga dijadikan bahan baku industri.

4.

Perikanan, sebagian besar wilayah Indonesia berupa perairan. Maka bangsa Indonesia mempunyai hasil laut yang banyak. Hasil laut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

5.

Kehutanan, hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Manfaat hutan misalnya penghasil kayu, mencegah banjir, dan erosi. Manfaat lain adalah sebagai objek wisata dan paruparu dunia.

6.

Pertambangan bumi

Indonesia mengandung banyak bahan

tambang. Berbagai bahan tambang di antaranya emas, perak, minyak bumi, dan batu bara. Berbagai bahan tambang tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Hasil tambang merupakan sumber pendapatan negara yang besar.

19

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum di Indonesia yang disarankan untuk dijadikan rujukan oleh para pengembang kurikulum di tingkat satuan pendidikan. KTSP merupakan kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi, oleh sebab itu kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang kita kenal dengan KBK (Kurikulum 2004). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat kita lihat dari Standar Isi (SI) yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), yang diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang selanjutnya SI dan SKL itu harus dijadikan salah satu rujukan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan, sedangkan KBS merupakan salah satu prinsip pengembangan yang dirancang untuk memberdayakan daerah dan sekolah merencanakan, melaksanakan dan mengelola serta menilai proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan karakeristik satuan pendidikan serta daerah dimana sekolah itu berada.

4. Model Pembelajaran Quantum Teaching 1. Konsep Dasar Quantum Teaching Bobbi DePorter (2007:5), Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Maksudnya adalah dalam quantum teaching terdapat pengubahan beramacam-macam interaksi yang ada di dalam kegiatan pembelajaran. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Mengubah

20

kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka sendiri dan bagi orang lain dalam belajar secara efektif dan efisien. Dalam

penelitian

ini

pemilihan

model

quantum

teaching

dikarenakan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, bagaimana

cara

merancang

pembelajaran,

menyampaikan

bahan

pembelajaran, dan bagaimana menyederhanakan proses belajar sehingga dapat memudahkan belajar siswa. 2. Asas Quantum Teaching Udin Saefudin (2008:127) menjelaskan bahwa terdapat dua hal utama yang digunakan dalam pembelajaran quantumguna mewujudkan energi guru dan siswa menjadi cahaya belajar yaitu percepatan belajar melalui usaha sengaja untuk mengikis hambatan-hambatan belajar tradisional dan fasilitas belajar yang mempermudah belajar. Percepatan belajar dan fasilitas belajar ini akan mendukung asas utama yang digunakan dalam pembelajaran quantum. Bobbi DePorter (2007:6) mengemukakan bahwa asas utama yang melandasi pembelajaran quantum, yaitu “Bawalah Dunia Mereka Ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.” Asas tersebut mengingatkan bahwa betapa pentingnya memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama dalam sebuah pembelajaran. Memahami dunia dan kehidupan siswa merupakan hak bagi guru untuk memimpin, menentukan dan mempermudah perjalanan siswa dalam meraih hasil belajar dan menuju kesadaran ilmu pengetahuan yang lebih luas.

21

Dalam penelitian ini salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengaitkan apa yang diajarkan oleh guru dengan peristiwa, perasaan dan tindakan yang diperoleh siswa baik itu terbentuk, maka guru dapat membawa siswa ke dalam dunia guru dan memberikan pemahaman tentang bagaimana isi dunia itu. Isi dunia itu merupakan materi pembelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan perkembangan, bakat dan minat serta kemampuan siswa. Setiap usaha dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran layak untuk dirayakan. Dengan perayaan ini diharapkan dapat memberi umpan balik dan motivasi untuk kemajuan peningkatan hasil belajar selanjutnya. Langkah ini harus diterapkan agar keinginan siswa untuk belajar akan tumbuh dan berkembang. Siswa akan merasa dihargai dengan diberikan suatu reward atas prestasi yang diperoleh. 3. Strategi Pengajaran Quantum Teaching Bobby DePorter (Udin Saefudin, 2008: 129) mengembangkan strategi

pembelajaran

quantum melalui

istilah

TANDUR.

Istilah

TANDUR merupaka singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan yaitu: a. Tumbuhkan Tumbuhkan minat dengan menunjukkan manfaat yang akan diperoleh dari apa yang telah dipelajari terhadap kehidupan siswa yang dikenal dengan istilah AMBAK (Apa Manfaatnya Bagi Ku). Untuk menumbuhkan minat guru harus memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak awal siswa telah termotivasi untuk belajar.

22

b. Alami Menciptakan dan memberikan pengalaman nyata kepada siswa dengan memberikan langsung

kesempatan

siswa

untuk

mencoba

secara

sehingga akan memperoleh pengalaman dalam proses

belajarnya. c. Namai Memberikan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode lainnya yang dapat memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami apa yang mereka pelajari. Penamaan dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa. Penamaan merupakan saat untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar. d. Demonstrasikan Memberikan

kesempatan

kepada

siswa

untuk

menunjukkan

kemampuan yang telah diperoleh selama proses pembelajaran. e. Ulangi Memberikan kesempatan siswa untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan hingga akhirnya datang keberhasilan. f. Rayakan Memberikan pengakuan atas usaha dan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya melalui perayaan. Sesuai dengan strategi model pembelajaran quantum teaching, Dalam penelitian ini kegiatan proses

pembelajaran

dilaksanakan

dengan

strategi

TANDUR(Tumbuh, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan).

23

Selanjutnya memberikan konsep yang dapat memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami materi yang mereka pelajari, memberikan kesempatan siswa

untuk mendemonstrasikan dan mempresentasikan

hasil tugas, mengulangi materi yang telah dipelajari, dan memberikan penghargaan atas keberhasilan siswa dalam belajar serta menyelesaikan tugasnya melalui perayaan tepuk tangan atau pujian. 4. Unsur-unsur Quantum Teaching Menurut Udin Saefudin (2008:130), quantum teaching adalah salah satu model pembelajaran yang terdiri dari dua unsur pokok, yaitu konteks dan isi. Oleh karena itu, guru harus mampu mengorkestrasi kedua unsur pokok tersebut. Konteks berkaitan dengan lingkungan pembelajaran,

sedangkan

isi berkaitan dengan isi pembelajaran.

Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan pembelajaran. Dimensi konteks dalam quantum teaching dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu: 1) Suasana belajar yang menggairahkan Seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang memberdayakan siswa. Sehingga guru perlu memahami dan menerapkan aspek-aspek pembelajaran quantum untuk menciptakan suasana yang dinamis dan menyenangkan dalam belajar. 2) Landasan yang Kukuh Menegakkan landasan yang kukuh dalam quantum teaching dapat dilakukan

dengan cara

mengkomunikasikan

tujuan

pembelajaran, mengukuhkan prinsip-prinsip keunggulan, meyakini

24

kemampuan diri dan kemampun prosedur,

dan

peraturan

siswa,

kesepakatan,

kebijakan,

serta menjaga komunitas belajar tetap

tumbuh dan berjalan. 3) Lingkungan yang Mendukung Lingkungan kelas akan berpengaruh terhadap kemampuan siswadalam

memusatkan perhatian

dan

menyerap

informasi

sebanyakbanyaknya. Dalam quantum teaching guru berkewajiban menata lingkungan untuk mendukung situasi belajar yang dilakukan. 4) Perancangan pengajaran yang dinamis Gaya belajar kinestetik akan berhasil dalam belajar melalui gerakan seperti praktik laboratorium, demonstrasi, simulasi dan bermain peran.

5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam pembelajaran quantum teaching memiliki langkah-langkah yang harus dimiliki dan diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar dikelas agar hasil dari model tersebut dapat terlihat hasilnya. Langkah-langkah model quantum teaching antara lain : a.

Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur, jadi pendengar yang baik, dan selalu gembira (tersenyum).

b.

Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan atau menggembirakan. Ini karena “learning is most effective when it’s fun”. Kegembiraan di sini berarti bangkitnya minat, adanya

25

keterlibatan penuh, serta terciptanya makna pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik. c.

Lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bisa membawa kegembiraan.

d.

Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajar.

e.

Memutar musik klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi jenis

musik

lain

untuk

bersenang-senang

dan

jeda

selama

pembelajaran. f.

Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki modul/buku sumber belajar lainnya dan buku yang bisa dipinjam dari perpustakaan. Tidak diperkenankan guru mencatat/menyuruh siswa untuk mencatat pelajaran di papan tulis.

g.

Dalam

melakukan

acuan/patokan,

penilaian

ketuntasan

guru

harus

belajar

dan

berorientasi variasi

pada metode

penelitian(Shoimin,2014:142).

6. Konsep TANDUR Sebagai Model Pembelajaran Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu yang dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-siswa, sumber belajar yang

26

digunakan dalam mewujudkan kondisi atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada siswa. Setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau langkah-langkah yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Sintaks. Langkah pelaksanan model pembelajaran TANDUR sebagai berikut : T : Tumbuhkan Menumbuhkan minat belajar siswa yaitu menjalin interaksi dengan siswa dan meyakinkan mereka mengapa harus mempelajari materi ini menumbuhkan minat belajar siswa yaitu dengan menjalin interaksi dengan siswa dan menyakinkan mereka mengapa harus mempelajari materi ini. menumbuhkan minat belajar siswa yaitu dengan menjalin interaksi dengan siswa dan menyakinkan mereka mengapa harus mempelajari materi ini. A = Alami Konsep-konsep yang abstrak disajikan menjadi nyata, maka guru perlu membuat siswa mengalami langsung hal-hal yang dipelajari. Untuk melaksanakan langkah ini guru memanfaatkan internet. N = Namai Ketika minat dan perhatian telah tumbuh dan berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran siswa, maka pada saat itu guru memberi informasi atau konsep yang diinginkan, di sini disebut dengan langkah penamaan. Dengan langkah penamaan ini diharapkan akan menjawab tuntas keraguan dan berbagai pertanyaan ketika masih pada tahap mengalami.

27

D = Demontrasikan Saat siswa belajar sesuatu yang baru dan mereka diberi pengalaman dan ditunjukkan konsep yang benar (Penamaan) dan diberi kesempatan untuk berbuat (Demontrasi). U = Ulangi Memperoleh pengetahuan hanya dengan jalan mengalami satu kali saja atau diingat setengah-setengah jelas akan mudah sekali terlupakan dan bahkan tidak akan menetap dalam ingatan siswa, sebaliknya pengetahuan dan pengalaman yang sering diulang-ulang akan menjadi pengetahuan yang tetap dan dapat digunakan kapan saja. R = Rayakan Ekspresi kelompok yang telah berhasil, misalnya dengan bertepuk tangan atau bernyanyi.

7. Langkah Penerapan Quantum Teaching dengan Strategi TANDUR. Penelitian tindakan

kelas ini

dilakukan

penerapan model

pembelajaran quantum teaching yaitu orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar. Dimana keaktifan siswa kelas

diarahkan menuju hal-hal yang positif dan bermanfaat. Untuk penerapan dalam pembelajaran diperlukan strategi agar pelaksanaan model tersebut tercapai tahapannya yaitu Tumbuh, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (TANDUR). Metode ini sangat jelas manfaatnya ketika diterapkan dalam kelas yang memiliki siswa dengan tingkat antusiasme belajar yang rendah. TANDUR ditujukan untuk meningkatkan

28

minat siswa dalam belajar sehingga proses penyampaian materi dapat berjalan dengan baik.

Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam

menumbuhkan minat belajar peserta didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dapat dilakukan dengan cara rolling tempat duduk setiap pertemuan, penempelan gambar-gambar, penampilan video (baik yang sesuai dengan materi maupun video lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa).

8. Model Pembelajaran Quantum Teaching dalam Pembelajaran IPS SD. Pada proses pembelajaran IPS dikelas IV guru harus memegang prinsip dan strategi

quantum teaching sebagai pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menggairahkan dan bermakna bagi siswa. Sesuai dengan asas utama quantum teaching, yaitu “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”, guru harus bisa memposisikan diri sebagaiteman bagi siswa. Hal itu penting dilakukan agar guru bisa memasuki dunia siswa sehingga guru bisa dengan mudah membawa dunianya ke dalam dunia siswa. Seperti pada penelitian ini guru mengaitkan materi kegiatan ekonomi berdasarkan sumber daya alam dengan kehidupan sehari-hari siswa, menggali potensi siswa dengan proses pembelajaran yang aktif tidak hanya terpaku pada guru, metode

29

pembelajaran quantum teaching baru dilakukan dikelas ini sebelumnya belum pernah diterapkan. Asas tersebutdapat diwujudkan dengan menerapkan strategi-strategi quantum teaching yang dikenal dengan istilah TANDUR (Tumbuh, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan) dalam proses pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran, guru menumbuhkan motivasi siswa terlebih dahulu agar siswa antusias dan siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian guru melakukan apresiasi dengan mengaitkan materi pembelajaran yang difokuskan pada materi mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi alam disekitarnya, dengan pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki atau diperoleh siswa dalam hidupnya sehingga semua materi yang dipelajari akan lebih terasa maknanya oleh mereka. Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari apa manfaatnya bagi siswa mempelajari materi tersebut. Setelah guru berhasil menumbuhkan motivasi dan rasa ingin tahus siswa terhadap materi yang akan dipelajari. B. Penelitian Yang Relevan Salah satu penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Devy Septanti (2015) tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA materi energi panas dan bunyi beserta fungsinya pada kelas IV SDN 1 Pedes, Sedayu, Kabupaten Bantul. Dalam kesimpulan penelitian ini dapat diperoleh adalah penerapan model pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan motivasi dan hasil

30

belajar siswa kelas IV SDN 1 Pedes Kabupaten Bantul tahun ajaran 2014/2015. Azizah (2011) dalam tujuan penelitian ini menggunakan model pembelajaran quantum teaching adalah untuk memperbaiki aktivitas guru dan siswa serta meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X-A SMK Pekanbaru Riau pada materi pokok program linier. Dapat disimpulkan penerapan model pemebelajaran quantum teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena perubahan aktivitas guru dan siswa

dalam

model

quantum

teaching

yang

diterapkan

dalam

pembelajaran. Berdasarkan dari kedua penelitian diatas terdapat kesamaan dan perbedaan dalam penelitian ini. Kesamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran quantum teaching. Perbedaannya adalah terletak pada tujuan yaitu penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Devy Septanti (2015) bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2011) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi sumber daya alam kelas IV di SDN Tegalgondo Kabupaten Malang.

31

C. Kerangka Pikir Berdasarkan dari latar belakang yang penulis jelaskan di bab 1, dapat dibentuk kerangka pikir dari tahap awal pelaksanaan penelitian hingga tahap akhir seperti berikut. Kondisi Awal 1. Hasil belajar siswa kelas 4 pada bab 7 belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yakni 75. 2. Proses belajar mengajar guru kurang mengajak siswa untuk terlibat aktif dan berinteraksi selama proses pembelajaran. 3. Model pembelajaran guru yang dilakukan masih monoton dan hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

Masalah 1. Model pemebelajaran yang dilakukan guru masih monoton dan kurang bervariasi sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru. 2. Kurang perhatiannya siswa terhadap materi yang dijelaskan guru membuat siswa tidak memahami materi dan kurangnya minat membaca siswa, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM.

Solusi Penggunaan model pembelajaran quantum teaching pada mata pelajaran IPS materi mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnyaditerapkan dikelas 4

Hasil Melalui model pembelajaran quantum teaching diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS di SDN Tegalgondo Gambar 2.1 Kerangka Pikir Kabupaten Malang.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir