Cara Mudah Membuat Balsam Obat Gosok

Untuk menanggulangi masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat seperti masuk angin, nyeri perut atau mulas, bai...

51 downloads 340 Views 104KB Size
luar beragam, yaitu 20-600 mikron. Butiran semprotan berukuran 20 mikron sangat halus sehingga sulit mencapai bidang sasaran karena tertiup angin. Kalau pun butir semprotan tersebut mencapai permukaan tanaman atau serangga hama, waktunya hanya sesaat karena akan segera menguap. Sebaliknya butir semprotan yang berukuran 600 mikron, saat mencapai sasaran langsung luruh ke tanah karena terlalu berat. Butir semprotan yang jatuh ke tanah berpotensi mencemari tanah dan lingkungan sekitarnya. Persentase ukuran butir semprotan yang halus akan makin tinggi bila tekanan sprayer ditingkatkan, dan sebaliknya bila tekanan sprayer rendah maka ukuran butir semprotan yang kasar makin tinggi. Keduanya berpotensi meningkatkan larutan pestisida yang hilang, sehingga biaya produksi meningkat dan pestisida makin tidak selektif. Dengan menggunakan spuyer kerucut, pestisida dalam bentuk for-

mulasi tepung atau larutan hanya menimbulkan deposit pada daun masing-masing 10-20% dan 2550%. Laporan lain menyebutkan, penyemprotan pestisida pada tanaman cabai dan bawang merah di Tegal dan Brebes dengan menggunakan cerat kerucut sebagian besar tidak mencapai sasaran. Hasil penelitian menunjukkan sekitar 5080% butir semprotan pestisida hilang di udara dalam bentuk kabut karena tertiup angin dan sebagian lagi luruh ke tanah karena ukuran butir semprotannya terlalu besar. Prospek Pengembangan Cara menghemat kebutuhan larutan pestisida dapat dilakukan dengan menggunakan cerat kipas. Cerat kipas membutuhkan tekanan udara dalam sprayer sebesar 2 bar dan ukuran butir semprotannya homogen yaitu 200 mikron. Butir semprotan sebesar itu tidak mudah tertiup angin atau luruh ke tanah, se-

Cara Mudah Membuat Balsam Obat Gosok Pertolongan pertama sering kali mampu menyelamatkan kita dari penderitaan yang lebih parah, atau paling tidak mengurangi rasa sakit. Balsam adalah salah satu obat gosok untuk pertolongan pertama, dan untuk membuatnya ternyata cukup mudah. Di daerah yang banyak menghasilkan minyak atsiri, balsam ramuan sendiri mungkin dapat dikembangkan untuk usaha skala rumah tangga.

U

ntuk menanggulangi masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat seperti masuk angin, nyeri perut atau mulas, baik pada orang dewasa maupun anak-anak dan bayi, pada umumnya penanganan yang pertama dilakukan adalah dengan cara memborehkan minyak kayu putih, minyak urut atau balsam obat gosok pada bagian yang sakit. Pengertian atau definisi balsam obat gosok adalah suatu produk yang mirip dengan salep,

10

bentuknya lembek, mudah dioleskan dan mengandung bahan aktif, digunakan sebagai obat luar yang berfungsi untuk melindungi atau melemaskan kulit dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri. Khasiat dan Kegunaan Balsam Pada umumnya minyak atsiri masuk ke dalam tubuh melalui kulit dengan digosokkan pada bagian

hingga selektivitas pestisida meningkat. Oleh karena itu, cerat kipas berpotensi untuk dikembangkan dan digunakan oleh petani karena menghemat penggunaan pestisida, selektif, dan mencegah terjadinya resistensi hama sasaran sehingga kemanjuran pestisida lebih lama. Penggunaan cerat kipas dapat menekan biaya pembelian pestisida sampai 33%. Dengan penurunan biaya usaha tani, diharapkan pendapatan petani meningkat, harga jual hasil panen bersaing, selain menjaga kelestarian lingkungan (Tata Rasta Omoy). Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Penelitian Tanaman Hias Jalan Raya Ciherang Segunung Pacet-Cianjur 43253 Telepon : (0263) 512607 516684 Faksimile : (0263) 512607 E-mail : [email protected]

tubuh yang sakit, atau secara nasal atau inhalasi (sedotan) yang merupakan cara efektif untuk aroma terapi. Balsam obat gosok mempunyai kegunaan yang beragam. Berdasarkan bahan aktifnya yaitu minyak atsiri, balsam obat gosok umumnya digunakan untuk meringankan sakit kepala, sakit perut, sakit gigi, menghilangkan gatalgatal akibat gigitan serangga, pegal-pegal, pilek dan hidung tersumbat karena flu, juga untuk pijat dan kerik. Berdasarkan pengalaman ditemukan bahwa sebagian minyak atsiri bekerja sebagai relaksan, sedatif (penenang), mempertajam daya ingat dan sebagian meningkatkan sirkulasi darah. Cara penggunaannya yaitu dengan digosokkan secara merata pada bagian yang terasa sakit hingga hangat dan terasa menyegarkan. Formula balsam obat gosok adalah campuran dari bahan aktif yang larut atau tersuspensi di dalam basis salep. Sebagai bahan aktifnya, biasanya digunakan minyak

atsiri atau turunannya serta bahan lain yang mempunyai sifat panas seperti mentol, kamfor, dan timol. Balsam merupakan campuran bahan yang lembek dan umumnya berlemak, baik lemak padat maupun cair. Untuk lemak padat perlu dicairkan terlebih dahulu. Untuk dapat membuat balsam obat gosok harus mengenal lebih dulu basis balsam dan bahan aktifnya . Basis Balsam/Salep Bahan aktif yang terkandung dalam balsam harus bercampur sempurna dengan basis salepnya. Bila bahan aktif tidak larut atau tidak bercampur sempurna dengan basisnya maka balsam yang dihasilkan akan tampak berbintik-bintik atau berbutir-butir. Oleh karena itu, perlu dicari basis salep yang cocok, yang disesuaikan dengan sifat bahan aktifnya dan tujuan penggunaannya. Berdasarkan sifat bahan aktifnya, terdapat empat kelompok basis salep. Basis Salep I Bahan yang umumnya digunakan adalah vaselin, malam, lemak, dan

parafin. Basis I dapat juga berupa campuran dari 50 bagian malam putih dan 950 bagian vaselin putih, atau campuran dari 50 bagian malam kuning dan 950 bagian vaselin kuning atau bahan lemak lainnya seperti lemak nabati dan lemak hewani. Selain itu dapat juga berupa campuran dari parafin padat dan parafin cair. Basis salep I sangat lengket pada kulit dan sukar dicuci. Agar mudah dicuci perlu ditambahkan surfaktan dalam jumlah yang sesuai. Basis Salep II Bahan yang umum digunakan yaitu lemak bulu domba, malam, stearil alkohol, vaselin atau bahan lain yang cocok. Basis salep II dapat berupa campuran dari 30 bagian lemak bulu domba, 30 bagian stearil alkohol, 80 bagian malam putih, dan 860 bagian vaselin putih. Basis salep II mempunyai sifat mudah menyerap air. Basis Salep III Ke dalam basis ini ditambahkan pengawet metil dan propil paraben. Basis salep III terdiri atas campuran

0,25 bagian metil paraben, 0,15 bagian propil paraben, 10 bagian Na-laurilsulfat, 120 bagian propilen glikol, 250 bagian stearil alkohol, 250 bagian vaselin putih, dan air secukupnya hingga 1.000 bagian. Basis salep III mempunyai sifat mudah dicuci. Basis Salep IV Basis salep IV merupakan campuran dari 25 bagian poliglikol 1.500, 40 bagian poliglikol 4.000, dan propilen glikol atau gliserol secukupnya hingga 100 bagian. Dapat pula dari bahan basis salep larut lainnya yang sesuai . Memilih basis salep bergantung pada bahan aktifnya. Namun, biasanya digunakan vaselin. Bahan Aktif Bahan aktif yang terdapat dalam formula balsam biasanya terdiri atas campuran beberapa minyak atsiri, dan kadang-kadang ditambahkan senyawa dari derivat minyak atsiri tersebut seperti mentol, timol, dan kamfor. Jenis minyak atsiri yang digunakan umumnya mempunyai khasiat sebagai karminatif (mengeluarkan angin), analgesik (menghilangkan rasa sakit), dan antirematik, dan yang sering digunakan adalah minyak kayu putih, pala, cengkih, dan gandapura. Selain itu ada beberapa jenis minyak yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai produk balsam atau obat gosok, yaitu minyak jahe, minyak kencur, minyak permen, dan minyak kapol. Minyak Kayu Putih

Bahan dasar balsam dan produk balsam dalam kemasan.

Minyak ini diperoleh dengan penyulingan daun segar dan pucuk ranting tanaman kayu putih (Eucalyptus globulus), dan diketahui mengandung bahan aktif sineol minimal 70%. Minyak kayu putih berwarna kuning pucat, bau aromatik seperti kamfer, dan rasa pedas seperti kamfer. Minyak kayu putih

11

berkhasiat sebagai karminatif, obat batuk, antijamur, selesma, sinusitis, dan antiiritasi (mengurangi rasa sakit pada kulit).

lis atau dari Cinnamomum camphora yang memiliki khasiat sebagai ekspektoran dan relaksan otot. Bentuknya berupa kristal putih, mempunyai bau khas tajam, rasanya pedas dan aromatik.

Minyak Pala Minyak pala diperoleh dengan penyulingan inti biji pala dengan nama latin Myristica fragrans. Bahan aktifnya adalah miristisin, sineol, dan pinen. Minyaknya berwarna kuning pucat, bau dan rasanya khas, dan berkhasiat sebagai karminatif, menghilangkan pegal-pegal, rematik, diare, sakit gigi, dan terkilir.

Proses Pengolahan Balsam

Minyak Gandapura Minyak ini dahulu dikenal dengan nama minyak wintergreen; diperoleh dengan cara penyulingan uap dari daun Gautheria procumben atau kulit Betula lenta. Kandungan utamanya adalah metil salisilat (98%), yaitu senyawa ester dan digunakan sebagai obat gosok untuk menghilangkan pegal-pegal pada otot. Minyaknya jernih, baunya khas aromatik, dan memiliki rasa manis panas. Minyak Cengkih Minyak ini diperoleh dengan cara penyulingan daun, gagang atau bunga cengkih (Syzygium aromaticum). Kandungan utamanya adalah eugenol yang berkhasiat sebagai obat rematik, obat sakit gigi, karminatif, obat jamur, dan pengusir serangga. Minyaknya berwarna kuning pucat, baunya khas dengan rasa pedas.

Bagan alir pembuatan balsam.

natif, obat sakit gigi, obat batuk, dan diare. Minyaknya berwarna kuning, bau dan rasanya khas. Minyak Kencur Minyak kencur diperoleh dari penyulingan rimpang kencur (Kampferia galanga). Kandungan utamanya adalah etil paraetoksisinamat yang berkhasiat sebagai obat batuk, keseleo, pegal-pegal, dan memperlancar persyarafan. Minyaknya berwarna kuning pucat, bau dan rasanya khas pedas. Mentol dan Kamfer

Minyak Jahe Minyak jahe diperoleh dengan cara penyulingan rimpang jahe (Zingiber officinale). Minyaknya mengandung senyawa gingerol, zingiberol, gingeron, dan lain-lain; berkhasiat sebagai analgesik, rematik, karmi-

12

Mentol adalah suatu senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri spesies mentha, secara khusus digunakan untuk nyeri kepala. Mentol berbentuk kristal, tidak berwarna, bau tajam seperti permen, rasa panas dan aromatik. Kamfer adalah senyawa utama dari tanaman Rosemarinus officina-

Bahan aktif balsam terdiri atas berbagai macam minyak atsiri yang sangat mudah menguap. Oleh karena itu, pengolahannya harus hati-hati agar bahan-bahan tersebut tidak menguap selama proses berlangsung. Balsam cengkih adalah salah satu produk yang telah dicoba dipasarkan. Formulanya terdiri atas cetil alkohol, parafin solidum, dan vaselin album dan sebagai bahan aktifnya adalah minyak cengkih, minyak pala, minyak gandapura, dan mentol. Semua bahan tersebut dapat dibeli di toko kimia dan minyak atsiri dapat diperoleh dari hasil ekstraksi sendiri. Cara pengolahannya, mulamula parafin dipotong-potong untuk memudahkan pekerjaan. Selanjutnya masing-masing bahan ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam wadah. Agar tidak menguap maka wadah ditutup rapat dengan plastik yang di tengahnya dilubangi untuk menyimpan alat pengaduk. Wadah beserta isinya lalu dipanaskan dalam penanas air (dandang) sampai seluruh bahan lumer, sambil sekali-sekali diaduk supaya bahan bercampur homogen. Selanjutnya wadah diangkat dan dalam keadaan panas balsam dima-

sukkan ke dalam pot balsam, kemudian segera ditutup rapat agar bahan aktifnya tidak menguap. Berdasarkan pengalaman, jumlah bahan aktif seluruhnya tidak boleh lebih dari 30%, agar balsam yang diperoleh mempunyai massa yang cukup baik dan tidak mencair selama penyimpanan. Komposisi minyak atsiri sebagai bahan aktif balsam bervariasi, bergantung pada tujuan kegunaan, selera konsumen atau kecocokan dari komponenkomponen tersebut.

Minyak atsiri sebagai bahan aktif dapat digunakan secara tunggal atau campuran. Minyak atsiri yang mempunyai efek kerja yang sama akan meningkatkan daya kerja. Sinergi yang timbul ketika dua atau lebih komponen minyak atsiri disatukan akan menghasilkan aktivitas ekstra yang lebih besar daripada aktivitas yang dihasilkan oleh masing-masing komponen minyak atsiri tersebut (Sri Yuliani).

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jalan Tentara Pelajar No. 12 Bogor 16111 Telepon : (0251) 321762 Faksimile : (0251) 321762 E-mail : [email protected] [email protected] [email protected]

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 28, No. 6, 2006

Kandungan Besi Varietas Padi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah berupaya merakit varietas padi kaya besi. Hal ini tentu penting artinya untuk mengatasi masalah pergizian, terutama anemia gizi besi yang merusak kesehatan dan menurunkan produktivitas kerja.

D

Anemia besi pada pekerja kasar i Indonesia beras menyumbang menurunkan produktivitas kerja. energi, protein, dan zat besi Biofortifikasi merupakan salah masing-masing sebesar 63,1%, satu upaya untuk meningkatkan 37,7% dan 25-30% dari total kebutuhan tubuh. Di Bangladesh dan Filipina, kebutuhan 4055% zat besi tubuh dipenuhi dari mengonsumsi beras. Merupakan salah satu mineral penting, zat besi di tubuh berfungsi dalam pembentukan sel darah merah. Bila kekurangan zat besi maka tubuh akan mengalami anemia gizi besi. Anemia gizi besi termasuk masalah utama gizi di Indonesia, yang banyak diderita oleh anak balita (55,1%), anak sekolah (31%), ibu hamil (63,5%), dan pekerja kasar (35%). Dampak yang ditimbulkan oleh anemia gizi besi pada anak balita hingga remaja adalah turunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit, pertumbuhan fisik dan perkembangan mental terganggu, dan turunnya kemampuan belajar. Pada ibu hamil, anemia besi menyebabkan anak yang dilahirkan memiliki Salah satu galur harapan padi yang berkadar besi tinggi. bobot badan yang rendah.

13

kandungan besi padi melalui perakitan varietas kaya besi dengan varietas berpotensi hasil tinggi. Maligaya Spesial 13 adalah varietas padi kaya besi (± 22 ppm pada beras pecah kulitnya) yang telah dilepas di Filipina. Studi efikasi biologi terhadap para suster di 10 biara di Manila, Filipina, menunjukkan hasil yang positif. Setelah mengonsumsi beras Maligaya Spesial 13 yang memberikan tambahan 1,41 mg besi per hari (17% lebih tinggi dibanding beras biasa) selama 9 bulan, kandungan besi dalam tubuh dan plasma ferritin mereka lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan mengonsumsi beras varietas C4 (kontrol). Untuk merakit padi kaya besi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah melakukan persilangan antara varietas Maligaya Spesial 13 dengan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Proses perakitan saat ini sudah memasuki generasi F10. Kandungan Besi Beras Untuk mengetahui kandungan besi beras telah dilakukan penelitian di beberapa unit penggilingan di sentra produksi padi di Jawa Barat (Subang, Indramayu, Cianjur, dan Ciamis). Hasil penelitian menunjukkan, kandungan besi beras giling

13