BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan

LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan tentang Kriya ... Nugraha,1999:3). Kriya Tradisional maupun Kriya Modern, k...

22 downloads 562 Views 561KB Size
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA

1. Tinjauan tentang Kriya Istilah Kriya berasal dari budaya jawa masa lalu, memilki pengertian sebagai aktifitas produksi benda yang dibutuhkan oleh lingkungan istana, mulai dari benda fungsional, hias sampai untuk kegiatan spiritual. Istilah Kria menunjukkan suatu daerah dimana produksi untuk kepentingan kehidupan istana itu dilaksanakan . itulah sebabnya pada masa lalu ada daerah yang disebut “Kriyan” sebagai penghasil benda-benda kriya. (Yan Yan Sunarya, 1999:2) Menurut Tjetjep Rohendi (1999:1) kriya secara umum diartikan sebagai suatu karya yang dikerjakan dengan menggunakan alat-alat sederhana, mengandalkan kecekatan tangan, dengan dasar industri rumah tangga dan secara fungsional memilki kegunaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kepentingan ekonomi (umumnya keluarga). Karya kriya sangat kental merefleksikan lingkungan budaya dan geografis tempat karya itu diciptakan. Dalam artian proses dan teknik pembuatan, bentuk karya, dan penggunaannya tercermin nilai-nilai estetika. Etika, dan logika, yang menjadi sistem acuan para pembuatnya serta sumber daya lingkungan alam-fisik dan sosial budaya sekitar yang ada dan dapat dimanfaatkan dalam penciptaannya. Kriya di Indonesia berdasarkan sifatnya dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu Kriya Tradisional dan Kriya Modern. Kriya Tradisisonal adalah segala bentuk produk hasil kebudayaan materi tradisional masyarakat, tanpa mengalami perubahan-perubahan yang berarti pada masa kini. Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata tradisisonal, perangkat gamelan dan boboko. Beberapa produk Kriya Tradisisonal masih tetap diproduksi, terutama untuk kebutuhan pasar pariwisata.

commit to user 8

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 9

Filosofi Seni Kriya Tradisional mengatakan Kriya adalah dan karakteristik didalamnya mengandung nilai yang mantap dan mendalam menyangkut nilai estetik, simbolik, filosofi dan fungsionalnya, dimana dalam perwujudannya didukung oleh tingkat keterampilan tinggi sehingga kehadiran kriya termasuk dalam kelompok seni adiluhung. (SP Gustami, 1987:2). Kriya Modern adalah produk-produk kriya baru yang memilki kebaruankebaruan dalam konsep-konsep

pengembangan desain, teknik produksi

dan

perupaan. Bagaimanapun, Kriya modern dapat tetap berbasis tradisional, dalam arti produk tersebit merupakan hasil pengembangan dari teknik-teknik lama dan bentuk-bentuk tradisional atau bermuatan nilai-nilai

filosofis masa lalu. (Adi

Nugraha,1999:3). Kriya Tradisional maupun Kriya Modern, keduanya dapat menjadi komoditi barang souvenir dan produk keperluan ekspor. Pada skala ini, kedua bentuk kriya tersebut telah dikondisikan menjadi kriya pesanan yang diproduksi secara masal dengan perbaikan-perbaikan desain disana-sini, disesuaiakan dengan selera dan persyaratan negara penerima barang kriya tersebut. Melihat dari sisi Kuantitas pemberdayaan masyarakat dan menghasilkan pendapatan devisa yang baik bagi negara. Sebaliknya dari segi kualitas, karena sebagian besar pesanan tidak pernah melibatkan desainer lokal-dalam arti ‘given design from abroad’, kondisi seperti ini jelas tidak menguntungkan bagi perkembangan kriya tanah air (Adi Nugraha,1999:3).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 10

2. Pelaku Kriya Di dalam menjalankan usaha Kriya para perusahaan Kriya di Indonesia perlu sekali pembentukan para pelaku utama kriya. Dalam skala mikro Pelaku Kriya dapat dibagi ke dalam tiga kelompok penting yaitu Pengusaha/Pemilik modal usaha Kriya, Seniman dan Desainer perupa Kriya, Pengrajin. a. Pengusaha/Pemilik modal usaha Kriya Secara Umum , Seorang Pengusaha paham akan proses

produk Kriya tidak harus

kerja desain secara detail. Dan tidak perlu

memiliki keterampilan membuat produk. Para Pengusaha/Pemilik Modal perlu mempunyai wawasan penguasaan pasar yang baik. Pengusaha/Pemilik Modal merupakan penentu arahan jenis produk yang akan diproduksi berdasarkan permintaan pasar. Pengusaha pasar memiliki pelanggan yang tetap untuk pasar domestik maupun Ekspor, dan tidak jarang mempunyai toko atau showroom untuk memasarkan barang-barang kriyanya sendiri. (Adi Nugraha,1999:4). Predikat Pengusaha produk Kriya kadang dicapai dari jenjang profesi perajin atau desainer yang menggeluti kriya tertentu secara intensif. Dalam kasus ini, jenis produk memilki

unsur

kemandirian

desain

yang dihasilkan biasanya yang

lebih

kuat.

(Adi

Nugraha,1999:4) Jadi Seorang Pemilik Modal perlu sekali mempunyai jaringan terhadap omset Pasar penjualan supaya proses produksinya berjalan dengan lancar. b. Seniman dan Desainer perupa Kriya. Para perupa kriya bidang seni rupa dan desain yang menggeluti dunia kriya di Indonesia masih sangat Sedikit. Kendala yang umum terjadi adalah terkadang terdapat situasi dimana para seniman dan desainer tidak sama sekali memilki keterampilan membuat produk. (Adi Nugraha,1999:7).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 11

Desainer hanya dapat mendesain, Tetapi desainer mempunyai wewenang mengenai urusan merealisasikan ide ke dalam produk yang sesungguhnya. Produk Kriya dikerjakan oleh orang lain/perajin. (Adi Nugraha,1999:7). c. Pengrajin Pengrajin bisa disebut si pembuat barang, dalam hirarki pelaku kriya biasanya menduduki posisi yang paling rendah, baik dari segi penghasilan (ekonomi) maupun dalam posisi jabatan posisi jabatan di dalam

kegiatan

pembuatan

produk.

Modal

pengrajin

adalah

keterampilan membuat barang dengan bahan tertentu. Pengrajin mengembangkan inisiatif ekpansi pasar tertentu dan sekaligus memasarkan produknya sendiri. (Adi Nugraha,1999:8). Pengrajin mempunyai kendala utama yang dihadapi untuk menjadi mandiri yaitu masalah permodalan. Selain itu, kurang nya kemampuan untuk berkompetisi, tidak berkembangnya keterampilan yang dimiliki, motivasi yang rendah, miskin ide akibatnya kurangnya informasi permintaan pasar dan lemahnya dukungan dari pihak lain, telah menempatkan perajin pada posisi yang sulit.(Adi Nugraha,1999:8).

3. Logam Sebagai Material Produk Kriya Logam merupakan bahan yang lebih sederhana dengan bahan lainnya yaitu Polimer dan keramik. Logam terdiri dari satu jenis atom yang terdiri dari kuningan,tembaga Pada umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran.[1] Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali.[1] Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium bikromat, dan kalium permanganat.[1]

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 12

Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali. (Ensiklopedia Indonesia, 1988:347). Menurut Ensiklopedia (1988:347) Nasional Indonesia Logam dalam bahasa Yunani: Metallon. adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Secara umum logam dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu logam fero (besi) dan logam nonfero (bukan besi). Logam nonfero adalah semua jenis logam yang tidak mengandung unsur besi. Logam nonfero mempunyai sifat tahan terhadap korosi (karat) Logam nonfero mempunyai dua jenis yaitu murni dan campurans, Logam nonfero murni diantaranya : tembaga, alumunium, emas, dan perak. Sedangkan logam nonfero campuran, diantaranya; kuningan dan perunggu.(Slamet Supriyadi,2010:6). Menurut Soejono dan Syabanto (1996:9) logam dibagi menjadi dua bagian, yaitu: -

Logam Fero, seperti besi cor, baja cor, baja mangan (Mn), bata karbon, baja silisium, baja nikel dan lain-lainnya.

-

Logam Nonfero, seperti alumunium, kuningan, tembaga, emas, perak, perunggu, dan lain-lainnya. (Edi Surono:2007,11)

Ditinjau dari jenisnya, menurut (Supriyadi:2010)

Logam nonfero dapat

dibedakan menjadi tiga macam. Yaitu logam ringan, logam berat dan logam mulia. a. Logam Ringan. Logam Ringan yaitu logam dengan berat jenis dibawah tiga, misalnya : alumunium, magnesium, dan berylium. Logam ringan yang sering digunakan untuk bahan kerajinan adalah alumunium. Alumuniumm dalam ilmu kimia diberi lambang “Al” . Alumunium berwarna putih mengkilat dengan berat jenis 2,6-2,7. Titik cairnya pada suhu 630 ° C- 681 °C. Logam

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 13

ini mudah dikerjakan dengan alat-alat pertukangan logam karena bersifat lunak. Lebih lunak dari seng, tetapi lebih keras dari timah. Alumunium dapat ditempa atau digiling dengan mudah dala, keadaan dingin atau panas. Logam ini dapat ditarik atau dituang dengan baik. Alumunium tahan terhadap udara biasa karena selalu dilindungi oleh lapisan oksida alumunium. (Al2O2) yang selalu muncul pada permukaan. Alumunium tahan terhadap alkali dan asam, kecuali asam senyawa dan asam organik encer. Alumunium tidak pernah didapatkan dalam keadaan murni, tetapi logam asalnya yaitu bauksit dan kyolir. Bauksit adalah senyawa antara alumunium dengan hydrogen, sedang kyolir adalah persenyawaan dan alumunium, flunium dan natrium. Untuk mendapatkan alumunium murni, bauksit atau kyolir dikerjakan di dalam dapur, dengan proses elektrolisa. Penggunaan alumunium murni sangat luas antara lain untuk alat perkakas rumah tangga, piala dan kerajinan logam lainnya b. Logam Berat Logam berat yaitu logam non fero yang mempunyai berat jenis di atas 3,5. Logam berat yang dimaksud adalah logam nonfero murni atau logam yang belum mengalami percampuran misalnya tembaga, timah, timbel, dan seng. Logam berat yang sering digunakan untuk kerajinan logam antara lain tembaga. Tembaga dalam ilmu kimia diberi lambang “Cu” (curprum). Tembaga adalah suatu jenis logam berat yang berwarna kemerah-merahan. Berat Jenis tembaga antara 8,79 sampai dengan 8,93. Suhu cair ditempa digiling, ditegang baik dalam keadaan dingin maupun panas. Tembaga cukup tahan didalam udara kering, tetapi didalam udara basah permukaan nya akan mendapatkan lapisan zat yang berwarna hijau, sebagai akibat terjadinya oksidasi. Lapisan ini berguna sebagai pelindung terhadap kerusakan yang lebih dalam.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 14

Untuk mendapatkan tembaga murni, bijih tembaga dikerjakan dengan dua macam cara : 1). Bijih tembaga dicairkan di dalam dapun sehingga kotorankotoran dioksidasikan dan lepas sebagai perak. 2). Elektrolisa adalah suatu proses dimana sebatang tembaga kasar digunakan sebagai anoda dari lempengan tipis tembaga murni sebagai katoda. Selama elektrotisa, anoda berkurang senyawa secara berangsur-angsur dan tembaga dengan kemurnian tinggi termuat pada katoda. Tembaga katoda yang terbentuk adalah 99,97% murni. Tembaga memilki sifat-sifat sebagai berikut : (1) memilki daya penghantar listrik dan panas yang tinggi, (2) tahan karat, dan (3) sangat liat, sehingga mudah dirol, ditarik, dan ditempa. c. Logam Mulia Logam mulia termasuk dalam golongan logam bukan besi dan logam berat. Logam mulia mempunyai sifat istimewa yang tidak dipunyai oleh logam-logam lain. Logam mulia tidak rusak oleh oksigen dan asam-asam tertentu. Dalam keadaan cair

logam ini juga tahan terhadap oksidasi.

Logam-logam mulia yang penting diantaranya adalah : emas, perak, dan platina. 1) Emas a) Pengertian dan sifat Di dalam ilmu kima emas dilambangkan “Au” (aurum). Emas adalah suatu logam nerwarna kuning mengkilat yang dapat dipoles menjadi halus sekali. Logam ini dalam keadaan murni sangat lunak, sehingga mudah dikerjakan dengan cara ditempa, digiling, dicanai, dan dapat dibentuk menjadi benang yang halus.Emas tidak akan beroksidasi

didalam udara, walaupun

suhunya sangat tinggi atau dalam keadaan cair. Emas larut di dalam air raksa dan air raja. Emas cukup tahan terhadap asam-asam tertentu.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 15

b) Pembuatan Emas murni Emas dapat ditemukan dialam dalam keadaan murni, berbentuk butiran-butiran

atau gumpalan-gumpalan. Emas yang

berbentuk butiran atau gumpalan dapat ditemukan di gunung atau bercampur dengan pasir di sungai. Emas biasanya dicampur dengan logam lain, misalnya tembaga dan perak. Untuk memisahkan emas dari dari batu atau pasir, dilakukan pelarutan di dalam air raksa. Emas akan larut sedangkan batu-batunya akan tertinggal. Selanjutnya larutan emas dalam air raksa dipanaskan, sehingga air raksa keluar dalam bentuk gas, sedangkan emas tertinggal. Uap air raksa yang terjadi tidak dibuang begitu saja melainkan diembunkan, sehingga dapat digunakan lagi. Apabila emas ditemukan berpadu dengan logam lain, maka pengerjaannya dilakukan dengan cara proses kimia. c) Penggunaan emas Harga Emas termasuk cukup mahal, sehingga hanya digunakan untuk pembuatan bagian-bagian tertentu saja dalam teknik logam, misalnya keping-keping elektroskop. Selain itu emas murni hanya digunakan untuk melapisi logam lain, yang disebut lapis emas. Kebanyakan emas digunakan untuk benda-benda perhiasan setelah dicampur dengan logam lain. 2) Perak a) Pengertian dan sifat Perak atau argentum dalam ilmu kimia diberi lambang “Ag”.Dalam keadaan murni perak cukup lunak, berwarna putih dan dapat dipoles menjadi halus. Perak mudah dikerjakan dengan dituang, ditempa, digiling, diregang, dapat dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis serta bahan halus. Perak merupakan penghantar listrik yang sangat baik melalui tembaga. Di dalam

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 16

udara perak sulit beroksidasi, demikian juga pada suhu tinggi, perak tetap sulit beroksidasi. Perak cukup tahan terhadap asamasam tertentu dan juga tidak termakan oleh basa (alkali). b) Pembuatan perak murni Perak dapat ditemukan di alam dalam keadaan murni atau dalam bentuk persenyawaan dengan belerang atau logam lain. Pemisahan perak dan logam-logam lain dilakukan dengan cara elektrolisa. c) Penggunaan Perak Perak banyak digunakan dalam teknik listrik dan untuk melapisi logam lain. Selain itu, perak banyak digunakan untuk perhiasan, perlengkapan rumah tangga,dan juga sebagai campuran patri keras. Sifat-sifat logam murni baik fero maupun nonfero sangat terbatas sehingga penggunaannya pun terbatas pula, misalnya ada yang hanya dapat ditempa dan ada pula yang hanya dapat dituang. Untuk memperbaiki kekurangan tersebut itu diperlukan caampuran logam. Campuran logam adalah suatu campuran antara dua macam logam murni atau lebih. Campuran logam nonfero tidak mengandung besi. Semua unsur dicampur harus benar-benar murni (99,9%). Pembentukan campuran logam dilaksanakan dengan cara mencairkan logam murni dicampur dengan logam yang mulia. Logam mulia dicairkan terlebih dahulu dan campurannya harus benar-benar merata (homoge). Tujuan Pencampuran Logam adalah : a. Meningkatkan sifat cor untuk logam campuran tuang (misalnya : Perunggu). b. Memudahkan pembentukan (misalnya: Kuningan lunak). c. Meningkatkan kekerasan dan resistensi (misalnnya : Kuningan keras).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 17

d. Menghasilkan warna yang diinginkan (misalnya : Kuningan kuning, emas merah) e. Menjadikkan logam-logam tertentu lebih murah (misalnya: emas 18 karat). Jenis-jenis Campuran Logam Nonfero a. Tembaga Tembaga mempunyai ciri khas yaitu, warna merah hangat, merupakan salah satu logam yang paling penting di dunia dan diolah dalam keadaan murni, dalam bentuk campuran-campuran sebagai elemen tambahan untuk mengubah sifat dari logam-logam yang lain. Sifat-sifat penting ini adalah (1) penghantar panas dan listrik yang baik sekali, (2) kekenyalan dan keuletannya, (3) kesiapaan nya untuk

membentuk

campuran-campuran, dan (4) ketahanannya terhadap efek-efek korosi dari udara

melalui formasi

dari suatu lapisan oksida (George Love,

1982:31). Tembaga memiliki berat jenis 8,9 kg/dm3 dan melebur pada suhu 108°C berwarna merah, bidang merah, bidang pecahan berurat halus, dan merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Tembaga murni lunak, ulet, dan hanya memilki kekuatan yang rendah. Kekuatan ini dapat di tingkatkan

melalui

pembentukan

dingin,

yaitu

penggilingan,

perenggangan, dan pengempaan. Baik dalam keadaan panas atau dingin, ia sangat luwes dan dapat direnggangkan, digiling, dan dimantil. Tembaga dapat disolder lunak ataupun keras dengan baik (Edi Surono,2007:13) Penggunaan tembaga digunakan untuk kawat, terutama untuk kelistrikan, Sebab Tembaga dengan kemurnian tinggi merupakan penghantar yang baik sekali. Pelat-pelat tembaga dibuat dari slab-slab yang digiling panas untuk kaliber yang lebih tebal, tetapi untuk sheet hampir selalu dibuat dengan rol dingin dan diselesaikan secara presisi dengan kaliber rol yang dipoles.

Pengerasan untuk pengerolan diatur

menurut keperluan industri dengan annealing sebagian atau sepenuhnya kalau perlu.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 18

Dalam dunia perdagangan, tembaga biasanya ditemukan dalam bentuk lempengan, lembaran plat, profil-profil, kawat. dan paku. Tembaga dapat digunakan antara lain untuk keperluan teknik listrik, perkakas dapur, baut pematri, perhiasan imitasi, kerajinan ukir. b. Kuningan (Loyang) Kuningan adalah campuran-campuran tembaga seng yang batasanbatasannya tergantung pada sifat pemakaiannya. Kuningan bisa dibagi menjadi dua kelompok besar berdaasrkan sifat-sifat pengerjaan panas dan dingin, untuk yang mengandung lebih dari 63 persen tembaga adalah baik untuk pemgerjaan dingin, sedangkan yang kurang dari 60 persen cocok untuk pengerjaan panas dengan

dipress atau ditempel

(George Love, 1982:32). Menurut Hadi Sunaryo (1982:40). Pengertian Kuningan adalah sebagai berikut: Loyang/Kuningan adalah campuran dari logam tembaga dan zeng oleh karena warnanya kuning maka disebut kuningan. Loyang yang terdiri dari 67 bagian zeng, campuran demikian ini lebih besar dari pada tembaga sendiri. Loyang kebih sukar dikerjakan dari pada tembaga, setidaktidaknya harus dipukul dan dicanai. Sebelum dapat menempanya dalam keadaan dingin. Lebih dahulu haruslah dilebutkan sedikit, yaitu dengan cara memanaskannya semakin lamanya. Hingga menjadi merah. Setelah dipukul dengan martil. Haruslah loyang itu menjadi amat kuat. Untuk melunakkan kuningan agar mudah diukir harus dibakar lagi dengan suhu ±275 derajat celcius ( Riyanto,2006:12). Menurut Ensiklopedia Indonesia menerangkan bahwa sifat-sifat kuningan dan panduannya sebagai berikut : Kuningan adalah nama beberapa aliance yang merupakan kadar tembaga (60-90%) sebagai komponen utamanya. Aliance ini lebih keras dari pada tembaga, kekerasannya tergantung dari pada kadar zengnya.Kuningan dapat ditempa menjadi lembaran-lembaran tipis, dijadikan kawat dan dikerjakan/dituang tanpa mengalai kesukaran. Beberapa Jenis Kuningan adalah : 1. Alumunium brass, Tahan terhadap korosi 2. Tead brass, lebih mudah dikerjakan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 19

3. Naval Brass, dengan penambahan timah, lebih tahan terhadap air laut 4. Nikel perak : dimana

nikel ditambahkan pada kuningan hingga

memberi warna putih keperakan. Kuningan atau loyang adalah campuran antara tembaga (Cu) dengan Seng (Zn). Unsur Seng yang terkandung dalam campuran itu paling sedikit 10% . Warna loyang kuning hampir menyerupai emas. Karena itu loyang sering disebut kuningan. Kuningan (Loyang) mempunyai beberapa sifat yaitu : Warna Kuning Makin bayak Campuran seng, warna makin keputih-putihan. Makin sedikit campuran seng, warna semakin kemerah-merahan Lebih keras dari tembaga , tetapi lebih luak dari perunggu. Tahan terhadap regangan dan pukulan. Dikerjakan dengan mudah dalam keadaan dingin. Loyang dalam perdagangan dijual dalam bentuk lempengan, kawat, dan bentuk profil-profil tertentu. Menurut sifatnya Kuningan (loyang) dibedakan menjadi tiga golongan : Loyang Tuang Loyang Tuang adalah campuran tembaga 60%-82% dengan seng 18% -40%. Sifatnya mudah dituang. Loyang tuang digunakan antara lain untuk membuat patung. Piala. Lonceng. Dan genta Loyang Kepal Loyang Kepal selain untuk benda-benda tempaan juga dapat dikerjakan dengan digiling (canai), diukir, dan dilipat. Menurut Campurannya loyang kepal dibedakan menjadi : 1). Loyang Otomat, terdiri dari campuran 58% Cu, 40% seng dan 2% timbel

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 20

2) Loyang Lempengan, terdiri dari campuran tembaga (60%85%) dan seng (15%-405). Loyang kepal jenis ini digunakan untuk membuat hiasan dinding piring, dan lampu. 3) Loyang Kawat, diperdagangkan dalam bentuk kawat, terdiri dan campuran tembaga 60%63% dan seng 37%-40% 4) Loyang pipa, terdiri dari campuran tembaga (60%-70%), seng (27%-37%) dan unsur lain seperti timah 1% dan alumunium 2%. Loyang Pipa diperdagangkan dalam bentuk pipa. Loyang patri Loyang patri dibuat untuk pekerjaan pematrian. Patri Kuningan lebih keras dibandingkan dengan patri timah. Oleh sebab itu loyang patri disebut juga patri keras. Loyang patri dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1) Loyang patri 60, komposisi campuran tembaga 60% dan seng 40%. Suhu cair tinggi, cairan agak kental dan hasil pematrin kuat dan flat. 2) Loyang Patri 4, komponen campuran tembaga 54% dan seng 46%. Sifat mudah cair, encer dan hasil pematrian cukup keras tetapi agak getas. Jenis loyang pada 60 dan 54 diperdagangkan dalam bentuk kawat, pita dan butiran. Dalam penggunaan. Loyang patri sering dicampur dengan timbel atau perak agar lebih mudah cair dan lebih mudah melekat. c.

Perunggu Perunggu merupakan campuran-campuran tembaga-timah, Dengan kandungan timah samai 10 persen elemen-elemen yang lain ditambahkan untuk membuat perunggu. Misal perunggu fosfor ( 5 sampai 6 persen timah ditambah fosfor) yang digunakan untuk membuat pegas. Perunggu fosfor dengan kandungan timah yang tinggi (6 sampai 12 persen) banyak digunakan untuk bantalan dan pengecoran sedangkan perunggu dengan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 21

kandungan timah 20 persen digunakan untuk membuat genta (George Love, 1982:32). d. Perunggu alumunium Campuran tembaga alumunium digunakan pada kapal laut dan pabrik mesin umum bila tahan karat terhadap karat dengan kekuatan

dan

kekerasan yang baik untuk digunakan pada temperatur tinggi. e. Perunggu mangan Kuningan khusus yang mempunyai kekuatan tarik ysng tinggi dan tahan karat adalah mengandung mangan, besi dan alumunium. f. Campuran-campuran tembaga nikel Campuran-campuran tembaga nikel digunakan

untuk pipa-pipa

kondenser dimana harus tahan terhadap korosi air laut. Logam monel dengan 29 persen tembaga,68 persen nikel dan sedikit besi dan

dan

mangan, adalah campuran yang baik, sangat tahan terhadap korosi. Dan digunakan pada industri kimia dan unntuk komponen-komponen motor makar, sebab tahan temperatur tinggi. 4. a. Pengertian Kaligrafi Secara bahasa istilah kata kaligrafi merupakan penyederhanaan dari dari kata kallos berarti beauty (indah) dan graphein : to write (menulis) berarti tulisan atau aksara. Dengan demikian, secara bahasa kaligrafi dapat diartikan tulisan yang indah atau seni tulisan indah. Didalam bahasa arab, kaligrafi disebut dengan istilah khat yang berarti garis (Nur lailah & Koko, 2011:2). Hakim al-Rum mengatakan “ Kaligrafi adalah geometri spiritual dan diekpresikan dengan perangkat fisik. Hakim al-arab menuturkan

“ Kaligrafi

adalah pokok dalam jiwa dan diekpresikan dengan indra. Sedangkan Yaqut alMusta’shimi mengatakan Kaligrafi adalah geometri rohaniyah yang dilahirkan dengan alat-alat jasmaniah. Syaikh Syamsudin al-Akfani mengungkapkan secara lebih lengkap : “ kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan tata cara merangkainya menjadi sebuah tulisan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 22

yang tersusun atau apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis, menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk menggubahnya “. Dalam kaidah bahasa arab, huruf didefinisikan sebagai unsur yang merangkai kata yang tidak dipahami maknanya sebelum terangkai dengan unsur lain. Contoh -

Huruf Mabani, yaitu huruf-huruf yang merangkai sebuah kata, hurufhuruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf hijaiyah.

-

Huruf Ma’ani , yaitu huruf yang pada prinsipnya membawa makna yang melekat pada dirinya

b. Jenis- Jenis tulisan Kaligrafi. 1. Kufi Gaya Penulisan kaligrafi mrupakan model penulisan paling tua diantara semua gaya kaligrafi karena banyak digunakan untuk penyalinan AlQuran pada periode awal. Gaya kaligrafi ini pertama kali berimbang di kota Kufah. Irak, yang merupakam salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban islam sejak abad ke 7 M. Kaligrafi diperkenalkan oleh bapak Kaligrafi Arab yaitu Ibnu Muqlah.

Gambar 1. Kaligrafi gaya Kufi (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:14)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 23

2. Sulus Sulus merupakan Karya kaligrafi yang juga diperkenalkan oleh Ibnu Muglah yang ditulis dalam bentuk kurva dengan kepala meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya sambung.

Gambar 2. Kaligrafi gaya Sulus (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:15) 3. Naskhi atau Naskah Model Kaligrafi ini paling sering digunakan umat islam, baik untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi tertua. Gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis mushaf Al-Quran sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 24

Gambar 3. Kaligrafi gaya Naskhi (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:16) 4. Riq’ah Kaligrafi ini merupakan hasil pengembangan kaligrafi naskhi dan sulus. Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah yang lazim digunakan untuk tulisan tangan biasa

atau untuk kepentingan

praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakah, sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.

Gambar 4. Kaligrafi gaya Riq’ah (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:16) 5. Diwani Gaya Kaligrafi Diwani dikembangkan oleh Kaligrafer Ibrahim Munif yang kemudian disempurnakan oleh Syaikh hamdullah dan Kaligrafer Daulah Usmani di Turki abad ke-16. Gaya Diwani digunakan untuk menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak berharakah. Keindahan tulisannya bergantung pada

permainan

garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu meninggi dan menurun.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 25

Model Kaligrafi diwani banyak digunakan untuk Ornamen arsitektur dan Sampul Buku.

Gambar 5. Kaligrafi gaya Diwani (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:17) 6. Diwani Jali. Kaligrafi Diwani Jali merupakan pengembangangaya diwani. Gaya Penulisan kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafidz Usman, seorang kaligrafer terkemuka daulah Usmani di Turki. Anatomi huruf diwani Jali pada dasarnya mirip diwani, namun jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-tumpuk, diwani Jali berbeda dengan Diwani yang tidak berharakah. Namun Harakah yang banyak tersebut dan tidak seharusnya berfungsi sebagai tanda baca, tapi ditujukan untuk keperluan dekoratif. Model Kaligrafi Diwani Jali digunakan untuk Aplikasi yang tidak fungsional, seperti dekorasi Interior masjid atau benda hias.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 26

Gambar 6 . Kaligrafi gaya g Diwanni Jali (Nurlailahh & Koko K. K Arifin,20111:18) 7. Fariisi Kaligrrafi gaya Faarisi dikembbangkan oleeh orang pe rsia dan meenjadi hurruf resmi bangsa inii sejak maasa Dinasti Safawi saampai sekaarang. Kaaligrafi farissi sangat mengutamak m kan unsur garis, g dituliss tanpa harrakah, keppiawaian p enulisnya ditentukan d oleh kelinccahan nya memperma m inkan tebbal-tipis hurruf dalam ‘takaran’ ‘ yaang tepat. Gaya G ini baanyak digunnakan sebbagai dekorrasi eksterioor masjid di Iran.

Gam mbar 7. Kalligrafi gayaa farisi (Nurlaailah & Kokko K. Arifinn,2011:19)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 27

5. Alat & Bahan. Alat dan bahan yang digunakan untuk proses mengukir logam tembaga. Antara lain sebagai berikut : Alat yang digunakan 1. Pahat Ukir Pahat adalah alat mengukir yang berbahan dasar dari bilah besi dan berfungsi untuk membentuk motif ukir pahat dalam proses mengukir merupakan alat yang paling penting untuk membentuk ukiran sesuai dengan motif ukiran yang diinginkan (Triatmojo, 2010:57). - Jenis-jenis Pahat a. Pahat Pengusap Pahat pengusap mata pahatnya tumpul dan rata. Bentuknya menyerupai bujur sangkar atau persegi panjang, berfungsi untuk membuat bagian yang berbentuk segi empat atau menegaskan bentuk ukiran setelah didudul (Triatmojo, 2010:62). b. Pahat Tudulan/Penudul Pahat tudulan/penudul mempunyai mata pahat yang tumpul dan cenderung bulat, berfungsi membuat bagian ukiran yang cembung maupun cekung. Pahat ini mempunyai diameter yang paling kecil 0,5 cm dan paling besar 2 cm (Triatmojo, 2010:61). c.

Pahat Pemilah Pahat pemilah mata pahatnya berbentuk pipih dan lurus. Berfungsi untuk membuat bagian ukiran yang membentuk garis lurus. Pahat ini berjumlah 5 buah dengan ukuran yang berurutan dari yang kecil 0,5 cm samppai yang besar ukuran 2 cm ( Triatmojo, 2010:58).

d. Pahat penggrembug Pahat penggrembug mata pahatnya tumpul namun bertekstur. Berfungsi untuk membuat dasaran yang bertekstur. Pahat ini berukuran 0,5 cm-1 cm (Triatmojo, 2010:59).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 28

e. Pahat Pemucuh Pahat pemucuh bentuk mata pahatnya runcing. merupakan Pahat yang digunakan untuk mengukir logam untuk membentuk titik yang cekung (Triatmojo, 2010:63). f. Pahat penguku Pahat penguku bentuk mata pahatnya berbentuk menyerupai kuku manusia. Pahat penguku digunakan untuk membuat garis yang melengkung . Pahat ini berukuran terkecil 0,5 cm dan yang paling besar 1 cm (Triatmojo,2010:63). g. Pahat penggirik Pahat penggirik bentuk mata pahatnya berbentuk lingkaran, namun tidak rata tetapi cekung sehingga ketika digunakan untuk mengukir akan menghasilkan pahatan berupa titik/lingkaran yang cembung. Pahat penggirik mempunyai ukuran diameter 0,2 cm dan yang paling besar 0,5 cm (Triatmojo,2010:64). 2. Gunting plat Logam Gunting Plat Logam

digunakan sebagai alat yang berfungsi

untuk

memotong plat lembaranlogam sesuai ukuran yang diinginkan. Gunting plat logam biasanya mampu memotong dengan ketebalan plat logam dengan ketebalan 0,1mm sampai 1mm (Triatmojo, 2010:66). 3. Jangka Besi Jangka Besi dalam ukir logam ini biasanya digunakan untuk membuat polapola yang melengkung atau lingkaran. Tidak hanya bentuk-bentuk yang melengkung. Dengan bantuan jangka ini tukang ukir bisa membuat pola-pola berbentuk segi enam, segi lima atau bentuk-bentuk yang lain (Triatmojo, 2010:63). 4. Palu Ukir Palu adalah alat yang berfungsi untuk memukul pahat. digunakan dalam ukir logam adalah palu besi yang mempunyai dua sisi yang berbeda/ sisi pertama yang mempunyai permukaan rata yang berfungsi untuk memukul

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 29

pahat. Sedangkan sisi yang kedua berbentuk agak bulat yang berfungsi untuk membantu membuat cembung atau cekung motif ukir pada plat logam tembaga, kuningan maupun alumunium (Triatmojo,2010:56). 5. Seperangkat Alat Pemanas (Tabung LPG) Digunakan pada tahap awal setelah pemotongan bahan plat logam. Pengerjakan alat ini biasanya untuk produk 3 dimensi. Berfungi Untuk penyambungan plat logam yang akan dibuat dan pembersihan sisa-sisa kotoran pada plat logam. 6. Tungku Pembakar Digunakan untuk membakar plat logam sebelum dipahat juga menggunakan tungku yang biasanya diletakkan di dalam tanah sehingga hanya bara api nya yang tampak dipermukaan, Pada bagian bawah dipasang selang yang tahan panas dan dihubungkan dengan blower. Fungsi Blower adalah untuk menghasilkan udara yang akan dialirkan melalui selang menuju tungku dengan tujuan untuk menjaga supaya bara api tetap menyala secara maksimal (Triatmojo, 2010:69). Bahan yang digunakan 1. Plat Lembaran Logam. Merupakan bahan material pokok dalam pembuatan kerajinan logam. Logam yang dugunakan meliputi : Kuningan, Tembaga, Alumunium. Ketiga plat logam tersebut biasanya mempunyai ketebalan 0,42mm. 2. Pewarna & Pencucian Pewarna dalam proses produksi kerajinan logam dilakukan pada proses finishing. pada tahap terakhir. Pewarnaan dilakukan untuk menghasilkan produk supaya mengkilap, selain itu juga berguna untuk melunturkan warna dasar bahan dari kuningan dan tembaga. setelah tahap pewarnaan selesai langkah terakhir adalah penyucian. Proses pewarnaan dan pencucian menggunakan larutan kimia seperti Hcl,Sn, Soda Api

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 30

a. Hcl/Asam Klorida Dalam pewarnaan logam tembaga larutan kimia ini digunakan untuk pelunturan warna dasar logam tembaga agar menjadi hitam. Atau penghilang warna tembaga dengan konsentrasi yang sangat encer. Proses penggunaan larutan ini dengan cara digosokkan pada plat tembaga menggunakan kain. b. Sn Larutan Sn merupakan proses kedua setelah penggosokaan menggunakan larutan Hcl, pengerjakan dengan larutan Sn menggunakan sikat secara terus menurus dengan dibilas menggunakan air. c. Soda Api Digunakan untuk pembersihan kotoran yang terdapat pada plat logam Alumunium supaya terlihat mengkilap. 3. Cetakan (Jabung) Cetakan dalam kamus besar Indonesia adalah “ Sesuatu yang telah di sebagai cetak: tempat untuk membuat benda”. Sedangkan dalam Ensiklopedia Indonesia adalah “ Memperbanyak model asli dengan menggunakan alat cetak dalam jumlah sesuai dengan yang diinginkan oleh pesanan” Menurut Pendapat Amanto dab Daryanto (1999:95) menyatakan bahwa : “Mencetak adalah suatu cara memberi bentuk benda kerja”. Cetakan dalam pembuatan produk kerajinan logam sering disebut dengan Jabung yang digunakan sebagai landasan plat logam saat mengukir logam. yang terbuat dari campuran getah damar, serbuk bata merah, oli bekas atau minyak goreng. Jabung yang sudah dipakai sebagai landasan untuk mengukir logam bisa digunakan lagi dengan proses pemanasan bara api selama 3 jam. Jabung ini mempunyai sifat jika dipanaskan akan meleleh atau mencair, namun jika didinginkan maka bentuknya akan menjadi padat atau mengeras. (Triatmojo, 2010:67).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 31

4. Batu Hijau Batu hijau dalam pembuatan produk kerajinan logam digunakan pada proses penyelepan yang digosokkan pada mesin gerindra yang masih menyala. Penggunaan bahan ini untuk menghilangkan warna hitam dari bahan kimia Sn supaya timbul kembali warna dasar dari tembaga.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 32

6. Diagram Proses Produksi

Diagram Proses Produksi Hiasan Ukir

Persiapan design Persiapan bahan baku Pemotongan bahan Pengelasan Pemanasan Pembentukan Pengukiran Penggosokan Pengecetan Pencucian Pelapisan Clear

Bagan 1. Urutan proses produksi Hiasan Ukir Logam (Sumber : Wuri Hariana,2013:25)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 33

B. Penelitian yang Relevan

Pada dasarnya penelitian yang relevan mempunyai tujuan sebagai pedoman atau acuan dari alur sebuah Penelitian berdasarkan tema serta masalah penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Penelitian yang relevan yanng pernah dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah : 1. Darmojo, Kuntadi Wasi. Dalam penelitian mengenai Keberadaan Kriya Logam Tumang, Cepogo Boyolali tahun 2002. Hasil Penelitian adalah: Tradisi

Kriya Logam

tumang

dengan

membandingkan

proses

pembuatan benda kriya yang dilakukan secara turun temurun. Kemudian berusaha menemukan latar Belakang berdirinya kriya Logam Tumang yang menjelaskan asal mula kriya logam di Tumang sejak Zaman Mataram Islam. 2. Trihono, Agus Slamet. Dalam penelitiannya mengenai Studi Tentang Kriya Logam”Muda Tama” Tumang,Cepogo,Boyolali tahun 1998 Yang lebih menekankan mengenai persoalan pengelolaan, pengadaan bahan, peralatan, penerapan desain dan motif hias, proses produksi, jenis produk dan harga produknya, serta membicarakan tentang latar belakang keberadaan kriya logam “Muda tama” Tumang. Dari pengamatan penulis terhadap penelitian di atas, penelitian Kriya logam Tumang di Boyolali masih sebatas pada proses produksi Kria Logam secara global dan belum ada penelitian tentang produ Seni Kaligrafinya. Untuk itulah penulis ingin mengungkap latar belakang munculnya penciptaan Produk Seni kaligrafinya, serta mengetahui proses produksi dan pengembangan bentuk & wujud visual produknya.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 34

C. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk dapat mempermudah penelitian dalam alur penalaran yang didasarkan pada tema dan masalah yang dirumuskan. pada penelitian ini berpusat pada kajian Seni Kriya logam Kaligrafi pada perusahaan “Muda Tama” Desa Tumang dan digambarkan sebagai berikut :

Perusahaan Tembaga “Muda Tama” Tumang, Cepogo,Boyolali

Latar Belakang Pembuatan Seni Kaligrafi

Alat yang digunakan

Proses Produksi Kriya Logam

Wujud Visual Produk Kriya Logam Kaligrafi

Jenis Produk Kriya Logam Kaligrafi Bagan 2. Kerangka Berpikir

commit to user

Bahan yang digunakan