BAB I PENDAHULUAN

Download tingkat akhir adalah cemas saat menghadapi pembuatan skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir bagi mahasiswa di p...

1 downloads 220 Views 361KB Size
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Stres adalah ketidak mampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut (Losyk, 2007). Desmita (2010) mendefinisikan stres belajar sebagai ketegangan emosional yang muncul dari peristiwa-peristiwa kehidupan di sekolah dan perasaan terancamnya keselamatan atau harga diri siswa, sehingga memunculkan reaksi-reaksi fisik, psikologis dan tingkah laku yang berdampak pada penyusuaian psikologis dan prestasi akademis. Rao (2008) mengemukakan stres belajar adalah perasaan yang dihadapi oleh siswa ketika terdapat tekanan-tekanan. Tekanan-tekanan tersebut berhubungan dengan belajar dan kegiatan sekolah, contohnya tenggat waktu PR, saat menjelang ujian, dan hal-hal yang lain. Jadi stres dalam belajar adalah suatu respon atau perasaan yang tidak mengenakkan yang dialami oleh seseorang yang dipengaruhi oleh individu dan situasi eksternal sehingga menimbulkan akibat-akibat khusus secara psikologis maupun fisiologis terhadap seseorang. Mahasiswa universitas mengalami stres dan penyebab stres tersebut berbeda satu dengan lain dari setiap individu (Duffy fan Atwater, 2005 dalam Melly, 2008). Stres dalam mempersiapkan skripsi bisa menyebabkan seorang mahasiswa melakukan tindakan bunuh diri. Kasus lain yang sama terjadi pada mahasiswa yang bunuh diri karena stres, mahasiswa tersebut tewas setelah terjatuh di area parker di lantai 12 (Ikhwan, 2008 dalam Rahayu & Suhayat, 2011). Peristiwa 1

2

penembakan masal oleh seorang mahasiswa asal Korea Selatan di kampus Virginia Tech-Blacksburg Virginia, USA, menewaskan 33 mahasiswa pada 17 April 2007 disebabkan mahasiswa tersebut stres (Muniarti, 2008 dalam Rahayu & Suhayat, 2011). Menurut hasil penelitian Stephani (2006) dalam Septiwiyarsi (2012) didapatkan prevalansi terjadinya stres pada mahasiswa kedoktoren Universitas California sebesar 51%. Bahkan menurut hasil penelitian yang dilakukan Mustafa Amr terdapat 94,5% mahasiswa stres di FK Univesitas Mansour Arab Saudi (Mustafa, 2006). Penelitian Guthrie dalam Zuharman (2007) melaporkan bahwa lebih dari 50% mahasiswa mengaku pernah mengalami stres yang berhubungan dengan tugas-tugas perkuliahan. Tekanan dan masalah yang mereka hadapi meliputi masalah akademik maupun masalah non akademik.Masalah akademik seperti tekanan menghadapi ujian, nilai IPK rendah, terancam drop out dan masalah akademik lainnya. Sedangkan masalah non akademik seperti masalah keuangan, masalah keluarga, masalah ako odasi, masalah interpersonal maupun intrapersonal. Banyak dari masalah-masalah tersebut menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental ringan maupun berat. Pengamat psikologi UI (2010) mengatakan tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa UI adalah 39%. Tingkat stres yang tinggi ini ditunjukkan dengan berbagai tanda seperti timbulnya perasaan cemas, tidak yakin dan sulit tidur (Santoso, 2010). Penelitian yang dilakukan di Noreway pada mahasiswa untuk mengkaji efek stres ujian terhadap peruahan fisiologi dan hormon menujukkan erubahan tekanan darah sistolik dan diastolic serta tahap ansietas (Kandasamy, 2010).

3

Tingkat stres yang tinggi ditunjukkan dengan berbagai tanda seperti timbulnya perasaan cemas, tidak yakin, dan sulit tidur (Santoso, 2010). Penelitian organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di berbagai Negara menunjukkan sebesar 20-30 persen pasien yang dating ke pelayanan kesehatan dasar menunjukkan gejela gangguan jiwa. Bentuk yang paling sering adalah kecemasan dan depresi. Hal ini sering tidak dipahami orang yang bersangkutan dan lingkungannya. Mereka lebih terfokus pada keluhan fisik serta masalah yang melatarbelakangi, misalnya masalah keluarga, masalah pekerjaan dan sebagainya (Moedjiono, 2007). Salah satu contoh kecemasan yang sering dialami dikalangan mahasiswa tingkat akhir adalah cemas saat menghadapi pembuatan skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang sering kali menjadi salah satu penyebab kecemasan. Masalah-masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan akedemis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian (Slamet, 2003 dalam Pramudhita, 2012) Maritapiska (2009) menyatakan bahwa mahasiswa sering mengalami stressor dalam menyelesaikan skripsi, seperti faktor internal dan ekstenal.Stresor internal yang dihadapi mahasiswa skripsi seperti kesulitan mendapatkan referensi, keterbatasan waktu penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, kesulitan dalam hal mencari tema, judul, sampel dan alat ukur skripsi. Stresor ekstenal disebabkan oleh keterbatasan dana, dosen pembimbing sibuk dan sulit ditemui, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing dan kurangnya konsultasi dengan dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi. Cemas menyebabkan seseorang mencoba untuk tidur, namun selama siklus tidurnya klien sering terbangun atau

4

terlalu banyak tidur. Cemas yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kebiasan tidur yang buruk (Potter dan Perry, 2006). Stres adalah munculnya reaksi psikologis yang membuat seseorang merasa tegang atau cemas yang disebabkan ketidakmampuan mengatasi atau meraih tuntutan atau keinginannya. Stres sendiri bisa berasal dari individu, lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan dapat pula berasal dari tempat-tempat dimana individu banyak menghabiskan waktunya seperti kantor dan tempat pendidikan. Tubuh manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan merespon gangguan psikis ini, agar manusia tetap waspada dan siap untuk menghadapi atau menghindari bahaya (Pedak, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan kepada 10 mahasiswa yang sedang menjalankan program skripsi di Universitas Muhammadiyah Malang, 7 mahasiswa diantaranya mengalami stres dalam mengerjakan skripsi. Stres yang dialami mahasiswa seperti kesulitan mencari literatur dan juga terkait dosen pembimbing. Tanda-tanda stres yang terdapat pada mahasiswa seperti merasa sedih, menderita atau mengeluh, cemas, kehilangan semangat bahkan ada yang sampai frustasi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stres pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dapat dibagi atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari diri individu yang terdiri atas motivasi/harapan,kondisi fisik dan tipe kepribadian dari mahasiswa itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu itu sendiri seperti keluarga, pekerjaan, fasilitas, lingkungan, literatur, biaya, dosen pembimbing, beban SKS yang ada dan faktor-faktor lainnya (Syofia, 2009).

5

Selain stres psikologis ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Sancisi (2010), melakukan penelitian kepada 105 orang dengan NKP (nyeri kepala primer) episodik. Prevalensi gangguan tidur terutama insomnia cukup tinggi pada penderita nyeri kepala tersebut. Sedangkan faktor lingkungan seperti suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin, suara bising, cahaya yang terlalu terang serta ruangan dan ukuran tempat tidur juga berdampak pada kualitas tidur (Potter & Perry, 2006). Selain itu kebiasaan bermain game online yang terlalu lama adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya kualitas tidur. Remaja atau anak usia sekolah dianggap lebih sering dan rentan terhadap penggunaan permainan game online daripada orang dewasa (Tucher, 2007). Adanya gangguan tidur berarti individu belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu perawat harus mampu memenuhi kebutuhan dasar tersebut, dengan cara mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat stres pada individu tersebu, sehingga dapat memilih cara yang tepat untuk mengatasi masalah stres dengan mengajarkan tehnik koping yang tepat dalam menghadapi stres, mengajarkan penggunaan teknik relaksasi untuk membuat perasaan lebih tenang. Masalah-masalah yang muncul karena stres jika tidak diatasi dengan segera, maka mengganggu kesehatan fisik dan emosi yang akan menurunkan performa dan konsentrasi di saat mengerjakan skripsi. 1.2

Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitia ini berdasarkan latar belakang telah

diuraikan adalah: “Apakah ada hubungan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dengan tingkat stres pada mahasiswa di Univesitas Muhammadiyah Malang”.

6

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dengan tingkat stres pada mahasiswa di Univesitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2

Tujuan Khusus 1. Mengetahui faktor intrinsik (motivasi, kondisi fisik dan tipe kepribadian) pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Mengetahui faktor ekstrinsik (dukungan keluarga, hubungan atau relasi, beban kuliah, dosen pembimbing, biaya atau keuangan dan fasilitas) pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Mengetahui hubungan faktor intrinsik (motivasi, kondisi fisik dan tipe kepribadian) dengan tinggkat stres pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. 4. Mengetahui hubungan faktor ekstrinsik (dukungan keluarga, hubungan atau relasi, beban kuliah, dosen pembimbing, biaya atau keuangan dan fasilitas)

dengan

tinggkat

stres

pada

mahasiswa

Universitas

Muhammadiyah Malang. 5. Menganalisis faktor paling dominan yang mempengaruhi tingkat stres pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang. 1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Universitas Muhammadiyah Malang Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi sehingga dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

7

1.4.2

Bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Memberikan pengetahuan tentang hubungan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dengan tingkat stres pada mahasiswa, sehingga dapat melakukan pencegahan dan juga penanganan untuk mengtasi stress.

1.4.3

Bagi Peneliti Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang hubungan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dengan tingkat stres, serta dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya untuk meneliti aspek lain terkait tingkat stres pada mahasiswa.

1.4.4

Bagi Penelitian Selanjutnya Menjadi masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dalam skala yang lebih luas yang berkaitan dengan hubungan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dengan tingkat stres.

1.5

Keasliaan Penelitian

1. Penelitian oleh Sudarya (2014), dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Pada Mahasiswa Dalam Penyusunan Skripsi Jurusan Manajemen Undiksha Angkatan 2009. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha angkatan 2009, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi yang meliputi: (1) kondisi fisik, (2) perilaku, (3) minat, (4) kecerdasan emosi, (5) kecerdasan intelektual, (6) kecerdasan spiritual, (7) tugas, (8) lingkungan sosial, dan (9) lingkungan fisik baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan kampus. terdapat dua faktor yang memiliki eigenvalue > 1, yaitu faktor 1 (internal) yang terdiri dari variable kondisi

8

fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual, dengan eigenvalue sebesar 5,160 dan percentage of variance sebesar 51,815%, dan faktor 2 (eksternal) yang terdiri dari variable tugas, lingkungan sosial dan lingkungan fisik dengan eigenvalue sebesar 1,322 dan percentage of variance sebesar 20,209%. Total percentage of variance dua faktor tersebut adalah sebesar 72,024%. Dengan kata lain dua faktor tersebut mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 72,024% terhadap stres mahasiswa atau hanya 27,976%. 2. Penelitian oleh syofia (2009), dengan judul Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stres Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang Sedang Menyelesaikan Skrips. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan besar sample 81 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan program S1 reguler dan ekstensi yang sedang mengambil mata kuliah skripsi I dan II pada tahun ajaran 2008/2009 dan masih aktif kuliah (tidak sedang PKA) dan belum siding skripsi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas responden perempuan sebanyak 70 orang(86,4%) dan sebagian besar responden berasaldariprogram ekstensi sebanyak 56orang (69,1%). Rata-rata responden beragama Islam sebanyak 55 orang (67,9%), mayoritas belum menikah yakni sebanyak 62 orang(76,5%) dan sebanyak 55 orang (67,9%)responden belum bekerja.Hasil penelitian ini menunjukkan faktor eksternal lebih cenderung menyebabkan stres pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Faktor-faktor eksternal yang menyebabkan stres saat menyelesaikan skripsi adalah dosen pembimbing, beban SKS yang ada, proses penelitian serta Fasilitas danliteratur. Adapun tingkatan stres yang dialami mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah 9 orang

9

(11,1%) stres ringan, 69 orang (85,2%) stres sedang, 3 orang (3,7%) yang mempunyai tingkat stres yang berat. 3. Penelitian oleh Broto (2016), dengan judul Stres Pada Mahasiswa Penulis Skripsi (Studi Kasus pada Salah Satu Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas

Sanata

Dharma).

Jenis

penelitian

ini

adalah

deskriptifkualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan datanya dengan wawancara dan analisis datanya secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres terjadi karena mahasiswa penulis skripsi tidak mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam proses penyusunan skripsi. Stres yang dialami mahasiswa termasuk stres negatif sebab memberi dampak buruk pada diri mahasiswa tersebut. Stres yang dialami mahasiswa nampak pada segi fisik, emosional, kognitif, dan interpersonal. Sedangkan faktor penyebab stres pada mahasiswa penulis skripsi terdiri atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi, kemampuan atau kecerdasan seseorang. Sedangkan faktor eksternal meliputi; tuntutan kampus, keluarga, dan keuangan. Perbedaan dari penelitian-penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini adalah hubungan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dengan tingkat stres yang terdiri dari 3 faktor stres inttrinsik yaitu: faktor motivasi atau harapan, tipe kepribadian, kondisi fisik dan 6 faktor stres ekstrinsik yaitu: faktor dukungan keluarga, faktor hubungan atau relasi, beban kuliah, faktor dosen, biaya, fasilitas. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu meliputi mahasiswa studi di Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang menyusun skripsi atau tugas akhir periode 2015/2016.