Aplikasi Metode Job Order Costing

Istilah biaya utama (prime cost) digunakan untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Hal ini ... Contoh: P...

4 downloads 356 Views 1MB Size
SIKLUS AKUNTANSI

PERUSAHAAN MANUFAKTUR Metode Harga Pokok Pesanan

Penyusun

Irsan Lubis, SE.Ak.

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

1

KEGIATAN BELAJAR 1

TUJUAN PENGAJARAN

Pengertian dan Klasifikasi

Setelah mempelajari KB 1 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat menjelaskan pengertian dan macam-macam perusahaan manufaktur pesanan. 2. Dapat menjelaskan klasifikasi biaya dalam perusahaan manufaktur pesanan. 3. Dapat menjelaskan jenis-jenis metode pengumpulan harga pokok yang lazim digunakan dalam perusahaan manufaktur pesanan.

URAIAN MATERI

S

iklus akuntansi yang berlaku untuk perusahaan manufaktur pesanan sama seperti siklus akuntansi yang berlaku untuk perusahaan dagang maupun jasa. Akuntansi biaya tidak merubah apapun dalam siklus akuntansi dan juga tidak

membuang prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku dalam perusahaan. Berikut ini siklus akuntansi keuangan yang berlaku umum untuk perusahaan dagang, jasa dan manufaktur.

PPPGK Sawangan

2

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Hanya saja, sesuai dengan karakteristik perusahaan manufaktur pesanan, dimana kegiatan pembelian bahan baku bertujuan untuk diolah dan setelah jadi untuk dijual sesuai dengan pesanan yang diterima, maka siklus akuntansi

untuk perusahaan manufaktur pesanan

diperluas lagi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan kegiatan produksi di pabrik. Pengertian Perusahaan Manufaktur Pesanan Perusahaan manufaktur (industri) adalah perusahaan yang memiliki kegiatan pokok membeli bahan baku dan mengolahnya menjadi barang jadi untuk dijual dengan harga sesuai dengan nilai pesanan yang diterima. Contoh: Percetakan, Restoran, Catering, Industri Mebel & Furnitur, Industri Tekstil, Garmen, Kontraktor, Industri Handcraft (kerajinan tangan), Industri Sepatu dan Sandal, Perusahaan Developer, dan sebagainya. Klasifikasi Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur Pesanan Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur pesanan sebagian besar sama seperti biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan dagang atau jasa, seperti biaya penjualan dan biaya administrasi/umum. Hanya saja karena ada perbedaan kegiatan antara perusahaan manufaktur pesanan dengan perusahaan dagang atau jasa, maka dalam perusahaan manufaktur pesanan muncul biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan produksi yang menjadi unsur pokok harga pokok barang yang dijual. Klasifikasi biaya dalam perusahaan manufaktur pesanan sebagai berikut: 1. Biaya Produksi (Production Costs) 1.1. Biaya bahan baku (Raw Material Cost) Biaya bahan baku adalah biaya yang terjadi karena pemakaian bahan baku dalam proses produksi dan menjadi bagian utama dari barang yang dihasilkan. Contohnya pemakaian kertas dan tinta mesin cetak untuk perusahaan percetakan. 1.2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost) Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk karyawan yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Contohnya gaji karyawan operator mesin cetak, uang lembur, uang jasa produksi, uang makan, dan sebagainya untuk perusahaan percetakan.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

3

1.3. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (Actual Factory Overhead Cost) Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dikeluarkan atau dibebankan untuk kegiatan produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contohnya lem, karton manila untuk sampul depan, gaji karyawan bagian setting dan penjilidan, biaya listrik, biaya asuransi pabrik, dan sebagainya untuk perusahaan percetakan. 1.4. Biaya Overhead Pabrik Dibebankan (Applied Factory Overhead Cost) Dalam perusahaan manufaktur pesanan, ada kesulitan dalam penentuan biaya overhead yang dibebankan ke dalam pesanan yang selesai masih periode berjalan, seperti biaya listrik, air, asuransi pabrik, dan lain-lain, hal ini karena tagihan muncul pada akhir periode. Kesulitan ini diatasi dengan cara pembebanan biaya overhead pabrik (taksiran) ke dalam pesanan pada saat selesainya pesanan dikerjakan, dengan cara mendebet Persediaan BDP- pesanan dan mengkredit Biaya Overhead Pabrik. Selisih antara biaya overhead sesungguhnya (sebelah debet) dengan biaya overhead dibebankan (sebelah kredit) nampak pada buku besar biaya overhead pabrik ditutup dan dibebankan ke dalam biaya produksi pada akhir periode. Biaya Utama (Prime Cost) Istilah biaya utama (prime cost) digunakan untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Hal ini karena kedua unsur biaya ini merupakan biaya paling utama dalam proses produksi. Biaya Konversi (Conversion Cost) Istilah biaya konversi (conversion cost) digunakan untuk biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Hal ini karena kedua unsur biaya ini diperlukan untuk merubah atau mengkonversikan bahan baku menjadi barang jadi. 2. Biaya Administrasi dan Umum (General and Admnistrations Expense) 2.1. Biaya Gaji Karyawan Administrasi & Umum (Office Salary Expense) Contoh: Gaji manager, kasir, office boy, satpam, pembukuan, dan sebagainya. 2.2. Biaya Utilitas Kantor (Office Utility Expense) Contoh: Biaya listrik, telepon, air untuk bagian kantor. 2.3. Biaya Perlengkapan Kantor (Office Supplies Expense) Contoh: alat tulis, tinta printer, pita mesin tik, formulir, buku, kertas, dan sebagainya. 2.4. Biaya asuransi bagian kantor (Office Insurance Expense) Contoh: Alokasi biaya asuransi untuk bagian kantor. 2.5. Biaya-biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan administrasi kantor.

PPPGK Sawangan

4

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

3. Biaya Penjualan (Selling Expense) 3.1. Biaya Gaji Karyawan Penjualan (Selling Salary Expense) Contoh: Gaji manager, salesman, uang makan, komisi penjualan, dan sebagainya 3.2. Biaya promosi (Promotion Expense) Contoh: Biaya pembuatan spanduk/banner, biaya iklan media cetak, dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan promosi. 3.3. Biaya komisi order ( Commision Expense) Contoh: komisi untuk pemberi order, dan sebagainya. 3.4. Biaya transport penjualan (Transportation Expense) Contoh: Biaya bahan bakar mobil boks, biaya servis mobil, uang transport harian, dan sebagainya. 3.5. Biaya asuransi bagian penjualan (Selling Insurance Expense) Contoh: Alokasi biaya asuransi mobil boks, biaya asuransi kantor bagian penjualan. Persediaan Barang Dalam Perusahaan Manufaktur Jenis-jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur dapat dikelompokkan menjadi: 1. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Inventory) Istilah ini sering juga disebut Persedian Bahan (Material) saja. Persedian bahan adalah akun yang menunjukkan nilai harga pokok persediaan bahan baku yang tersedia pada suatu saat tertentu dan siap digunakan untuk proses produksi. Nilai persediaan akhir bahan diperoleh dari persediaan awal bahan ditambah dengan jumlah pembelian bersih bahan dan dikurangi dengan jumlah pemakaian bahan yang telah digunakan untuk produksi dalam satu periode. Contoh: Persediaan Kertas HVS 80 gram ukuran A4, Persediaan Kertas Dorslag 60 gram ukuran A4, Persediaan Tinta Oplos warna hitam, untuk perusahaan percetakan. 2. . Persediaan Bahan Penolong (Sub Material Inventory) Persedian bahan penolong adalah akun yang menunjukkan nilai harga pokok persediaan penolong yang tersedia pada suatu saat tertentu dan siap digunakan untuk membantu proses produksi. Nilai persediaan akhir bahan penolong diperoleh dari persediaan awal bahan penolong ditambah dengan jumlah pembelian bersih bahan penolong dan dikurangi dengan jumlah pemakaian bahan penolong yang telah digunakan untuk produksi dalam satu periode.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

5

Contoh: Persediaan lem, Persediaan karton manila warna 60 gram ukuran A4, Persediaan lap majun, Persediaan oli mesin, dan sebagainya, untuk perusahaan percetakan. 3. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process Inventory) Persediaan barang dalam proses (BDP) merupakan akun yang menunjukkan nilai bahan, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang sudah digunakan dalam proses produksi tetapi belum selesai sebagai barang jadi pada akhir periode. Nilai persediaan akhir BDP diperoleh dari persediaan awal BDP ditambah dengan jumlah biaya bahan, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang telah digunakan untuk menyelesaikannya, kemudian dikurangi dengan nilai persediaan barang jadi yang selesai dalam satu periode. Contoh: Persediaan BDP- pesanan CV Abadi, Persediaan BDP- pesanan LPMB, Persediaan BDP- pesanan Tn Amir, untuk perusahaan percetakan. 4. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory) Persediaan barang jadi adalah akun yang menunjukkan harga pokok barang yang sudah selesai dikerjakan dan nilai barang jadi yang masih ada pada akhir periode yang siap untuk dijual atau dikirimkan. Nilai persediaan akhir barang jadi diperoleh dari persediaan awal barang jadi ditambah dengan jumlah barang dalam proses (BDP) yang sudah selesai dikerjakan dan dikurangi dengan harga pokok penjualan barang dijual dalam satu periode. Contoh: Persediaan barang jadi- pesanan CV Abadi, Persediaan barang jadi- pesanan LPMB, Persediaan barang jadi- pesanan Tn Amir, dan sebagainya untuk perusahaan percetakan. Sistim Pengumpulan Harga Pokok Sistim pengumpulan harga pokok yang lazim digunakan dalam perusahaan manufaktur pesanan ada 2 (dua) macam, yaitu: 1. Sistim Fisik (Periodikal) Dalam sistim fisik, perhitungan biaya produksi dilakukan secara periodik dengan melakukan pemeriksaaan dan

perhitungan persediaan bahan langsung, bahan

penolong, barang dalam proses, dan barang jadi pada akhir periode. Dalam sistim ini tidak dilakukan pengumpulan biaya produksi secara khusus, sehingga sering dikatakan bahwa perusahaan manufaktur pesanan yang menggunakan sistim fisik ini tidak menerapkan akuntansi biaya.

PPPGK Sawangan

6

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

2. Sistim Perpetual (Perpectual) Dalam sistim perpetual, perhitungan biaya produksi dilakukan secara terus menerus sehingga setiap saat dapat diketahui biaya produksi yang terjadi secara total maupun untuk setiap pesanan. Perubahan yang terjadi karena pembelian atau pemakaian dalam persediaan bahan baku, bahan penolong, barang dalam proses dan barang jadi, dicatat secara terus menerus dan selalu menunjukkan posisi terakhir (up to date). Perusahaan yang menggunakan sistim perpetual ini dapat dikatakan telah menerapkan akuntansi biaya. Banyak perusahaan manufaktur yang berdasarkan pesanan menggunakan sistim perpetual dalam pengumpulan harga pokok. Dengan sistim perpetual, manajemen perusahaan dapat mengetahui informasi biaya produksi

dari waktu ke waktu dan dapat mengawasi atau

mengendalikan persediaan yang merupakan salah satu investasi cukup besar dalam perusahaan.

TEST FORMATIF 1. Jelaskan secara singkat perbedaan antara siklus akuntansi perusahaan manufaktur dengan siklus akuntansi perusahaan dagang dan jasa. 2. Jelaskan pengertian perusahaan manufaktur pesanan dan contoh-contoh perusahaan yang menerapkan pesanan. 3. Sebutkan klasifikasi biaya dalam perusahaan manufaktur pesanan dan beri contohnya. 4. Apakah yang dimaksud dengan istilah “prime cost” dan “conversion cost”? 5. Menurut anda, kenapa perusahaan manufaktur pesanan menggunakan biaya overhead pabrik dibebankan (applied) dalam menghitung harga pokok pesanan ?

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

7

KEGIATAN BELAJAR 2

Bukti Transaksi (Evidence) TUJUAN PENGAJARAN Setelah mempelajari KB 2 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat mengenal jenis transaksi dan macam-macam bukti transaksi perusahaan manufaktur. 2. Dapat menganalisis bukti-bukti transaksi perusahaan manufaktur. 3. Dapat memahami sistim dan prosedur pembelian bahan, pemakaian bahan, penbayaran gaji dan upah, serta pengeluaran biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi. 4. Dapat menghitung biaya overhead yang dibebankan kepada pesanan. 5. Dapat membuat contoh-contoh formulir dengan menggunakan program computer.

URAIAN MATERI

B

ukti Transaksi adalah bukti rekaman tertulis yang menjelaskan terjadinya suatu transaksi antar bagian dalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak eksternal. Setiap pencatatan jurnal harus berdasarkan pada bukti-bukti transaksi. Pencatatan tanpa bukti transaksi sangat lemah dan diragukan keabsahannya. Apabila

perusahaan sedang diperiksa (audit) oleh pihak luar, seperti kantor akuntan dan kantor pajak, maka pencatatan jurnal tanpa ada bukti transaksi akan dikoreksi atau dibatalkan. Bukti transaksi dapat dibedakan 2 macam, yaitu: 1. Bukti Intern, adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan. Contoh: Permintaan Pembelian, Order Pembelian, Permintaan Bahan, Order penjualan, Faktur (penjualan), Faktur Pajak (penjualan), Nota (penjualan), Nota retur, Kwitansi, dan sebagainya. 2. Bukti Ektern, adalah bukti transaksi yang diterima dari pihak luar perusahaan. Contoh: Faktur (pembelian), Faktur Pajak (pembelian), Nota (pembelian), Struk (pembelian), Kwitansi, dan sebagainya.

PPPGK Sawangan

8

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Kegiatan menganalisis bukti transaksi merupakan kegiatan pertama bagi akuntansi dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Kemampuan identifikasi bukti-bukti transaksi ini meliputi identifikasi jenis transaksi yang merupakan obyek pajak atau bukan, jenis akun yang digunakan, dan pengaruh transaksi terhadap keuangan perusahaan.

Ketentuan Bea Materai Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2000, yang dimaksud dengan benda materai adalah materai tempel atau kertas materai yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Setiap bukti atau dokumen tertentu wajib diberi materai sesuai dengan ketentuan. Besarnya ketentuan bea materai untuk tiap dokumen adalah: (dikutip untuk keperluan akuntansi) Dokumen dikenakan Bea Materai a. Kwitansi / Tanda Terima Uang

b. Cek dan Bilyet Giro c. Surat Perjanjian, Surat Pernyataan d. Surat Wesel, Promes, Aksep

TARIF BEA MATERAI Bebas materai untuk nominal sampai Rp. 250.000 Materai Rp.3000 untuk nominal antara Rp. 250.000 sampai Rp. 1.000.000,Materai Rp. 6000 utk nominal diatas Rp. 1.000.000 Materai Rp. 3000 Materai Rp. 6000 Materai Rp. 6000

e. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern perusahaan tidak dikenakan bea materai (bebas materai) Dalam membuat bukti transaksi untuk pihak luar atau menerima bukti transaksi dari pihak luar penting memperhatikan ketentuan bea materai di atas, karena menyangkut keabsahan bukti transaksi dari segi hukum.

Bukti Transaksi dan Analisis Bukti Transaksi Dalam Contoh Pembahasan Kasus UD Serat Cerdas bergerak dalam usaha percetakan buku-buku pelajaran berdasarkan pesanan dari penerbit atau distributor. Didirikan sejak tahun 1999 dan berdomisli di jalan Danau Mahalona no 25 Tangerang. Terdaftar di Kantor pelayanan pajak Tangerang dengan nomor NPWP 01.427.564.3.021.000. Berikut ini uraian pesanan dari salah satu pelanggan tetap perusahaan sbb:

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Nama Pemesan Nomor Pesanan Tanggal Pesanan Tanggal Selesai Jenis Pesanan Spesifikasi Harga persatuan Jumlah Pesanan Syarat Pembayaran

: : : : : : : : :

9

Toko Buku “Pelajar”, Jakarta P-001 1 April 2005 30 April 2005 Buku Akuntansi Biaya HVS Ukuran Quarto 220 halaman, cover jenis Art paper Rp. 30.000 200 Eksemplar Cash on Delivery

Untuk memberikan gambaran lengkap bagaimana siklus akuntansi diterapkan pada perusahaan manufaktur pesanan, dibawah ini dijelaskan satu persatu berdasarkan tahap kegiatannya.

Siklus Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku Berikut ini dijelaskan siklus bahan baku yang merupakan perluasan dari siklus akuntansi keuangan pada halaman sebelumnya. Seperti telah dikemukakan pada KB 1 bahwa perusahaan manufaktur membeli barang (bahan) untuk diolah/produksi menjadi barang jadi.

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

10

PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU Prosedur pembelian bahan baku dimulai dari adanya Permintaan Pembelian Bahan (Quetetion) dari bagian gudang kepada bagian pembelian, yang diteruskan dengan membuat Order Pembelian kepada pemasok. Selanjutnya pemasok mengirimkan barang ke bagian gudang untuk dibuatkan Laporan Penerimaan Bahan, dan mengirimkan faktur tagihan kepada bagian keuangan untuk dicatat ke dalam Kartu Hutang dan diproses pembayaran melalui Bukti Kas Keluar.

Bukti Transaksi dan Analisis Transaksi Bukti Transaksi untuk dasar pencatatan jurnal pembelian bahan baku (bagian akuntansi) 1. Formulir Permintaan Pembelian Bahan 2.

Formulir Order Pembelian

3.

Laporan Penerimaan bahan

4.

Faktur pembelian dan Faktu pajak dari pemasok

Transaksi 1 : Pembelian Bahan Baku Secara Kredit Untuk mengerjakan pesanan Toko Buku Pelajar, bagian gudang mengajukan Bukti Permintaan Pembelian Bahan (BPB) no: GD-02 tanggal 5 April 2005 kepada bagian pembelian. Bukti transaksi 1a.

UD SERAT CERDAS

BUKTI PERMINTAAN PEMBELIAN BAHAN

NO.BPB : GD-02 TGL : 5 April 2005 SIFAT : Segera

Harap dibelikan bahan-bahan dalam jumlah dan spesifikasi sebagai berikut : No 1 2 3 4

Departemen Gudang B

Diajukan: Bagian Gudang ------------------------

Irsan Lubis

Jenis HVS Quarto Biasa HVS Quarto Biasa HVS Quarto Warna HVS Quarto Warna Disetujui: Manager ------------------------

Spesifikasi 90 gram 60 gram 60 gram 70 gram

Sisa di gudang 20 15 5 4 1. 2. 3.

Satuan rim rim rim rim

Permintaan 100 200 50 60

Bagian Pembelian Bagian Akuntansi Arsip Gudang

Ket

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

11

Setelah menerima BPB dari bagian gudang, pada tanggal 8 April 2005 bagian pembelian membuat surat Order Pembelian kepada pemasok Toko Kertas seperti berikut ini, Bukti transaksi 1b.

UD SERAT CERDAS

NO.SPP : 041 TGL : 8 April 2005 SIFAT : Segera

SURAT PESANAN PEMBELIAN

Kepada Yth: Toko Kertas Tangerang Mohon dapat dikirimkan barang-barang dalam jumlah, spesifikasi dan harga dibawah ini : No 1 2 3 4

Jenis HVS Quarto Biasa HVS Quarto Biasa HVS Quarto Warna HVS Quarto Warna

Spesifikasi 90 gram 60 gram 60 gram 70 gram

Satuan rim rim rim rim

Kuantitas Harga/satuan 100 15.750 200 12.500 50 9.500 60 9.800 Jumlah

Jumlah 1.575.000 2.500.000 475.000 588.000 5.138.000

Tangerang, 8 April 2005

Syarat Penyerahan : 1. Barang harus sesuai yang dipesan 2. Barang dikirim ke gudang pembeli (FOB Destination)

MF Yusuf

Setelah menerima Order, pemasok langsung mengirimkan barang kepada bagian gudang pada tanggal 12 April 2006. Setelah jumlah barang diperiksa dan cocok sesuai permintaan, maka bagian gudang membuat Laporan Penerimaan Bahan nomor GT 09 tanggal 12 April 2005 seperti di bawah ini. Bukti transaksi 1c.

UD SERAT CERDAS

LAPORAN PENERIMAAN BAHAN BPB No : GD-02 Tgl 5-4-05 SPP No : 041 Tgl 8-4-05

No Urut 1 2 3 4

Kode Barang HQ 90 HQ 60 HQW6 HQW7

Diterima : Komang ------------------------

Lokasi A-405 A-405 A-405 A-405

Nama Barang HVS Quarto Biasa HVS Quarto Biasa HVS Quarto Warna HVS Quarto Warna

Spesifikasi

Satuan

90 gram 60 gram 60 gram 70 gram

rim rim rim rim

NO.LPB : GT-09 TGL : 12 April 2005 Nama Pemasok : Toko Kertas Gudang : A1

Dipesan 100 200 50 60

Jumlah Diterima 100 200 50 60

Selisih -----

Diperiksa: Musri ------------------------

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

12

Selanjutnya pemasok menyerahkan dokumen tagihan kepada bagian keuangan. terdiri dari faktur pembelian dan faktur pajak, yang dilampirkan surat order dan LPB. Bukti transaksi 1d : Faktur Penjualan

K U

TOKO KERTAS Tangerang

Kepada Yth. UD Serat Cerdas Jalan Mahalona No 25 TANGERANG Kode Barang HQ 90 HQ 60 HQW6 HQW7

J

J

INVOICE Nomor : FP 1578 Tanggal: 12–04-2005

Nama Barang HVS Quarto Biasa 90 gram HVS Quarto Biasa 60 gram HVS Quarto Warna 60 gram HVS Quarto Warna 70 gram

Pembayaran dengan Cek/Bilyet Giro baru dianggap sah, apabila telah diuangkan / dikliring. Barang dibeli tidak dapat dikembalikan

Irsan Lubis

Unit 100 rim 200 rim 50 rim 60 rim

Pesanan No LPB No Faktur Pajak No Termin Pembayaran Tanggal Jatuh Tempo

: SPP 041 : GT 09 : DEF.071.0000454 : 1 bulan : 12-05-2005

Harga/unit 15.750 12.500 9.500 9.800 Subtotal PPN 10% JUMLAH

Jumlah (Rp) 1.575.000 2.500.000 475.000 588.000 5.138.000 513.800 5.651.800

Tangerang, 12 April 2005 Bagian Penjualan

Bagian Akuntansi

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

13

Bukti transaksi 1e : Faktur Pajak Lembar ke 1: Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP

FAKTUR PAJAK

No. Faktur Penjualan Kontrak/Order *)

PENGUSAHA KENA PAJAK: Nama : TOKO KERTAS Alamat : Jl. Raden Fatah No 70A Tangerang N.P.W.P : 1 3 5 2 4 4 3 4 S.K. Pengukuhan

:

1 2 3 4

2

5

No. PKP.01.427.564.3.021.000

PEMBELI BKP/PENERIMA JKP: Nama : UD SERAT CERDAS Alamat : Jl Mahalona No 25 Tangerang N.P.W.P : 0 1 4 2 7 5 6 No

Nomor Seri: DEF0710000454

Nama Barang/Jasa Kena Pajak HVS Quarto Biasa 90 gram HVS Quarto Biasa 90 gram HVS Quarto Warna 60 gram HVS Quarto Warna 70 gram FP.1578 tgl. 12-4-2005

0

0

2

3

4

Tanggal : 14-01-2001

4

3

0

2

1

Kuantum

Harga satuan

100 rim 200 rim 50 rim 60 rim

15.750 12.500 9.500 9.800

0

0

0

Harga Jual/Penggantian/ Uang Muka

1.575.000 2.500.000 475.000 588.000

Jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka *)

5.138.000

Dikurangi potongan harga/Uang muka yang telah diterima *)

0

Dasar Pengenaan Pajak

5.138.000

PPN = 10 % x Dasar Pengenaan Pajak PPn BM

513.800 Tangerang, tgl 30 April 2005

……. % x DPP = Rp…………… …… % x DPP = Rp…………… Jumlah = Rp………….… Jumlah Rp. 5.651.800,-

( Lisdia Listari, SE MBA ) Nama terang

*) Coret yang tidak perlu KP. PPN. 2.A-89

Pencatatan Jurnal Transaksi Pencatatan jurnal transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi setelah menerima faktur pembelian dan faktur pajak. Pencatatan dilakukan ke dalam buku jurnal pembelian, kartu persediaan, dan kartu hutang dagang. Cara pencatatan jurnal akan dijelaskan pada KB 3.

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

14

Transaksi 2 : Pembelian Bahan Baku Secara Tunai Untuk mengerjakan pesanan Toko Buku Pelajar, bagian gudang mengajukan Bukti Permintaan Pembelian Bahan (BPB) no: GD-03 tanggal 10 April 2005 kepada bagian pembelian. Bukti transaksi 2a.

UD SERAT CERDAS

BUKTI PERMINTAAN PEMBELIAN BAHAN

NO.BPB : GD-03 TGL : 10 April 2005 SIFAT : Segera

Harap dibelikan bahan-bahan dalam jumlah dan spesifikasi sebagai berikut : No 1 2

Departemen Gudang B

Jenis HVS Quarto Warna HVS Quarto Warna

Diajukan:

Spesifikasi 60 gram 70 gram

Sisa di gudang 55 64

Satuan rim rim

Permintaan 50 60

Ket

Disetujui:

Bagian Gudang ------------------------

1. 2. 3.

Manager ------------------------

Bagian Pembelian Bagian Akuntansi Arsip Gudang

Setelah menerima BPB dari bagian gudang, pada tanggal 12 April 2005 bagian pembelian membuat surat Order Pembelian kepada pemasok Toko Potlot seperti dibawah ini, Bukti transaksi 2b.

UD SERAT CERDAS

SURAT PESANAN PEMBELIAN

NO.SPP : 042 TGL : 12 April 2005 SIFAT : Segera

Kepada Yth: Toko Potlot Tangerang Mohon dapat dikirimkan barang-barang dalam jumlah, spesifikasi dan harga dibawah ini : No 1 2

Jenis HVS Quarto Warna HVS Quarto Warna

Spesifikasi 60 gram 70 gram

Satuan rim rim

Kuantitas 50 60

Harga/satuan 9.500 9.800

Jumlah 475.000 588.000

Jumlah Syarat Penyerahan : 1. Barang harus sesuai yang dipesan 2. Barang dikirim ke gudang pembeli (FOB Destination)

Irsan Lubis

1.063.000 Tangerang, 12 April 2005 MF Yusuf

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

15

Setelah menerima Order, pemasok mengirimkan barang kepada bagian gudang pada tanggal 15 April 2006. Setelah jumlah barang diperiksa dan cocok sesuai permintaan, maka bagian gudang membuat Laporan Penerimaan Bahan nomor GT 10 tanggal 15 April 2005 seperti pada halaman berikut ini. Bukti transaksi 2c.

UD SERAT CERDAS

NO.LPB : GT-10 TGL : 15 April 2005 Nama Pemasok : Toko Potlot Gudang : A1

LAPORAN PENERIMAAN BAHAN BPB No : GD-03 Tgl 10-4-05 SPP No : 042 Tgl 12-4-05

No Urut 1 2

Kode Barang HQW6 HQW7

Lokasi A-405 A-405

Diterima :

Nama Barang HVS Quarto Warna HVS Quarto Warna

Spesifikasi

Satuan

60 gram 70 gram

rim rim

Jumlah Diterima 50 60

Dipesan 50 60

Selisih ---

Diperiksa:

Komang ------------------------

Musri ------------------------

Selanjutnya pemasok menyerahkan dokumen tagihan kepada bagian keuangan. terdiri dari faktur pembelian dan faktur pajak, yang dilampirkan surat order dan LPB. Bukti transaksi 2d : Faktur Penjualan

P U

TOKO POTLOT Jakarta

Kepada Yth. UD Serat Cerdas Jalan Mahalona No 25 TANGERANG Kode Barang HQW6 HQW7

Pesanan No LPB No Faktur Pajak No Termin Pembayaran Tanggal Jatuh Tempo

NOTA Nomor : 019 Tanggal: 16–04-2005

Nama Barang HVS Quarto Warna 60 gram HVS Quarto Warna 70 gram

Unit 50 rim 60 rim

Harga/unit 9.500 9.800

: SPP 042 : GT 10 : CFJ.071.0000015 : Cash : 16-04-2005

Jumlah (Rp) 475.000 588.000

Subtotal PPN 10% JUMLAH J

J

Pembayaran dengan Cek/Bilyet Giro baru dianggap sah, apabila telah diuangkan / dikliring. Barang dibeli tidak dapat dikembalikan

1.063.000 106.300 1.169.300

Jakarta, 16 April 2005 Bagian Penjualan

Bagian Akuntansi

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

16

Bukti transaksi 2e : Faktur Pajak Lembar ke 1: Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP

FAKTUR PAJAK

No. Faktur Penjualan/ Kontrak/Order *)

Nomor Seri: CFJ-071-0000015

PENGUSAHA KENA PAJAK: Nama : TOKO POTLOT Alamat : Jl. Daan Mogot Km 45 Cengkareng Jakarta N.P.W.P : 2 5 9 2 4 4 3 4 2 S.K. Pengukuhan

:

No. PKP.01.427.564.3.029.000

PEMBELI BKP/PENERIMA JKP: Nama : UD SERAT CERDAS Alamat : Jl Mahalona No 25 Tangerang N.P.W.P : 0 1 4 2 7 5 6 No 1 2

5

Nama Barang/Jasa Kena Pajak HVS Quarto Warna 60 gram HVS Quarto Warna 70 gram

0

0

5

3

2

Tanggal : 26-07-2002

4

3

0

2

1

Kuantum

Harga satuan

50 rim 60 rim

9.500 9.800

0

0

0

Harga Jual/Penggantian/ Uang Muka

475.000 588.000

Nota 019 tgl. 16-4-2005

Jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka *)

1.063.000

Dikurangi potongan harga/Uang muka yang telah diterima *) Dasar Pengenaan Pajak

0 1.063.000

PPN = 10 % x Dasar Pengenaan Pajak PPn BM

106.300 Tangerang, tgl 30 April 2005

……. % x DPP = Rp…………… …… % x DPP = Rp…………… Jumlah = Rp………….… Jumlah Rp. 1.169.300,*) Coret yang tidak perlu KP. PPN. 2.A-89

Irsan Lubis

( Sanjaya Herlambang ) Nama terang

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

17

Bukti transaksi 2f : Bukti Kas Keluar

S C

UD SERAT CERDAS

BUKTI KAS KELUAR Dibayar Kepada : Toko Potlot Alamat : Jakarta ………………………………………. Nomor Akun 13101 14201 11103

Debet

Kredit

1.063.000 106.300 ----

------1.169.300

NOMOR : BKK 4015 TANGGAL : 16 April 2005

Jenis Pembayaran : 1. TUNAI 2. CEK/GIRO BANK BCA Nomor C01 Tgl 18 April 2005

Uraian

Jumlah

Pembelian bahan baku Nota 019, LPB no GT 10. (satu juta seratus enam puluh sembilan ribu tiga ratus rupiah)

1.169.300

Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Kasir

Disetujui oleh,

Aisha

MF Yusuf

Agistya

MF Yusuf

Pencatatan Jurnal Transaksi Pencatatan jurnal transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi setelah menerima faktur pembelian, faktur pajak dan bukti kas keluar. Pencatatan dilakukan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas dan kartu persediaan. Cara pencatatan jurnal akan dijelaskan pada KB 3. PROSEDUR PEMAKAIAN BAHAN BAKU Prosedur pemakaian bahan baku dimulai dari adanya permintaan bagian produksi ke bagian gudang atas sejumlah bahan tertentu untuk digunakan dalam proses produksi. Bukti Transaksi dan Analisis Transaksi Bukti Transaksi untuk dasar pencatatan jurnal pemakaian bahan baku (bagian akuntansi) 1. Formulir Permintaan Bahan Transaksi 3 : Pemakaian Bahan Untuk Pesanan P-001 (Toko Pelajar) Pada tanggal 12 April 2005 bagian produksi mengajukan Bukti Permintaan Bahan no: C-301 kepada bagian gudang.

PPPGK Sawangan

18

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Bukti transaksi 3.

UD SERAT CERDAS

NO.BPB : C-301 TGL : 12 April 2005 Pesanan: P-001

BUKTI PERMINTAAN BAHAN

Harap dikeluarkan bahan-bahan dalam jumlah dan spesifikasi sebagai berikut : No 1 2 3

Departemen

Jenis

Spesifikasi

Satuan

Permintaan

Percetakan

HVS Quarto Biasa HVS Quarto Biasa HVS Quarto Warna

90 gram 60 gram 60 gram

rim rim rim

10 80 10

No Pesanan P001 P001 P001

Harga Pokok *) 157.500 1.000.000 95.000 1.252.500

Diajukan:

Disetujui:

Bagian Cetak ------------------------

Manager ------------------------

1. 2. 3.

Bagian Gudang Bagian Akuntansi Arsip Administrasi Produksi

Setelah menerima permintaan bahan dari bagian produksi, pada tanggal 12 April 2005 bagian gudang mengeluarkan bahan seperti diminta dan menyerahkan kepada bagian produksi. Salah satu salinan Bukti Permintaan Bahan dari bagian produksi ditujukan kepada bagian akuntansi, selanjutnya bagian akuntansi mencatat permintaan tersebut ke dalam Kartu Persediaan dan menghitung harga pokok barang yang dikeluarkan sebagai berikut: 10 rim kertas HVS Quarto biasa 90 gram x Rp. 15.750 = Rp. 157.500 80 rim kertas HVS Quarto biasa 60 gram X Rp. 12.500 = Rp. 1.000.000 10 rim kertas Quarto warna 60 gram x Rp. 9.500 = Rp. 95.000 Jumlah Rp. 1.252.500 Nilai harga pokok bahan biasanya ditulis bagian akuntansi pada formulir permintaan bahan kolom harga pokok (lihat contoh di atas). BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Bukti Transaksi : 1. Daftar gaji & upah bagian produksi – diterima dari bagian Personalia 2. Kartu absensi, yaitu kartu catatan jam kehadiran karyawan di perusahaan, yang mana menunjukkan jam kerja normal dan jam kerja lembur selama periode gaji – diterima dari bagian Personalia 3. Kartu jam kerja, yaitu kartu catatan yang menunjukkan waktu yang menghabiskan karyawan produksi untuk menyelesaikan suatu pesanan tertentu – diterima dari bagian Produksi.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

19

Formulir Pencatatan Yang Digunakan : 1. Daftar alokasi gaji & upah 2. Kartu harga pokok pesanan Transaksi 4 : Pembayaran Gaji dan Upah Berikut ini adalah Daftar Gaji & Upah bagian produksi untuk bulan April 2005, yang diterima dari Bagian Personalia. Bukti transaksi 4a.

UD SERAT CERDAS Bulan April 2005

PPPGK Sawangan

20

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Anggap saja pekerjaan bagian produksi selama bulan April 2005 hanya untuk menyelesaikan pesanan toko buku “ PELAJAR” dengan nomor : P-001, hal ini sesuai dengan jumlah jam kerja menurut kartu jam kerja yang diterima dari bagian produksi. Pembayaran Gaji & Upah dilaksanakan pada hari Sabtu, dengan menggunakan Bukti Kas Keluar No. BKK 4020. tanggal 30 April 2005. Bukti transaksi 4b.

S C

UD SERAT CERDAS

BUKTI KAS KELUAR

Jenis Pembayaran : 1. TUNAI 2. CEK/GIRO BANK………………………. Nomor…………… Tgl……………….

Dibayar Kepada : Karyawan Alamat : ……………………… ………………………………………. Nomor Akun

Debet

Kredit

53101 54102 11102 21104 13102

1.232.500 495.000 ----

--1.547.125 80.375 100.000

62101 11102 21104

2.300.000 ---

-2.070.000 230.000

NOMOR : BKK 4020 TANGGAL : 30 April 2005

Uraian

Jumlah

Gaji dan Upah Produksi April 2005: Tenaga kerja langsung Rp. 1.232.500 Tenaga kerja tidak langsung Rp. 495.000 Jumlah Gaji dan Upah Rp. 1.727.500 Dipotong: PPh psl 21 Rp. ( 80.375 ) Pinjaman Kary Rp. (100.000) Jumlah bersih Rp. 1.547.125 Gaji Bagian Kantor April 2005: Gaji kotor Rp.2.300.000,Dipotong: PPh psl 21 Rp. (230.000) Jumlah bersih Rp. 2.070.000 Jumlah Gaji Dibayar

Rp.

3.617.125

Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Kasir

Disetujui oleh,

Aisha

MF Yusuf

Agistya

MF Yusuf

Pencatatan Jurnal Transaksi Pencatatan jurnal transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi setelah menerima daftar gaji dan upah dari bagian personalia dan bukti kas keluar dari bagian keuangan. Pencatatan dilakukan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas dan kartu harga pokok pesanan Cara pencatatan jurnal akan dijelaskan pada KB 3.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

21

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Siklus biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya terdiri dari kumpulan biaya sebagai berikut: a. Biaya tenaga kerja tak langsung b. Pemakaian perlengkapan pabrik c. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin d. Biaya listrik pabrik e. Biaya pemakaian air untuk pabrik f. Biaya asuransi pabrik g. Biaya depresiasi mesin h. Biaya depresiasi gedung pabrik i. Dan sebagainya Transaksi 5: Pembayaran biaya reparasi dan pemeliharaan Pada tanggal 17 April 2005, Bagian produksi meminta tehnisi luar untuk melakukan perbaikan dan penggantian suku cadang mesin cetak, yang menghabiskan biaya sebesar Rp.300.000,Bagian keuangan membuat bukti kas keluar no BKK 4016 untuk bukti pengeluaran tunai. Transaksi 6: Pembelian perlengkapan pabrik secara tunai Pada tanggal 18 April 2005, Bagian pembelian membeli lap majun untuk keperluan bagian produksi seharga Rp.100.000,- Bagian keuangan membuat bukti kas keluar no BKK 4017.

PPPGK Sawangan

22

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Bukti transaksi 5 : Bukti Kas Keluar

S C

UD SERAT CERDAS

BUKTI KAS KELUAR Dibayar Kepada : Tehnisi Luar Alamat : Tangerang ………………………………………. Nomor Akun

Debet

Kredit

54102

300.000

----

----

300.000

11102

NOMOR : BKK 4016 TANGGAL : 17 April 2005

Jenis Pembayaran : 1. TUNAI 2. CEK/GIRO BANK …… Nomor …… Tgl ……

Uraian

Jumlah

Biaya reparasi dan penggantian suku cadang mesin cetak (tiga ratus ribu rupiah)

300.000

Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Kasir

Disetujui oleh,

Aisha

MF Yusuf

Agistya

MF Yusuf

Bukti transaksi 6 : Bukti Kas Keluar

S C

UD SERAT CERDAS

BUKTI KAS KELUAR Dibayar Kepada : Toko Perlengkapan Alamat : Tangerang ……………………………………….

NOMOR : BKK 4017 TANGGAL : 18 April 2005

Jenis Pembayaran : 1. TUNAI 2. CEK/GIRO BANK BCA Nomor …. Tgl ………….

Nomor Akun

Debet

Kredit

54102

100.000

----

----

100.000

Pembelian lap majun untuk keperluan pabrik (seratus ribu rupiah)

Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Kasir

Disetujui oleh,

Aisha

MF Yusuf

Agistya

MF Yusuf

11102

Uraian

Jumlah 100.000

Pencatatan Jurnal Transaksi Pencatatan jurnal transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi setelah menerima faktur pembelian, faktur pajak dan bukti kas keluar. Pencatatan dilakukan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas dan kartu persediaan. Cara pencatatan jurnal akan dijelaskan pada KB 3.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

23

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Khusus Metode Harga Pokok Pesanan, biaya overhead pabrik yang diperhitungkan kedalam Harga Pokok adalah berdasarkan tarif biaya Overhead Pabrik ditentukan dimuka. Hal ini diseKBkan karena biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi, seperti Listrik Pabrik, asuransi pabrik, penyusutan mesin dll. Sulit dipisahkan untuk setiap pesanan. Padahal harga pokok pesanan harus segera dapat dihitung pada saat selesainya dikerjakan. Tarif Biaya Overhead Pabrik dihitung menggunakan dasar pembebanan berdasarkan : a. Jam Tenaga Kerja Langsung b. Satuan Produk c. Jam Mesin Umpamakan dasar pembebanan biaya overhead pabrik ditetapkan berdasarkan jam tenaga kerja langsung, maka rumusnya sebagai berikut:

Tarif BOP =

Taksiran biaya overhead selama satu tahun Taksiran jam tenaga kerja langsung

Biaya overhead pabrik dibebankan = Tarif BOP x Jam tenaga kerja langsung sesungguhnya. Bukti Transaksi : - Bukti Memorial Formulir Pencatatan yang digunakan :

1. Jurnal Umum Memorial 2. Kartu Harga Pokok Pesanan

Transaksi 7: Pembebanan biaya overhead pabrik Pada awal tahun 2005 ditetapkan anggaran biaya overhead pabrik selama 1 tahun sebesar Rp. 38.447.000 dengan jam kerja langsung sebanyak 10.000 jam. Tarif BOP =

Taksiran biaya overhead selama satu tahun Taksiran jam tenaga kerja langsung Rp. 38.447.000 / 10.000 jam = Rp. 3.844,7 per jam TKL.

Misal dalam pengerjaan pesanan P-001 diperlukan jam tenaga kerja sebanyak 264 jam tenaga kerja langsung, maka besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan terhadap pesanan P-001 adalah: Tarif BOP per jam x Jam tenaga kerja langsung sesungguhnya. Rp. 3.844,7 x

264 jam = Rp. 1.015.000,-

Pencatatan Jurnal Transaksi Pencatatan jurnal transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi setelah membuat Bukti Memorial no. BM 01 pada tanggal 30 April 2005. Pencatatan dilakukan ke dalam buku jurnal memorial dan kartu harga pokok pesanan. Cara pencatatan jurnal akan dijelaskan pada KB 3.

PPPGK Sawangan

24

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Bukti transaksi 7: Bukti Memorial

UD SERAT CERDAS

S

BUKTI MEMORIAL

NOMOR : BM 01 TANGGAL : 30 April 2005

Untuk : Bagian Pembukuan Dari : MANAGER Perihal : Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada pesanan P-001 Nama Akun

Debet

Dibukukan oleh,

Kredit

Uraian

Jumlah

Pembebanan didasarkan jam tenaga kerja langsung sebanyak 264 jam dengan tarif Rp.3.844,7 / jam

1.015.000

Verifikasi oleh,

Manager

PESANAN SELESAI DIKERJAKAN Harga pokok produk dihitung setelah pesanan selesai dikerjakan. Formulir yang digunakan: 1. Jurnal Memorial 2. Buku Besar 3. Kartu Harga Pokok Pesanan

4. Kartu Persediaan Barang Jadi Transaksi 8 : Pesanan selesai dikerjakan Pada tanggal 30 April 2005, pesanan nomor P-01 selesai diproduksi dan diserahkan kepada gudang, terdiri dari 200 eksemplar buku akuntansi biaya. Pencatatan menggunakan Bukti Memorial no.BM 02 tanggal 30 April 2005

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

25

Bukti transaksi 8 : Bukti memorial

S

UD SERAT CERDAS

BUKTI MEMORIAL

NOMOR : BM 02 TANGGAL : 30 April 2005

Untuk : Bagian Pembukuan Dari : MANAGER Perihal : Pesanan P-001 selesai dikerjakan. Buat dan hitung biaya produksi. Nama Akun

Debet

Dibukukan oleh,

Kredit

Uraian

Jumlah

P-001 Biaya bahan baku Rp.1.252.500 Biaya tenaga kerja Rp.1.232.500 Biaya overhead pabrik Rp.1.015.000 Jumlah biaya produksi Rp.

3.500.000

Verifikasi oleh,

Manager

PESANAN DISERAHKAN KEPADA PEMESAN Bukti transaksi: 1. Faktur Penjualan 2. Tanda Terima Formulir yang digunakan: 1. Jurnal Penerimaan Kas 2. Buku Besar 3. Kartu Persediaan Barang Jadi Transaksi 9 : Pengiriman pesanan dan penagihan Pada tanggal 30 April 2005, pesanan nomor P 001, terdiri dari 200 eksemplar Buku Akuntansi Biaya dikirimkan ke Toko Buku Pelajar, dengan disertai tagihan faktur penjualan dibawah ini.

PPPGK Sawangan

26

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Bukti transaksi 9a : Faktur Penjualan

SC

UD SERAT CERDAS

FAKTUR PENJUALAN Kepada Yth.

Toko Buku Pelajar

Nomor : FP 001 Tanggal: 30 April 2005

JAKARTA

Pesanan Penjualan No: P-001 Surat Jalan No : SJ 001 Faktur Pajak No : DKNJ 01.0457 Termin Pembayaran : COD Tanggal Jatuh Tempo : Hari ini

Sesuai dg permintaan saudara, bersama ini kami kirimkan barang-barang sebagai berikut: Kode Barang AKB4-01

Nama Barang Unit Harga/unit Buku Akuntansi Biaya 200 Exp Rp. Daftar Referensi 30.000

1. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Satu,

Potongan 10% WilliamPPN K. Carter, JUMLAH

Jumlah (Rp) Rp. 6.000.000 0 Rp. 600.000 Milton F. Usry, Rp. 6.600.000

2004.

2. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Dua, William K. Carter, Milton F. Usry, 2004. Harap diperiksa jumlah barang diterima. 3. Activity Based Pembayaran Cek/Bilyet GiroCost baru System, dianggap sah, apabila sudah diuangkan.

Tangerang,

30 April 2005

Edisi 6, Mulyadi, 2003. Bagian Penjualan

Bagian Akuntansi

Karena UD SERAT CERDAS merupakan PKP, maka selain membuat Faktur Penjualan juga harus membuat Faktur Pajak Standar, seperti contoh pada halaman berikut.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

27

Bukti transaksi 9b : Faktur Pajak Lembar ke 1: Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP

FAKTUR PAJAK

No. Faktur Penjualan/ Kontrak/Order *)

PENGUSAHA KENA PAJAK: Nama : UD SERAT CERDAS Alamat : Jl Mahalona No 25 Tangerang N.P.W.P : 0 1 4 2 7 5 6 S.K. Pengukuhan

:

4

Nomor Seri: DKNJ-01-0000457

3

No. PKP.01.427.564.3.029.000

1

Nama Barang/Jasa Kena Pajak AKB4-01 Buku Akuntansi Biaya

2

1

0

0

0

Tanggal : 26-07-2001

PEMBELI BKP/PENERIMA JKP: Nama : TOKO BUKU PELAJAR Alamat : Jl Kemanggisan Raya no 70A Jakarta N.P.W.P : 0 9 8 1 7 4 1 4 9 No

0

0

2

1

Kuantum

Harga satuan

200 exp

30.000

2

1

1

Harga Jual/Penggantian/ Uang Muka

6.000.000

FP. 001 tgl. 30-4-2005

Jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka *)

6.000.000

Dikurangi potongan harga/Uang muka yang telah diterima *)

0

Dasar Pengenaan Pajak

6.000.000

PPN = 10 % x Dasar Pengenaan Pajak PPn BM

600.000 Tangerang, tgl 30 Mei 2005

……. % x DPP = Rp…………… …… % x DPP = Rp…………… Jumlah = Rp………….… Jumlah Rp. 6.600.000,-

( MF Yusuf ) Nama terang

*) Coret yang tidak perlu KP. PPN. 2.A-89

PPPGK Sawangan

28

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

BUKTI PENGELUARAN KAS Untuk melengkapi transaksi di atas, dibawah ini disajikan beberapa bukti transaksi pengeluaran kas untuk kantor. Bukti transaksi 10 : Bukti Kas Keluar

S C

UD SERAT CERDAS

BUKTI KAS KELUAR Dibayar Kepada : Bagian umum Alamat : Tangerang ……………………………………….

Nomor Akun

Debet

NOMOR : BKK 4018 TANGGAL : 18 April 2005

Jenis Pembayaran : 1. TUNAI 2. CEK/GIRO BANK BCA Nomor …. Tgl ………….

Kredit

Uraian

Jumlah

Rek. Listrik - Maret 05 Rp.300.000 Rek.Telpon – Maret 05 Rp.150.000 Perlengkapan kantor Rp.120.000

570.000

Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Kasir

Disetujui oleh,

Aisha

MF Yusuf

Agistya

MF Yusuf

Bukti transaksi 11 : Bukti Kas Keluar

S C

UD SERAT CERDAS

BUKTI KAS KELUAR Dibayar Kepada : Toko Perlengkapan Alamat : Tangerang ……………………………………….

Nomor Akun

Irsan Lubis

Debet

Kredit

NOMOR : BKK 4019 TANGGAL : 20 April 2005

Jenis Pembayaran : 1. TUNAI 2. CEK/GIRO BANK BCA Nomor …. Tgl ………….

Uraian

Jumlah

Pembelian perlengkapan penjualan - Kertas bungkus coklat Rp.100.000 - Tali rapia Rp. 15.000

115.000

Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Kasir

Disetujui oleh,

Aisha

MF Yusuf

Agistya

MF Yusuf

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

29

KEGIATAN BELAJAR 3

Jurnal Khusus (Special Journal) TUJUAN PENGAJARAN Setelah mempelajari KB 3 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat menjelaskan fungsi dan macam- macam jurnal khusus. 2. Dapat mencatat transaksi ke dalama jurnal khusus secara tepat dan benar.

URAIAN MATERI Penggunaan Jurnal Khusus dalam perusahaan manufaktur alam kegiatan perusahaan manufaktur, sering terjadi transaksi sejenis dan berulang-

D

ulang. Penggunaan jurnal umum tentu saja sangat sulit dan tidak efisien. Untuk mengatasi hal tersebut, lazimnya perusahaan menggunakan jurnal khusus untuk mencatat transaksi-transaksi sejenis dan berulang terjadi.

Jenis-Jenis Jurnal Khusus (Special Journal) Dalam praktek dalam perusahaan manufaktur, sekurang-kurangnya ada 6 (enam) macam jurnal khusus atau sering juga disebut buku jurnal transaksi. 1. Buku Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi pembelian barang dagangan secara kredit. Untuk pembelian secara tunai, pencatatan tidak dilakukan dalam jurnal pembelian, melainkan dalam jurnal pengeluaran kas. 2. Buku Jurnal Penjualan ( Sales Journal ) Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Untuk penjualan secara tunai, pencatatan tidak dilakukan dalam jurnal penjualan, melainkan dalam jurnal penerimaan kas. 3. Buku Jurnal Pengeluaran Kas ( Cash Payment Journal ) Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi pengeluaran kas, seperti pembayaran hutang, pembelian tunai, biaya-biaya operasi, pembelian aktiva tetap, dan sebagainya.

PPPGK Sawangan

30

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

4. Buku Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipt Journal ) Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi penerimaan kas, seperti penerimaan piutang, penjualan tunai, pendapatan bunga, sewa, dan sebagainya. 5. Buku Jurnal Pemakaian Bahan (Material Used Journal) Merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat pemakaian bahan baku. 6. Buku Jurnal Umum ( General Journal ) Merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dikelompokkan kedalam 5 (lima) jurnal khusus diatas, seperti retur penjualan, retur pembelian, ayat penyesuaian, kesalahan pencatatan, penyusutan, dan sebagainya. Pencatatan Jurnal Khusus Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dilakukan setiap hari, sedangkan posting jurnal ke dalam buku besar dapat dilakukan setiap akhir bulan. Khusus transaksi penjualan kredit, setelah dicatat dalam jurnal penjualan, juga harus diposting ke dalam buku pembantu piutang dan kartu persediaan barang jadi untuk setiap kali terjadi transaksi. Hal ini agar buku pembantu piutang dagang dan kartu persediaan barang jadi selalu menunjukkan saldo terbaru untuk tujuan penagihan. Khusus transaksi pembelian kredit, setelah dicatat dalam jurnal pembelian, juga harus diposting ke dalam buku pembantu hutang dan kartu persediaan bahan untuk setiap kali terjadi transaksi. Hal ini agar buku pembantu hutang dagang dan kartu persediaan bahan selalu menunjukkan saldo terbaru. Khusus transaksi pemakaian bahan, setelah dicatat dalam jurnal pemakaian bahan, juga harus diposting ke dalam kartu persediaan bahan untuk setiap kali terjadi transaksi. Hal ini agar kartu persediaan bahan selalu menunjukkan saldo terbaru. Pencatatan transaksi-transaksi UD SERAT CERDAS bulan April 2005 ke dalam jurnal khusus. Jurnal Pembelian Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Uraian, Nama Pemasok, Nomor Surat Order Pembelian (SPP), Nomor Laporan Penerimaan Bahan (LPB), Hutang Dagang (K)/Persediaan Bahan Baku (D), Persediaan Bahan Penolong (D) , PPN Masukan (D) dan Lain-Lain (D), digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian bahan baku dan bahan penolong, baik secara kredit maupun tunai. Termasuk pembelian bahan baku secara tunai, pertama dicatat dalam Jurnal Pembelian untuk mencatat semua pembelian bahan dalam satu register, kemudian mencatat jurnal pengeluaran kas sebagai pembayaran hutang pada tanggal yang sama.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Pencatatan JURNAL KHUSUS

31

UD SERAT CERDAS

JURNAL PEMBELIAN Bulan : April 2005 KREDIT

Tgl

Uraian

Nama Pemasok

No. SPP

No. LPB

Hutang Dagang

Persediaan Bahan Baku

21110

11410

DEBET Persediaan PPN Bahan Masukan Penolong 11510

11211

Lain –Lain Ket

Juml ah

2005 Apr

12

Kertas HVS Quarto biasa

Toko Kertas

041

GT09

5.651.800

5.138.000

513.800

16

Kertas HVS Quarto warna

Toko Potlot

042

GT10

1.169.300

1.063.000

106.300

6.821.100

6.201.000

620.100

Jumlah

Jurnal Penjualan Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Uraian, Nama Pelanggan, Nomor Faktur, Termin, Penjualan (K) dan PPN Keluaran (K) / Piutang Dagang (D) dan Lain-Lain (D), Persediaan Barang Jadi (K) dan Harga Pokok Penjualan (D), digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang jadi, baik secara kredit maupun tunai. Termasuk penjualan barang jadi secara tunai, pertama dicatat dalam Jurnal Penjualan untuk mencatat semua penjualan barang jadi dalam satu register, kemudian mencatat jurnal penerimaan kas sebagai penerimaan piutang pada tanggal yang sama.

UD SERAT CERDAS

JURNAL PENJUALAN Bulan : April 2005

Tgl

Uraian

Nama Pelanggan

No. Faktur

Termin

Penjualan

KREDIT Persediaan Barang Jadi

21110 2005 Apr 30

200 buku Akt Biaya

Jumlah

Toko Pelajar

FP001

Cash

PPN Keluaran

Piutang Dagang

DEBET Harga Pokok Penjualan

11410

11510

11211

6.000.000

3.500.000

600.000

6.600.000

3.500.000

6.000.000

3.500.000

600.000

6.600.000

3.500.000

Lain –Lain Ket

Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Uraian, Nama Pemasok, Nomor Bukti Kas Keluar, Pinjaman (K), Kas/Bank (K) dan PPh pasal 21 (K) / Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung (D), Hutang Dagang (D), PPN Masukan (D) dan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (D), digunakan untuk mencatat semua transaksi pembayaran yang dilakukan perusahaan. Termasuk pembelian bahan baku secara tunai, pertama dicatat dalam Jurnal Pembelian untuk mencatat semua pembelian bahan dalam satu register, kemudian mencatat jurnal pengeluaran kas sebagai pembayaran hutang pada tanggal yang sama.

PPPGK Sawangan

Juml ah

32

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

UD SERAT CERDAS

JURNAL PENGELUARAN KAS Bulan : April 2005

KREDIT Tgl

Uraian

2005 Apr 16 17 18 18

No. BKK

Kertas HVS Quarto warna Perbaikan mesin Perlengkapan Pabrik Biaya kantor

4015 4016 4017 4018

20

Biaya penjualan

4019

30

Karyawan

4020

DEBET

Pinja man

Kas/Bank

PPh psl 21

13102

11102

21104

--

Hutang Dagang 21110

1.169.300 300.000 100.000 570.000

Serba serbi Ket

54102

Jumlah

Reparasi Mesin Perlengk.Pabrik

300.000 100.000

BTKTL

495.000

1.169.300

115.000

Jumlah

BOP Sesungguhnya Jumlah

100.000

3.617.125

310.375

100.000

3.116.425

310.375

By. Listrik By. Telpon Perlengk.Kantor

300.000 150.000 120.000

Perlengk.Penjualan

115.000

BDP-BTKL By. Gaji Kantor

1.232.500 2.300.000

1.169.300

4.217.500

895.000

Jurnal Penerimaan Kas Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Uraian, Nama Pelanggan, Nomor Bukti Kas Masuk, Pinjaman (K), Piutang Dagang (K) dan Pendapatan (K) / Kas Bank (D) dan Potongan Penjualan (D), digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas dari manapun sumbernya. Termasuk penjualan barang jadi secara tunai, pertama dicatat dalam Jurnal Penjualan untuk mencatat semua penjualan barang jadi dalam satu register, kemudian mencatat jurnal penerimaan kas sebagai penerimaan piutang pada tanggal yang sama.

UD SERAT CERDAS

JURNAL PENERIMAAN KAS Bulan : April 2005

Tgl 2005 Apr 30

Uraian

Pelunasan FP 001

Jumlah

Nama Pelanggan Toko Pelajar

No. BKM

BKM 001

Pinja man 13102

KREDIT Piutang dagang 11102

Pendapatan

Kas/Bank

21104

11102

6.600.000

6.600.000

6.600.000

6.600.000

DEBET Potongan Penjualan 21110

Jurnal Pemakaian Bahan Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Nomor Bukti Permintaan Bahan, Uraian, Nomor Pesanan, Barang Dalam Proses – Biaya Bahan (D) dan Persediaan Bahan Baku (K), digunakan untuk mencatat semua transaksi pemakaian bahan baku yang dilakukan oleh bagian produksi.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

33

CV SERAT CERDAS

JURNAL PEMAKAIAN BAHAN BAKU Bulan April 2005 Tgl

NO BPB

2005 April 12

C 301

Uraian

No Pesanan

DEBET BDP – Biaya Bahan

P 001

10 rim kertas HVS Quarto 90 gram 80 rim kertas HVS Quarto 60 gram 10 rim kertas Quarto warna 60 gram

1.252.500

KREDIT Persed. Bahan Baku 157.500 1.000.000 95.000

Jurnal Umum Memorial Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Nomor Jurnal, Nama Akun, Nomor Akun, Reff., Debet dan Kredit, digunakan untuk mencatat transaksi selain transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemakaian bahan baku.

CV SERAT CERDAS

JURNAL UMUM MEMORIAL Bulan : April 2005 No Jurnal

Tanggal 2005 April

Nama Akun

Nomor Akun

Reff

Debet (Rp)

Kredit (Rp)

30

BM 01

BDP – BOP Dibebankan Biaya Overhead

1.015.000 -----

----1.015.000

30

BM 02

Persediaan Barang Jadi BDP – Biaya Bahan BDP – Biaya TKL BDP – BOP Dibebankan

3.500.000 -------------

----1.252.500 1.232.500 1.015.000

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

34

KEGIATAN BELAJAR 4

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) TUJUAN PENGAJARAN Setelah mempelajari KB 4 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat menjelaskan penggunaan buku besar pembantu dalam siklus akuntansi perusahaan manufaktur pesanan. 2. Dapat melakukan pencatatan dalam buku besar pembantu berdasarkan bukti-bukti transaksi dan jurnal khusus. 3. Dapat menyusun daftar saldo masing-masing buku besar pembantu.

URAIAN MATERI

B

uku besar pembantu (Subsidiary Ledger) adalah buku yang memuat rincian akun tertentu dari buku besar. Istilah lain yang lazim digunakan adalah kartu rincian.

Jenis Buku Besar Pembantu Dalam perusahaan manufaktur pesanan, ada beberapa macam buku besar pembantu yang biasa digunakan, yaitu: 1. Buku Besar Pembantu Persediaan (Kartu Persediaan) Kartu persediaan dibuat untuk setiap jenis barang, digunakan untuk mencatat saldo dan mutasi barang masuk atau keluar dalam satu periode. Kartu ini memuat judul Kode Barang, Nama Barang, Spesifikasi, Satuan, dan Gudang, serta memiliki kolom Tanggal, Nomor Bukti, Keterangan, Ref., Kolom Masuk (D): Unit (D), Harga Satuan (D), Jumlah (D) / Kolom Keluar (K): Unit (D), Harga Satuan (D), Jumlah (D) / Kolom Saldo: Unit , Harga Satuan , dan Jumlah. Jenis-jenis kartu persediaan: a. Kartu Persediaan Bahan Baku. Kartu ini terdiri dari beberapa kartu yang dibuat untuk setiap jenis bahan baku. b. Kartu Persediaan Barang Dalam Proses c. Kartu Persediaan Barang Jadi

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

35

2. Buku Besar Pembantu Hutang (Kartu Hutang) Kartu hutang dibuat untuk setiap pemasok (vendor), digunakan untuk mencatat saldo dan mutasi hutang setiap pemasok dalam satu periode. Kartu ini memuat judul Kode Pemasok, Nama Pemasok, Telpon, Alamat, dan memiliki kolom Tanggal faktur, Nomor faktur, Keterangan, Ref., Kolom Debet (D)/ Kolom Kredit (K) / Kolom Saldo: Debet dan Kredit. 3. Buku Besar Pembantu Piutang (Kartu Piutang) Kartu Piutang dibuat untuk setiap pelanggan (customer), digunakan untuk mencatat saldo dan mutasi piutang setiap pelanggan dalam satu periode. Kartu ini memuat judul Kode Pelanggan, Nama Pelanggan, Telpon, Alamat, dan memiliki kolom Tanggal, Nomor Bukti, Keterangan, Ref., Kolom Debet (D)/ Kolom Kredit (K) / Kolom Saldo: Debet dan Kredit. 4. Kartu Harga Pokok Pesanan (Job Order Sheet) Kartu Harga Pokok Pesanan dibuat untuk setiap pesanan, digunakan untuk mencatat jumlah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk setiap pesanan yang dikerjakan. Kartu ini memuat judul Nama Pemesan, Nomor Pesanan, Produk, Tanggal Pemesanan, Kuantitas, Tanggal Mulai, Spesifikasi, Tanggal Pengiriman, dan memiliki kolom Bahan Baku: tanggal, nomor bukti, Jumlah; Kolom Biaya Tenaga Kerja Langsung: tanggal, jumlah; Kolom Biaya Overhead Pabrik: tanggal, jumlah; Perhitungan laba kotor. Pencatatan transaksi-transaksi UD SERAT CERDAS bulan April 2005 ke dalam buku pembantu.

Pencatatan BUKU PEMBANTU

KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU Penilaian persediaan menggunakan metode rata-rata bergerak (Average)

Kode Barang : HQ90 Nama Barang : Kertas HVS Quarto biasa 90 gram Tanggal

No Bukti

Unit

MASUK Harga Jumlah

12 April 12 April

GT-09 C-301

100 -

15.750 -

1.575.000 -

Unit 10

Gudang: A1 Satuan : rim

KELUAR Harga Jumlah

Unit

SALDO Harga Jumlah

15.750

100 90

15.750 15.750

157.500

1.575.000 1.417.500

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

36

Kode Barang Nama Barang Tanggal

No Bukti

12 April 12 April

GT-09 C-301

: HQ60 : Kertas HVS Quarto biasa 60 gram Masuk Unit Harga Jumlah 200 -

Kode Barang Nama Barang

12.500 -

Gudang: A1 Satuan : rim

Keluar Unit Harga Jumlah

2.500.000 -

80

12.500

Saldo Unit Harga Jumlah

1.000.000

200 120

: QW60 : Kertas Quarto Warna 60 gram

Tanggal

No Bukti

Unit

12 April 12 April 16 April

GT-09 C-301 GT-10

50 50

Kode Barang Nama Barang

Masuk Harga Jumlah 9.500 9.500

475.000 475.000

10 -

9.500 -

No Bukti

Unit

12 April 16 April

09 10

60 60

Masuk Harga Jumlah 9.800 9.800

588.000 588.000

Unit -

Unit

95.000 -

: QW70 : Kertas Quarto Warna 70 gram

Tanggal

2.500.000 1.500.000

Gudang: A1 Satuan : rim

Keluar Harga Jumlah

Unit

12.500 12.500

Saldo Harga Jumlah

50 40 90

9.500 9.500 9.500

475.000 380.000 855.000

Gudang: A1 Satuan : rim

Keluar Harga Jumlah -

-

Unit

Saldo Harga Jumlah

60 120

9.800 9.800

588.000 1.176.000

KARTU PERSEDIAAN BARANG JADI Kode Barang Nama Barang

: AKTB1 : Buku Akuntansi Biaya

Gudang: A2 Satuan : buah

Tanggal

No Bukti

No. Pesanan Unit

Masuk Harga Jumlah

Unit

Keluar Harga Jumlah

Unit

Saldo Harga Jumlah

April 30 April 30

BM02 JP-1

P-001 P-001

17.500 -

200

17.500

200 -

17.500 -

Kode Pemasok Nama Pemasok

200 -

3.500.000 -

KARTU HUTANG

: S-001 : TOKO KERTAS

Tgl Faktur

Nomor Faktur

2005 12 April

Saldo FP.1578

Jatuh Tempo

Keterangan

Ref

12 Mei

Kertas HVS

JPB-1

3.500.000

3.500.000 -

Telp : 021.594.35.216 Alamat : Rd Fatah, Tng Debet

Kredit 5.651.800

Debit

Saldo Kredit -11.651.800

KARTU PIUTANG Kode Pelanggan Nama Pelanggan

: P-001 : TOKO BUKU PELAJAR

Telp : 021.864.35.610 Alamat : Jakarta

Tgl Faktur

Nomor Faktur

Jatuh Tempo

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

2005 30 April 30 April

Saldo FP.001 BKM.001

30 April --

Buku Akt.By Pemby.FP.001

JP-1 JPK1

6.600.000

-6.600.000

Irsan Lubis

Saldo Debit 6.600.000 --

Kredit ----

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

37

KARTU HARGA POKOK PESANAN (Job Order Sheet)

UD SERAT CERDAS

KARTU HARGA POKOK

Pemesan : Toko Buku Pelajar, Jakarta Jenis produk : Buku Akuntansi Biaya Spesifikasi : Quarto Cover Art Papers Jumlah pesanan: 200 eksemplar Harga jual : Rp. 30.000,-/ eksemplar

Pesanan No. P-001 Tgl dipesan: : 1 April 2005 Tgl dikerjakan : 5 April 2005 Tgl selesai : 30 April 2005 Tgl diserahkan : 30 April 2005 Syarat Pembayaran : Cash On Delivery

BAHAN BAKU Tgl 2005 April 12

BPB

Jenis

Kuantitas

C 301

HVS Quarto Biasa 90 gram HVS Quarto Biasa 60 gram HVS Quarto Warna 60 gram

10 rim 80 rim 10 rim

Biaya

Subtotal

Rp 15.750 Rp 12.500 Rp 9.500

Total

Rp 157.500 Rp 1.000.000 Rp 95.000 Rp1.252.500

TENAGA KERJA LANGSUNG Tgl 2005 April 30

BKK

Jumlah Jam Kerja

Jumlah Hari Kerja

4020

264

7

Tarif per Jam Kerja

Subtotal

Rp 4.668,56

Total

Rp 1.232.500 Rp1.232.500

OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN Tgl 2005 April 30

Nomor Memorial BM 01

Jumlah Jam Kerja 264

Tarif per Jam Kerja Rp 3.844,70

Subtotal

Total

Rp 1.015.000 Rp 1.015.000

REKAPITULASI: Biaya

Actual

Applied

Variance

Penjualan: 200 exp @Rp.30.000= Rp.6.000.000 Biaya produksi Rp.3.500.000 BBB 1.252.500 1.252.500 Beban pemasaran Rp. 0 BTKL 1.232.500 1.232.500 Beban administrasi Rp. 0 BOP 995.000 1.015.00 20.000 Jumlah beban Rp.3.500.000 Laba Rp.2.500.000 PESANAN DISERAHKAN KEPADA PEMESAN Biaya Prod. 3.480.000 3.500.000 20.000 Bagian Produksi Angga Bukti transaksi:

Bagian Penjualan

Bagian Akuntansi

Manager

Sanjaya

Lisdia

Erwin

PPPGK Sawangan

38

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

KEGIATAN BELAJAR 5

Buku Besar (General Ledger) TUJUAN PENGAJARAN Setelah mempelajari KB 5 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat menjelaskan penggunaan buku besar dalam akuntansi manufaktur pesanan. 2. Dapat melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar. 3. Dapat menyusun neraca saldo berdasarkan buku besar yang ada. URAIAN MATERI Yang dimaksud Buku Besar (General Ledger) adalah kumpulan akun yang terkait satu sama lain sehingga merupakan satu kesatuan. Ada 2 (dua ) macam bentuk buku besar, yaitu: 1. Bentuk Dua Kolom Karena bentuk dua kolom menyerupai bentuk huruf T, maka sering disebut bentuk T (T Form ). Bagan Akun bentuk 2 kolom seperti contoh berikut ini: Nama Akun : Piutang Dagang Tgl

Ket

Ref

Debet

Kode Akun : 211 Tgl

Ket

Ref

Kredit

Cara mengisi lajur sebelah Debet Lajur tanggal diisi dengan tanggal transaksi. Lajur keterangan diisi dengan keterangan ringkas transaksi. Lajur Referensi (ref) diisi dengan kode jurnal transaksi. Lajur Debet diisi dengan nilai transaksi. Cara mengisi lajur sebelah Kredit sama seperti mengisi lajur sebelah Debet. 2. Bentuk Empat Kolom Bagan Akun 4 kolom, tampak seperti contoh berikut ini:

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Nama Akun : Piutang Dagang Tgl

Keterangan

Ref

39

Kode Akun : 211 Debet

Kredit

Saldo Debet

Kredit

Lajur tanggal diisi dengan tanggal transaksi. Lajur keterangan diisi dengan keterangan ringkas transaksi. Lajur referensi diisi dengan kode jurnal transaksi. Lajur debet atau kredit diisi dengan nilai transaksi. Lajur saldo debet atau kredit diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo sebelumnya dengan baris transaksi terbaru. Dalam praktek akuntansi, perusahaan cenderung banyak menggunakan bentuk Akun empat kolom, sedangkan bentuk dua kolom lebih digunakan dalam mengerjakan soal latihan akuntansi saja. Posting Jurnal Khusus Ke Buku Besar Dalam KB ini tidak disajikan Neraca Saldo per 31 Maret 2005, karena Buku besar CV SERAT CERDAS sudah dibuka dengan saldo per 1 April 2005. Buku besar yang memiliki saldo awal terdiri dari akun-akun Neraca (riil). Penambahan buku besar baru dimungkinkan apabila belum ada. Pencatatan (posting) dalam buku besar berdasarkan penjumlahan kolom-kolom Jurnal Khusus per 30 April 2005 dan ayat Jurnal Umum Memorial bulan April 2005.

Pencatatan BUKU BESAR Nama Akun : KAS BANK Tgl 2005 April 1 30 30

Keterangan Saldo Pelunasan P001 Pengeluaran kas

Kode Akun: 11110

P/R

Debit

JPM-1 JPK-1

6.600.000

Kredit

5.871.425

Saldo Debit

Kredit

10.000.000 16.600.000 10.728.575

PPPGK Sawangan

40

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Nama Akun : PIUTANG DAGANG Tgl 2005 April 1 30 30

Keterangan Saldo Pesanan P001 Pelunasan P001

P/R

Debit

JP-1 JPM-1

6.600.000

Kode Akun: -Kredit

6.600.000

Nama Akun : PINJAMAN KARYAWAN Tgl 2005 April 1 30

Keterangan Saldo Penerimaan

P/R

Kredit

JPK-1

100.00

Nama Akun : PERSEDIAAN BAHAN BAKU Keterangan

P/R

Debit

2005 April 1 30 30

Saldo Pembelian Pemakaian P001

JPB-1 JPBB1

6.201.000

Kredit

1.252.500

Nama Akun : PERSED. BARANG DALAM PROSES Tgl 2005 April 1

Keterangan

P/R

Debit

Kredit

Saldo

Tgl

Keterangan

P/R

Debit

2005 April 1 30 30

Saldo Pesanan P001 Penyerahan P001

JUM1 JP-1

3.500.000

Kredit

3.500.000

Nama Akun : PPN MASUKAN

2005 April 1 30

Irsan Lubis

Keterangan Saldo Pembelian

Kredit

5.000.000 11.600.000 5.000.000

Saldo Debit

Kredit

300.000 200.000

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 7.500.000 13.701.000 12.448.500

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 1.200.000

Nama Akun : PERSEDIAAN BARANG JADI

Tgl

Debit

Kode Akun: --

Debit

Tgl

Saldo

P/R

Debit

JPB1

620.100

Kredit

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 2.800.000 6.300.000 2.800.000

Kode Akun: 11211 Saldo Debit Kredit 180.000 800.100

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Nama Akun : TANAH Tgl

Keterangan

2005 April 1

P/R

Debit

Kredit

Saldo

Keterangan

2005 April 1

P/R

Debit

Kredit

Saldo

Keterangan

2005 April 1 30

Saldo Penyesuaian

P/R

Debit

BM03

Kredit

Keterangan

2005 April 1

P/R

Debit

Kredit

Saldo

Keterangan

2005 April 1 30

Saldo Penyesuaian

P/R

Debit

BM03

Kredit

100.000

Nama Akun : HUTANG DAGANG Tgl

Keterangan

2005 April 1 30 30

Saldo Pembelian Pengeluaran

P/R

JPB1 JPK1

Debit

Kredit

6.821.100 1.169.300

Nama Akun : HUTANG BIAYA Tgl 2005 April 1

Keterangan Saldo

3.240.000 3.360.000

Kode Akun: --Saldo Debit Kredit 12.000.000

Nama Akun : AK. PENYUSUTAN MESIN CETAK Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit

120.000

Nama Akun : MESIN CETAK Tgl

Kode Akun: --Saldo Debit Kredit 28.800.000

Nama Akun : AK. PENYUSUTAN BANGUNAN Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 15.000.000

Nama Akun : BANGUNAN Tgl

41

P/R

Debit

Kredit

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 2.700.000 2.800.000

Kode Akun: 21110 Saldo Debit Kredit 7.500.000 14.321.100 13.151.800

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 1.800.000

PPPGK Sawangan

42

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan Nama Akun : HUTANG PPH PASAL 21 Tgl

Keterangan

2005 April 1 30

Saldo Pengeluaran

P/R

Debit

JPK1

Kredit

Keterangan

P/R

2005 April 1 30

Saldo Pesanan P001

JP1

Debit

Kredit

Keterangan

2005 April 1

P/R

Debit

Kredit

Keterangan

2005 April 1

P/R

Debit

Kredit

Saldo

Keterangan

2005 April 1 30

P/R

Saldo Rugi bln April

2005 April 30

Keterangan P-001

Debit

Kredit

2005 April 30 30

Irsan Lubis

Keterangan P-001 Penyesuaian

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 7.800.000 7.215.000

585.000

P/R

Debit

JP-1

Kode Akun: -Saldo Kredit Debit Kredit 6.000.000

Nama Akun : HARGA POKOK PENJUALAN Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 500.000

Nama Akun : PENJUALAN Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 60.000.000

Nama Akun : SALDO LABA Tgl

240.000 840.000

Saldo

Nama Akun : PRIVE FADHALI Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit

600.000

Nama Akun : MODAL FADHALI Tgl

0 310.375

310.375

Nama Akun : PPN KELUARAN Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit

P/R

Debit

JP-1 BM03

3.500.000

Kredit

20.000

6.000.000

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 3.500.000 3.480.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan Nama Akun : BDP – BIAYA BAHAN BAKU Tgl 2005 April 30 30

Keterangan Kertas HVSQ P-001

P/R

Debit

JPBB1 JUM1

1.252.500

Kredit

1.252.500

43

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 1.252.500 --

Nama Akun : BDP – BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Tgl 2005 April 30 30

Keterangan TKL 264 jam P-001

P/R

Debit

JPK1 JUM1

1.232.500

Kredit

1.232.500

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit

1.232.500 --

Nama Akun : BDP – BY. OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN Tgl 2005 April 30 30

Keterangan TKL 264 jam P-001 Aplied

P/R

Debit

JUM1 JUM1

1.015.00

Kredit

1.015.000

Nama Akun : BIAYA OVERHEAD PABRIK Tgl 2005 April 30 30 30 30

Keterangan Pengeluaran P-001 Aplied Penyesuaian Penyesuaian

P/R

Debit

JPK1 JUM1 BM03 BM03

895.000

Kredit

2005 April 30

Keterangan Pengeluaran

2005 April 30

Keterangan Pengeluaran

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 895.000

100.000 20.000

P/R

Debit

JPK1

2.300.000

P/R

Debit

JPK1

450.000

120.000 20.000 --

Kredit

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 2.300.000

Nama Akun : BIAYA TELPON & LISTRIK Tgl

1.015.000 --

1.015.000

Nama Akun : BIAYA GAJI KANTOR Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit

Kredit

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 450.000

PPPGK Sawangan

44

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan Nama Akun : BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR Tgl 2005 April 30

Keterangan Pengeluaran

P/R

Debit

JPK1

120.000

Kredit

120.000

Nama Akun : BIAYA PENYUSUTAN BANGUNAN Tgl 2005 April 30

Keterangan Penyesuaian

P/R

Debit

BM 03

120.000

Kredit

2005 April 30

Keterangan Pengeluaran

P/R

Debit

JPK1

115.000

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 120.000

Nama Akun : BIAYA PERLENGKAPAN PENJUALAN Tgl

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit

Kredit

Kode Akun: -Saldo Debit Kredit 115.000

Setelah dipastikan semua jurnal sudah diposting ke dalam buku besar, maka selanjutnya menghitung saldo akhir buku besar pada kolom Saldo.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

45

NERACA SALDO (Trial Balance) Neraca saldo adalah Daftar akun yang disusun dari semua buku besar dan memuat saldo akhir dari buku besar. CV SERAT CERDAS NERACA SALDO Per 30 April 2005 No. Akun

Nama Akun Kas Bank Piutang Dagang Pinjaman Persediaan Bahan Baku

Debit 10.728.575 5.000.000 200.000 12.448.500

Persediaan Barang Dalam Proses

1.200.000

Persediaan Barang Jadi

2.800.000

PPN Masukan

800.100

Tanah

15.000.000

Bangunan

28.800.000

Ak. Penyusutan Bangunan Mesin Cetak

Kredit

3.240.000 12.000.000

Ak. Penyusutan Mesin Cetak

2.700.000

Hutang Dagang

13.151.800

Hutang Biaya

1.800.000

Hutang PPh pasal 21

310.375

PPN Keluaran

840.000

Modal Fadhali

60.000.000

Prive Fadhali

500.000

Saldo Laba

7.800.000

Penjualan

6.000.000

Harga Pokok Penjualan

3.500.000

BDP- Biaya Bahan

0

BDP-Biaya Tenaga Kerja

0

BDP-Biaya Overhead Pabrik

0

Biaya Overhead Pabrik Biaya Perlengkapan Penjualan

120.000 115.000

Biaya Gaji bagian kantor

2.300.000

Biaya Listrik dan Telpon

450.000

Biaya Perlengkapan Kantor

120.000

Jumlah

95.962.175

95.962.175

PPPGK Sawangan

46

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

KEGIATAN BELAJAR 6

Penyesuaian & Neraca Lajur TUJUAN PENGAJARAN Setelah mempelajari KB 6 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode. 2. Dapat menyelesaikan penyusunan neraca lajur perusahaan manufaktur pesanan.

URAIAN MATERI JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTMENT)

A

yat jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir periode akuntansi pada saat selesai menyusun neraca saldo dan sebelum menyusun laporan keuangan.

Tujuan ayat jurnal penyesuaian adalah: a. Agar akun neraca (aktiva dan hutang) menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. b. Agar akun laba rugi (penghasilan dan beban) menunjukkan jumlah penghasilan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu periode. Akun-akun neraca saldo yang perlu dibuat jurnal penyesuaian adalah: 1. Beban Yang Masih Harus Dibayar /Hutang Beban ( accrued expense ) Yaitu beban-beban yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dibayar sampai dengan tanggal laporan. Contoh: Beban gaji karyawan, beban sewa, beban listrik & air, beban bunga, dan sebagainya. Jurnal Penyesuaian: Beban

xx Hutang Beban --

-xx

2. Pendapatan Yg Masih Harus Diterima /Piutang Pendapatan (accrued income) Yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau diterima pada akhir periode. Contoh : Pendapatan sewa, pendapatan bunga, dll

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

47

Jurnal Penyesuaian : Piutang Pendapatan Pendapatan

xx

--

--

xx

3. Beban Dibayar Dimuka ( prepaid expense ) Yaitu beban-beban yang sudah dibayar tetapi belum menjadi kewajiban perusahaan pada akhir periode saat penyusunan laporan dan dibebankan pada periode-periode mendatang. Contoh : Beban asuransi (satu tahun), beban sewa (satu tahun), dan sebagainya. Pembuatan jurnal penyesuaian tergantung pencatatan jurnal transaksi pada saat terjadinya pembayaran. Apabila dicatat sebagai aktiva (assets) : Jurnal Transaksi : Jurnal Penyesuaian :

Beban Dibayar Dimuka

xx

--

Kas/Bank

--

xx

xx

--

--

xx

xx

--

Kas/Bank

--

xx

Beban Dibayar Dimuka

xx

--

--

xx

Beban Beban Dibayar Dimuka

Apabila dicatat sebagai beban (expense): Jurnal Transaksi : Jurnal Penyesuaian :

Beban

Beban 4. Pendapatan Diterima Dimuka ( unearned revenue )

Yaitu pendapatan-pendapatan yang sudah diterima perusahaan tetapi sebenarnya belum menjadi hak perusahaan pada akhir periode dan merupakan pendapatan untuk periodeperiode mendatang. Contoh: Pendapatan sewa, pendapatan kontrak servis, dll. Pembuatan jurnal penyesuaian tergantung pencatatan jurnal transaksi pada saat terjadinya pembayaran. Apabila dicatat sebagai hutang (liabilities) : Jurnal Transaksi :

Kas/Bank Pendapatan Diterima Dimuka

Jurnal Penyesuaian :

Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan

xx

--

--

xx

xx

--

--

xx

Apabila dicatat sebagai pendapatan (revenue): Jurnal Transaksi :

Kas/Bank Pendapatan

xx --

-xx

PPPGK Sawangan

48

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

Jurnal Penyesuaian :

Pendapatan

xx

Pendapatan Diterima Dimuka

--

--

xx

5. Kerugian Piutang ( allowance for bad debt ) Yaitu taksiran jumlah kerugian piutang karena tidak tertagih dalam suatu periode. Jurnal Penyesuaian :

Beban Kerugian Piutang

xx

Cadangan Kerugian Piutang --

-xx

6. Penyusutan Aktiva Tetap /Depresiasi ( depreciatons ) Yaitu berkurangnya nilai aktiva tetap karena adanya pemakaian yang dibebankan pada setiap akhir periode. Jurnal Penyesuaian :

Beban Penyusutan Aktiva Tetap

xx

Akumulasi Penyusutan AT

--

--

xx

7. Beban Perlengkapan ( supplies ) Yaitu jumlah perlengkapan kantor atau toko atau pabrik yang sudah terpakai dalam suatu periode. Jurnal Penyesuaian :

Beban Perlengkapan

xx

--

Perlengkapan

--

xx

8. Kesalahan-kesalahan ( errors ) Yaitu kesalahan-kesalahan yang diseKBkan karena salah menulis angka, salah klasifikasi perkiraan, salah menempatkan debet atau kredit, dan lain-lain. Contoh : Seharusnya perkiraan Piutang Dagang sebesar Rp. 5.200.000,- disebelah kredit. Tetapi tercatat perkiraan Piutang Dagang sebesar Rp. 2.500.000,- disebelah kredit. Ini berakibat perkiraan-perkiraan neraca saldo tidak seimbang debet dan kreditnya, karena sebelah kredit kurang catat sebesar Rp.2.700.000,Jurnal Penyesuaian untuk memperbaiki kesalahan tersebut adalah: Kas/Bank

2.700.000 Piutang Dagang

--

-2.700.000

DATA PENYESUAIAN per 30 April 2005 Pada akhir bulan April, diasumsikan ada satu jurnal penyesuaian CV SERAT CERDAS yang dibuat dengan bukti seperti pada halaman berikut.

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

49

Bukti transaksi 12 : Bukti memorial

UD SERAT CERDAS

S

BUKTI MEMORIAL

NOMOR : BM 03 TANGGAL : 30 April 2005

Untuk : Bagian Pembukuan Dari : MANAGER Perihal : Buat jurnal penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap & selisih BOP ke HPP. Nama Akun

Debet

Kredit

Uraian

Jumlah

Penyusutan bulan April 2005: - Bangunan Rp.120.000 - Mesin cetak Rp.100.000 Rp.220.000 Selisih biaya overhead pabrik antara applied dan actual Dibukukan oleh,

Verifikasi oleh,

Rp. 20.000

Manager

Berdasarkan bukti memorial di atas, dibuatkan jurnal ke dalam Jurnal Umum Memorial (melanjutkan halaman 33)

CV SERAT CERDAS

JURNAL UMUM MEMORIAL Bulan : April 2005 No Jurnal

Tanggal 2005 April

30

BM 01

30

BM 02

30

BM 03

30

BM 03

30

BM 03

Nama Akun BDP – BOP Dibebankan Biaya Overhead Persediaan Barang Jadi BDP – Biaya Bahan BDP – Biaya TKL BDP – BOP Dibebankan PENYESUAIAN Biaya Penyusutan Bangunan Akum. Penyusutan Bangunan Biaya Penyusutan Mesin Cetak Akum. Penyusutan Mesin Cetak Biaya Overhead Pabrik Harga Pokok Penjualan

Nomor Akun

Reff

Debet (Rp)

Kredit (Rp)

1.015.000 ----3.500.000 -------------

----1.015.000 ----1.252.500 1.232.500 1.015.000

120.000 ----100.000 ----20.000 ----

----120.000 ---100.000 ---20.000

Kemudian jurnal penyesuaian tersebut di posting ke buku besar masing-masing. Lihat buku besar pada halaman sebelumnya.

PPPGK Sawangan

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

50

NERACA LAJUR (Worksheet) Neraca lajur adalah kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan. Prosedur penyusunan neraca lajur perusahaan manufaktur pesanan tidak berbeda dengan penyusunan neraca lajur perusahaan dagang atau jasa, yang mana memiliki kolom-kolom Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Laba Rugi dan Neraca, masingmasing dengan sisi Debit dan sisi Kredit. CV SERAT CERDAS

NERACA LAJUR Periode Berakhir Pada Tanggal 30 April 2005 N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Nama Akun Kas Bank Piutang Dagang Pinjaman Persediaan Bahan Baku Persed. Barang Dalam Proses Persediaan Barang Jadi PPN Masukan Tanah Bangunan Ak. Penyusutan Bangunan Mesin Cetak Ak. Penyusutan Mesin Cetak Hutang Dagang Hutang Biaya Hutang PPh pasal 21 PPN Keluaran Modal Fadhali Prive Fadhali Saldo Laba Penjualan Harga Pokok Penjualan BDP- Biaya Bahan BDP-Biaya Tenaga Kerja BDP-Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Biaya Perlengk. Penjualan Biaya Gaji bagian kantor Biaya Listrik dan Telpon Biaya Perlengk. Kantor

JUMLAH

30

Neraca Saldo Debet 10.728.575 5.000.000 200.000 12.448.500 1.200.000 2.800.000 800.100 15.000.000 28.800.000

Kredit

Penyesuaian Debet

3.240.000 2.700.000 13.151.800 1.800.000 310.375 840.000 60.000.000

Debet

Neraca

Kredit

Debet 10.728.575 5.000.000 200.000 12.448.500 1.200.000 2.800.000 800.100 15.000.000 28.800.000

3.360.000

100.000

500.000

3.360.000 2.800.000 13.151.800 1.800.000 310.375 840.000 60.000.000

500.000

500.000 7.800.000 6.000.000

3.500.000 0 0 0

20.000

3.480.000 0 0 0

120.000 120.000

7.800.000 6.000.000 3.480.000 0 0 0

0

115.000 2.300.000 450.000 120.000

Kredit

12.000.000 2.800.000 13.151.800 1.800.000 310.375 840.000 60.000.000

7.800.000 6.000.000

95.962.175

Laba Rugi

Kredit

12.000.000

0

115.000 2.300.000 450.000 120.000

115.000 2.300.000 450.000 120.000

120.000

120.000

95.962.175

120.000

JUMLAH SETELAH PENYESUAIAN

240.000

Irsan Lubis

NS Setelah Peny. Debet 10.728.575 5.000.000 200.000 12.448.500 1.200.000 2.800.000 800.100 15.000.000 28.800.000

120.000

12.000.000

Biaya Penyusutan Bangunan

RUGI USAHA

Kredit

240.000

96.082.175

96.082.175

6.585.000

6.000.000

89.477.175

----

585.000

585.000

90.062.175 ---

6.585.000

6.585.000

90.062.175

90.062.175

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

51

KEGIATAN BELAJAR 7

Laporan Keuangan (Financial Statement) TUJUAN PENGAJARAN Setelah mempelajari KB 7 ini, diharapkan siswa: 1. Dapat menjelaskan jenis-jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur pesanan. 2. Dapat menyusun laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

URAIAN MATERI

L

aporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan

dipahami oleh semua pihak. Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari proses kegiatan akuntansi. Laporan Keuangan terdiri dari : 1. Laporan Laba Rugi ( Income Statement ) 2. Laporan Perubahan Ekuitas, untuk perusahaan perseorangan, (Capital Statement) atau Laporan Saldo Laba, untuk perseroan terbatas, (Retained Earning Statement) 3. Neraca ( Balance Sheet ) 4. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )

Laporan Laba Rugi ( Income Statement ) Laporan laba rugi adalah laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam menyusun Laporan Laba Rugi, langkah pertama adalah membuat format laporan laba rugi, kemudian mengambil data-data dari kolom “laba rugi” pada Neraca Lajur dan dimasukkan dalam format laporan laba rugi. Untuk jelasnya berikut ini disajikan Laporan Laba Rugi CV. Serat Cerdas.

PPPGK Sawangan

52

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

CV Serat Cerdas LAPORAN LABA RUGI

Periode berakhir tanggal 30 April 2005 Penjualan

Rp. 6.000.000,-

Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal barang jadi Harga Pokok Produksi (Lampiran 1) Barang siap jual Persediaan akhir barang jadi Harga Pokok Penjualan Selisih Lebih Pembebanan Biaya Overhead Harga Pokok Penjualan

Rp.2.800.000 Rp.3.500.000 (+) Rp.6.300.000 Rp.2.800.000 (-) Rp.3.500.000 Rp. 20.000 (-) Rp. 3.480.000,- (-)

Laba Kotor

Rp. 2.520.000,-

Beban usaha: Beban penjualan o Beban perlengkapan penjualan Rp. 115.000,Beban administrasi dan umum o Beban gaji bagian kantor Rp. 2.300.000,o Beban listrik dan telepon Rp. 450.000,o Beban perlengkapan kantor Rp. 120.000,o Beban penyusutan bangunan Rp. 120.000,Jumlah beban usaha

(Rp. 3.105.000,-)

Laba (rugi) usaha Pendapatan luar usaha

( Rp. 585.000,-) Rp. 0,-

Laba (rugi) bersih

( Rp. 585.000,-)

Lampiran 1.

CV Serat Cerdas LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Periode berakhir tanggal 30 April 2005

1. Biaya bahan baku: Persediaan awal bahan baku Pembelian bahan baku Bahan baku siap diproduksi Persediaan akhir bahan baku Biaya bahan baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead pabrik (dibebankan) Jumlah biaya produksi Persediaan awal barang dalam proses Barang siap diproduksi Persediaan akhir barang dalam proses Harga Pokok Produksi

Irsan Lubis

Rp. 7.500.000 Rp. 6.201.000 (+) Rp.13.701.000 Rp.12.448.500 (-) Rp.1.252.500 Rp.1.232.500 Rp.1.015.000 (+) Rp.3.500.000 Rp.1.200.000 (+) Rp.4.700.000 Rp.1.200.000 (-) Rp.3.500.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

53

Laporan Perubahan Ekuitas (Equity Statement) CV Serat Cerdas adalah perusahaan perseorangan yang bergerak dalam usaha percetakan (manufaktur), maka laporan kedua yang dibutuhkan adalah Laporan Perubahan Ekuitas. CV Serat Cerdas

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode berakhir tanggal 30 April 2005

Saldo ekuitas (awal) Laba (rugi) bersih Prive ( Withdrawl ) Pengurangan ekuitas Saldo ekuitas (akhir)

Rp. 67.800.000,(Rp. 585.000,-) Rp. 500.000,(Rp. 1.085.000,-) Rp. 66.715.000,-

Keterangan: Nilai ekuitas awal merupakan penjumlahan dari modal dan saldo laba. Nilai ekuitas dan prive diambil dari kolom neraca pada Neraca Lajur, sedangkan nilai laba (rugi) bersih diambil dari hasil Laporan Laba Rugi.

Neraca (Balance Sheet) Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari aktiva (harta kekayaaan), kewajiban dan modal pada suatu tanggal tertentu. Dalam menyusun neraca, langkah pertama membuat format neraca, kemudian mengambil data dari kolom “neraca” pada neraca lajur dan dimasukkan dalam format neraca. CV Serat Cerdas

N E R A C A Per tanggal 30 April 2005 Aktiva Lancar: Kas Bank Piutang Dagang Pinjaman Karyawan Persed.Bahan Baku Persed.Brg Dlm Proses Persed.Barang Jadi PPN Masukan Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap: Tanah Bangunan Ak. Peny. Bangunan Mesin Cetak Ak. Peny. Mesin Jumlah Aktiva Tetap JUMLAH AKTIVA

Rp.10.728.575 Rp. 5.000.000 Rp. 200.000 Rp.12.448.500 Rp. 1.200.000 Rp. 2.800.000 Rp. 800.100 Rp.33.177.175 Rp.15.000.000 Rp.28.800.000 (Rp. 3.360.000) Rp.12.000.000 (Rp. 2.800.000) Rp.49.640.000 Rp.82.817.175

Kewajiban Lancar: Hutang Dagang Rp.13.151.800 Hutang Biaya Rp. 1.800.000 Hutang PPh pasal 21 Rp. 310.375 PPN Keluaran Rp. 840.000 Jumlah Kewajiban Lancar Rp.16.102.175

Ekuitas: Modal Fadhali

Rp. 66.715.000

JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS Rp.82.817.175

PPPGK Sawangan

54

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW STATEMENT ) Laporan arus kas adalah ikhtisar sumber dan penggunaan kas perusahaan selama satu periode, yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas. Sistimatika laporan arus kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Data untuk menyusun Laporan Arus Kas diperoleh dari Neraca Perbandingan (akhir dan awal) dan Laporan Laba Rugi periode terakhir. CV Serat Cerdas

LAPORAN ARUS KAS Periode berakhir Tanggal 30 April 2005 Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Laba (rugi) bersih Penyesuaian untuk: 1. Perubahan saldo akun a. Piutang dagang b. Pinjaman c. Persediaan Bahan Baku d. PPN Masukan e. Hutang Dagang f. Hutang PPh psl 21 g. PPN Keluaran 2. Penyusutan 3. Keuntungan penjualan aktiva tetap 4. Beban bunga

(Rp.585.000)

Rp. 0 Rp. 100.000 (Rp.4.948.500) (Rp. 620.100) Rp.5.651.800 Rp. 310.375 Rp. 600.000 Rp. 220.000 Rp. 0 Rp. 0 Rp.1.313.575

Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap

Rp. 728.575

Rp. Rp.

0 0

Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

Rp.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penarikan pinjaman bank Pengeluaran saham / obligasi Pelunasan pinjaman bank

Rp. Rp. Rp.

0 0 0

Pembayaran dividen / bunga

Rp.

0

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Rp.

0

0

Kenaikan kas bersih dan setara kas

Rp.

Kas dan setara kas pada awal periode

Rp.10.000.000 (+)

Kas dan setara kas pada akhir periode

Rp.10.728.575,-

Irsan Lubis

728.575

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

55

Daftar Referensi 1. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Satu, William K. Carter, Milton F. Usry, 2004. 2. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Dua, William K. Carter, Milton F. Usry, 2004. 3. Activity Based Cost System, Edisi 6, Mulyadi, 2003. 4. Akuntansi Biaya, Soemarso SR, Amir Abadi Yusuf. 5. Praktikum Akuntansi Biaya, Irsan Lubis, LM Patra, 2000. 6. Ekspor Impor Terpadu, Sudarsono, LM Patra, 1999. (disesuaikan).

PPPGK Sawangan

56

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

DAFTAR ISI Kegiatan belajar 1 : Pengertian dan Klasifikasi

1

Kegiatan belajar 2 : Bukti Transaksi (Evidence)

7

Kegiatan belajar 3 : Jurnal Khusus (Special Journal)

29

Kegiatan belajar 4 : Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

34

Kegiatan belajar 5 : Buku Besar (General Ledger)

38

Kegiatan belajar 6 : Penyesuaian dan Neraca Lajur (Adjustment & Worksheet)

46

Kegiatan belajar 7 : Laporan Keuangan (Financial Statement)

51

Daftar Referensi

55

Irsan Lubis

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Metode Pesanan

57

PPPGK Sawangan