ANALISA PERBANDINGAN SPK MENGGUNAKAN METODE FUZZY SUGENO

Download Kata kunci : fuzzy, metode sugeno, metode tsukamoto, variabel, fungsi ... Fuzzy logic is considered very suitab...

0 downloads 241 Views 524KB Size
Analisa Perbandingan SPK Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno dan Tsukamoto Angga Tri Cahyono, Sulfikar Sallu, S.Kom., M.Kom dan Nerfita Nikentari, ST., M.Cs. Jurusan Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29115 E-mail: [email protected] Abstrak Selama ini bonus yang diperoleh karyawan di PT Sigma Dwikarsa Wasindo adalah total poin yang diperoleh dikalikan dengan bonus per satu poin. Sedangkan karyawan teladan adalah yang memiliki nilai ratarata tertinggi. Cara seperti ini tentu memiliki banyak kekurangan karena penilaian terhadap masing-masing karyawan tidak objektif. Logika fuzzy dirasa sangat cocok dalam menyelesaikan permasalahan di atas secara cepat, tepat dan objektif. Pada penelitian ini dibangun aplikasi yang dapat membantu untuk menganalisa perbandingan metode fuzzy sugeno dan tsukamoto dalam studi kasus di atas. Variabel yang digunakan untuk penentuan bonus adalah kerjasama, problem solving, lama kerja, loyalitas, kinerja dan bonus. Sedangkan pada pemilihan karyawan teladan adalah perilaku, komunikasi, kedisiplinan, kinerja dan hasil. Varibael input menggunakan 3 himpunan fuzzy dan variabel outputnya menggunakan 2 himpunan fuzzy. Sistem ini menggunakan fungsi keanggotaan bentuk kurva linier. Dari 25 sampel data karyawan menunjukkan bahwa perhitungan bonus menggunakan metode sugeno mempunyai rata-rata tingkat error 3,51% dan kecepatan perhitungan 0,00726598 detik, sedangkan metode tsukamoto 36,70% dan 0,007607748 detik. Pada pemilihan karyawan teladan metode sugeno mempunyai ratarata tingkat error 3,00% dan kecepatan perhitungan 0,0019221 detik, sedangkan metode tsukamoto 38,38% dan 0,0020729 detik. Kata kunci : fuzzy, metode sugeno, metode tsukamoto, variabel, fungsi keanggotaan, tingkat error, kecepatan perhitungan.

Abstract All this time the bonus earned by employees in PT Sigma Dwikarsa Wasindo is the total points earned multiplied by the bonus by one point. While the model employee is who has the highest value average . This way certainly has many shortcomings because the assessment of each employee is not objective. Fuzzy logic is considered very suitable in solving the above problems quickly, accurately and objectively. In this study built application that may help to analyze the comparison of Sugeno and Tsukamoto fuzzy method in the case study above. Variables used for the determination of the bonus are cooperation, problem solving, long work, loyalty, performance and bonus. While on the employee model selection are behavior, communication, discipline, performance and result. Variables for input using 3 fuzzy sets and output using 2. In this system uses a linear curve membership function. 25 samples of the data show that the calculation of Sugeno bonus has 3.51% average error rate and computation speed 0.00726598 seconds, whiletTsukamoto 36.70% and 0.007607748 seconds. On employee model selection sugeno has 3.00% average error rate and computation speed 0.0019221 seconds, while tsukamoto 38.38% and 0.0020729 seconds. Keywords: fuzzy, Sugeno method, Tsukamoto method, variable, membership function, error rate, computation speed.

1. Pendahuluan Selama ini pemberian bonus karyawan yang dilakukan di PT Sigma Dwikarsa Wasindo dengan cara memberikan formulir pengisian kepada karyawan untuk menilai karyawan yang lain berdasarkan kriteria – kriteria yang ditentukan. Selain itu manajemen juga ikut memberikan penilaian dengan cara melihat keseharian karyawan. Jumlah bonus yang diperoleh tiap – tiap karyawan adalah total keseluruhan poin yang diperoleh dikalikan dengan bonus uang yang sudah ditentukan per satu poin. Sedangkan karyawan teladan adalah karyawan yang memiliki nilai rata – rata tertinggi berdasarkan kriteria – kriteria yang ditentukan. Cara seperti ini tentu memiliki banyak kekurangan untuk menentukan tepat atau tidaknya jumlah bonus yang diberikan dan siapa yang berhak untuk menjadi karyawan teladan karena penilaian terhadap masing – masing karyawan tidak objektif. Logika fuzzy (logika samar) merupakan logika yang berhadapan langsung dengan konsep kebenaran sebagian, dimana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat di ekspresikan dalam binary 0 atau 1. logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1. Fuzzy logic menyediakan cara sederhana untuk menggambarkan kesimpulan pasti dari informasi yang ambigu, samar – samar, atau tidak tepat. Sedikit banyak, fuzzy logic menyerupai pembuatan keputusan pada manusia dengan kemampuannya untuk bekerja dari data yang ditafsirkan dan mencari solusi yang tepat.Ada beberapa metode fuzzy antara lain metode sugeno, metode tsukamoto dan metode mamdani. Dari uraian di atas , logika fuzzy dirasa sangat cocok dan diharapkan dapat menyelesaikan pemasalahan dalam menentukan jumlah bonus yang diperoleh tiap-tiap karyawan serta membantu dalam pemilihan karyawan teladan secara cepat dan tepat. 1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang penelitian diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu direktur utama untuk menentukan jumlah bonus serta membantu dalam pemilihan karyawan teladan di PT. Sigma Dwikarsa Wasindo secara objektif. 2. Bagaimana penerapan logika fuzzy metode tsukamoto dan sugeno ke dalam aplikasi yang dibuat. 3. Bagaimana perbandingan hasil metode fuzzy tsukamoto dan sugeno jika diterapkan dalam kasus penentuan besarnya bonus atau tunjangan karyawan dan pemilihan karyawan terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh direktur utama. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas maka dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Menganalisa perbandingan hasil metode fuzzy tsukamoto dan sugeno dengan studi kasus penentuan jumlah bonus yang diterima karyawan dan pemilihan karyawan terbaik di PT. Sigma Dwikarsa Wasindo 2. Membangun aplikasi yang dapat membantu direktur utama untuk menentukan besarnya bonus yang akan diberikan kepada karyawan serta membantu dalam pemilihan karyawan teladan di PT Sigma Dwikarsa Wasindo secara objektif dengan menerapkan perhitungan logika fuzzy metode tsukamoto dan metode sugeno 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui perbandingan hasil penentuan bonus dan karyawan teladan

menggunakan metode fuzzy tsukamoto dan sugeno. 2. Membantu direktur utama untuk menentukan besarnya bonus yang akan diberikan kepada karyawan serta membantu dalam pemilihan karyawan teladan di PT Sigma Dwikarsa Wasindo secara objektif dengan menerapkan perhitungan logika fuzzy metode tsukamoto dan metode sugeno. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Menuju penelitian yang terstruktur dan terfokus dengan baik maka perlu disusun ruang lingkup permasalahan atau pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Kriteria-kriteria pemberian bonus ditentukan oleh direktur utama selaku pemegang wewenang utama di perusahaan. Kriteria-kriterianya adalah kerja sama, problem solving, lama kerja, loyalitas dan kinerja , dimana setiap kriteria-kriteria tersebut dijadikan sebagai variabel input fuzzy dan setiap variabel mempunyai 3 himpunan fuzzy yaitu rendah, cukup dan tinggi. Sedangkan untuk variabel outputnya adalah bonus karyawan yang mempunyai 2 himpunan fuzzy yaitu cukup dan tinggi. 2. Kriteria-kriteria dalam pemilihan karyawan teladan adalah perilaku, komunikasi, kedisiplinan, dan kinerja, dimana setiap kriteria-kriteria tersebut dijadikan sebagai variabel input fuzzy dan setiap variabel mempunyai 3 himpunan fuzzy yaitu rendah, cukup dan tinggi. Sedangkan untuk variabel outputnya adalah nilai karyawan yang mempunyai 2 himpunan fuzzy yaitu cukup dan memuaskan. 2. Metodologi Penelitian Pengumpulan data-data yang dibutuhkan dilakukan dengan cara melakukan

observasi. Hal ini di lakukan di PT Sigma Dwikarsa Wasindo secara langsung. Dalam hal ini di perlukan sebuah laptop dan alat tulis untuk merekap data dan memudahkan dalam pengambilan data. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah model Linier Sequential atau biasa disebut sebagai model Waterfall. Model ini dipilih karena merupakan suatu model yang terstruktur dimana pekerjaan untuk tiap tahapan harus selesai dilakukan sebelum melangkah pada tahapan selanjutnya.

Gambar 2.1 Pemodelan Waterfall

3. Perancangan Sistem Alur sistem yang dibangun ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini Info data login admin Info data perusahaan Info data karyawan Info data variabel fuzzy Info data domain Info data rule

Data login user Data nilai karyawan

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Bonus karyawan Dan Pemilihan Karyawan Teladan

User

Info data login user Info data perhitungah fuzzy

Admin

Data login admin Data perusahaan Data karyawan Data variabel fuzzy Data domain Data rule

Gambar 3.1 Context Diagram

Skema relasi antar tabel dalam database aplikasi penentuan bonus dan pemilihan karyawan teladan dengan metode fuzzy tsukamoto dan sugeno digambarkan dalam gambar berikut :

perusahaan PK

mempunyai

N

PK

nik

nama_perusahaan alamat_perusahaan kota provinsi kode_pos no_telp no_fax direktur_utama bonus_point

1

Proses penghitungan nilai karyawan menggunakan metode fuzzy sugeno dan tsukamoto akan ditampilkan seperti gambar berikut :

karyawan 1

id_perusahaan

mempunyai

nama_karyawan alamat tempat_lahir tgl_lahir kelamin agama status pendidikan jabatan no_telp tgl_masuk gaji foto perusahaan

N

mempunyai

1

N

variabel_bonuskaryawan PK

rule_bonuskaryawan

kode_varbonus

PK

nama_varbonus ket_varbonus

kode_rulebonus

PK

1

1

mempunyai

mempunyai

variabel_karyawanteladan

kode_ruleteladan

variabel_bonus ket

N

PK

variabel_teladan ket

1

kode_varteladan nama_varteladan ket_varteladan

N

1

1

mempunyai

mempunyai

1

1

1

domain_varbonus PK

rule_karyawanteladan

no_domainvarbonus variabel_bonus nilai_bawahvarbonus nilai_tengahvarbonus nilai_atasvarbonus

1

1

detail_rulebonus

detail_ruleteladan

PK

PK

no_rule

domain_varteladan PK

no_rule

mempunyai

mempunyai

rule sugeno tsukamoto

variabel_teladan nilai_bawahvarteladan nilai_tengahvarteladan nilai_atasvarteladan

rule sugeno tsukamoto

1

1 1

mempunyai

mempunyai

1

hasil_bonuskaryawan

hasil_karyawanteladan

PK

PK

1

1

nik var_bonus nilai_varbonus

var_teladan nilai_varteladan

pengguna PK

nik

id_pengguna

mempunyai

Gambar 4.2 Halaman Penghitungan Fuzzy

mempunyai 1

1

nama_pengguna password level

1

1

detail_hasilbonus PK

no_domainvarteladan

detail_hasilteladan

kode_hasilbonus

N

tgl_bonus nik bonus_perusahaan bonus_sugeno bonus_tsukamoto pengguna

mempunyai

PK

mempunyai

kode_hasilteladan tgl_teladan nik teladan_perusahaan teladan_sugeno teladan_tsukamoto pengguna

N

Selanjutnya jika data-data sudah diinput semua maka report akan ditampilkan seperti gambar berikut :

Gambar 3.2 ERD

4. Implementasi Pada halaman utama sistem penunjang keputusan penentuan bonus dan pemilihan karyawan teladan ini, terdapat menu-menu untuk melakukan perhitungan menggunakan metode fuzzy sugeno dan tsukamoto.. Berikut adalah tampilan utama dalam sistem ini:

Gambar 4.1 Halaman Utama

Gambar 4.3 Halaman Report

5. Analisa Pembahasan Data berikut adalah data dari perusahaan terkait dengan jumlah bonus karyawan pada 2012 dibandingkan dengan hasil pengolahan data dengan mengunakan metode sugeno dan metode tsukamoto, sehingga akan didapatkan kesimpulan metode mana yang akan sesuai untuk menyelesaikan kasus pemberian bonus karyawan

Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Bonus Bonus

Error Rate

No

Nama Karyawan

Perusahaan

Sugeno

Tsukamoto

Sugeno

Tsukamoto

1

Acek Hera

Rp 4.250.000,00

Rp 3.971.428,57

Rp 2.092.713,44

6,55%

50,76%

2

Alfon

Rp 2.420.000,00

Rp 2.573.404,26

Rp 3.573.747,95

6,34%

47,68%

3

Amrulloh

Rp 4.180.000,00

Rp 3.991.368,42

Rp 2.207.611,34

4,51%

47,19%

4

Anggi W.

Rp 2.620.000,00

Rp 2.689.291,34

Rp 3.569.448,82

2,64%

36,24%

5

Anis R.

Rp 3.340.000,00

Rp 3.411.509,43

Rp 2.523.425,25

2,14%

24,45%

6

Antik W.

Rp 3.320.000,00

Rp 3.438.732,39

Rp 2.412.654,39

3,58%

27,33%

7

Antok

Rp 3.490.000,00

Rp 3.611.614,91

Rp 2.356.559,96

3,48%

32,48%

8

Arif P.

Rp 2.400.000,00

Rp 2.513.902,44

Rp 3.466.191,37

4,75%

44,42%

9

Desi Sri U.

Rp 3.220.000,00

Rp 3.267.785,47

Rp 2.723.960,61

1,48%

15,40%

10

Eka P.

Rp 3.890.000,00

Rp 3.832.427,75

Rp 2.378.141,40

1,48%

38,87%

11

Elisa Ike T.

Rp 3.340.000,00

Rp 3.442.073,73

Rp 2.444.012,76

3,06%

26,83%

12

Erliana

Rp 4.460.000,00

Rp 4.232.432,43

Rp 2.125.072,77

5,10%

52,35%

13

Fanny A.

Rp 3.220.000,00

Rp 3.380.292,68

Rp 2.503.864,92

4,98%

22,24%

14

Gusniarti I.

Rp 4.110.000,00

Rp 3.939.504,13

Rp 2.311.557,53

4,15%

43,76%

15

Hendri S.

Rp 3.860.000,00

Rp 3.854.741,57

Rp 2.459.879,00

0,14%

36,27%

16

Hendro

Rp 4.250.000,00

Rp 3.939.322,03

Rp 2.102.633,64

7,31%

50,53%

17

Kenny P.

Rp 3.920.000,00

Rp 3.775.899,58

Rp 2.569.333,76

3,68%

34,46%

18

Leli A.

Rp 4.190.000,00

Rp 3.944.520,12

Rp 2.191.245,53

5,86%

47,70%

19

Maratus S.

Rp 4.160.000,00

Rp 3.970.031,35

Rp 2.255.104,90

4,57%

45,79%

20

Novita L.

Rp 2.800.000,00

Rp 2.773.712,57

Rp 3.523.519,12

0,94%

25,84%

21

Rahmat F.

Rp 3.810.000,00

Rp 3.771.379,31

Rp 2.697.400,53

1,01%

29,20%

22

Tammy R.

Rp 3.990.000,00

Rp 3.888.478,70

Rp 2.599.943,83

2,54%

34,84%

23

Verra L.

Rp 3.560.000,00

Rp 3.686.082,95

Rp 2.469.748,32

3,54%

30,63%

24

Yanti H.

Rp 4.560.000,00

Rp 4.441.904,76

Rp 2.414.945,05

2,59%

47,04%

25

Yuantoro

Rp 2.840.000,00

Rp 2.804.545,45

Rp 3.553.544,92

1,25%

25,12%

Total

87,67%

917,41%

Rata - rata

3,51%

36,70%

Tabel 5.2 Perbandingan Kecepatan Penentuan Bonus Uji Coba 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Waktu (detik) Sugeno 0,0078021 0,0072524 0,0072791 0,0071549 0,0073602 0,0072329 0,0073201 0,0071497 0,007101 0,0072047 0,0072375

Tsukamoto 0,0078108 0,0072935 0,0088861 0,0071959 0,0074562 0,0072698 0,007334 0,007257 0,008707 0,0073484 0,008282

Waktu (detik)

Uji Coba

Sugeno 0,007412 0,007218 0,0073053 0,0073848 0,007277 0,0071805 0,0070753 0,0071533 0,0071318 0,0072781 0,0071502 0,0073427 0,0073463 0,0072996 0,1816495 0,00726598

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total Rata-rata

Berdasarkan pada penyajian data sebelum dilakukan proses fuzzy dengan data sesudah dilakukannya proses fuzzy, terjadi perubahan yang signifikan dimana pada proses sebelumnya yang tidak menggunakan fuzzy. Dari data pada tabel 5.5 , maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua metode yang digunakan untuk penentuan bonus karyawan yang mendekati dengan perhitungan pada PT Sigma Dwikarsa Wasindo adalah metode Sugeno dengan rata – rata error 3,51%. Kecepatan untuk perhitungan metode

Tsukamoto 0,008902 0,0073053 0,0074402 0,0085453 0,0076404 0,0073155 0,0071292 0,0071605 0,0072308 0,007334 0,0071554 0,0074818 0,0073858 0,0073268 0,1901937 0,007607748

sugeno juga lebih cepat daripada metode tsukamoto yaitu dengan rata-rata kecepatan 0,00726598 detik. Data berikut adalah data dari perusahaan terkait dengan hasil pemilihan karyawan teladan pada tahun 2012 dibandingkan dengan hasil pengolahan data dengan mengunakan metode Sugeno dan metode Tsukamoto, sehingga akan didapatkan kesimpulan metode mana yang akan sesuai untuk menyelesaikan kasus pemilihan karyawan teladan tersebut :

Tabel 5.3 Perbandingan Hasil Karyawan Teladan Hasil

Error Rate

No

Nama Karyawan

Perusahaan

Sugeno

Tsukamoto

Sugeno

Tsukamoto

1

Acek Hera

90,25

87,34

52,8

3,22%

41,50%

2

Alfon

79,75

81,51

54,34

2,21%

31,86%

3

Amrulloh

93,25

88,95

49,32

4,61%

47,11%

4

Anggi W.

86,25

86,37

53,24

0,14%

38,27%

5

Anis R.

93

87,07

50,2

6,38%

46,02%

6

Antik W.

89,25

85,61

54,21

4,08%

39,26%

7

Antok

81

82,08

52,61

1,33%

35,05%

8

Arif P.

82,25

83,29

55,15

1,26%

32,95%

9

Desi Sri U.

86,75

85,31

58,21

1,66%

32,90%

10

Eka P.

93

87,9

50,53

5,48%

45,67%

11

Elisa Ike T.

86,5

84,99

56,33

1,75%

34,88%

Hasil

Error Rate

No

Nama Karyawan

Perusahaan

Sugeno

Tsukamoto

Sugeno

Tsukamoto

12

Erliana

101

97,97

68,65

3,00%

32,03%

13

Fanny A.

85

84,7

56,89

0,35%

33,07%

14

Gusniarti I.

88,5

85,32

56,37

3,59%

36,31%

15

Hendri S.

83

83,92

56,03

1,11%

32,49%

16

Hendro

94,75

87,99

48,29

7,13%

49,03%

17

Kenny P.

89,25

86,36

53,19

3,24%

40,40%

18

Leli A.

89,5

86,04

52,97

3,87%

40,82%

19

Maratus S.

95,5

89,24

47,35

6,55%

50,42%

20

Novita L.

87,25

85,37

55,22

2,15%

36,71%

21

Rahmat F.

84,25

84,58

57,08

0,39%

32,25%

22

Tammy R.

85,5

84,92

60,85

0,68%

28,83%

23

Verra L.

81,5

83,19

55,39

2,07%

32,04%

24

Yanti H.

96,75

93,29

53,83

3,58%

44,36%

25

Yuantoro

91,75

86,95

50,29

5,23%

45,19%

Tabel 5.4 Perbandingan Kecepatan Perhitungan Karyawan Teladan Uji Coba 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total Rata-rata

Waktu (detik) Sugeno

Tsukamoto

0,0019765 0,0018831 0,0018836 0,0018924 0,0018795 0,0019006 0,0019924 0,0020361 0,0018800 0,0019001 0,0018898 0,0018831 0,0018657 0,0019314 0,0018883 0,0020284 0,0019098 0,0018898 0,0020417 0,0019139 0,0019042 0,0019303 0,0019072 0,0019278 0,0019180 0,0480537 0,0019221

0,0021213 0,0019067 0,0020299 0,0019062 0,0019278 0,0019031 0,0020386 0,0039346 0,0019421 0,0020114 0,0018960 0,0019103 0,0019416 0,0019919 0,0019237 0,0020469 0,0023143 0,0019093 0,0020602 0,0019226 0,0019319 0,0020751 0,0020869 0,0021664 0,0019247 0,0518235 0,0020729

Berdasarkan pada penyajian data sebelum dilakukan proses fuzzy dengan data sesudah dilakukannya proses fuzzy, terjadi perubahan yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua metode yang digunakan untuk penentuan bonus karyawan yang mendekati dengan perhitungan pada PT Sigma Dwikarsa Wasindo adalah metode Sugeno dengan rata – rata error 3,00%. Kecepatan untuk perhitungan metode sugeno juga lebih cepat daripada metode tsukamoto yaitu dengan rata-rata kecepatan 0,0019221 detik. 6. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan di PT Sigma Dwikarsa Wasindo dengan judul “Analisa Perbandingan SPK Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno dan Tsukamoto” antara lain : 1. Perbandingan sistem pendukung keputusan menggunakan metode fuzzy sugeno dan tsukamoto dengan studi kasus penentuan jumlah bonus dan pemilihan karyawan teladan di PT. Sigma Dwikarsa Wasindo yaitu : a. Metode fuzzy sugeno dan tsukamoto pada penentuan bonus karyawan menggunakan 243 rule sedangkan pada pemilihan karyawan teladan menggunakan 81 rule. b. Metode fuzzy sugeno mempunyai tingkat error yang lebih kecil dibandingkan dengan metode tsukamoto.Hal ini ditunjukkan dari 25 data karyawan untuk penetuan bonus, metode sugeno mempunyai tingkat error 3,51%, sedangkan metode tsukamoto 36,70%. Pada pemilihan karyawan teladan, metode sugeno mempunyai rata-rata tingkat error 3,00%, sedangkan metode tsukamoto 38,38% c. Perhitungan sistem menggunakan metode sugeno lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan

metode tsukamoto. Hal ini ditunjukkan dari 25 data karyawan untuk penetuan bonus, metode sugeno mempunyai rata-rata kecepatan perhitungan 0,00726598 detik sedangkan metode tsukamoto dan 0,007607748 detik. Pada pemilihan karyawan teladan, metode sugeno mempunyai rata-rata kecepatan perhitungan 0,0019221 detik, sedangkan metode tsukamoto 0,0020729 detik. 2. Sistem pendukung keputusan yang dibangun untuk menganalisa perbandingan metode fuzzy sugeno dan tsukamoto berjalan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan validitas sistem yang mencapai 100%. Sistem pendukung keputusan ini juga akan memberikan kemudahan bagi direktur utama dalam menentukan besarnya bonus yang akan diberikan kepada karyawan serta membantu dalam pemilihan karyawan teladan di PT Sigma secara cepat, tepat dan objektif. 7. Daftar Pustaka Bonczek, R. H. (1980).Future Directions for Decision Support.English Efraim Turban, Jay E. Aronson.(1998). Decision support systems and intelligent systems. Prentice Hall Ganjar Ramadhan (2011). Menentukan Harga Mobil Bekas Toyota Avanza Menggunakan Metode Tsukamoto. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Iis Widya Harmoko,Nazori AZ (2012). Prototipe Model Prediksi Peluang Kejadian Hujan Menggunakan Metode Fuzzy Logic Tipe Mamdani dan Sugeno. Jurnal TICOM.1:1 Jr ,Raymon McLoed. (1998). Management information systems. Upper Saddle River, N.J. : Prentice Hall K.Guney,N.Sarikaya (2009). Comparison of Mamdani and Sugeno Fuzzy

Inference System Models for Resonant Frequency Calculation of Rectangular Microstrip Antennas. 12: 81–104 Kusumadewi, S., & Purnomo, H. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk

Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu Rahman, A. (2011). Sisem Penunjang Keputusan Dalam Penentuan Penerima Kredit Mobil Berbasis Analitical Hierarchy Proses(AHP). Banjarmasin: STMIK Banjarbaru