36 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN BUKU KURIKULUM 2013 DI

Download ada pada peluang rendahnya kreatifitas guru dan mendesain perangkat pembelajaran karena konsep yang ada dalam K...

1 downloads 315 Views 213KB Size
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN BUKU KURIKULUM 2013 DI SDN 2 TAMAN SARI Sintayana Muhardini, Sukron Fujiaturraman, Haifaturrahmah (Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Mataram) Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan buku kurikulum 2013 terhadap efektifitas pembelajaran di SDN 2 Taman Sari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan bebagai metode yaitu metode observasi, wawancara secara langsung ke lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan buku K13 berjalan cukup efektif, (2) Proses pembelajaran secara keseluruhan mencerminkan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa sehingga pendekatan pembelajaran tidak lagi berprinsip pada teacher center learning, (3) Ketidakefektifan ada pada peluang rendahnya kreatifitas guru dan mendesain perangkat pembelajaran karena konsep yang ada dalam K13 adalah perangkat yang serba siap. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan buku K13 memberikan pengaruh yang cukup efektif terhadap proses pembelajaran, aktivitas siswa yang terlihat selama proses pembelajaran terbangun dengan baik, proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam menggali pengetahuannya dengan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada student centred learning serta adanya pembelajaran yang berbasis projek pada setiap tema yang ada dalam buku. Ada beberpa hal yang perlu dipertimbangkan guna sebagai masukan untuk perbaikan kedepan yaitu terkait perlunya penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariatif, perlunya pengayaan permuatan bagi siswa seandainya ketajaman materi dirasa kurang, serta pihak sekolah harus selalu mengembangkan kemampuan pedagogik maupun profesional guru agar kretifitas guru tetap terasah sehingga menjadi pendidik yang berkualitas. Kata Kunci: Implementasi, Buku, Kurikulum 2013. penyiapan buku dalam kurikulum 2013 ini,

PENDAHULUAN Menyikapi

dalam

pemerintah secara langsung menyusun buku

penerapan kurikulum 2013 di tingkatan

tersebut. Buku teks pelajaran dan buku

SD/MI pemerintah menyiapkan beberapa hal

panduan guru atau biasa disebut buku siswa

sebagai penunjang pelaksanaan kurikulum

dan buku guru, dalam proses penyusunannya

2013;

dilakukan langsung oleh pemerintah.

(1)

hal

menyiapkan

tersebut,

buku

pegangan

pembelajaran yang terdiri dari buku siswa

Meski

pemerintah

telah

dan buku guru, (2) menyiapkan guru supaya

meminimalisir persoalan dengan mengatur

memahami pendayagunaan sumber belajar

buku teks pelajaran tersebut, pelaksanaan

yang telah disiapkan dan sumber lain yang

kurikulum 2013 masih dibayangi sejumlah

dapat mereka manfaatkan; (3) memperkuat

persoalan terutama persoalan yang berkaitan

peran pendampingan dan pemantauan oleh

dengan

pusat dan daerah

pendukung,

pembelajaran.

dalam pelaksanaan

Sehubungan

dengan

pengajar.

kesiapan maupun

sarana-prasarana kesiapan

tenaga

Penerapan kurikulum 2013 juga Halaman | 36

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

akan mempengaruhi pola mengajar, terlebih

efektifitas tidak hanya pada proses, aktivitas

dengan adanya anjuran buku teks pelajaran

dan hasil belajar siswa tapi juga melihat

yang sudah di disain sepenuhnya oleh pusat.

kinerja guru serta transfer of knowledge yang

Sehingga, proses implementasi kurikulum

dilakukan

2013 dititikberatkan pada peranan guru

pembelajaran.

oleh

guru

selama

proses

pengampu dalam menerapkan bahan ajar yang sudah jadi.

METODE PENELITIAN

Dalam

proses

pembelajaran,

Sesuai

dengan

karakter

kepemimpinan guru sangat diperlukan, yaitu

permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai

menyelenggarakan

maka

proses

kegiatan

penelitian

ini

menggunakan

pembelajaran sejak mulai merencanakan,

pendekatan kualitatif. Sehingga keseluruhan

melaksanakan,

pelaporan.

proses penelitian diupayakan untuk mentaati

Kelancaran dan kelangsungan pelaksanaan

konsep dasar dan aturan penelitian kualitatif

dalam

proses

dengan model deskriptif. Dalam penelitian

pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh

kualitatif, yang menjadi instrumen adalah

kemampuan guru dalam memimpin dan

peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif

mengendalikan

suasana

sebagai

berlangsungnya

proses

penilaian

dan

menyelenggarakan

kelas

tempat

pembelajaran.

human

menetapkan

fokus

instrument, penelitian,

berfungsi memilih

Ketuntasan hasil belajar siswa tergantung

informan sebagai sumber data, melakukan

bagaimana proses yang dilakukannya selama

pengumpulan data, menilai kualitas data,

proses pembelajaran, sehingga peranan guru

analisis data, menafsirkan data dan membuat

dalam mentransfer ilmu sangat diutamakan,

kesimpulan atas temuannya seperti yang di

dalam kurikulum 2013 guru berperan sebagai

kemukakan oleh Lincoln and Guba (1994)

fasilitator,

menyatakan:

buku

teks

dan

perencanaan

lainnya sudah terpusat dan terkonsep dari pemerintah, melihat sangat pentingnya buku kurikulum 2013 ini maka pengaplikasiannya harus dimaksimalkan. Sehingga hal ini menjadi penegasan masalah penelitian ini yaitu

untuk

mengetahui

bagaimana

penggunaan buku kurikulum 2013 serta besarnya pengaruh buku teks terhadap efektivitas pembelajaran yang ada di sekolah,

The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other forms of instrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be contracted that is grounded in the data that the human instrument has product.

yang menjadi fokus kajian peneliti bahwa Halaman | 37

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada

pilihan

lain

menjadikan

pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang

manusia sebagai instrumen penelitian utama.

berdasarkan tema dimana dalam tema tersebut

Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya

dipadukan

belum mempunyai bentuk yang pasti. Dalam

Pembelajaran tematik di SDN 2 Taman Sari

keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas

dilaksanakan disemua tingkatan kelas baik dari

itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti

kelas 1 sampai kelas 6. Untuk kelas 1-3 muatan

itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang

mata

dapat mencapainya. Bila dilihat dari sumber

Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN, SBDP

datanya, maka pengumpulan data dapat

dan PJOK, sedangkan untuk kelas tinggi mulai

menggunakan sumber primer dan sumber

dari kelas 4 sampai kelas 6 yang dipadukan

sekunder. Sumber primer adalah sumber data

adalah Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN,

yang langsung memberikan data kepada

IPA,IPS, SBDP dan PJOK. Keterpaduan mata

pengumpul data, dan sumber sekunder

pelajaran ini tertuang atau dikonsepkan dalam

merupakan sumber yang tidak langsung

buku K13. Perbedaan mendasar yang terlihat

memberikan data kepada pengumpul data,

dari pergantian kurikulum dari kurikulum KTSP

misalnya lewat orang lain, atau lewat

ke kurikulum 2013 adalah salah satunya dalam

dokumen. Selanjutnya, jika dilihat dari segi

penggunakan

cara atau teknik pengumpulan data, maka

menunjang proses pembelajaran di kelas. Jika

dapat

observasi

pada kurikulum sebelumya (kurikulum KTSP)

(wawancara),

buku panduan siswa adalah buku paket permata

dilakukan

(pengamatan),

daripada

pelajaran melainkan berlandaskan pada konsep

dengan

interview

dokumentasi dan gabungan ketigannya.

berbagai

pelajaran

yang

buku

mata

pelajaran.

dipadukan

pembelajaran

adalah

yang

pelajaran, berbeda dengan konsep kurikulum 2013 buku panduan untuk siswa dan guru sudah

HASIL DAN PEMBAHASAN

disiapkan dan sifatnya terpusat yaitu buku

Implementasi penggunaan buku kurikulum

panduan tematik, guru menggunakan buku

2013 di kelas 3 SDN 2 Taman Sari

panduan yang disebut buku guru sedangkan

Penelitian dilakukan di SDN 2 Taman

siswa menggunakan buku siswa.

Sari kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok

Buku guru dan buku siswa memiliki

Barat, sebagai salah satu sekolah yang sudah

persamaan dan perbedaan, persamaan antara

menerapkan kurikulum 2013 selama 4 tahun

buku guru dan buku siswa terletak pada uraian

banyak hal yang bisa digali setelah melakukan

rangkaian tema, sub tema, dan pembelajaran di

pengumpulan data dan wawancara. Dalam

setiap subtema, sedangkan perbedaannya lebih

kerangka kuriulum 2013 di SD, prinsip

kepada uraian tahapan-tahapan pembelajaran

pembelajaran tidak lagi diajarkan permata

yang dicantumkan di kedua buku itu, pada buku Halaman | 38

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

guru tertulis atau digambarkan tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa, selain itu buku guru memiliki fungsi yaitu sebagai sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Sedangkan dalam buku siswa tergambar tahapan yang hanya diperuntukkan untuk siswa, selain itu buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Berkaitan dengan tema yang ada di dalam buku guru dan siswa yaitu buku terdiri dari

8

tema

yaitu

tema

(1)

perkembangbiakan hewan dan tumbuhan; (2) perkembangan

teknologi;

Pola yang terlihat selama pembelajaran

perubahan

secara umum pembelajaran yang menekankan

dialam (4) peduli lingkungan sosial; (5)

pada dominasi aktivitas siswa, metode yang

permainan

indahnya

digunakan pun beragam, mulai dari penggunaan

persahabatan ;(7) energi dan perubahannya;

metode diskusi, demonstrasi, percobaan, atau

(8) bumi dan alam semesta. setiap tema

singkatnya pendekatan saintifik terlihat selama

memiliki subtema misalnya pada tema 1

proses pembelajaran hal ini sejalan dengan misi

tentang perkembangiakan hewan memiliki 4

sekolah. Siswa terlihat aktif dalam proses

subtema

pembelajaran

tradisional;

yaitu

(3)

Gambar 1. Subtema Pembelajaran

(6)

subtema

(1)

ayo

membaca,

mengamati,

perkembangbiakan dan daur hidup hewan;

menulis, mencari tahu, bertanya, berlatih,

(2)

(3)

berkarya, bercerita, dan setiap siswa memiliki

pelestarian hewan dan tumbuhan langka; (4)

buku pegangan masing-masing sebagai panduan

kegiatan berbasis proyek, untuk semua buku

selama proses pembelajaran. Berikut ini contoh

guru maupun siswa memiliki subtema yang

isian buku siswa yang didesain dalam satu

mengacu pada kegiatan berbasis proyek.

pembelajaran didalam satu sub tema.

perkembangbiakan

tumbuhan;

Dalam subtema yang ada termuat kegiatan pembelajaran dimana setiap subtema terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Halaman | 39

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

Melihat

kondisi

yang

terjadi

dilapangan, penggunaan buku kurikulum 2013 memberikan pengaruh yang signifikan pada efektifitas

proses

pembelajaran,

skenario

pembelajaran sudah terususun secara sistematis sebagai acuan utama guru dalam proses pembelajaran, rancangan yang termuat dalam buku K13 harus tuntas dijalankan oleh guru dengan tujuan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Beberapa hal yang menjadi sorotan terkait pengaruh positif dari penggunaan buku Gambar 02. Dsain Pembelajaran

K13 terhadap efektifitas pembelajaran di SDN 2 Taman

Berkaitan

adalah

sebagai

berikut;

a)

evaluasi

Pembelajaran menjadi lebih tersistematis dan

pembelajaran, yang dilakukan guru berpdoman

teratur, tersistematisnya pembelajaran terlihat

pada apa yang ada di buku guru artinya kriteria

dari susunan yang termuat di buku K13, dimana

penilaian sudah lengkap ada dalam buku, untuk

tema dan rangkaian lainnya sudah dibuat secara

bentuk

permuatan

berurutan dan dilaksanakan sesuai dengan urutan

meskipun dibingkai dalam satu tema. Untuk

yang ada, hal ini membuat guru harus lebih

kriteria penilaian baik pengetahuan, sikap

mampu

maupun psikomotorik anak sudah di tentukan

dengan urutan yang sudah ada, b) Proses

dalam buku yang digunakan oleh guru, Seperti

pembelajaran yang sebelumnya menuntut siswa

yang terlihat pada gambar dibwah ini.

untuk fokus di satu mata pelajaran kemudian

evaluasinya

dengan

Sari

dilakukan

menerapkan

berkembang

menjadi

pembelajaran

pembelajaran

sesuai

yang

sifatnya holistik artinya siswa dituntut untuk berpikir secara menyeluruh, mengembangkan pikirannya pada berbagai bidang ilmu ketika belajar dalam satu waktu, c) Dengan buku panduan yang sudah siap pakai membuat siswa bisa mempelajari buku lebih dalam tanpa harus terbatas ruang dan waktu di sekolah, mengingat siswa bisa sendiri mempelajari buku dirumah Gambar 03. Kriteria Penilaian

tanpa harus dibimbing guru karena dalam buku siswa termuat langkah pembelajaran yang sudah Halaman | 40

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

tersusun secara jelas sehingga siswa

bisa

dilaksanakan berlangsung secera efektif sesuai

mempelajarinya dengan bantuan orangtua, d)

dengan harapan dan target yang diinginkan.

Siswa tidak lagi diribetkan dengan membawa

Adapun kelemahan-kelemahan yang berakibat

banyak buku kesekolah karena sudah memiliki

negatif terhadap proses pembelajaran diuraikan

satu buku panduan yang akan digunakan selama

sebagai berikut; a) Dari sisi guru, dengan adanya

satu semester, sehingga pembelajaran menjadi

buku guru yang sudah siap pakai secara tidak

lebih mudah dan fleksibel, f) Evaluasi dalam

langsung akan membuat guru kurang kreatif

pembelajaran menjadi lebih terukur dan jelas,

dalam

karena sudah tergambarkan secara detail dan

racangan dan perangkat pembelajaran berupa

lengkap dalam buku K13, mengingat selama ini

RPP dan silabus sudah siap pakai, guru sudah

terkadang guru kurang dalam melakukan

diberikan perangkat pembelajaran yang siap

penilaian selain dari penilaian kognitif, apek

pakai yang sesuai dengan tahapan yang ada

afektif dan psikomotorik kurang dieksplor ketika

dibuku, dengan sudah siapnya segala sesuatu

melakukan penialain sebagai hasil proses

maka dikhawatirkan pekerjaan guru yang

pembelajaran, dengan adanya buku K13 maka

berkaitan

permaslahan yang terkait lemahnya penilaian

admisnitratif diminimalkan,fokus guru hanya

afektif dan psikomotorik dapat teratasi, g) Dalam

pada

kerangka K13 yang tertuang dalam buku

mungkin. Disatu sisi meringankan guru akan

panduan guru maupun siswa ditekankan untuk

tetapi disis lain akan membuat kretifitas guru

mengembangkan kemampuan saintifi, hal itu

menjadi berkurang, b) Seperti yang sudah

harus dijalankan karena konsep itu tercermin

digambarkan sebelumnya bahwa buku tema

dalam kegiatan pembelajaran yang sudah ada

memiliki

dalam buku K13, dengan dilaksanakannya

pelaksanaannya, misalnya tema 1 dengan

pembelajaran

yang

subtema

pembelajaran

saintifik

berprinsip dan

pada

pembelajaran

merancang

pembelajaran,

dengan

hal-hal

merealisasikan

1

diseselesaikan

dan

yang

rencana

tahapan-tahapan

pasalnya

semaksimal

tertentu

pembelajaran

dalam

sifatnya

sekali

1

dalam

harus

pertemuan,

berbasis projek maka akan berpengaruh positif

begitupun selanjutnya sehingga pengulangan

terhadap efektifitas pembelajaran.

pembelajaran dipertemuan selanjutnya tidak

Selain memberikan pengaruh yang

boleh dialakukan, artinya dalam sehari harus

positif pelaksanaan penggunaan buku K13

tuntas dijelaskan tema dan subtema serta

memiliki sisi lain yang perlu dikaji, hal lain yang

pembelajaran

terlihat

kelemahan-

konsep pembelajaran yang sudah tersusun dan

kelemahan yang perlu mendapatkan solusi dan

terpatok seperti ini maka kesan yang muncul

tindakan untuk mengantisipasi kelemahan yang

adalah kejar materi sehari, ini tentunya akan

muncul

berdampak ke hal yang paling penting dalam

menunjukkan

agar

proses

adanya

pembelajaran

yang

yang

direncanakan,

dengan

Halaman | 41

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

pembelajaran yaitu pemahaman siswa akan

pembelajaran,

materi yang disampaikan, tidak bisa dipungkiri

melibatkan siswa secara

bahwasanya di dalam kelas terdapat beragam

menggali

anak dengan karakter yang berbeda terutama

pendekatan pembelajaran yang berbasis pada

dari tingkat intelegensi atau kemampuan dalam

student

memahami pelajaran, jika anak yang tingkat

pembelajaran yang berbasis projek pada

kemampuan memahami pelajaran rendah maka

setiap tema yang ada dalam buku. Akan

sistem yang tidak ada pengulangan materi

tetapi hal lain yang muncul ialah dari segi

dikhawatirkan akan membuat anak tidak tuntas

kretifitas guru didalam merancang proses

dalam belajar, c) Sejalan dengan point b, hal lain

pembelajaran, guru menjadi kurang kreatif

yang muncul adalah lemahnya ketajaman materi

dalam

yang disampaikan dalam setiap tema yang

pembelajaran

dibahas, pembelajaran tema memiliki konsep

dikarenakan bahan pembelajaran sudah siap

pembelajaran yang memadukan berbagai mata

pakai yang dalam hal ini tercermin dalam

pelajaran, disatu sisi memang memberikan

buku guru dan siswa. Hal ini lah yang

kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara

kemudian menjadi tantangan bagi sekolah

bebas menyeluruh, tapi akan menjadi negatif jika

khususnya guru untuk terus menjaga dan

pemaduan yang dialakukan tidak dibarengi

mengembangkan

dengan ketajam materi. Jika materi pelajaran

maupun profesional para pendidik,sehingga

yang disampaikan hanya sebatas memenuhi

ada

unsur

tetapi

dipertimbangkan terkait penggunaan buku

mengesampingkan ketajaman materi dalam

K13 dalam proses pembelajaran: (1) Untuk

permuatan mata pelajaran ditema tersebut maka

lebih mengefektifkan proses pembelajaran,

secara tidak langsung bisa berdampak pada

guru perlu membangun iklim belajar yang

output yang lemah.

menyenangkan dengan pengunaan media

keterpaduan

akan

proses

pembelajaran aktif dalam

pengetahuannya

centred

learning

dengan

serta

mengembangkan seperti

bebebrapa

perangkat

RPP

dan

kreativitas

hala

adanya

silabus

pedagogik

yang

dapat

pembelajaran yang menarik dan bervariatif sehingga media yang digunakan tidak hanya

SIMPULAN

terpaku dari buku panduan dengan harapan Berdasarkan analisis dan observasi lapangan

rencana

pembelajaran

dan

capaian

yang dilakukan, maka dalam

pembelajaran dalam buku panduan yang ada

penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa

tercapai secara tuntas; (2) guru harus terus

implementasi penggunaan buku panduan

mengembangakan kemampuan pedagogik

kurikulum

terlaksana

dan

meberikan

dampak

dengan terhadap

baik

dan

proses

kemampuan

profesional

meskipun

praktiknya dalam K13 guru tidak lagi di Halaman | 42

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017

repotkan dengan kelengkapan admnistratif,

Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran

agar hal ini tidak menimbulkan dampak yang

Menciptakan

cukup buruk terhadap kreatifitas guru maka

Mengajar Yang Kreatif dan Efektif.

pihak sekolah harus peka dalam mengambil

Jakarta : Bumi Aksara

tindakan

dengan

tujuan

Proses

Belajar

pengembangan

kretifitas guru.

DAFTAR PUSTAKA Bowo Pribadi. Implementasi Kurikulum 2013 Masih Dibayangi Banyak Masalah Republika.co.id, Jumat, 31 Januari 2014. Diakses pada 12 Desember 2016 pukul 21.00 WIB Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014. Implementasi

Kurikulum

2013:

Konsep dan Penerapan, Surabaya: Kata Pena Mulyasa, E.

2013. Pengembangan dan

Implementasi

Kurikulum

2013.

Bandung: Remaja Rosdakarya Prastowo, Andi 2012. Panduan Kreatif Membuat

Bahan

Ajar

Inovatif

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Jogjakarta : Diva Press Norman

K,

Handbook

of

Qualitative

Research Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2010 Sabirin, Educational Psychology, New York: The McGraw Hill, Inc., 2004

Halaman | 43